Anda di halaman 1dari 20

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 CNC (Computer Numerical Control)


Computer Numerical Control / CNC (berarti "komputer kontrol
numerik") merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh
perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan,
hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya di mana mesin perkakas
biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomasi sederhana
menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam bahasa Inggris dari
kata Numerical Control yang artinya "kontrol numerik". Mesin NC pertama
diciptakan pertama kali pada tahun 1940-an dan 1950-an, dengan memodifikasi
mesin perkakas biasa. Dalam hal ini mesin perkakas biasa ditambahkan dengan
motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan
kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer
digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC
(computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses
desain.[ CITATION Wik17 \l 1057 ].
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula
dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi
Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek
tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula
perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit
pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal
sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam
mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin
CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan
mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.
CNC  merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem
mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode
N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke
mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat.
Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin
perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan
pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan
setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong,
gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.
Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong,
kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang
lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran
poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan
pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang
dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang
diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang
sesuai.
2.2 Kode G dan M
a. Mesin CNC TU-3A
Kode-kode perintah yang digunakan dalam memprogram mesin Frais
CNC dan mesin Frais CNC TU-3A khususnya terdiri dari dua jenis
perintah, yaitu perintah yang dibuat dalam bentuk kode G dan perintah
yang dbuat dalam bentuk kode M.
Kode  G  adalah  bentuk  perintah  yang  terkait  dengan  bentuk 
pergerakan alat potong. Jenis-jenis kode G yang digunakan untuk
memprogram mesin Frais CNC TU-3A adalah:
Tabel 2. 1 Kode G TU-3A
G00   : Gerakan cepat
G01   : Gerakan rus terprogram
G02/03   : gerakan melingkar searah dan berlawanan arah jarum jam
G04   : Waktu tinggal daiam
G21  : Blok kosong
G25  : Pemanggilan sub program
G27  : Perintah melompat
G40  : Perintah pembatalan kompensasi radius pisau
G45  : Panambahan radius pisau
G46  : Pengurangan radius pisau
G47  : Panambahan radius pisau dua kali
G48  : Pengurangan radius pisau dua kali
G64  : Perintah motor tak berarus
G65  : Pelayanan kaset/disket
G66  : Pelayanan interface (RS 232)
G72  : Siklus  pengefraisan kantong
G73  : siklus pemboran dengan pemutusan tatal
G81  : Siklus pemboran
G82  : Siklus pemboran dengan tinggal diam
G83  : Siklus pemboran dengan penarikan
G85  : Siklus perimeran
G89  : Siklus perimeran dengan tinggal diam
G90  : Perintah pemrograman Absolut
G91  : Perintah pemrograman inkrimental
G92  : Perinrah pencatatan penetapan
G94  : Penetapan asutan dalam mm/min
G95  : Penetapan asutan dalam  m/putaran
Kode  M  yang  dapat  digunakan  dalam  pemrograman 
mesin  Frais CNC  TU-3A adalah:
Tabel 2. 2 Kode M TU-3A
M00  Berhenti terprogram
M03  Spindel ON searah jarum jam
M05  Spindel berhenti
M06  Perhitungan panjang pahat
M17  Akhir sub program
M30  Akhir program
M98  Kompensasi kelonggaran secara otomatis
M99  Parameter lingkaran

