Anda di halaman 1dari 22

CNC PRODUCTION

SUYADI, S.Kom

PENDAHULUAN

A. Pengertian Mesin CNC


Pengertian mesin CNC ( Computer Numerically Controlled ) adalah suatu mesin yang
pergerakannya dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan
dengan menggunakan kode angka & huruf ). Misal : pada layar monitor mesin kita tulis M03,
maka spindel mesin akan berputar,dan apabila kita tulis M05 maka spindel mesin akan mati.

B. CNC Milling

Mesin Frais CNC mempunyai gerak dasar ke arah melintang , horizontal dan Vertical dengan
sistem koordinat sumbu X,Y dan Z. Prinsip kerja mesin Frais CNC adalah Pisau yang terpasang
pada sumbu Z berputar dan bias digerakan naik turun sedangkan benda kerja yang terpasang
pada ragum bergerak sesuai dengan arah sumbu X dan Y.
Untuk arah gerakan pada mesin Frais diberi lambang sebagai berikut:

1
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

 Sumbu X untuk arah gerakan memanjang .


 Sumbu Y untuk arah gerakan melintang
 Sumbu Z untuk arah gerakan Vertikal

Cara kerjanya adalah Data Numerik dan Kode Perintah dimasukan ke Controller sebagai
inputan data, kemudian Data tersebut oleh Controller akan diubah menjadi sinyal perintah ke
komponen Elektrik, oleh komponen elektrik sinyal perintah tersebut diterjemahkan berupa
memutus/menyambung dan mengatur arus yang akan masuk ke actuator komponen mekanik,
sehingga komponen mekanik bisa bergerak sesuai perintah Controller. Secara sederhana di
gambarkan pada skema dibawah ini.

DATA NUMERIC DAN KODE PERINTAH

ENERGI
OUTPUT (SINYAL PERINTAH) LISTRIK

CONTROLLER ELEKTRIK MEKANIK

INPUT (SINYAL KONFIRMASI)

Cara kerjanya adalah Data Numerik dan Kode Perintah dimasukan ke Controller sebagai
inputan data, kemudian Data tersebut oleh Controller akan diubah menjadi sinyal perintah ke
komponen Elektrik, oleh komponen elektrik sinyal perintah tersebut diterjemahkan berupa
memutus/menyambung dan mengatur arus yang akan masuk ke actuator komponen mekanik,
sehingga komponen mekanik bisa bergerak sesuai perintah Controller. Secara sederhana di
gambarkan pada skema dibawah ini.

C. Bagian Utama Mesin Frais CNC


Secara garis besar bagian utama mesin CNC dibagi menjadi 3, yaitu Bagian Mekanik, Bagian
Elektrik dan Controller.
1. Komponen Mekanik : Komponen pada mesin yang bergerak dan konstruksi fisiknya
Contoh: Slide Sumbu X,Y,Z, Tool Holder, Spindle,dl

2
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

2. Komponen Elektrik : Komponen mesin yang berfungsi memberikan tenaga &


menyalurkan signal listrik ke komponen Mekanik supaya bergerak sesuai perintah
Controller.
Contoh: Motor Servo, Spindle Driver, Power Supply, dll

Motor Servo Motor Spindel

3
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

Power Supply
3. Controller : Komponen mesin yang berfungsi mengatur seluruh kegiatan mesin,
Controller adalah otak dari mesin CNC. Ada banyak merk controller di dunia ini.
Contoh : FANUC, EMCOTRONIC,SIEMENS, GSK, dll

4
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

PEMROGRAMAN

Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci setiap blok per blok untuk
memberi masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan
Untuk menyusun program pada mesin CNC operator harus mengusai 2 hal yaitu :
1. Metoda pemrograman
2. Bahasa pemrograman

1. Metoda Pemrograman
Metoda pemrograman pada mesin CNC ada 2 macam yaitu
1.1. Metoda Inkrimental
Adalah suatu metoda pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah yaitu titik
akhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya

5
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

1.2. Metoda Absolut


Adalah suatu metoda pemrograman dimana titik referensinya tetap yaitu satu titik /
tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya

2. Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan menggunakan kode
kode yang dapat difahami oleh mesin CNC sehingga dapat di aktualisasikan dalam bentuk
gerakan mesin sesuai dengan perintah operator
Contoh Bahasa Pemrograman
G90 : Program Absolut
G91 : Program Inkrimental
G00 : Gerakan cepat, digunakan sebagai perintah pada waktu pahat
tidak menyayat
G01 : Gerak Lurus dengan Kecepatan terprogram, digunakan sebagai
perintah untuk Gerak penyayatan
G28 : Perintah Gerakan menuju titik Refernsi Mesin ( Zero Return )
G54 : Perintah memindahkan titik Nol Mesin ketitik Nol benda kerja
M03 : Perintah untuk memutar sumbu utama searah jarum jam
M04 : Perintah untuk memutar sumbu utama belawanan arah jarum jam
M05 : Perintah menghentikan putaran sumbu utama
M30 : Penutup program

3. Format Bahasa Pemograman


a. Gerakan Cepat ( Rapid ) G00
Formatnya G00 X_Y_Z_
G00 : Gerak Lurus cepat, digunakan untuk gerakan tanpa penyayatan
X : Gerakan Memanjang
Y : Gerakan Melintang
Z : Gerakan Vertical

b. Gerak Lurus ( Linear Interpolaion ) G01


Formatnya G01 X_Y_Z_F

6
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

G01 : Gerak Lurus dengan kecepatan dapat diprogram, digunakan untuk gerakan dengan
penyayatan
X : Gerakan Memanjang
Y : Gerakan Melintang
Z : Gerakan Vertical
F : Feeding ( Kecpatan Gerak pahat )

c. Gerakan melingkar G02 / G03


Formatnya G02/G03 X_Y_R_F
Atau : G02/G03 X_Y_I_J_F
G02 : Gerak melingkar searah jarum
G03 : Gerak melingkar berlawanan arah jarum
X : Gerakan Memanjang
Y : Gerakan Melintang
R : Jari - jari
I : Jarak start lingkaran kepusat lingkaran searah sumbu X
J : Jarak start lingkaran kepusat lingkaran searah sumbu Y
F : Feeding ( Kecpatan Gerak pahat )

1. Program Absolute
G90 G0 X200 Y40 Z0;
G03 X140 Y100 R60 F300;
G02 X120 Y60 R50;
Atau
G0 X200 Y40 Z0;
G90 G3 X140 Y100 I-60 J0 F300;
G2 X120 Y60 I-50 J0 F300;
2. Program Incremental
G0 G90 X200 Y40 Z0;
G91 G3 X-60 Y60 R60 F3000;
G2 X-20 Y-40 R50 F300;
Atau
G0 G90 X200 Y40 Z0;
G91 G3 X-60 Y60 I-60 J0 F300;
G2 X-20 Y-40 I-50 J0 F300;

7
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

Siklus pembuatan alur Lingkaran dalam (inner circular groove rough milling)

Format
G22
G98/G99 X_ Y_ Z_ R_ I_ L_ W_ Q_ V_ D_ F_ K_
G23
X,Y : Posisi awal pisau akan melakukan proses
Z : Kedalaman Penyayatan
Keterangan
G22:Alur Lingkaran dalam berlawanan arah jarum jam
G23:Alur Lingkaran dalam searah jarum jam
I: Radius Alur dalam, harus lebih besar dari diameter pahat
L:Pergeseran pemotongan pada arah sumbu XY plane, lebih kecil diameter pisau lebih besar 0;
W:Awal pemotongan pada sumbu Z , yang jaraknya diukur dari R
R : Referensi awal pemotongan
Q:Kedalaman setiap satu kali penyayatan
V:Jarak benda kerja dengan mata pahat, lebih besar dari 0
D:Nomer diameter pahat
K:Pengulangan

Siklus Proses Penyayatan :


( 1 ) Gerak cepat menuju bidang XY
( 2 ) Gerak cepat menuju R
( 3 ) Penyayatan keposisi W
( 4 ) Penyayatan dimulai dimulai dari pusat berputar sepiral dengan jarak pergeseran L
( 5 ) Gerak cepat kembali keposisi R
( 6 ) Gerak cepat kembali ke posisi titik pusat sumbuX, Y
( 7 ) Gerak cepat turun keposisi V
( 8 ) Turun lagi memulai pemotongan berikutna(Q+V)
( 9 ) Proses pengulangan(4)~(8)hingga kedalaman Alur terpenuhi
(10 ) Kembali keposisi R dengan perintah G98 atau G99

