PENDAHULUAN
Pada Point load test ini terdapat tiga macam test yaitu :
1. Diametrical test
2. Irreguler test
pengujian point load test ini menggunakan mesin point load test
yang secara langsung dapat diketahui kekuatan kuat tekan dari batuan. Pada
percontohan untuk pengujian ini digunakan percontohan bebentuk silinder
berdiameter + 50 mm. untuk perhitungan point load test digunakan rumus :
P
Is =
D2
0,45
D
Dengan F= ( ) 50
Ket :
Is = Index strength ( km / cm2 )
P = beban maksimum sampai percontoh pecah (KN)
D = diameter percontoh ( cm2 )
b. Kuat tekan ( σc )
( σc) = 23 × Is
Ket :
Is = Index strength ( MPa)
σc = Kuat tekan ( MPa)
23 = ketetapan / ketentuan
Catatan : 1 MPa = 10 Kg/cm2 dan 1 KN = 100 Kg
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a. Ambil bongkahan batu yang akan diuji. Usahakan batu yang akan diuji
bentuknya relating ppipih dengan tebal + 5 cm dan 7 cm. jika bongkah
batu yang diperoleh bentuknya tidak sesuai dengan yang diharapkan
maka dapat dibantu dengan melakukan sedikit pemotongan
menggunakan gergaji batu
b. Tempatkan percontoh batu diantara dua konus penekan , naikkan
konus bagian bawah hingga menempel pada pecontoh.
c. Jarak antara dua konus penekan pada saat itu diukur dengan
menggunakan jangka sorong. (D)
d. Naikkan konus bagian bawah hingga percontoh batu pecah
e. Baca besanya beban pada saat percontoh pecah dengan melihat jarum
pada manometer. (P)
Gaya saat
Nomor Diameter contoh Jarak konus
Nama batuan Tebal (cm)
contoh D (CM) batuan penekan
failure (kg)
BAB VI
PENUTUP
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA