Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PROSES MANUFAKTUR

MODUL IV
“MESIN FRAIS CNC (TU-2A)”

Disusun oleh:
Zaidan Zulfy (2000019062)

Asisten:
Lynda Anggrainy

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2022
MODUL III
MESIN FRAIS CNC (TU-3A)

A. Landasan Teori
Mesin CNC merupakan mesin yang dilengkapi dengan sistem
mekanik dan kontrol berbasis komputer. Sebagai teknologi manufaktur
yang memiliki kualitas produksi yang tinggi, mesin CNC memerlukan
kualitas listrik yang baik demi menjaga konsistensinya dalam proses
produksi dan keawetan komponen mesin (Susastro , Handayani,
Atmanto, & Pangestu, 2022).
Bubut CNC adalah alat mesin yang sangat canggih yang terlibat
sekarang untuk produksi dan pembuatan pekerjaan yang presisi dengan
akurasi yang lebih tinggi. Beberapa peneliti menggunakan berbagai
proses optimasi dan algoritma selama pembubutan lurus oleh Bubut
CNC. Optimalisasi parameter proses membantu menemukan hasil yang
dapat diterima selama operasi pemesinan. Kekasaran permukaan
spesimen pekerjaan merupakan faktor kunci untuk menjaga kualitas
produk serta biaya produksi. Terbentuknya ketidak teraturan pada
pekerjaan tergantung pada parameter proses (Hameed, Jafar, & Mallick,
2020)
Bubut CNC adalah produk mekatronika khas dan salah satu
peralatan mesin CNC yang paling banyak digunakan. Teknologi kontrol
numerik yang diadopsi olehnya adalah konten inti dari teknologi
manufaktur maju, dan ini adalah dasar untuk mewujudkan "manufaktur
pintar" China dan "Made in China 2025". Performa mesin bubut CNC
tidak hanya tercermin dalam akurasi pemesinan, efisiensi produksi,
kapasitas pemrosesan, keandalan, dll., tetapi juga terkait langsung
dengan pengoperasian, akurasi, kemudahan pengoperasian, dan
kenyamanan peralatan. (LiFu, Wei, Hua, Meng, & Zhe, 2019).
Computerized Numerical Control (CNC) dengan cepat
menggantikan mesin bubut produksi lama karena kemudahan
pengaturan, pengoperasian, pengulangan, dan akurasinya. Berbeda
dengan mesin bubut yang dikontrol secara manual, mesin CNC
seringkali tertutup seluruhnya sehingga meningkatkan keamanan selama
aplikasi. Sejumlah besar panas dihasilkan dari aksi pemotongan yang
terkait dengan proses pemesinan. Gesekan dan pemotongan terjadi pada
antar muka pahat-serpih dan di bawah tepi pahat masing-masing dengan
perpindahan panas konduktif melalui benda kerja, geram dan pahat.
Temperatur zona pemotongan adalah faktor kunci yang secara langsung
memengaruhi keausan pahat, integritas permukaan benda kerja, dan
presisi pemesinan sesuai dengan gerakan relatif antara pahat dan benda
kerja (Ejieji, Adedayo, O, & Abdulkareem, 2018).
Paket Software CAM modern mampu mengidentifikasi tabrakan
semacam itu untuk peralatan mesin multi-axis, tetapi memerlukan model
kinematik mesin CNC untuk memenuhi tugas ini. Beberapa model
kinematik dari mesin CNC yang paling umum di pasaran tersedia
sebagai standar di perpustakaan perangkat lunak, tetapi sebagian besar
harus dibuat oleh pengguna. Mesin bubut CNC, biasanya dilengkapi
dengan sumbu X dan Z, juga dipertimbangkan untuk meningkatkan
kemampuan pemesinan mereka. Struktur modern mesin bubut-frais,
diperoleh dengan memasang bubut CNC normal dengan sumbu Y dan
perkakas yang digerakkan sekarang ditawarkan sebagai standar oleh
sebagian besar produsen perkakas mesin CNC (Breaz, Racz, Girjob, &
Tera, 2021).
1. Pengertian Mesin Bubut CNC dan Jenisnya
Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two Axis atau yang lebih di kenal
dengan Mesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin CNC Three Axix
atau yang lebih dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine).
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu:
a. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman
dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External
Programing Sistem). Mesin CNC jenis Training Unit hanya
mampu dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan dengan
bahan yang relatif lunak.
b. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)
Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal,
sehingga mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti
system pembuka otomatis yang menerapakan prinsip kerja
hidrolis, pembungan tatal, dan sebagainya.
2. Prinsip Kerja Mesin CNC TU-2A
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar
seperti halnya Mesin Bubut Konvensional yaitu gerakan arah
melintang dan horizontal dengan system koordinat sumbu X dan Z.
Prinsip kerja Mesin Frais CNC TU-2A juga sama dengan Mesin
Bubut Konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam
bergerak sedangkan alat potong diam. Untuk arah gerakan pada
Mesin Bubut di beri lambing sebagai berikut:
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap
sumbu putar.
b. Sumbu Z untuk gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

