Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK CNC MILLING MESIN

CNC TU 3A
PART -01

DI SUSUN OLEH :
NAMA : GALIH LUTHFIANSYAH
KELAS : MS 2B
NOMOR : 11

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN


PERAWATAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
2018
BAB I

LANDASAN TEORI

1. Definisi Mesin CNC

Computer Numerical Control / NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem


otomatisasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan
disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin
perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam.
Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya
Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan
memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor
yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh
perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan
sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut
Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat
ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC
dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian
suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang
sama persis dan waktu permesinan yang cepat.

NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :


1. Progam
2. Control Unit/Processor
3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat
4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
5. Pahat
6. Dudukan dan pemegang
2. Mesin Frais CNC TU-3A
Mesin frais CNC TU-3A adalah mesin frais CNC training unit yang biasa digunakan
dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin frais CNC. Salah satu mesin Frais CNC yang
sering digunakan adalah EMCO TU-3A yang merupakan buatan Emco Austria, berupa
mesin perkakas CNC untuk simulasi proses pengefraisan
Spesifikasi mesin ini adalah:
1. Daerah kerja putaran spindel antara 50 - 3200 rpm
2. Kecepatan gerak pahat arah longitudinal atau melintang
a. Kecepatan penuh ( tak boleh memotong) : 700 mm/mnt
b. Kecepatan secara manual (mode manual) : 5-400 mm/mnt
c. Kecepatan secara otomatis (mode CNC) : 5-499 mm/mnt
3. Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) : 0,01 mm
4. Daerah kerja memanjang, melintang dan vertikal : 300 mm
5. Kapasitas cengkam ragum : 60 mm x 60 mm
6. Gaya pemakanan maksimum yang dibolehkan : 1000 N

Bagian-bagian Mesin CNC TU-3A


1. Monitor Pada mesin CNC Frais EMCO TU-3A
berfungsi untuk menampilkan informasi program yang sedang berjalan pada mesin.
2. Ragum
Fungsi dari ragum adalah untuk mencekam benda kerja.
3. Arbor
Arbor berfungsi untuk mencekam pahat frais.
4. Motor listrik
Motor listrik pada mesin CNC berfungsi menjalankan pahat serta memutar pahat .
5. Tempat pahat
Tempat pahat berfungsi untuk meletakan jenis-jenis pahat yang hendak digunakan untuk
melakukan eksekusi benda kerja.
Tombol-Tombol Untuk Mengoperasikan Mesin :

Gambar Konfigurasi tombol operasi pada TU-3A


1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/mematikan mesin.
2. Lampu controlr, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin
dalam keadaan hidup.
3. Emergency Stop Button, merupakan saklar darurat.
4. Tombol untuk memilih satuan yang dipakai dan jenis penggunaan frais (horizontal atau
vertikal)
5. Saklar untuk rnenghidupkan spindel ( untuk saklar menunjuk angka 0 – spindel mati,
angka I – spindel hidup untuk pelayanan manual, CNC – spindel hidup untuk pelayanan
CNC/otomatis).
6. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan. Pemakaian
arus diharapkan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau arus terlalu besar menunjukkan beban
pada mesin sangat besar yang dapat menimbulkan kebakaran.
7. Tempat kaset untuk menyimpan program.
8. Tombol H/C yang berfungsi untuk pergantian mode (pelayanan), dan mode manual ke
CNC atau sebaliknya.
9. Lampu indikator untuk mode CNC.
10. Tombol START yang berfungsi untuk menjalankan program.
11. Tombol untuk memasukkan program, yaitu tombol-tombol angka, tombol INP + DEL
dan sebagainya, yang letaknya berdekatan Fungsi dan masing-masing tombol ini akan
dijelaskan kemudian.
12. Display nilai-nilai atau huruf dari program CNC yang ditunjuk.
13. Lampu kontrol untuk kode-kode program CNC.
14. Pengatur kecepatan spindel.
Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah ( +X, -X, +Y, -Y, +Z, –
Z,) yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor
yang dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC yang
aktif (pada mode CNC)

Prinsip Kerja Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara
pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software
pemrogaman CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan
dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada
mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan
hingga menghasilkan produk sesuai program.

