Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN LABOR

BUBUT CNC

DISUSUN OLEH:

NAMA : REVALDY MAIMAN

NIM : 1911041001

KELAS : 2 D-IV TEKNIK MANUFAKTUR

JURUSAN TEKNIK MESIN

PRODI D-IV TEKNIK MANUFAKTUR

POLITEKNIK NEGERI PADANG

TA 2020/202
LANDASAN TEORI

Pengertian Bubut CNC


Mesin Bubut CNC adalah mesin dimana benda kerja atau part di cekam dan
diputar oleh spindle (poros pemutar) utama, sementara alat potong yang digunakan,
dipasang dan bergerak dalam berbagai sumbu (axis)
Mesin Bubut CNC pada umum nya digunakan untuk proses manufaktur
berbagai barang, dimana benda kerja di cekam dan di putar dan alat potong diposisikan
untuk proses operasi OD( diameter luar ) dan ID ( diameter dalam ), seperti contoh :
poros dan pipa. Mesin Bubut CNC ini cocok untuk part – part yang mempunyai simetri
/ bentuk lingkaran dan poros yang dapat dicekam ( dicekam secara melingkar ) pada
spindle (poros pemutar).

Pada umumnya, Mesin CNC Bubut tersedia dalam konfigurasi utama sebagai berikut:

a. Horizontal
b. Vertikal
c. Slant Bed ( Alas Mesin posisi Miring )
d. Flat Bed ( Alas Mesin Posisi Rata )
e. Standar
f. Multi-Sumbu
g. Tipe lain, contoh : Tipe Swiss, Multi Spindle (Poros Pemutar), Sumbu-B,
Depending on their configuration, CNC Lathes may have the following
components.

Bagian-bagian mesin CNC TURNING :


a. Machine Bed (Dudukan Mesin)
Bed pada Mesin CNC Bubut adalah tumpuan dari seluruh mesin dimana
Seluruh Komponen berbeda pada mesin tersebut terpasang. Sebagai contoh,
Spindle Stock yang menjadi rumahan Poros Utama mesin, badan Tail Stock
(kepala lepas), Slide ( Eretan ) sumbu X dan Z, Opsional sumbu Y dan Poros
Tambahan.
Untuk Memastikan umur penggunaan yang panjang, Hwacheon
Memproduksi Alas Mesin menggunakan Meehanite Cast Iron kualitas tinggi.
Hal ini membantu membatasi distorsi akibat suhu tinggi dan memberikan
stabilitas mekanikal yang solid. Hal ini juga memastikan part yang di proses di
mesin ini selalu akurat secara konsisten.

b. Main Spindle (Poros Pemutar Utama)


Sering di ketahui sebagai jantung dari sebuah mesin, Main Spindle
(Poros Pemutar Utama) merupakan gabungan poros dan sistem penggerak
poros. Beberapa bagian yang bergerak pada Mesin CNC, mencakupi motor,
roda gigi, dan chuck / Pencekam (akan dibahas lebih lanjut).Penggerak Sumbu-
C yang membantu pemosisian benda kerja akan di rakit bersama dengan spindle
(Poros Pemutar).
Pencekam alat potong biasanya terpasang pada piringan turret / Turret
Disk ( piringan yang berputar untuk membantu pemosisian dan penukaran alat
potong), mereka termasuk pencekam alat potong statis dan alat potong
bergerak. Sistem penggerak alat potong bergerak sudah terinstall di dalam
mesin.
Untuk Memastikan Kualitas Terbaik, Hwacheon memproduksi sendiri
100% poros utama dan semua part di dalam nya. Hal ini dapat mentoleransi
jangkauan rpm standar maupun opsi jangkauan rpm tinggi, dijalankan dengan
getaran yang diminimumkan bergantung dari persyaratan aplikasi nya.

c. Sub-Spindle / Second Spindle (Poros Pemutar Tambahan)


Terpisah dari Main Spindle (Poros Pemutar Utama) dan sebagai opsi
tambahan, Sub – Spindle (poros pemutar tambahan) bekerja secara sinkron
dengan Main Spindle untuk menyelesaikan proses pemesinan pertama dan
kedua pada Mesin Bubut CNC. Hal ini meningkatkan efisiensi dan hasil setiap
siklus, ketika dinamakan sebagai Poros Kedua, mekanisme nya mempunyai
kapasitas dan tenaga yang sama dengan Main Spindle.
Dirancang dengan berdasar kebutuhan pengguna untuk mencapai
flexibilitas dan performa yang lebih tinggi, Sub-Spindle tersedia secara
opsional pada semua Seri Hi-TECH Mesin Hwacheon.