b. Mesin CNC TU-2A


Kode-kode perintah yang digunakan dalam memprogram mesin Frais
CNC dan mesin Bubut CNC TU-2A khususnya terdiri dari dua jenis
perintah, yaitu perintah yang dibuat dalam bentuk kode G dan perintah
yang dbuat dalam bentuk kode M.
Kode  G  adalah  bentuk  perintah  yang  terkait  dengan  bentuk 
pergerakan alat potong. Jenis-jenis kode G yang digunakan untuk
memprogram mesin Bubut CNC TU-2A adalah:
Tabel 2. 3 Kode G TU-2A
G00: Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G01: Gerak lurus penyayatan
G02: Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G03: Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G04: Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G21: Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP
G25: Memanggil program sub routine
G27: Perintah meloncat ke nomer blok yang dituju
G33: Pembuatan ulir tunggal
G64: Mematikan arus step motor
G 65: Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G73: Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G78: Siklus pembuatan ulir
G81: Siklus pengeboran langsung
G82: Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G83: Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G84: Siklus pembubutan memanjang
G85: Siklus pereameran
G86: Siklus pembuatan alur
G88: Siklus pembubutan melintang
G89: Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G90: Program absolut
G91: Program Incremental
G92: Penetapan posisi pahat secara absolut

Kode  M  yang  dapat  digunakan  dalam  pemrograman  mesin  Bubut


CNC NC  TU-2A adalah:
Tabel 2. 4 Kode M TU-2A
M00: Program berhenti
M03: Spindle / sumbu utama berputar searah jarum jam (CW)
M05: Putaran spindle berhenti
M06: Perintah penggantian alat potong (tool)
M17: Perintah kembali ke program utama
M30: Program berakhir
M99: Penentuan parameter I dan K
2.3 Mesin CNC TU-2A
Secara garis besar, bagian-bagian utama dari Mesin Bubut CNC TU-2A
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Bagian Mekanik
2. Bagian Pengendali

Gambar 2. 1 Mesin CNC Emco TU-2A


a. Bagian Mekanik
a) Motor Penggerak Utama
Motor utama merupakan motor yang berfungsi untuk memutar benda
kerja yang telah dicekam. Merupakan salah satu jenis motor DC
dengan kecepatan putar yang dapat disesuaikan. Dengan kecepatan
yang variabel, identifikasi dari motor adalah:
1) Jenjang putaran 600-4000 putaran per menit
2) Tenaga masukan 500 watt
3) Tenaga pengeluaran 300 watt
Eretan adalah gerak  persum-buan jalannya mesin. Untuk Mesin Bubut
CNC TU-2A dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1) Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0–300 mm.
2) Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 0–50 m
Gambar 2. 2 Motor penggerak utama TU-2A
b) Eretan (Support)
Eretan digunakan untuk dudukan rumah pahat dan menentukan arah
gerakan penyayatan. Arah gerakan penyayatan gerakan dapat sejajar,
tegak lurus atau miring terhadap sumbu utama. Arah gerakan
penyayatan pada mesin bubut CNC TU - 2A merupakan gerak
persumbuan jalannya mesin yang diberi lambang sebagai berikut :
1. Eretan gerakan memanjang sejajar sumbu utama diberi lambang
Z, dengan jarak lintasan 0 - 300 mm.
2. Eretan gerakan melintang tegak lurus sumbu utama diberi
lambang X, dengan jarak lintasan 0 - 50 mm.

Gambar 2. 3 Eretan TU-2A


c) Step Motor
Step motor adalah motor penggerak untuk eretan memanjang,
melintang dan rumah alat potong. Jenis dan ukuran masing - masing
step motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah :
1. Jumlah 1 putaran 72 langkah Momen putar 0,5 Nm
2. Kecepatan gerakan Gerakan cepat maksimum 700 mm / menit
3. Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm / menit
4. Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm / menit

Gambar 2. 4 Step motor TU-2A[ CITATION Moh11 \l 1057 ]


d) Revolver / Toolturret
Rumah alat potong pada mesin bubut digunakan untuk menjepit alat
potong atau pahat. Rumah alat potong ini dapat berputar 360 derajat
sehingga dinamakan revolver/ toolturret.[ CITATION Moh11 \l 1057 ]
Pada toolturret dapat dipasang 6 alat potong sekaligus yang terbagi
menjadi 2 bagian yaitu:
1. 3 tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 x 12 mm
misal : pahat kanan luar, pahat alur, pahat ulir luar dll.
2. 3 tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum
diameter 8 mm misal : pahat kanan dalam, bor, center drill dll.
Untuk memutar toolturret digerakkan oleh step motor. Sedangkan
cara pengoperasian toolturret dapat dilaksanakan dengan cara
manual dan terprogram. Pengoperasian toolturret dengan cara
manual:
3. Mesin pada fungsi manual.
4. Tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka, sesuai
jumlah putaran yang dikehendaki. Misal : toolturret akan diputar
dua kali, maka tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol
angka 2.