Gambar 4.1 Mesin CNC TU2A (Mesin Bubut)


Gambar 4.2 Pergerakan Spindel pada Mesin CNC TU-2A
3. Bagian-bagian Utama Mesin Frais CNC TU-2A
a. Bagian mekanik
Tabel 4.1 bagian mekanik
Gambar 4.3 Part CNC TU2
b. Bagian pengendali atau control

Gambar 4.4 Pengendali

4. Pengoperasian Mesin CNC TU-2A


Pengoprasian mesin cnc 2A dilaksanakan dengan layanan CNC,
dimana proses dikontrol computer dngan memasukkan data numerik.
Sistem ini beroperasi secara otomatis dan dapat menginterpretasikan
kode-kode numeric yang berupa angka dan huruf untuk membuat
suatu bentuk benda kerja. Program CNC TU2A disusun secara rinci
setiap blok per blok untuk memberikan instruksi gerakan yang harus
dilakukan oleh mesin CNC TU 2A

5. Kode Mesin CNC


a. Fungsi G
G00 : Gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat).
G01 : Gerak lurus penyayatan.
G02 : Gerak melengkung cekung.
G03 : Gerak melengkung cembung.
G04 : Gerakan penyayatan berhenti sesaat.
G21 : Baris blok sisipan dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP.
G25 : Memanggil program subroutine.
G27 : Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju.
G33 : Pembuatan ulir tunggal.
G64 : Mematikan arus step motor.
G65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program).
G73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal.
G78 : Siklus pembuatan ulir.
G81 : Siklus pengeboran langsung.
G82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat.
G83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal.
G84 : Siklus pembubutan memanjang.
G85 : Siklus penghalusan lubang secara langsung.
G86 : Siklus pembuatan alur.
G88 : Siklus pembubutan melintang.
G89 : Siklus penghalusan lubang dengan waktu diam sesaat.
G90 : Program absolut.
G91 : Program inkremental.
G92 : Peneta pan posisi pahat secara absolut.

b. Fungsi M
M00 : Program berhenti.
M03 : Spindel berputar searah jarum jam (CW).
M05 : Putaran spindel berhenti.
M06 : perintah ganti tool.
M17 : Perintah kembali ke program utama.
M30 : Program berakhir.
M99 : Penentuan parameter I dan K

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Modul 3 yaitu:

1. Alat
a. Mesin CNC TU-2A
b. Software LinuxCNC
c. Sofware Solidwork
d. Data numerik
2. Bahan
a. Batang kayu 70mm x 15mm

C. Langkah-langkah Praktikum
Berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan:
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Buatlah model yang akan dibuat menggunakan solidwork
3. Buatlah drawing model yang telah dibuat untuk mengetahui ukuran
benda
4. Buka software LinuxCNC
5. Letakan batang kayu pada chuck
6. Nyalakan mesin CNC TU-2A
7. Klik open untuk memasukan G-Code
8. Masukan G-Code kemudian kalibrasikan titik koordinat
9. Setelah semuanya siap kemudian play / Perform Actual Data untuk
memulai proses Frais
D. Gambar Tugas Individu CNC TU-2A
Berikut adalah gambar dari drawing yang telah dibuat
menggunakan solidwork:

Gambar 4.5 CNC Kelompok 6B

E. Coding Absolute CNC TU-2A


Dibawah ini merupakan coding absolut berdasarkan gambar diatas:
Tabel 4.1 Coding Tugas Kelompok
N G X Z R F
0 90 0 1 0 0
1 G00 6,25 1 0 0
2 G01 6,25 -60 0 15
3 G01 6,25 -50 0 15
4 G01 4,75 -45 0 15
5 G01 4,75 -35 0 15
6 G03 4,75 -30 4 15
7 G01 4,75 -20 0 15
8 G02 4,75 -10 36,94 15
9 G01 4,75 0 0 15
10 G01 3,25 -10 0 15
11 G00 3,25 1 0 0
12 M02        