3. Program CNC
Program CNC Sebagian besar dari standar kode CNC yang dipakai adalah kode G,
G-Code pertama di buat tahun 1950 yang dirancang oleh Massachusetts Institute of
Technology di MIT Servo mechanisms Laboratory. Standar pengkodean CNC di Eropa
menggunakan standar ISO 6983, meskipun di Negara – negara lainnya menggunakan
standar lainnya,misalnya DIN 66025 atau PN-73M-55256, PN-93/M-55251 di polandia.
Kode-kode perintah yang digunakan dalam memprogram mesin Frais CNC TU-3A
khususnya terdiri dari dua jenis perintah, yaitu perintah yang dibuat dalam bentuk kode G
dan perintah yang dbuat dalam bentuk kode M.

 Kode-kode Perintah Pada pemrograman Mesin Bubut CNC TU-3A


Kode-kode perintah yang digunakan dalam memprogram mesin frais CNC dan mesin
bubut CNC TU-3A khususnya terdiri dari dua jenis perintah, yaitu perintah yang
dibuat dalam bentuk kode G dan perintah yang dbuat dalam bentuk kode M.

1. Kode G Kode G adalah bentuk perintah yang terkait dengan bentuk pergerakan alat
potong. Jenis-jenis kode G yang digunakan untuk memprogram mesin bubut CNC TU-
2A adalah:
2. Kode M Kode M yang dapat digunakan dalam pemprograman mesin fraise CNC TU
3A adalah :
3. Jenis-jenis Alarm dan cara Mengatasinya
Jenis-jenis alarm yang mungkin muncul pada saat mengoperasikan CNC adalah:

- A 00 : Salah perintah G atau M


- A 01 : Salah interpolasi melingkar
- A 02 : Harga X terlalu besar
- A 03 : Salah harga F
- A 04 : Harga Z terlalu besar
- A 06 : Pada pemotongan ulir jumlah putaran sumbu utama terlalu besar
- A 08 : Mencapai ujung pita pada rekaman
- A 09 : Program tidak ditemukan
- A 10 : Pengama kaset aktif
- A 11 : Salah jalan
- A 12 : Salah pengecekan
- A 13 : Pengaliha dari mm ke inchi dengan pelayanan pemuatan
- A 15 : Salah harga F
- A 17 : Salah sub program

Untuk mematikan alarm digunakan tombol INP dan REV secara bersama-sama.

4. Penjelasan Siklus Pengefraisan Interpolasi Linier

Dalam hal proses pemesinan dengan gerakan melingkar ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, misalnya titik mulai (start point) dari gerakan, bila arah gerakan searah
jarum jam (CW) menggunakan kode G02 dan bila berlawanan arah jarum jam (CCW)
menggunakan kode G03
Selain kode G diperlukan pula parameter lain yaitu parameter I, J dan K. Di mana nilai I
dihitung dari titik mulai (start point) ke titik pusat busur (center point of arc), sejajar
dengan sumbu X, nilai J dihitung dari titik mulai ke titik pusat busur, sejajar dengan sumbu
Y, dan K dihitung dari titik mulai ke titik pusat, sejajar dengan sumbu Z. Tetapi untuk
parameter K jarang digunakan.
BAB II

LANGKAH KERJA

Untuk membuat benda kerja seperti diatas, langkah langkah yang harus dilakukan adalah:

1. Menyiapkan benda kerja dengan panjang sisi 50x50mm


2. Meratakan permukaan benda kerja menggunakan heavy duty endmill cutter.

3. Mengenolkan/mengkalibrasi cutter dengan benda kerja. Sumbu x -300, y -300 dan


sumbu z 0, sehingga akan menjadi seperti gambar.
4. Geser cutter menggunakan kode pemograman G01 ke koordinat x 00 dan y 2500.
Gunakan G01 untuk pemakanan dengan kedalaman 50mm. Lalu gunakan
pemanggilan sub progam pertama dengan nomor kolom 71 dengan menggunakan
G25 sebanyak 2 kali.

5. Setelah itu, pindah ke koordinat x2500 dan y3500 untuk membuat radius berjari-
jari 5mm ke koordinat x3500 dan y2500, buat ulang di koordinat x2500 dan y 1500
ke koordinat x1500 dan y2500

6. Lalu membuat radius besar dari koordinat x2500 dan y5000 ke x5000 y2500. Dan
pada koordinat x2500 y0 ke x0 y2500.
7. Terakhir membuat cembungan/radius 2mm di pinggir.