Gambar 2. 5 Toolturret TU-2A


e) Cekam (Chuck)
Cekam digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses
penyayatan benda kerja berlangsung sedang memutar cekam maka
dihubungkan langsung dengan spindelutama dengan motor penggerak
melalui sabuk. Karena fungsinya sebagai penjepit benda kerja yang
bervariasi diameternya, maka untuk mengatur kecepatan putar cekam
digunakan sistem transmisi sabuk. Pada sistem transmisi dibagi
menjadi 6 transmisi penggerak : Apabila akan memilih range
kecepatan putar spindel utama yang dikehendaki, maka dapat
dilakukan dengan cara memindahkan sabuk sesuai range putaran.

Gambar 2. 6 Cekam TU-2A


f) Kepala Lepas (Tailstock)
Kepala lepas adalah alat bantu mesin yang dipergunakan antara lain:
1. Untuk mendukung benda kerja yang panjang pada waktu proses
penyayatan berlangsung.
2. Untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja
manual.

Gambar 2. 7 Kepala lepas TU-2A


g) Meja Mesin
Meja mesin berfungsi sebagai dudukan perkakas eretan, kepala lepas
dan kepala tetap. Perkakas eretan dan kepala lepas dapat meluncur
pada meja mesin sejajar dengan sumbu utama. Pada mesin dibuat
sangat halus hal ini untuk mencapai ketepatan pada waktu perkakas
eretan dan kepala lepas meluncur, maka kebersihan meja mesin harus
selalu dijaga, karena kerusakan permukaan meja mesin akan
mempengaruhi hasil benda kerja.
h) Bagian Pengendali/Kontrol
Bagian pengendali / kontrol merupakan bok kontrol mesin CNC yang
berisikan tombol - tombol dan saklar yang dilengkapi dengan monitor
Pada bok kontrol merupakan unsur layanan langsung berhubungan
dengan operator.
1. Saklar Utama
Saklar Utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol
pengendali mesin. Cara kerjanya ialah jika kunci diputar ke posisi 1
maka arus listrik masuk ke kontrol CNC, dan monitor akan
menyala. Apabila kunci diputar pada angka 0 ( nol ) arus akan
terputus dan mesin akan mati.
2. Tombol Emergensi
Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin,
hal ini dilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan
program. Cara kerja tombol emergensi : Dengan menekan tombol
ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin akan mati. Untuk
mengaktifkan kembali tombol emergensi, kunci saklar utama
diputar kearah posisi 0, kemudian tombol emergensi diputar
kekanan, selanjutnya saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran
listrik akan mengalir kembali.
3. Saklar Operasi Mesin (Operating Switch)
Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar spindel utama /
cekam secara manual dan CNC. Cara pengoperasian saklar operasi
mesin : Saklar diputar pada posisi 1 maka cekam akan berputar
secara manual. Apabila saklar diputar pada posisi CNC, maka
cekam akan berputar dan berhenti sesuai data pr ogram CNC.
4. Saklar Pengatur Kecepatan Putar Spindel Utama
Saklar pengatur kecepatan berfungsi untuk mengatur kecepatan
putar cekam. Saklar ini dapat berfungsi pada layanan manual dan
layanan CNC. Pada mesin bubut CNC TU - 2A mempunyai
kecepatan antara 50 - 3000 put / menit. Operator dapat mengatur
kecepatan putar cekam sesuai diameter benda kerja. Cara
pengoperasian saklar :
1. Saklar diputar searah jarum jam maka putaran cekam / spindel
utama akan berputar semakin cepat hingga mencapai putaran
maksimal.
2. Sedangkan untuk memperlambat putaran saklar diputar
sebaliknya.
3. Pada waktu mengaktifkan saklar ini spindel utama harus dalam
posisi berputar dan kecepatan putaran disesuaikan diameter
benda kerja yang disayat.
5. Saklar Layanan Dimensi
Saklar layanan ini digunakan untuk mengatur layanan dimensi
bekerjanya mesin dalam satuan mm atau inchi. Cara pengoperasian
saklar :
1. Operator dapat memilih layanan dimensi dengan cara memutar
saklar ke posisi satuan mm atau inchi. Misalnya : akan bekerja
dengan satuan mm maka saklar diposisikan pada tanda titik mm.
Gambar 2. 8 Saklar dimensi inch