F. Penjelasan Coding Absolute CNC TU-2A


Untuk lebih memahami code Absolut yang telah dibuat maka berikut
ini merupakan penjelasan dari G-Code yang telah dibuat:
1. N00 informasi disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat pada
koordinat X0, Z1, dan G90 sebagai code absolute.
2. N1 informasi disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat berada
pada Z1,X12,5, dan G00 menandakan bergerak cepat.
3. N2 informasi disampaikan pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X6,25, dan Z-60. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit
4. N3 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X6,25, dan Z-50. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
5. N4 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X4,75, dan Z-45. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
6. N5 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X4,75 dan Z-35. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
7. N6 memberikan informasi pada mesin bahwa G03 merupakan tanda
gerak melengkung cembung menuju titik koordinat X4,75 ; Z-30 dan
R4. F15 menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
8. N7 memberikan informasi pada mesin bahwa G1 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X4,75 dan Z-20. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
9. N8 memberikan informasi pada mesin bahwa G02 merupakan tanda
gerak melengkung cekung menuju titik koordinat X4,75; Z-10 dan
R36,94. F15 menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15
mm/menit.
10. N9 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X4,75, dan Z0. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
11. N10 memberikan informasi pada mesin bahwa G0 merupakan tanda
lurus tanpa menyayat menuju titik koordinat X3.25, dan Z-10. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
12. N11 memberikan informasi pada mesin bahwa G0 merupakan tanda
lurus tanpa menyayat menuju titik koordinat X3.25, dan Z1.
13. N12 memberikan informasi pada mesin bahwa M02 merupakan
mesin berhenti bergerak

G. Coding Inkremental CNC TU-2A


Setelah pembubutan kasar maka selanjutnya adalah melakukan
pembuatan G-Code Inkremental untuk pembubutan halus, berikut ini
adalah G-Code saya buat
Table 3.2 Coding Inkremental
N G X Z R F
0 90 0 1 0 0
1 G00 6 1 0 15
2 G01 6 -10 0 15
3 G02 9 -10 36,94 15
4 G01 9 -10 0 15
5 G03 9 -5 4 15
6 G01 9 -10 0 15
7 G01 12 -5 0 15
8 G01 12 -10 0 15
9 G01 15 -10 0 15
11 G00 0 0 0 0
12 M02        

H. Penjelasan Coding Inkremental CNC TU-2A


Untuk lebih memahami code Absolut yang telah dibuat maka berikut
ini merupakan penjelasan dari G-Code yang telah dibuat:
1. N00 informasi disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat pada
koordinat X0, Z1, dan G90 sebagai code absolute.
2. N1 informasi disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat berada
pada Z1, X3, dan G00 menandakan bergerak cepat.
3. N2 informasi disampaikan pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X3, dan Z-10. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit
4. N3 memberikan informasi pada mesin bahwa G02 merupakan tanda
Gerakan melengkung cekung menuju titik koordinat X4,5; Z-10, dan
R36,94. F15 menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15
mm/menit.
5. N4 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X4,5, dan Z-10. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
6. N5 memberikan informasi pada mesin bahwa G03 merupakan tanda
Gerakan melengkung cembung titik koordinat X4,5; Z-5 dan R4.
F15 menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
7. N6 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X4,5 dan Z-10. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
8. N7 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X6 dan Z-5. F15 menandakan
kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
9. N8 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X6 dan Z-10. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
10. N9 memberikan informasi pada mesin bahwa G01 merupakan tanda
lurus menyayat menuju titik koordinat X7,5, dan Z-10. F15
menandakan kecepatan Feed pahat sebesar 15 mm/menit.
11. N10 memberikan informasi pada mesin bahwa G0 merupakan tanda
lurus tanpa menyayat menuju titik koordinat X0, dan Z0.
12. N12 memberikan informasi pada mesin bahwa M02 merupakan
mesin berhenti bergerak
DAFTAR PUSTAKA

Breaz, R., Racz, S. G., Girjob, & Tera, M. (2021). IOP Conference Series
Material Science and Engineering. Study on the application of CAM
techniques on CNC lathes with Y axis and driven tools.
Ejieji, Adedayo, O, B. W., & Abdulkareem, S. (2018). IOP Conference Series
Material Science and Engineering. Effect of Machining Variables and
Coolant Application on HSS Tool Temperature Durig Turning on a CNC
Lathe.
Hameed, A. S., Jafar, M. S., & Mallick, B. (2020, July). Mateial Science Forum.
Improvement of CNC Lathe Performance by Tungsten-Carbide Tool
Using Desirability Function Analysis for Fabrication of Miniature
Component, 1002. doi:10.4028/www.scientific.net/MSF.1002.3
LiFu, L., Wei, L., Hua, T. Z., Meng, Z., & Zhe, B. M. (2019). IOP Conference
Series Material Science and Engineering. Model design and analysis
improvement of CNC Lathe Based on Ergonomics.
Susastro , Handayani, S. U., Atmanto, I. S., & Pangestu, M. A. (2022). Jurnal
Riset Sains dan Teknologi. pengukuran parameter eneergi listrik pada
mesin cnc milling pada beberapa tingkat kecepatan potong, Volume 6, 2
September 2022, 131-139.

Anda mungkin juga menyukai