8
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

G22 G23

Latihan Pembuatan Program


Latihan 1
Buat Program Absolut Gambar dibawah
Gerakan Pahat sebagai Berikut :
1. P0 – P1 6. P6 – P7
2. P1 – P2 7. P7 – P8
3. P2 – P3 8. P8 – P9
4. P3 – P4 9 P9 – P1
5. P5 – P5 10 P1 – P0

9
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

P6 P5

P7 P4

76
4
6 P8 P3
4

P9 P2
76

P0
3
15

P1

15
30

Lembar Pekerjaan Latihan 1


N G/M X Y Z F Keterangan

10
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

Latihan 2
Buat Program Absolut Gambar dibawah
Gerakan Pahat sebagai Berikut :
1. P0
2. Buat Alur lingkaran dalam

76

10

P0
20

15 76

11
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

Lembar Pekerjaan Latihan 2

N G/M X Y Z F Keterangan

Prosedur mengoprasikan CNC Mill

A. Menghidupkan Mesin
1. Putar Saklar Utama pada posisi On
2. Putar Saklar Layanan CNC ke posisi On
3. Putar Tombol Emergensi pada posisi On
4. Tekan Tombol Reset
5. Tekan Jog
B. Menentukan Titik Referensi Mesin ( Zero Offset )
1. Tekan Tombol MPG

12
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

2. Gerakan tombol –Z ( MPG) menjauhi +20 mm dari titik referensi


3. Gerakan tombol –X ( MPG) menjauhi +20 mm dari titik referensi
4. Gerakan tombol –Y ( MPG) menjauhi +20 mm dari titik referensi
5. Tekan tombol ( Manual )
6. Tekan tombol Z Machine Zero hingga ketemu titik referensi
7. Tekan tombol X Machine Zero hingga ketemu titik referensi
8. Tekan tombol Y Machine Zero hingga ketemu titik referensi
C. Mensetting Alat Potong
1. Tekan Tombol Setting
2. Tekan Tombol Setting Sampai ketemu “ Setting Work Piece G54
3. Hidupkan (Putar) Spindel Mesin
4. Sentuhkan pisau pada sumbu X
5. Ketik X dan masukan ½ diameter pisau
6. Sentuhkan pisau pada sumbu Y
7. Ketik Y dan masukan ½ diameter pisau
8. Sentuhkan pisau pada sumbu Z
9. Ketik Z dan masukan 0
10. Position

D. Menguji Kebenaran Posisi Alat Potong


1. Tekan Tombol MDI
2. Program
3. Program sampai ketemu “ Program ( Current/Model ) “
4. Ketik G90 G54 G94 G1 X0 Y0 Z3 F300
5. INPUT
6. CYCLE START
E. Memasukan Program
1. Dengan Menulis langsung di Mesin
a. Tekan Tombol Edit
b. Program
c. Program sampai ketemu “ Program ( Dir )
d. Ketik Nomor Program “ O…. ( 4 digit )
e. Input
f. Ketik Program yang akan dibuat

13
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

2. Dengan Memindah File dari USB


a. Tekan Tombol MDI
b. Tekan Setting
c. Tekan Setting sampai ketemu “ Setting ( Data Deal )
d. Pilih pada posisi “CNC Prgr” Input *
e. Tekan tombol INPUT
f. Pilih pada posisi USB to CNC menggunakan tombol →( Cursor )
g. Pilih File yang mau di Copy
h. Tekan tombol S
i. Setelah muncul tulisan Copy Success berarti proses mengcopy sudah selesai
j. Jika akan mengeluarkan USB di Reset

F. Memasukan diameter Pahat


a. Tekan tombol System
b. Tekan tombol System sampai ketemu “ Offset “
c. Posisikakan pada Geom D
d. Ketik diameter benda pahat
e. Input
G. Menjalankan Program
1. Menjalankan Program tanpa Penyayatan
a. Edit
b. Program
c. Program sampai ketemu “ Program ( Dir )
d. Ketik Nomor Program yang akan dijalankan
e. Input
f. Hapus program G28 jika ada
g. Auto
h. Machine Lock
i. Cycle Start
2. Menjalankan Program dengan Penyayatan
a. Edit
b. Program