d. Chuck (Pencekam)
Pencekam adalam sejenis struktur ragum yang mencekam benda kerja
yang akan dikerjakan di mesin. Pencekam terpasang pada Main Spindle (Poros
Pemutar Utama) yang memutar Pencekam dan benda kerja.
Untuk mencapai produktifitas yang lebih tinggi pada proses
manufaktur, anda harus mempertimbangkan Mesin Bubut CNC yang
menawarkan berbagai opsi, membolehkan anda untuk berganti alat yang tepat
untuk pengerjaan bubut anda. Sebagian dari Mesin buatan Hwacheon memiliki
fleksibilitas dan ukuran yang dapat mengakomodasi pipa oli ekstra panjang dan
aplikasi poros panjang lain nya.

e. Guide Way (Jalur Eretan)


Guide Way merupakan komponen yang membuat alat potong dapat
bergerak horizontal maupun vertikal untuk mencapai proses pemotongan /
pembubutan yang halus. Untuk memastikan daya tahan dan ketegaran
komponen, akurasi tertinggi diperlukan dalam pembuatan komponen Guide
Way.
Hwacheon menggunakan guide tipe solid box dengan kekuatan tinggi
(highly rigid solid box guides) pada semua sumbu untuk produk mesin seri HI-
TECH untuk memperpendek waktu antar proses pemesinan dan menambah
kepresisian proses pemesinan.

f. Headstock (Kepala Tetap)


Terdapat Motor Utama di dalamnya, kepala tetap menumpu Main
spindle (Poros Pemutar Utama) dimana Pencekam terpasang. Untuk
memastikan Performa yang tinggi, anda perlu mempertimbangkan Headstock
mesin yang anda pilih dapat menahan torsi tinggi pada kecepatan remdah, ini
adalah hal penting untuk pengerjaan material getas / keras.
Pada seri HI-TECH Hwacheon, transmisi roda gigi kami memberikan
tenaga optimal dan stabilitas. Rakitan Transmisi dan Motor Spindle juga
dirancang untuk membatasi suhu tinggi dan perambatan getaran.

g. Tailstock (Kepala Lepas)


Tailstock (Kepala Lepas) digunakan untuk memberikan gaya tumpuan
tambahan pada ujung lain dari komponen. Hal ini penting ketika melakukan
proses pemesinan untuk benda kerja yang memiliki ukuran panjang.
Untuk mesin Seri HI-TECH Hwacheon, Tailstock dapat di program
untuk diposisikan dalam mode semi-otomatis. Hal ini membuat Tailstock dapat
memberikan Tumpuan yang kuat dan presisi yang lebih tinggi pada benda yang
dikerjakan.

h. Tool Turret (Stasiun Alat Potong)


Turret memberikan kemungkinan untuk mengganti alat potong yang
diperlukan pada proses pemesinan. Ukuran Turret ditentukan dari jumlah dan
ukuran alat potong yang akan dipasang pada nya.
Untuk memastikan stabilitas dan kepresisian pada proses pemesinan,
Turret pada, untuk contoh, Mesin Hwacheon HI-TECH 550 memberikan
tenaga pencekaman yang maksimal, menawarkan waktu index sebesar 0.2
detik/setup untuk proses pemesinan yang lebih cepat dan stabil.

Beberapa opsi yang tersedia antara lain :


a. Bubut CNC sumbu Y ( untuk operasi off-center )
b. Bubut CNC Part Catcher ( melepas benda kerja secara otomatis )
c. Bubut CNC Bar Feeder / Bar Magazine ( single bar (batang tunggal) digunakan
pada feeder bar (batang pengumpan) ketika magazin digunakan untuk proses
otomatis yang memerlukan beberapa batang )
d. Spindle (Poros Pemutar) tambahan
e. MC – Drive, termasuk milling (frais), life tools (alat potong dengan penggerak
terpisah), dan operasi sumbu C
f. Berbagai Panjang Bed / alas mesin untuk menampung pengerjaan poros
panjang dan pipa.
PRAKTIKUM 1

Langkah Kerja :

