Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN INDUSTRI

DI

PLTU TELUK SIRIH

DISUSUN OLEH:

Arif Nurrahman Hakim (21072014)

DOSEN PEMBIMBING:

Prof. Nizwardi Jalinus, M.Ed

Dori Yuvenda, S.Pd. M. T.

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah Swt atas rahmat dan karunianya kepada
kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan dari hasil kunjungan industri yang
dilaksanakan di PLTU Teluk Sirih.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai bentuk dari pengetahuan yang telah kami
dapatkan selama melakukan kunjungan. Selain itu, juga sebagai syarat memenuhi tugas mata
kuliah thermodinamika di Universitas Negeri Padang. Adapun penyusunan laporan ini didasarkan
pada data-data yang kami peroleh selama melakukan observasi di industri dan juga melalui
beberapa sumber yang ada di internet.

Kami menyadari bahwa, masih terdapat beberapa kekuranan dalam Laporan Hasil
Kunjungan Industri ini, baik itu dari segi penulisan maupun penyusunannya. Maka dari itu kritik
dan saran dari pembaca sangat kami harapkan agar bisa menjadi perbaikan kedepannya.

Akhir kata semoga amal dan budi baik yang telah dikerjakan mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga Laporan ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami pribadi pembaca pada umumnya.

Padang, 20 Desember 2022.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………….….………...…….…… i

KATA PENGANTAR……………………….…………………………………..…….……… ii

DAFTAR ISI………………………………………………….………………………..……... iii

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Kegiatan………………………….……..….……….……………. 1
2. Tujuan Kegiatan…………………………………….…….……….…………….... 1
3. Manfaat Kegiatan …………………………………………….…..……………….. 2
4. Waktu Pelaksanaan
Kunjungan………………………………………………………………….…..….. 2

II. PROFIL INDUSTRI


1. Profil PLTU Teluk Sirih………………………….………..……………………… 3
2. Struktur Organisasi …………………………..……….….…………………….. 3
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PLTU Teluk Sirih ….……......…...… 4
LANDASAN TEORI
1. Defenisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap …...…...……..………………....... 5
2. Siklus Ranking Ideal………………………………..…………..……....….…... 5
3. Proses Kerja PLTU.……………………...…...……..……. …...…...….…...…... 5
4. Hasil Kunjungan Industri.……………………...…...……..……. ….…...…... 7

III. PENUTUP
1. Simpulan……………………………………………..……...…………..………... 8
2. Saran……………………………………………….……..…….…..……….…….. 9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (FOTO KEGIATAN)

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses tejadinya


listrik. Mereka telah beberapa kali melakukan percobaan guna mendapatkanpemecahan
tentang teka-teki timbulnya listrik. Banyak tokoh-tokoh yang berhasil mengungkap dan
membuat suatu penemuan yang erat kaitanya dengan dunia kelistrikan diantaranya adalah
Michael Faraday dengan salah satu hasil kegiatanya adalah tentang rotasi elektromagnetik.
Hasil penemuanya ini merupakan dasar terpenting dari perkembangan dunia kelistrikan
berikutnya.
Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alat elektromagnetik
seperti transformator dan generator. Generator elektromagnetik yang memakai sistem
rotasi pertamakali ditemukan oleh H.M. Pexii dari Paris pada tahun 1832.
Generatorpertama ini menggunakan sebuah magnet permanen berbentuk sepatu kuda,
diputar mengelilingi sebuah inti besi yang berlilitan yang dihubungkan dengan sebuah
komutator dan bila diputar akan menghasilkan bunga api. Selain Michael Faraday masih
banyak lagi tokoh-tokoh lain yang sangat berperan dalam bidang kemajuan teknologi
kelistrikan.
Sejarah tentang listrik komersial pertamakali beroperasi pada tahun 1882 yaitu pada
bulan Januari di London, kemudian disusul di New York pada bulan September tahun yang
sama. Listrik komersial ini menggunakan arus searah dengan tegangan yang rendah. Di
Indonesia sejarah penyediaan listrik pertama kali diawali oleh sebuah pembangkit tenaga
listrik di Gambir, Jakarta, pada bulan Mei 1897, kemudian disusul oleh kota-kota lainya di
Indonesia yaitu: Medan pada tahun 1899, Surakarta pada tahun 1908, Bandung pada
tahun1906, Surabaya pada tahun 1912 dan Banjarmasin pada tahun 1922. Pada awalnya
pusat-pusat tenaga listrik ini menggunakan tenaga termis namun terus dikembangkan
sehingga menggunakan tenaga air yang lebih ekonomis dan efisien.
Dari beberapa jenis pembangkit yang ada saat ini, pada makalah ini penulis hanya
membahas sistem pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap.