14
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

c. Program sampai ketemu “ Program ( Dir )


d. Ketik Nomor Program yang akan dijalankan
e. Input
f. Masukan lagi program G28 yang sudah dihapus
g. Auto
h. Single jika menginginkan jalan per Blok
i. Cycle Start

H. Mematikan Mesin
1. Tekan Tombol JOG
2. Machine Zero
3. Tekan tombol Emergency
4. Putar tombol Layanan CNC keposisi Off
5. Putar tombol Saklar Utama keposisi Off

d. Siklus Alur Lingkaran dalam untuk Finishing G24 / G25


Format:
G24
G98/G99 X_ Y_ Z_ R_ I_ J_ D_ F_ K_
G25

X,Y : Posisi awal pisau akan melakukan proses


Z : Kedalaman Penyayatan
Fungsi : Digunakan untuk menghaluskan pada proses pembuatan Alur lingkaran dalam
Keterangan :
G24: Arah proses CCW
G25: Arah proses CW
I: Jari - Jari Lingkaran
J:Jarak dari Center ke Awal pahat menyayat
R : Referensi awal pemotongan
D:Nomer Diameter Pahat
F : Kcepatan penyayatan
K:Pengulangan

Proses Siklus:
( 1 ) Gerak cepat menuju bidang XY
( 2 ) Gerak cepat menuju R
( 3 ) Gerak Penyayatan keposisi Lubang bawah
( 4 ) Keposisi Awal
( 5 ) Gerak inter polasi menuju diameter lingkaran Alur yang akan disayat

15
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

( 6 ) Melakukan Penyayatan pada diameter Lingkaran Alur


( 7 ) Gerak intr polasi menuju posisi Awal
( 8 ) Kembali keposisi R dengan perintah G98 atau G99

G24 G25

G90 G00 X50 Y50 Z50; (G00 keposisi tujuan)


G99 G24 X25 Y25 Z-50 R5 I50 J10 F800;
( Melakukan proses penyayatan Finishing Alur Lingkaran dalam)
G80 X50 Y50 Z50; (Membatalkan Proses Finshing Alur dalam dan kembali ke posisi R )
M30;
e. Siklus Finishing Alur Lingkaran Luar G26/G32

Format:
G26
G98/G99 X_ Y_ Z_ R_ I_ J_ D_ F_ K_;
G32
Fungsi : Digunakan untuk menghaluskan pada proses pembuatan Alur lingkaran
Keterangan :
G26: Arah CCW
G32: Arah CW
X,Y : Posisi awal pisau akan melakukan proses

16
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

Z : Kedalaman Penyayatan
I: Jari - Jari Lingkaran
J:Jarak dari Center ke Awal pahat menyayat
R : Referensi awal pemotongan
D:Nomer Diameter Pahat
F : Kcepatan penyayatan
K:Pengulangan

Proses Siklus:
( 1 ) Gerak cepat menuju bidang XY
( 2 ) Gerak cepat menuju R
( 3 ) Gerak Penyayatan keposisi Lubang bawah
( 4 ) Keposisi Awal
( 5 ) Gerak inter polasi menuju diameter lingkaran Alur yang akan disayat
( 6 ) Melakukan Penyayatan pada diameter Lingkaran Alur
( 7 ) Gerak intr polasi menuju posisi Awal
( 8 ) Kembali keposisi R dengan perintah G98 atau G99

G26 G32

Contoh

17
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

G90 G00 X50 Y50 Z50; (G00 keposisi yang dituju)


G99 G26 X25 Y25 Z-50 R5 I50 J30 F800;( Melakukan proses penyayatan Finishing Alur Lingkaran
Luar)
G80 X50 Y50 Z50;(Membatalkan Proses Finshing Alur Luar dan kembali ke posisi R )
M30;

f. Siklus Alur Segi empat Dalam G33/G34

Format:
G33
G98/G99 X_ Y_ Z_ R_ I_ J_ L_ W_ Q_ V_ U_ D_ F_ K_
G34
X,Y : Posisi awal pisau akan melakukan proses
Z : Kedalaman Penyayatan