1. Buatlah gambar kerja beserta NC codenya di aplikasi ZW3D


2. Setelah selesai copy paste nc code yang telah dibikin ke flashdisk
3. Input nc code yang dari flashdisk ke mesin cnc, dengan cara menekan program
kemudian pencet tombol B lalu enter
4. setelah masuk ke menu flashdisk carilah program yang telah kita bikin
kemudian tekan tombol Q untuk memindahkan program dari flashdisk ke mesin
cnc
5. Kemudian tekan tombol PROGRAM cari file yang telah dipindahkan dari
flashdisk terus tekan enter untuk memeriksa program jika sudah dirasa benar
tekan tombol RAPID dan N secara bersamaan terus tekan enter
6. Kemudian periksa grafik dari program untuk memeriksa jalan pengerjaan
dengan cara menekan tombol MANUAL, AUTO, SIMULATE, SINGLE,
GRAPICH kemudian tekan START
7. Setelah grapich berjalan sesuai dengan yang kita inginkan, setting nol benda
kerja dengan cara mendekatkan pahat menuju benda kerja kemudian kita
menekan tombol SETUP setelah itu kita setting parameter X dan Z
8. Setelah itu eksekusi program dengan menekan tombol AUTO dan START
9. Kemudian tunggulah program melakukan pemakanan hingga selesai
10. Jika ada kesselahan selama pengerjaan dan hal itu tidak dapat diatasi makan
segeralah menekan tombol EMERGENCY

a. Gambar Kerja
b. CamPlan

c. Grafik G Code

d. G Kode (Program)

% N3 (SHAPE N8 (TACTIC -
PARAMETERS) ROUGH TURN 1)
O1000
N4 T0303 N9 (PLAN -
([yyyy-mm-dd PART012_CAM)
hh:mm:ss] 2021-04-05 N5 S1000 M03
07:51:56) N10 (FILE -
N6 M08 PART01.Z3)
N1 (PROGRAMMED
BY PC) N7 (OPERATION - N11 G98 G01 X25.173
ROUGH TURN 1) Z3.0 F10.0
N2 (TOOL 1 IS 0001.)
N12 X21.386
N13 Z1.0 F30.0 N35 Z-48.496 F50.0 N57 Z1.0 F30.0