8. Pemograman selesai (M30).


9. Bersihkan peralatan dan bahan setelah dipakai.
BAB IV
LAY OUT

A. Setteng Nol Pahat Pada Benda Kerja


 Hidupkan pelayanan manual saklar utama dengan posisi tidak pada
pelayanan CNC, tetapi pada posisi 1, putaran cutter diatur sesuai cutter
 Pahat pada posisi bebas pada benda kerja

 Gerakkan pahat ke arah sumbu (X-) hingga posisi pahat bebas dari benda
kerja, kemudain turunkan pahat hingga sedikit melewati benda kerja, setelah
itu gerakkan pahat kearah sumbu (X+) sampai sedikit menyentuh benda
kerja kemudian tekan DEL kemudian masukkan angka -300 lalu tekan INP.

 Kemudian gerakkan pahat sedikit ke sumbu (X-) agar tidak menyentuh


benda kerja, kemudian geser kearah sumbu (Y-) hingga pahat bebas dari
benda kerja , setelah itu majukkan pahat ke arah sumbu X+ hingga melewati
sudut segi empat pada benda kerja. Setelah itu majukan pahat kearah sumbu
Y+ hingga cutter sedikit menyentuh benda kerja kemudian tekan DEL
kemudian masukkan angka -300 lalu tekan INP.

 Kemudian mundurkan cutter kearah sumbu Y- hingga cutter bebas dari


benda kerja, lalu cutter diangkat sampai sedikit melewati permukaan benda
kerja. Setelah itu majukan pahat sedikit kearah sumbu Y+ dan cutter
diturunkan (Z-) hingga sedikit menyentuh benda kerja, kemudian tekan
DEL dan masukkan angka 0 kemudian tekan INP.

 Setelah itu geser cutter hingga sumbu Y menunjukkan angka 0 dan X


menunjukkan angka -2000.
BAB V
PEMOGRAMAN

No M/G X Y Z/H F/T/L Keterangan


Penentuan titik referensi dan
00 G92 -2000 0 0
mode absolute
01 M06 D300 S1000 H0 T01 Informasi cutter
Spindle berputar searah jarum
02 M03
jam
03 G00 0 2500 0 Gerak cepat ke titik awal
04 G25 71 Pemanggilan sub program
Pemanggilan sub program
05 G25 71

06 G00 0 0 0 Gerak cepat ke titik tujuan


07 G92 0 2500 0 100
08 G00 2500 3500 0 100 Gerak cepat ke titik tujuan
09 G01 2500 3500 -75 75 Interpolasi linier
Pergerakan melingkar searah
10 G02 3500 2500 -75 100
jarum jam
11 G01 3500 2500 -150 75 Interpolasi linier
Pergerakan melingkar
12 G03 2500 3500 -150 100
berlawanan jarum jam
13 G01 2500 3500 100 100 Interpolasi linier
14 G00 1500 2500 100 Gerak cepat ke titik tujuan
15 G01 1500 2500 -75 75 Interpolasi linier
Pergerakan melingkar
16 G03 2500 1500 -75 100
berlawanan jarum jam
17 G01 2500 1500 -150 75 Interpolasi linier
Pergerakan melingkar searah
18 G02 2500 -150 100
1500 jarum jam
19 G01 1500 2500 100 100 Interpolasi linier
20 G01 0 2500 100 100 Interpolasi linier
21 G01 0 2500 -50 75 Interpolasi linier
Pergerakan melingkar
22 G03 2500 0 -50 100
berlawanan jarum jam
23 G01 2500 0 100 100
Gerak cepat ke titik tujuan
24 G00 5000 2500 100

25 G01 5000 2500 -50 75 Interpolasi linier


26 G00 2500 5000 -50 100 Gerak cepat ke titik tujuan
27 G01 2500 5000 100 100
28 G00 -200 2800 100 Gerak cepat ke titik tujuan
29 G25 -200 2800 -200
Pemanggilan sub program
30 G25 78

