Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uji kuat Tarik merupakan saah satu pengujian mekanik yang paling
luas digunakan di industri dan dunia pendidikan karena kemudahan dalam
menganalisa data yang di dapatkan dan memperoleh informasi mengenai sifat
mekanik suatu batuan. Pada proses pengujian tarik ini, pembebanan berupa
beban uniaksial dengan kecepatan pembebanan yang statis. Pengujian ini
dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat mekanik suatu bahan
atau logam terhadap pembebanan tarik. Sehingga mahasiswa dapat melakukan
percobaan ini karena mengetahui karakteristik benda. Kekuatan tarik dari pada
spesimen akan diuji seberapa besar gaya yang bekerja pada spesimen tersebut
hingga spesimen dapat patah. Dalam hal ini ada dua metode yang akan
digunakan untuk mengetahui kuat tarik pada suatu sampel batuan, yaitu kuat
tarik langsung dan tak langsung. Metode yang sering digunakan adalah
metode kuat tarik tidak langsung karena metode ini lebih mudah daripada
metode kuat tarik langsung.

B. Tujuan

Tujuan praktikum Brazilliant test yaitu :


1. untuk mengetahui kuat tarik (tensile strength) dari percontoh batu
berbentuk silinder secara tak langsung.

Fikri Maulana Ikhlas / 20137035


BAB II
LANDASAN DASAR
A. Teori dasar

Kekuatan tarik (tensile strength) adalah tegangan maksimum yang bisa


ditahan oleh sebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan
tersebut patah (Uji Kuat Tarik Batuan (Brazilian Test), n.d.). Beberapa bahan
dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang berarti benda
tersebut bersifat rapuh atau getas (brittle). Bahan lainnya akan meregang dan
mengalami deformasi sebelum patah, yang disebut dengan benda elastis
(ductile). Kekuatan tarik umumnya dapat dicari dengan melakukan uji
tarik dan mencatat perubahan regangan dan tegangan. Titik tertinggi dari kurva
tegangan-regangan disebut dengan kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile
strength). Menurut Bieniawski (1967) dan Hawkes & Mellor (1971) serta
ISRM (1981), kuat tarik suatu contoh batuan dapat dihitung dengan persamaan
berikut:

2F
σt = πDt

Keterangan:

σt = Kuat tarik (MPa)


F = Beban atau gaya tarik yang menyebabkan contoh batuan hancur (N)

D = Diameter contoh batuan (mm)

T = Ketebalan contoh batuan (mm)

Fikri Maulana Ikhlas / 20137035


Gambar 1. Brazilian Test

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Mesin tekan
2. Dial gauge
3. Jangka sorong
4. Stopwatch
5. Mistar

B. Langkah Kerja
1. Siapkan contoh batuan dengan ukuran panjang dua kali diameter
2. Lakukan persiapan mesin tekan. Letakkan conth batuan di pusat antara
plat atas dan plat bawah mesin tekan dengan dinding silinder menempel
pada plat atas dan plat bawah dengan terlebih dahulu dilapisi kertas dan
kertas karbon untuk pembacaan sudut.
3. Pasang dial gauge untuk mengukur deformasi aksial
4. Hidupkan mesin tekan sehingga contoh batuan menyentuh plat tekan
bagian atas
5. Lakukan pembacaan dan catat proses pembebanan deformasi aksial
sampai contoh batuan pecah dan jarum hitam akan bergerak kembali ke
nol.
6. Lakukan analisis

C. Data Percobaan

Fikri Maulana Ikhlas / 20137035


Beban Load cell
NO Diameter (cm) Panjang (cm)
(Kn)

Sampel 5,2 10,4 19,50

BAB IV
PEMBAHASAN

A.

Fikri Maulana Ikhlas / 20137035


B. Analisa dan Pembahasan

Setelah dilakukan pengujian diperoleh data sebagai berikut:

Diameter : 5,2 cm

Tinggi : 10,4 cm

Bacaan loadcell : 0,650

Dari data diatas setelah dilakukan kalibrasi pada beban loadcell


didapatkan hasil beban loadcell 19,50 Kn. Setelah didapatkan beban loadcell
maka dilakukan pengolahan data sehingga mendapatkan kuat tarik pada
sampel batuan tersebut 1,148 MPa.

Fikri Maulana Ikhlas / 20137035


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Uji Brazilian test atau seringkali dikenal juga sebagai uji kuat tarik
merupakan salah satu uji yang paling umum digunakan untuk mengetahui
kapasitas tarik dari material getas seperti beton dan batuan. Sampel yang
digunakan dalam pengujian Brazilian test berbentuk silinder. Dari data di atas
dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tarik adalah sebesar 1,148 MPa.

B. Saran
1. Dalam melakukan pengukuran kita harus tahu teorinya terlebih dahulu
sebelum memulai praktikum di lapangan supaya praktikum kita dalam
berjalan dengan lancar.
2. Kita harus berhati-hati ketika menggunakan alat, agar tidak terjadinya
kecelakaan kerja pada saat pengujian.
3. Gunakan rumus yang sesuai dengan materi pada praktikum yang telah
dilakukan.

Fikri Maulana Ikhlas / 20137035


DAFTAR PUSTAKA

1. Modul Mekanika Batuan


2. http://tambangunp.blogspot.com/2018/07/uji-kuat-tarik-batuan-brazilian-
test.html
Diakses pada: 16 November 2021
3. http://ecampus.sttind.ac.id/sttind/AmbilLampiran?
ref=2667&jurusan=&jenis=Item&usingId=false&download=false&clazz
=ais.database.model.file.LampiranLain
Diakses pada: 16 November 2021

Fikri Maulana Ikhlas / 20137035


DOKUMENTASI

Fikri Maulana Ikhlas / 20137035


Fikri Maulana Ikhlas / 20137035

Anda mungkin juga menyukai