PENDAHULUAN
sifat
mekanik
suatu
material. Pada proses pengujian tarik ini, pembebanan berupa beban uniaxial
dengan kecepatan pembebanan yang statis. Pengujian tarik hamper dapat dilakukan
hamper semua material dari logam, keramik maupun polymer.
I.2. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui standard an prosedur pengujian tarik dengan baik benar
2. Mengetahui besaran-besaran sifat mekanik yang diperoleh dari pengujian
tarik
3. Mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi dari pengujian tarik
4. Mampu mengolah data dari hasil pengujian
BAB II
TEORI DASAR
Uji tarik yang akan dilakukan pada praktikum ini sesuai dengan standar American
Society for Testing Materials (ASTM). Untuk uji tarik dengan spesimen logam, sesuai
dengan ASTM E mengenai panjang gage length yang 4 kali diameter spesimen. Spesimen uji
tarik berbentuk silinder dengan ukuran adalah sebagai berikut:
Hasil pengujian tarik adalah kurva antara F dan l. Kemudian akan diubah menjadi kurva
engineering stress-strain, seperti gambar di bawah ini :
Untuk mendapatkan kurva engineering stress-strain dari kurva antara F dan l adaah
dengan persamaan:
=o
=
.. (Persamaan 1)
.. (Persamaan 2)
lo
kurva
( + 1) = ( + 1)
.. (Persamaan 3)
( + 1)
.. (Persamaan 4)
.. (Persamaan 5)
.. (Persamaan 6)
Untuk mendapatkan nilai K dan n dari persamaan Flow Stress maka kurva dari True StressStrain harus dilogaritmakan. Persamaan Flow Stress adalah:
Log
.. (Persamaan 7)
n LOG
BAB III
DATA PERCOBAAN
A. DATA PERCOBAAN
Jenis mesin tarik
: Tarno Brocki
: 20000 N
: 25 mm
Diameter awal
: 6,32 mm
Kecepatan tarik
: 8 mm/s
Diameter patahan
: 3,8 mm
: 31,45 mm
: 38,5 HRa
: 46,5 HRa
: 15600 N
: 10905.77 N
: 13447.78004 N
PENGOLAHAN DATA
02468
Pmaks
Ao
Su
= 448,0977 N/mm
Kekuatan luluh
Py
y =
Ao
.
.
= 337.488 N/mm
Breaking stress
f = Pf / Ao
=
.
.
= 428.956 MPa
Perpanjangan (elongation)
L Lo
Lo
100
%
31,45 25
x100%
25
= 25.8 %
Ao
Q
Af
100
Ao
31.45 23.62
x100%
31.45
= 24.8 %
Modulus Resilience
Ur 12 SoEo
21 337.488 0.061909
10.446 Mpa
Ketangguhan (Toughness)
Ut
3
2
3
Su.Ef
(448,0977)(0,258)
= 77,072 MPa
sigma versus
elongation
00.10.20.3
Modulus Elastisitas
kurva linear
400
350
300
250
200
150
100
50
0
-50
y = 7569.8x - 11.998
kurva linear
Linear (kurva linear) Linear (kurva linear)
0.02
0.04
0.06
-1.2
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
T Ke n
ln t ln K n ln e
Time
(sec)
10.05
12.03
14
16.03
18.01
20.04
22.02
24
26.03
28.01
30.04
32.02
34
36.03
38
40.04
42.01
44.05
46.02
48
50.03
52.01
54.04
56.02
58
Channel
1
0.193115
0.423096
1.307373
2.299316
4.084473
4.114258
3.991455
4.546387
4.384033
4.72168
4.915527
5.080566
5.700928
5.570801
5.254639
5.471191
5.624023
5.772705
5.663086
5.433838
5.51123
5.763184
5.620605
5.416748
5.073242
delta L
Load
Li
Ai
et
log t
0
1.639087
1.9075
2.184087
2.453863
2.73045
3.000225
3.27
3.546587
3.816363
4.09295
4.362725
4.6325
4.909087
5.1775
5.45545
5.723863
6.001812
6.270225
6.54
6.816587
7.086363
7.36295
7.632725
7.9025
0
1121.511
3465.489
6094.86
10826.82
10905.77
10580.26
12051.23
11620.88
12515.88
13029.72
13467.19
15111.6
14766.67
13928.61
14502.63
14907.75
15301.87
15011.29
14403.62
14608.77
15276.63
14898.69
14358.32
13447.78
0
0.186587
0.455
0.731587
1.001363
1.27795
1.547725
1.8175
2.094087
2.363863
2.64045
2.910225
3.18
3.456587
3.725
4.00295
4.271363
4.549312
4.817725
5.0875
5.364087
5.633863
5.91045
6.180225
6.45
0
0.007463
0.0182
0.029263
0.040055
0.051118