Pemanggilan sub program


31 G25 78

Pemanggilan sub program


32 G25 78

Pemanggilan sub program


33 G25 78

Pemanggilan sub program


34 G25 78

Pemanggilan sub program


35 G25 78

Gerak cepat ke titik tujuan


36 G00 0 2400 0

Pemanggilan absolut dengan


37 G92 -200 2800 -200 100
penetapan
Gerak cepat ke titik tujuan
38 G00 -200 5200 -200

Pemanggilan sub program


39 G25 84
Pemanggilan sub program
40 G25 84

Pemanggilan sub program


41 G25 84

Pemanggilan sub program


42 G25 84

Pemanggilan sub program


43 G25 84

Pemanggilan sub program


44 G25 84

Gerak cepat ke titik tujuan


45 G00 -2400 0 0

Pemanggilan absolut dengan


46 G92 -200 5200 -200 100
penetapan
Gerak cepat ke titik
47 G00 -200 5200 100
tujuan
Gerak cepat ke titik tujuan
48 G00 5200 2200 100

Interpolasi linier
49 G01 5200 2200 -200 100

Pemanggilan sub program


50 G25 90

Pemanggilan sub program


51 G25 90

Pemanggilan sub program


52 G25 90

Pemanggilan sub program


53 G25 90

Pemanggilan sub program


54 G25 90

Pemanggilan sub program


55 G25 90

Gerak cepat ke titik tujuan


56 G00 0 -2100 0
Pemanggilan absolut dengan
57 G92 5200 2200 -200
penetapan
Gerak cepat ke titik tujuan
58 G00 5200 -200 -200

Pemanggilan sub program


59 G25 96

Pemanggilan sub program


60 G25 96

Pemanggilan sub program


61 G25 96

Pemanggilan sub program


62 G25 96

Pemanggilan sub program


63 G25 96

Pemanggilan sub program


64 G25 96

Gerak cepat ke titik tujuan


65 G00 -2400 0 0

Pemanggilan absolut dengan


66 G92 5200 -200 -200
penetapan
Gerak cepat ke titik tujuan
67 G00 5200 -200 100

Gerak cepat ke titik tujuan


68 G00 0 0 0

Spindle berhenti
69 M05

Program selesai
70 M30

Pemrograman inkremintal
71 G91

Interpolasi linier
72 G01 0 0 -75 50

Interpolasi linier
73 G01 2500 2500 0 100
Interpolasi linier
74 G01 0 -5000 0 100

Interpolasi linier
75 G01 2500 2500 0 100

Interpolasi linier
76 G01 -5000 0 0 100

Akhir sub program


77 M17

Pemrograman inkremintal
78 G91

Pergerakan melingkar
79 G03 200 0 200 100
berlawanan jarum jam

80 G01 0 200 0 100

Pergerakan melingkar searah


81 G02 -200 0 -200 100
jarum jam
Interpolasi linier
82 G01 0 200 0 100

Akhir sub program


83 M17

Pemrograman inkremintal
84 G91

Pergerakan melingkar
85 G03 0 -200 200 100
berlawanan jarum jam
Interpolasi linier
86 G01 200 0 0 100

Pergerakan melingkar searah


87 G02 0 200 -200 100
jarum jam
Interpolasi linier
88 G01 200 0 0 100

Akhir sub program


89 M17
Pemrograman inkremintal
90 G91

Pergerakan melingkar searah


91 G02 -200 0 200 100
jarum jam
Interpolasi linier
92 G01 0 -200 0 100

Pergerakan melingkar
93 G03 200 0 -200 100
berlawanan jarum jam
Interpolasi linier
94 G01 0 -200 0 100

Akhir sub program


95 M17

Pemrograman inkremintal
96 G91

Pergerakan melingkar searah


97 G02 0 200 200 100
jarum jam
Interpolasi linier
98 G01 200 0 200 100

Pergerakan melingkar
99 G03 0 -200 -200 100
berlawanan jarum jam
Interpolasi linier
100 G01 -200 0 0 100

Akhir sub program


103 M17
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1. www.academia.edu/22084305/LAPORAN_CNC_TU_3A

2. https://sujanayogi.wordpress.com/2010/03/05/cnc-milling-machine-mesin-milling-
cnc/

Anda mungkin juga menyukai