Gambar 2. 9 Saklar dimensi mm


6. Amperemeter
Ampermeter menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor
penggerak utama. Fungsi utama ampermeter untuk mencegah beban
lebih pada waktu penyayatan berlangsung. Arus maksimum yang
diizinkan adalah 4 amper, sedangkan kalau mesin digunakan
bekerja terus - menerus tidak boleh melebihi 2 amper. Beban
penyayatan dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman
penyayatan, kecepatan penyayatan.
7. Penggerak Disket
Penggerak disket pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan
pengoperasian disket. Pada pelayanan disket dapat dilaksanakan :
menyimpan data program dari mesin ke disket memindah data
program dari disket ke mesin
8. Saklar Pengatur Kecepatan Penyayatan (Feed Overide)
Saklar pengatur kecepatan penyayatan berfungsi untuk mengatur
kecepatan gerakan dari eretan mesin ke arah sumbu X atau sumbu
Z pada layanan manual. Pada mesin bubut CNC TU - 2A
mempunyai kecepatan penyayatan antara 5 - 4000 mm / menit.
Operator dapat mengatur kecepatan penyayatan tergantung dari
kedalaman pemakaman, jenis material dan pisau yang
dipergunakan. Cara pengoperasian saklar : Saklar diputar ke kanan
sesuai dengan kecepatan penyayatan yang dikehendaki, misal
saklar pada posisi 200 mm / menit. Tombol X ditekan, maka pisau
akan bergerak ke arah sumbu X dengan F 200 mm / menit jika
akan mengurangi kecepatan penyayatan saklar diputar ke kiri.
Untuk menjalankan gerakan cepat digunakan tombol ( Shift ) yang
ditekan bersamaan dengan tombol koordinat sumbu X dan sumbu
Z.
9. Tombol Sumbu X dan Z
Tombol sumbu X dan Z berfungsi untuk menggerakkan perkakas
eretan ke arah sejajar sumbu utama ( Z ) atau melintang tegak lurus
sumbu utama ( X ). Pada layanan manual tombol sumbu X dan Z
tidak dapat ditekan bersamaan, tetapi ditekan satu persatu. Cara
pengoperasian tombol sumbu X dan Z : Operator dapat menekan
tombol sesuai dengan arah gerakkan yang diinginkan. Sedangkan
untuk mengatur kecepatannya, maka dapat diatur dengan memutar
saklar pengatur kecepatan penyayatan.
Gambar 2. 10 Tombol sumbu X dan Z

10. Tombol H/C


Tombol H / C ini berfungsi untuk memilih pengoperasional
manual atau CNC. Cara kerja tombol H / C adalah Ketika mesin
dihidupkan otomatis mesin pada pengoperasian manual, lampu led
menyala pada posisi gambar tangan.
1. Jika tombil H / C ditekan, maka lampu led akan pindah ke posisi
C dan pada monitor akan tertayang pengoperasian CNC.
2. Jika tombol H / C ditekan kembali, maka lampu led akan pindah
lagi ke posisi gambar tangan dan pada monitor tertayang
pengoperasian manual.