N14 Z-57.124 F50.0 N36 X19.868 Z-52.572 N58 Z-42.064 F50.0

N15 X22.344 Z-60.0 N37 X22.697 Z-51.158 N59 X16.992 Z-42.517


F150.0
N16 X25.173 Z-58.586 N60 X19.821 Z-41.102
F150.0 N38 Z3.0 F50.0 F150.0

N17 Z3.0 F50.0 N39 X21.738 F10.0 N61 Z3.0 F50.0

N18 X24.614 F10.0 N40 X17.551 N62 X18.862 F10.0

N19 X20.427 N41 Z1.0 F30.0 N63 X14.675

N20 Z1.0 F30.0 N42 Z-42.703 F50.0 N64 Z1.0 F30.0

N21 Z-54.248 F50.0 N43 X18.4 Z-42.986 N65 Z-41.744 F50.0

N22 X21.786 Z-58.324 N44 Z-48.167 N66 X16.034 Z-42.197

N23 X24.614 Z-56.91 N45 X18.91 Z-49.696 N67 X18.862 Z-40.783


F150.0 F150.0
N46 X21.738 Z-48.281
N24 Z3.0 F50.0 F150.0 N68 Z3.0 F50.0

N25 X23.655 F10.0 N47 Z3.0 F50.0 N69 X17.903 F10.0

N26 X19.468 N48 X20.779 F10.0 N70 X13.716

N27 Z1.0 F30.0 N49 X16.592 N71 Z1.0 F30.0

N28 Z-51.372 F50.0 N50 Z1.0 F30.0 N72 Z-41.425 F50.0

N29 X20.827 Z-55.448 N51 Z-42.383 F50.0 N73 X15.075 Z-41.878

N30 X23.655 Z-54.034 N52 X17.951 Z-42.836 N74 X17.903 Z-40.463


F150.0 F150.0
N53 X20.779 Z-41.422
N31 Z3.0 F50.0 F150.0 N75 Z3.0 F50.0

N32 X22.697 F10.0 N54 Z3.0 F50.0 N76 X16.945 F10.0

N33 X18.51 N55 X19.821 F10.0 N77 X12.757

N34 Z1.0 F30.0 N56 X15.634 N78 Z1.0 F30.0


N79 Z-41.105 F50.0 N101 Z1.0 F30.0 N120 G03 X9.984 Z-
8.469 R.4
N80 X14.116 Z-41.558 N102 Z-8.392 F50.0
N121 X10.202 Z-8.683
N81 X16.945 Z-40.144 N103 X9.895 Z-8.401 R2.007
F150.0
N104 G03 X9.984 Z- N122 X10.281 Z-8.803
N82 Z3.0 F50.0 8.469 R.4 R1.988
N83 X15.986 F10.0 N105 X10.202 Z-8.683 N123 G01 X13.11 Z-
R2.007 7.389 F150.0
N84 X11.799
N106 X10.35 Z-8.938 N124 Z3.0 F50.0
N85 Z1.0 F30.0 R1.988
N86 Z-23.734 F50.0 N125 X12.151 F10.0
N107 X10.4 Z-9.2
N87 X12.4 Z-24.034 R2.018 N126 X7.964

N88 Z-40.986 N108 G01 Z-23.034 N127 Z1.0 F30.0

N89 X13.157 Z-41.238 N109 X11.24 Z-23.454 N128 Z-7.67 F50.0

N90 X15.986 Z-39.824 N110 X14.068 Z-22.04 N129 X8.119 Z-7.824


F150.0 F150.0
N130 G03 X8.633 Z-
N91 Z3.0 F50.0 N111 Z3.0 F50.0 7.899 R1.923

N92 X15.027 F10.0 N112 X13.11 F10.0 N131 X9.062 Z-8.008


R2.007
N93 X10.84 N113 X8.923
N132 X9.199 Z-8.053
N94 Z1.0 F30.0 N114 Z1.0 F30.0 R.4

N95 Z-23.254 F50.0 N115 Z-7.969 F50.0 N133 G01 X9.323 Z-


N116 G03 X9.062 Z- 8.103
N96 X12.199 Z-23.934
8.008 R2.007 N134 X12.151 Z-6.689
N97 X15.027 Z-22.519
N117 X9.199 Z-8.053 F150.0
F150.0
R.4 N135 Z3.0 F50.0
N98 Z3.0 F50.0
N118 G01 X9.583 Z- N136 X11.192 F10.0
N99 X14.068 F10.0 8.209
N137 X7.005
N100 X9.881 N119 X9.895 Z-8.401
N138 Z1.0 F30.0 N160 Z1.0 F30.0 N182 Z-.959 F50.0

N139 Z-6.711 F50.0 N161 Z-3.835 F50.0 N183 X2.612 Z-2.317

N140 X8.119 Z-7.824 N162 X5.488 Z-5.193 N184 X5.44 Z-.903


F150.0
N141 G03 X8.364 Z- N163 X8.316 Z-3.779
7.855 R1.923 F150.0 N185 Z3.0 F50.0

N142 G01 X11.192 Z- N164 Z3.0 F50.0 N186 X4.482 F10.0


6.441 F150.0
N165 X7.358 F10.0 N187 X.294
N143 Z3.0 F50.0
N166 X3.171 N188 Z1.0 F30.0
N144 X10.234 F10.0
N167 Z1.0 F30.0 N189 Z.2 F50.0
N145 X6.047
N168 Z-2.876 F50.0 N190 Z0
N146 Z1.0 F30.0
N169 X4.529 Z-4.235 N191 X1.653 Z-1.359
N147 Z-5.752 F50.0
N170 X7.358 Z-2.821 N192 X4.482 Z.056
N148 X7.405 Z-7.111 F150.0 F150.0

N149 X10.234 Z-5.697 N171 Z3.0 F50.0 N193 Z3.0 F50.0


F150.0
N172 X6.399 F10.0 N194 X25.173
N150 Z3.0 F50.0
N173 X2.212 N195 (OPERATION -
N151 X9.275 F10.0 FINISH TURN 1)
N174 Z1.0 F30.0
N152 X5.088 N196 (TACTIC -
N175 Z-1.917 F50.0 FINISH TURN 1)
N153 Z1.0 F30.0
N176 X3.571 Z-3.276 N197 (PLAN -
N154 Z-4.793 F50.0 PART012_CAM)
N177 X6.399 Z-1.862
N155 X6.447 Z-6.152 F150.0 N198 (FILE -
N156 X9.275 Z-4.738 N178 Z3.0 F50.0 PART01.Z3)
F150.0 N199 X24.789 Z1.779
N179 X5.44 F10.0
N157 Z3.0 F50.0 F10.0
N180 X1.253
N158 X8.316 F10.0 N200 X-.084
N181 Z1.0 F30.0
N159 X4.129 N201 Z-.221 F30.0
N202 X7.717 Z-8.023 N216 X21.961 Z-
F50.0 60.249