Function: Digunakan untuk pembuatan Alur segi empat pada pada proses Miling
Keterangan :
G33: Arah Alur segi empat CCW
G34:Arah Alur segi empat
I: Lebar Alur segi empat pada arah sumbu X
J:Lebar Alur segi empat pada arah sumbu Y
L:Pergeseran pemotongan pada arah sumbu XY plane, lebih kecil diameter pisau lebih besar 0;
W:Awal pemotongan pada sumbu Z , yang jaraknya diukur dari R
R : Referensi awal pemotongan
Q:Kedalaman setiap satu kali penyayatan
V:Jarak benda kerja dengan mata pahat, lebih besar dari 0
U : Jari – Jari Lingkaran pada pojok segi empat
D:Nomer diameter pahat
K:Pengulangan

Proses Siklus Penyayatan :


( 1 ) Gerak cepat menuju bidang XY
( 2 ) Gerak cepat menuju R
( 3 ) Penyayatan keposisi W
( 4 ) Gerak penyayatan menuju pusat Alur segi empat X0, Y0
( 5 ) Penyayatan dimulai dimulai dari pusat berputar sepiral dengan jarak pergeseran L

18
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

( 6 ) Gerak cepat kembali keposisi R


( 7 ) Gerak cepat kembali ke posisi titik pusat sumbuX, Y
( 8 ) Gerak cepat turun keposisi V
( 9 ) Turun lagi memulai pemotongan berikutna(Q+V)
( 10 ) Proses pengulangan(4)~(8)hingga kedalaman Alur terpenuhi
(11 ) Kembali keposisi R dengan perintah G98 atau G99

Contoh

19
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

G90 G00 X50 Y50 Z50; (G00 gerak menuju posisi Awal)
G99 G33 X25 Y25 Z-50 R5 I70 J50 L10 W20 Q10 V10 U5 F800;( Melakukan proses penyayatan F
Alur Segi empat dalam)
G80 X50 Y50 Z50;(Membatalkan Proses Finshing Alur dalam dan kembali ke posisi R )
M30;

g. Siklus Finishing Alur Segi empat Dalam G35/G36

G35
G98/G99 X_ Y_ Z_ R_ I_ J_ L_ U_ D_ F_ K_;
G36
X,Y : Posisi awal pisau akan melakukan proses
Z : Kedalaman Penyayatan

Fungsi : Digunakan untuk menghaluskan pada proses pembuatan Alur Segi empat dalam
Keterangan :
G35: Arah proses CCW
G36: Arah proses CW
I: Lebar segi empat pada sumbu X
J:Lebar segi empat pada sumbu Y
U : Jari – jari pojok ( sudut )segi empat
R : Referensi awal pemotongan
D:Nomer Diameter Pahat
F : Kcepatan penyayatan
K:Pengulangan

20
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

Contoh

G90 G00 X50 Y50 Z50; (G00 Gerak menuju posisi awal)
G99 G35 X25 Y25 Z-50 R5 I80 J50 L30 U10 F800;( Melakukan proses penyayatan F Alur Segi
empat dalam)
G80 X50 Y50 Z50;(Membatalkan Proses Finshing Alur dalam dan kembali ke posisi R )
M30;

h. Siklus Pembuatan Alur Segi empat Luar G37 / G38


Format :

G37
G98/G99 X_ Y_ Z_ R_ I_ J_ L_ U_ D_ F_ K_
G38
X,Y : Posisi awal pisau akan melakukan proses
Z : Kedalaman Penyayatan

Fungsi: Digunakan untuk proses pembuatan Alur Segi empat Luar .


Keterangan :
G37: Arah proses CCW
G38: Arah proses CW
I: Lebar segi empat pada sumbu X
J:Lebar segi empat pada sumbu Y
U : Jari – jari pojok ( sudut )segi empat
R : Referensi awal pemotongan
D:Nomer Diameter Pahat

21
CNC PRODUCTION
SUYADI, S.Kom

F : Kcepatan penyayatan
K:Pengulangan

Contoh :
G90 G00 X50 Y50 Z50; (G00 Gerak menuju posisi awal)
G99 G37 X25 Y25 Z-50 R5 I80 J50 L30 U10 F800;( Melakukan proses penyayatan F Alur Segi
empat dalam)
G80 X50 Y50 Z50;(Membatalkan Proses Finshing Alur dalam dan kembali ke posisi R )
M30;

22

Anda mungkin juga menyukai