Gambar 2. 11 Tombol H/C


2.2 Mesin CNC TU-3A
Mesin frais CNC TU-3A adalah mesin frais CNC training unit yang biasa
digunakan dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin frais CNC. Salah satu
mesin Frais CNC yang sering digunakan adalah EMCO TU-3A yang
merupakan buatan Emco Austria, berupa mesin perkakas CNC untuk simulasi
proses pengefraisan.

Gambar 2. 12 Mesin CNC TU-3A


Spesifikasi mesin ini adalah:                                           
1. Daerah kerja putaran spindel antara 50 - 3200 rpm
2. Kecepatan gerak pahat arah longitudinal atau melintang
a. Kecepatan penuh ( tak boleh memotong) : 700 mm/mnt
b. Kecepatan secara manual (mode manual)  : 5-400 mm/mnt
c. Kecepatan secara otomatis (mode CNC)  : 5-499 mm/mnt
3. Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) : 0,01 mm
4.  Daerah kerja memanjang, melintang dan vertikal : 300 mm
5.  Kapasitas cengkam ragum : 60 mm x 60 mm
6.  Gaya pemakanan maksimum yang dibolehkan : 1000 N
a. Monitor
Pada mesin CNC Frais EMCO TU-3A monitor berfungsi untuk
menampilkan informasi program yang sedang berjalan pada mesin.

Gambar 2. 13 Monitor TU-3A


b. Ragum
Fungsi dari ragum adalah untuk mencekam benda kerja.

Gambar 2. 14 Ragum TU-3A


c. Arbor
Arbor berfungsi untuk mencekam pahat frais.

Gambar 2. 15 Arbor TU-3A


d. Motor Listrik
Motor listrik pada mesin CNC berfungsi menjalankan pahat serta memutar
pahat.

Gambar 2. 16 Motor listrik TU-3A

e. Tempat Pahat
Tempat pahat berfungsi untuk meletakan jenis-jenis pahat yang hendak
digunakan untuk melakukan eksekusi benda kerja.
Gambar 2. 17 Tempat pahat TU-3A
f. Tombol-Tombol Untuk Mengoperasikan Mesin
Gambar dibawah menunjukkan konfigurasi dan tombol-tombol atau bagian-
bagian untuk mengoperasikan mesin frais CNC TU-3A, yang terdiri dari: 

Gambar 2. 18 Konfigurasi tombol operasi TU-3A


1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/mematikan mesin.
2. Lampu ontrolr, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup
maka mesin dalam keadaan hidup.
3. Emergency Stop Button, merupakan saklar darurat.
4. Tombol untuk memilih satuan yang dipakai dan jenis penggunaan frais
(horizontal atau vertikal)
5. Saklar untuk rnenghidupkan spindel ( untuk saklar menunjuk angka 0 –
spindel mati, angka I – spindel hidup untuk pelayanan manual, CNC –
spindel hidup untuk pelayanan CNC/otomatis).
6. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin
digunakan. Pemakaian arus diharapkan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau
arus terlalu besar menunjukkan beban pada mesin sangat besar yang dapat
menimbulkan kebakaran.
7. Tempat kaset untuk menyimpan program.
8. Tombol H/C yang berfungsi untuk pergantian mode (pelayanan), dan
mode manual ke CNC atau sebaliknya.
9. Lampu indikator untuk mode CNC.
10. Tombol START yang berfungsi untuk menjalankan program.
11. Tombol untuk memasukkan program, yaitu tombol-tombol angka,
tombol INP + DEL dan sebagainya, yang letaknya berdekatan  Fungsi
dan masing-masing tombol ini akan dijelaskan kemudian.
12. Display nilai-nilai atau huruf dari program CNC yang ditunjuk.
13. Lampu kontrol untuk kode-kode program CNC.
14. Pengatur kecepatan spindel.
Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y,
-Y, +Z dan –Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin
juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai untuk memantau koordinat
pahat (pada mode manual) atau program CNC yang aktif (pada mode
CNC).

Anda mungkin juga menyukai