2. Supported Method
Cut and fill adalah metode tambang bawah tanah yang dilakukan
membutuhkan biaya yang tinggi, oleh sebab itu metode ini menjadi
mahal dan hanya endapan bijih yang bernilai ekonomis tinggi yang
c. Shrinkage stoping
Shrinkage stoping adalah suatu cara penambangan yang termasuk
over hand stoping dimana setiap bagian dibor dan diledakan dari
bawah keatas.tumpikan hasil ledaka akan dibiarkan dilantai yang
dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemboran berikutnya dan untuk
menyanggah country rock .
Sistem ini cocok untuk :
Untuk endapan bijih dan batuan sampingnya keras
Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) harus curam
kira-kira sudutnya > 600
Bentuk urat/vein dengan ketebalan antara 1-3 meter
Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak bijih yang
hilang (loose ore)
Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan
country rock
Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur
dengan air
Sebaiknya bukan endapan sulfida
Contohnya adalah endapan bijih emas yang berbentuk vein
tetapi kedalamannya dangkal
Keuntungan dari metode ini adalah :
Biaya development lebih rendah karena jarak antara level
dengan level dan raise bias berjauhan
Biaya hauling daripada ore lebih rendah karena ore dapat turun
dengan sendirinya secara gravitasi melalui chate
Kayu-kayu untuk tempat berdirinya pekerja tidak perlukan
Ventilasinya lebih baik karena dapat mengikuti bukaan
Dapat melakukan pembersihaan/cleaning mining karena
recovery agak tinggi
Produksi dapat cepat terlaksana karena tinggal di dalam stope
Tidak terjadi penurunan permukaan surface subsidence karena
bekas-bekas dari stope di isi material
Kerugiaan dari metode ini adalah :
Menyulitkan perusahaan yang bermodal kecil karena sebagian
endapan masih tertinggal di dalam stope tersebut
Bila endapan (Broken Ore) telalu lama tertinggal di dalam stope
dan endapan tersebut mengandung oksida yang mudah
teroksidasi oleh udara dan lama kelamaan akan menjadi
kompak hal ini akan menyulitkan dalam proses metalurgi
Cara penambangan : Teknik penambangan Shringkage Stoping
meliputi kemajuan penambangan lombong pada arah vertikal dan
horisontal. Broken Ore digunakan sebagai tempat pijak dan
penyangga sementara. Operasi Shringkage Stoping meliputi siklus
pemboran dan peledakan, ekstraksi bijih, scalling dan penyangga.
Bijih dihancurkan dalam lombong melalui penggalian atap oleh
petambang yang bekerja tepat pada bagian bawah crown. Broken Ore
yang ditinggalkan dalam lombong dapat berfungsi sebagai :
Tempat berpijak yang stabil bagi pembor yang dapat
menampung banyak pembor, sehingga dapat mempercepat
penambangan
Sebagai penyangga country rock
a. Stull Stoping
Stull Stoping adalah suatu metode penambangan yang menggunakan
penyanggaan kayu (timber), dan penyangga dipasang langssung dari
hanging wall ke foot wall. Penyangga ini disebut stull. Penyanggaan
ini bias sistimatis,tetapi bias juga hanya dipasang setempat bila bila
keadaan batuan memungkinkan. Metode penambangan ini cocok
untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak perlu disangga
Kekuatan batuan samping mudah pecah
Kemiringan endapan tidak terlalu berpenggaruh
Ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan masih bias
dicapai oleh penyangga kayu tanpa sambungan (timber)
Kadar bijih tinggi, karena ongkos penambangan juga tinggi.
c. Blok Caving
Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai
dengan membuat suatu “undercat” terhadap suatu blok endapan bijih.
Sebelum undercat diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar
kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh secara perlahan–
lahan.
Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang
pecah (broken ore) dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan
penutup teratur, sehingga kemungkinan terjadinya pengotoran
(dillution) karena bercampurnya bijih dengan lapisan penutup dapat
dibatasi atau dikurangi. Metode ini cocok untuk endapan bijih yang
memilki sifat seperti berikut :
Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan
tambang pilih
Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan
dapat dipisahkan dari block di sebelahnya
Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah
menjadi bongkah – bongkah yang lebih besar dari pada
bongkah bijih, dimana tekanannya akan membantu memecah
endapan bijih di bawahnya
Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk
urat bijih sebaiknya memiliki kemiringan > 65°
Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi
Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih
yang berukuran besar, dan akan sangat mudah dalam
penambangannya jika batas antara endapan bijih dan lapisan
penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih (pockets) “ore shoot”,
“off shoot”, dll.
Keuntungan blok caving adalah :
Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada
permulaan saja, setelah ambrukan berjalan, maka pekerjaan
persiapan umumnya sudah berakhir
Keamanan karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan pada
“draw point”
Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan sedikit
pemboran, peledakan serta penyanggah, jadi dapat menekan
ongkos penambangan
Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahan–rekahan di antara
bijihnya yang pecah itu tidak tertutup oleh partikel–partikel
halus, jadi biasa terjadi ventilasi alam.
Produksi terpusat pada “draw point” dan draw point terkumpul
pada “grizzly level”, sehingga produksi mudah terkontrol
Kerugian blok caving adalah :
Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap
pertama persiapan penambangan
Perawatan “draw point” dan saluran–saluran yang dilalui
bijih (ore passes) umumnya sulit dan mahal
Penggotoran sering terjadi terutama menjelang akhir
penambangan, sehingga perolehan tambang rendah
Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan
yang lain dan produksi tidak dapat dihentikan terlalu lama,
karena dapat menyebabkan macetnya proses penurunan
Ukuran “broken ore” tidak dapat dikontrol
b. Mark face
c. Mapping
Mapping dilakukan guna menetukan strike dan dip dari bidang
diskontinyu, untuk mengetahui kemenerusan dari bidang diskontinyu
serta menentukan RMR dari heading atau pilar yang akan memasuki
proses penambangan untuk memberikan ground support
recommendation (GSR). Mapping terdiri atas mapping geologi /
litologi dan mapping geoteknik.
d. Sampling
e. Drill Face
Drill face bertujuan untuk membuat lubang bor yang akan diisi bahan
peledak yang terdiri dari primer dan dayagel atau anfo yang
menggunakan sistem peledakan non elektrik detonator. Drill face
terdiri dari drill hole, line drill, dan reaming.
g. Smoke Clearing