N203 X7.725 N217 X24.789 Z-


58.835 F150.0
N204 X8.235 Z-8.097
N218 Z1.779 F50.0
N205 X8.735 Z-8.227
N219 M05
N206 X9.183 Z-8.409
N220 T0100
N207 X9.547 Z-8.632
N221 M09
N208 X9.806 Z-8.883
N222 (END OF
N209 X9.954 Z-9.137 PROGRAM.)
N210 X10.0 Z-9.381 N223 M30
N211 Z-23.234 %
N212 X12.0 Z-24.234

N213 Z-41.186

N214 X18.0 Z-43.186

N215 Z-48.367

e. Hasil Pengerjaan
PRAKTIKUM 2

Langkah Kerja :

1. Siapakan gambar kerja beserta NC code nya


2. Kemudian siapakan peralatan berupa cutter dan jangka sorong beserta benda
kerja dengan diameter 22mm dan Panjang 48mm
3. Nyalakan mesin cnc, kemudian input program yang telah kita catat ke mesin
CNC
4. Kemudian periksalah program sekali lagi dengan menjalankan silamulasi
yang tersedia di mesin CNC jika masih terjadi kesalahan maka lakukan
pengeditan program hingga grafik yang dihasilkan benar sesuai dengan yang
kita inginkan
5. Setelah program dirasa sudah benar, settinglah titik nol dengan mengatur
parameter X dan Z menuju benda kerja, dengan menekan tombol SETUP dan
masukan nilai X sebesar diameter benda kerja dan Z 0
6. Kemudian eksekusi program dengan menekan tombol AUTO dan START
7. Tunggulah program hingga selesai melakukan pengerjaan
8. Jika ada kesalahan selama pengerjaan dan hal itu tidak dapat diatasi makan
segeralah menekan tombol EMERGENCY

a. Gambar Kerja
b. G Code (manual)

N1 G54 N24 G03 X18 Z-34 R4

N2 T0101 M03 S1000 F50 N25 G00 X18 Z1

N3 G00 X25 Z10 N26 G00 X10 Z1

N4 G00 X20 Z0 N27 G01 X10 Z-30

N5 G01 X20 Z-49 N28 G03 X18 Z-34 R4

N6 G02 X22 Z-51 R2 N29 G00 X20 Z1

N7 G00 X22 Z1 N30 G00 X8 Z0

N8 G00 X18 Z1 N31 G01 X10 Z-18

N9 G01 X18 Z-49 N32 G00 X10 Z1

N10 G02 X22 Z-51 R2 N33 G00 X6 Z0

N11 G00 X22 Z-50 N34 G01 X10 Z-18

N12 G00 X22 Z1 N35 G00 X10 Z1

N13 G00 X16 Z1 N36 G00 X4 Z0

N14 G00 X16 Z0 N37 G01 X10 Z-18

N15 G01 X16 Z-30 N38 G00 X10 Z-18

N16 G03 X18 Z-34 R4 N39 G00 X2 Z0

N17 G00 X22 Z1 N40 G01 X10 Z-18

N18 G00 X14 Z1 N41 G00 X10 Z1

N19 G01 X14 Z-30 N42 G00 X0 Z0

N20 G03 X18 Z-34 R4 N43 G01 X10 Z-18

N21 G00 X18 Z1 N44 G00 X25 Z1

N22 G00 X12 Z1 N45 M05

N23 G01 X12 Z-30 N46 M30


c. Grafik G Code (manual)

d. Hasil Pengerjaan

Kesimpulan

CNC (Computer Numerical Control.)Mesin CNC TU-2A adalah mesin milling


dimana pergerakan 2 sumbu yaitu (sumbu X, dan Z).

Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktek mesin CNC
adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan CNC sangat dibutuhkan konsentrasi yang tinggi. Karena pada saat
membuat suatu program benda kerja, kita sekaligus menghayalkan posisi dari
pahat sesuai dengan program yang kita buat
2. Mesin CNC SKT 160-A ini merupakan mesin yang akurat dengan tingkat
kepresisian yang tinggi dibandingkan dengan mesin bubut yang dioperasikan
secara manual. Mesin ini dilengkapi dengan tombol berupa huruf dan angka.

Anda mungkin juga menyukai