0.061909
0.0727
0.083763
0.094555
0.105618
0.116409
0.1272
0.138263
0.149
0.160118
0.170855
0.181972
0.192709
0.2035
0.214563
0.225355
0.236418
0.247209
0.258
0
35.77388
110.5419
194.4134
345.3532
347.8716
337.4883
384.4093
370.6818
399.2307
415.6211
429.5756
482.0288
471.0262
444.2939
462.604
475.5263
488.0978
478.8292
459.4456
465.9894
487.2927
475.2373
458.0006
428.9563
25
26.63909
26.9075
27.18409
27.45386
27.73045
28.00022
28.27
28.54659
28.81636
29.09295
29.36272
29.6325
29.90909
30.1775
30.45545
30.72386
31.00181
31.27022
31.54
31.81659
32.08636
32.36295
32.63272
32.9025
31.35
29.42105
29.12757
28.83121
28.5479
28.26315
27.99085
27.72374
27.45512
27.19809
26.93952
26.692
26.449
26.20441
25.97134
25.73431
25.50949
25.28078
25.06378
24.8494
24.63338
24.42627
24.21751
24.0173
23.82038
0
36.04088
112.5538
200.1026
359.1861
365.6541
358.3818
412.3558
401.7314
436.9798
459.5182
479.582
543.3429
536.152
510.4936
536.6752
556.7722
576.9181
598.9238
579.6366
593.0477
625.418
615.2033
597.8324
564.5494
0
0.007436
0.018036
0.028843
0.039273
0.049854
0.060068
0.070179
0.08044
0.090347
0.100404
0.110117
0.119737
0.129504
0.138892
0.148522
0.157734
0.167185
0.223791
0.232381
0.241112
0.249555
0.258138
0.26644
0.274673
2.615272
2.603936
2.640461
2.662303
2.680863
2.735074
2.729288
2.70799
2.729712
2.745678
2.761114
log et
-1.15379
-1.09453
-1.04408
-0.99825
-0.95814
-0.92177
-0.88772
-0.85732
-0.82821
-0.80208
-0.7768
BAB IV
ANALISA DATA
Dari pengujian tarik diperoleh data-data sebagai berikut :
2
= 448,0977 N/mm
= 337.488 N/mm
= 1225.46
= 0.4223
% El
= 25.8 %
= 7569.8 MPa
Dari literatur diperoleh jenis data yang sama dari pengujian sebagai berikut :
u
= 340-1900 MPa
= 280-1600 MPa
= 530-1000
= 0.26-0.5
% El
= 36.85 %
= 207 GPa
Dari percobaan didapat nilai Modulus Young sebesar 7569.8 MPa. Nilai ini
melenceng jauh dari nilai Modulus Young baja yaitu 207 Gpa (Dieter, hal. 282).
Hal ini terjadi karena kuva yang digunakan dalam perhitungan adalah kurva
pendekatan sehingga hasilnya tentu saja tidak tepat.
Nilai yang didapat dari percobaan bisa salah karena pada saat percobaan
letak patahan di luar batasan specimen yang diberi tanda oleh praktikan.
Perubahan panjang yang terukur berasal dari perubahan panjang spesimen dan
grip dari mesin Tarno Grocki yang digunakan. Akibatnya elongasi yang terukur
tidak terlalu akurat dari yang seharusnya sehingga nilai elongasi yang didapat.
Nilai
Modulus
Young
harusnya
sama
untuk
semua
jenis
logam
N/mm . Menurut literatur range Tensile Strength material adalah 340-1900 Mpa.
Nilai yang didapat bisa saja tepat karena jenis ST 37 yang diberikan kurang
spesifik. Nilai yield strength yang didapat berbeda pada literature. Hal ini
disebabkan kurang spesifiknya jenis specimen yang dipakai. Setelah yield point,
material mengalami strain hardening.
Nilai
konstanta
kekuatan
material
pada
spesimen
adalah
sebesar
1225.46Mpa. Nilai ini melebihi nilai yang ada pada literatur. Hal ini terjadi
karena kuva yang digunakan dalam perhitungan adalah kurva pendekatan
sehingga hasilnya tentu saja tidak tepat. Koefisien pengerasan material sebesar
0.4223sudah cukup tepat karena menurut literatur range koefisien pengerasan
logam ada pada range 0.1 sampai 0.5 (Dieter hal. 287).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Sifat material yang didapatkan dari uji tarik antara lain: kekuatan, ketangguhan,
keuletan, kekuatan luluh dan modulus elastisitas.
