Anda di halaman 1dari 16

Format laporan praktikum:

1. Page size A4 (210 x 297 mm)


2. Margin:
a. Top 4 cm
b. Bottom 3 cm
c. Left 4 cm
d. Right 3 cm
3. Font Times New Roman, size 12 pt
4. Alignment Justify
5. Spacing 1.5
6. Maximum font size 14 pt
7. Minimum font size 10 pt
8. Logo ITB menggunakan logo ITB resmi sesuai SK Rektor

Format Laporan Edisi Januari 2019


Deri Andika Bangun
LAPORAN PRAKTIKUM
MT2205 PRAKTIKUM PENGUJIAN MEKANIK

Modul C
Uji Bending

Oleh:

Muhammad Prawira Dahlan


13720063

Kelompok 2
Muhammad Iqbal Nurhasari 13720009
Ghatsa Zahira Shofa 13720026
Prasetyo Wibisono 13720013
Dliya’uljihad Fie Z 13720011
William Livanrio 13720036
Muhammad Prawira Dahlan 13720063

Tanggal Praktikum 7 Maret 2022


Tanggal Pengumpulan Laporan 12 Maret 2022
Asisten (NIM) Gilang A. Muhammad
(13718028)

LABORATORIUM TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


PROGRAM STUDI TEKNIK MATERIAL

2
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dunia penidustrian, segala jenis kebutuhan memerlukan material dengan sifat
mekanik yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penentuan material
dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian pada material yang akan
digunakan. Uji tarik merupakan pengujian yang mudah dan dapat memperlihatkan
banyak nilai sifat mekanik material tersebut, namun uji tarik tidak dapat
digunakan untuk semua jenis material. Pada material yang bersifat getas, uji tarik
akan sukar dilakukan pada material tersebut, dan dapat menyebabkan kegagalan
pada material seperti patah. Uji lentur dapat digunakan pada material tersebut
tanpa menghasilkan kegagalan dan dapat menghitung modulus elastisitas, baik
pada tarik ataupun tekan. Uji lentur dapat digunakan untuk mencari tahu
ketahanan material terhadapat tegangan, seperti tegangan lentur dan tegangan
normal. Uji lentur pada pengujian berikut akan menggunakan tiga titik (three-
point bending), dimana tiga titik pada material akan mengalami gaya.

1.2 Tujuan

1. Menentukan Modulus elastisitas pada material ST 37.


2. Menentukan kekuakatan luluh pada material ST 37.
3. Menentukan kekuatan lentur pada material ST 37.
4. Menentukan kekerasan awal dan akhir pada material ST 37.
5. Menentukn kondisi akhir material pada ST 37 setelah pengujian.

4
BAB II
TEORI DASAR

Penguhian lentur dengan three-point akan dilakukan menggunakan mesin, dengan


dua titik tumpu dan satu titik beban, pada titik tengah material. Pengujian akan
dilakukan sesuai dengan skema pada gambar 1.

Beban

Penampang Penampang

Gambar 2.1. Skema Uji Three-point Bending [1]

Uji lentur akan menyebabkan deformasi pada material, menghasilkan momen


pada titik beban. Momen lentur tersebut akan mengakibatkan material terlihat
telah menngalami gaya tarik pada bagian bawah material dan gaya tekan pada
bagian atas material. Setelah pengujian akan terdapat area yang tidak mengalami
perubahan, yaitu pada kedua ujung material, pada area tersebut akan memiliki
kekerasan material sebelum pengujian.

Dengan data yang akan didapat pada pengujian, modulus elastisitas dan flexural
strength dapat dicari mengikuti formula berikut,

……..………………………………………………………………(1)

= Defleksi

F = Gaya

L = Panjang Material

E = Modulus Elastisitas

5
I = Momen Inersia, , untuk material yang diujikan

Dirumuskan ulang menjadi:

……………………………………………………………………(2)

Atau

…………………………………………………………………...(3)

Dan untuk flexural strength dapat ditentukan menggunakan,

…………………………………………………………………………...(4)

Besar kekuatan lentur.

M = Momen.

C = 0,5 h.

I = momen inersia.