2. Pada saat pengujian, spesimen melewati 3 tahap sebelum patah yaitu tahap
deformasi elastis, tahap deformasi plastis, dan tahap necking.
3. Nilai tegangan terus meningkat setelah batas ultimate point pada kurva regangantegangan yang sebenarnya karena dalam melakukan perhitungan terhadap kurva
dimasukkan unsur perubahan diameter.
4. Bagian naik turun pada grafik tegangan regangan disebut fenomena luders band
disebabkan karena specimen uji adalah baja karbon rendah (menurut literature)
5. Adanya peningkatan kekerasan specimen karena adanya strain hardening.
6. Pada pengujian tarik, spesimen mengalami strain hardening akibat penumpukan dislokasi
disokasi yang terhambat pergerakannya.
.7. Hasil patahan spesimen yang berbentuk cup and cone menunjukkan
bahwa sesimen mengalami patah ulet dan bersifat elastis.
8. Perbedaan teori dan pengujian diakibatkan karena fektor lingkungan, spesiemen, mesin
uji tarik, dan human eror.
Saran
Saat praktikum hendaknya diberi penjelasan mengenai keterkaitan uji tarik dengan kehidupan
sehari-hari.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
BAB VII
LAMPIRAN
Date & Time:
Test ID :
Name :
Comment :
Sampling
(Hz) :
Max. Points :
13-4-2010
Kel.9 Uji Tarik MS
Time (sec)
Channel 1
0.108154
0.072754
0.056396
0.170166
0.244385
0.193115
0.423096
1.307373
2.299316
4.084473
4.114258
3.991455
4.546387
4.384033
4.72168
4.915527
5.080566
5.700928
5.570801
5.254639
5.471191
5.624023
5.772705
5.663086
5.433838
5.51123
5.763184
5.620605
5.416748
5.073242
4.192627
2.282227
1.495605
0.534424
0.217773
0.099609
0.105469
0
2.03
4.01
6.04
8.02
10.05
12.03
14
16.03
18.01
20.04
22.02
24
26.03
28.01
30.04
32.02
34
36.03
38
40.04
42.01
44.05
46.02
48
50.03
52.01
54.04
56.02
58
60.03
62.01
64.04
66.02
68.05
70.03
72
0.5
800
Channel
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
e
0
0.276587
0.546363
0.82295
1.092725
1.369312
1.639087
1.9075
2.184087
2.453863
2.73045
3.000225
3.27
3.546587
3.816363
4.09295
4.362725
4.6325
4.909087
5.1775
5.45545
5.723863
6.001812
6.270225
6.54
6.816587
7.086363
7.36295
7.632725
7.9025
8.179087
8.448863
8.72545
8.995225
9.271812
9.541587
9.81
beban
286.6875
192.8507
149.4917
451.0637
647.7973
511.8958
1121.511
3465.489
6094.86
10826.82
10905.77
10580.26
12051.23
11620.88
12515.88
13029.72
13467.19
15111.6
14766.67
13928.61
14502.63
14907.75
15301.87
15011.29
14403.62
14608.77
15276.63
14898.69
14358.32
13447.78
11113.51
6049.56
3964.442
1416.612
577.2579
264.0373
279.5689
74.04
76.01
78.05
80.02
0.087646
0.138916
0.0979
0.131104
0
0
0
0
10.08795
10.35636
10.63431
10.90272
232.3269
368.2284
259.5072
347.5196
15301.86521
14000
13447.78004
12000
1058
0.25774
Load (N)
10000
8000
6000
4000
2000
0
0
6
8
Pertambahan Panjang (mm)
10
12
-0.1000.2000.3000.400
0.0000.1000.2000.300
1.500
tegangan sebenarnya
1.000
dan logaritma regangan sebenarnya
0.500
0.000
0.000
-1.500
-2.000
2. Tensile Strength
-1.000
-0.500
: 475,526 MPa
Yield Strength
: 400 MPa
Ductility
: 3.518,465 MPa
Modulus Resilence
: 1.759,23 MPa
5. Luders Band
2. Strain Hardening
6. Deformasi Plastis
3. Reduction Area
7. Deformasi Elastis
4. Frakture
4. Luders Band adalah fenomena terjadinya upper yield dan lower yield yang timbul
berkali-kali pada daerah antara deformasi elastic dengan deformasi plastis.
5. Kita menentukan gage length untuk mengetahui perubahan panjang dan diameter
yang terjadi setelah uji tarik dilakukan pada specimen. Gage length dibuat dengan
syarat L/d =3-5 karena menyesuaikan dengan ASTM. Selain itu, kita menggunakan
syarat tersebut untuk proporsionalitas ukuran specimen dan lahan specimen pada
mesin uji tarik.