6
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

Persiapan alat dan bahan

Tinggi, lebar, dan panjang, diukur


sebanyak 3 kali

Material dipasang pada mesin uji


bending

mesin dihidupkan dan merekam


defleksi pada deflektometer hingga
15 kN

Deflektometer dilepas, pengujian


dilanjutkan hingga beban
maksimum untuk material

Beban maksimum direkam

Pengujian kekerasan dengan metode


Rockwell pada daerah setelah
bending dan sebelum bending

7
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

5.1. Data Praktikum


Berikut merupakan data yang digunakan untuk uji bending

Material : ST37
Beban maksimum pada daerah elastis : 27,8 kN
Panjang spesimen (p) : 250 mm
Lebar spesimen (l) (mm) : 19,05
Tinggi spesimen (t) (mm) : 19,18
Jarak tumpuan : 150 mm
Diameter antar tumpuan : 40 mm
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Lentur dan Kekakuan

Load (kN) Defleksi (10-2 mm) Keterangan


1 9  Pada pembebanan (load) 15 kN,
2 13 terjadi pengelupasan pada
3 20 material;
4 25  Material tidak memiliki retak
5 30 atau patahan setelah mengalami
6 33 pembengkokan;
7 39  Material terasa panas setelah
8 42 pengujian selesai.
9 45
10 50
11 54
12 57
13 64
14 73
15 210

8
Data berikut merupakan hasil pengujian kekerasan Rockwell pada material setelah
bending.

Tabel 4.2 Data Kekerasan Material


Kekerasan (HRA 60)
Bagian Material
Data Rata-rata
Sebelum Bending 43,6 ; 29,91 ; 44,6 39,367
Setelah Bendng 53,4 ; 43,2 ; 54,0 50,2

5.2.Pengolahan Data
Menggunakan data yang telah didapat pada pengujian, dapat dicari modulus
elastisitas dan kekuatan lentur.

a. Modulus Elastisitas

Modulus Elastisitas dapat dicari mengunakan persamaan defleksi (2),

( )( )

( )( )

E= 3,2 x 105 N/mm2 = 0,32 N/m2

9
(N) 25000

20000
R² = 0,5561

15000

10000

5000

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Defleksi(δ)

Grafik 5.1. Beban vs Defleksi

b. Kekuatan Lentur

Kekuatan Lentur dapat dicari menggunakan persamaan (4), maka,

( )

( )( )

10
600

MPa 500

400 417,38

300

200

100

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5

Defleksi(δ)

Grafik 5.2. Tegangan Normal vs Defleksi

Dapat ditemukan yield strength bernilai 417,38 MPa

5.3.Hasil Akhir

Gambar 5.1 Material sebelum pengujian (kanan) dan setelah pengujian (kiri)

Pada akhir pengujian tidak ditemukan cacat seperti retak atau patah pada material,
maka data yang dgunakan valid, yaitu modulus Elastisitas bernilai 0,32 N/m2 dan
kekuatan lentur bernilai 892,276 Mpa.

11
BAB V
ANALISIS DATA

1. Alat praktikum telah dikalibrasi dengan baik. Dengan demikian hasil dari
pengujian hanya dapat dipengaruhi oleh kesalahan penguji.
2. Pada literatur, kekuatan lentur material ST 37 adalah 370 MPa, sedangkan
hasil pengujian adalah 892,276 MPa, lebih dari dua kali lipat nilai
sebenarnya, dapat dikarenakan material yang diberikan uji lentur tidak
dipersiapkan terlebih dahulu, tertinggal banyak oksida.
3. Kekerasan ST 37 pada literatur bernilai sekitar 41 HRA, sedangkan pada
hasil pengujian sebelum bending adalah 39,367, perbedaan dapat
dikarenakan letak pengujian kekerasan tidak ideal, seperti terlalu jauh dari
tengah material, atau memiliki korosi.

12
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Modulus elastisitas pada material ST 37 adalah 892,276 N/m2


2. Kekuatan luluh pada material ST 37 adalah 417,38 MPa
3. Kekuatan lentur pada material ST 37 adalah 892,286 MPa
4. Kekerasan awal material ST 37 adalah 39,367 dan memiliki nilai
kekerasan akhir 50,2.
5. Material setelah uji lentur mengalami deformasi sehingga berbentuk U,
tanpa ratak atau patah.

6.2. Saran
Perlu mengikuti mempelajari cara menggunakan excel dan word untuk membuat
laporan yang lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

[1] G. E. Dieter, Mechanical Mettalurgy, USA: McGraw-Hill, 1988.

14
LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Gambar Spesimen

Deflektometer saat pengujian

Pengujian kekearasan Rockwell material

15
Uji Lentur

16

Anda mungkin juga menyukai