B. Tujuan Kunjungan Industri

Tujuan utama kami melakukan kunjungan industri ke PLTU Teluk Sirih adalah:
1. Untuk mengetahui prinsip kerja dan komponen-komponen yang digunakan untuk
sebuah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
2. Untuk mengetahui proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga uap

1
C. Manfaat Kunjungan Industri
Manfaat utama kami melakukan kunjungan ke PLTU Teluk Sirih adalah :

1. Dapat mengetahui, menggambarkan, serta menjelaskan tentang proses tenaga uap


2. Dapat mengetahui hasil belajar dalam bidang sistem pembangkit tenaga uap (PLTU).

D. Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri

Kunjungan industri dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2022 di PLTU Teluk Sirih.

2
BAB II

PROFIL INDUSTRI

A. Profil PLTU Teluk Sirih

PLTU Teluk Sirih, merupakan pembangkit listrik tenaga uap berbahan baku Batubara
terletak di Desa Teluk Sirih Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, dengan area
14 ha (luasan pembebasan 40 ha).

Mega proyek ini masuk dalam salah satu proyek percepatan 10 ribu MW, dengan nilai Rp
673,6 milyar yang dibiayai Asbanda (Asosiasi Bank Daerah) dan China Development Bank
(CDB).

Data pihak PLN Wilayah setempat, kemampuan (daya) listrik di Sumbar sebesar 504,66
MW (angka ini diluar kapasitas PLTU Teluk Sirih sebesar 2x112 MW).

Daya tersebut, berasal dari pembangkit Ombilin, PLTA Singkarak (160 MW) , PLTA
Maninjau, PLTA Batang Agam, PLTA Koto Panjang, dan PLTG Pauh Limo.

B. Struktur Organisasi

3
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PLTU Teluk Sirih

Satu Pekerja K3 Tewas Akibat Kebakaran PLTU Teluk Sirih Kebakaran terjadi di
lantai lima belt conveyor area 78 pembangkit unit 1 PLTU Teluk Sirih diduga akibat
percikan api. Padang, isafetymagazine.com – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Teluk Sirih, Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami
kebakaran pada Sabtu (8/1/2022) pukul 4.00 WIB. Kejadian ini menewaskan satu orang
pekerja bernama Firmansyah akibat berusaha memadamkan api. “Saat ini (peristiwanya)
masih dalam penyelidikan kami,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang
Kombes Pol Imran Amir, di Padang pada Sabtu (8/1/2022). Polresta Padang telah
menerjunkan tim ke lokasi termasuk Unit Identifikasi dan Kepolisian Sektor (Polsek)
Bungus Teluk Kabung untuk memeriksa para saksi. Selain itu melakukan olah Tempat
Kejadian Perkara (TKP). Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumbar sebagai induk
dari PLTU Teluk Sirih belum bisa memberikan keterangan tentang kebakaran tersebut.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial asap hitam terlihat mengepul di atas
sebuah bangunan yang berlokasi di kawasan PLTU Teluk Sirih. Kapolsek Bungus Kompol
Zamzami menambahkan kebakaran terjadi di lantai lima belt conveyor area 7 dan area 8
pembangkit unit 1 PLTU Teluk Sirih. Kejadian ini diduga akibat percikan api.“Itu dugaan
sementara ya,” ujarnya. Pada saat proses pemadaman terjadi kecelakaan kerja yang
menyebabkan satu pekerja meninggal dunia karena terjatuh saat memadamkan api. Dia
merupakan pekerja di seksi safety protection (K3) PLTU Teluk Sirih berusia 43 tahun.
“Upaya telah dilakukan menggunakan hydrant yang sudah terpasang di pembangkit unit
satu serta mobil pemadam milik PLTU Teluk Sirih pada pukul 5.00 WIB,” tuturnya.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Muhammad Djamil untuk
pemeriksaan. (ant/dtc/adm)

4
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Definisi PLTU

Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik
dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi
kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu turbin. Sudu -sudu turbin
mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin mengerakkan generator. Dari
generator inilah kemudian dibangkitkan energi listrik.

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena
efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik
yang ekonomis.

B. Siklus Ranking Ideal

Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan rotor
generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar didalam kumparan
sehingga menghasilkan energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

· Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperatur tinggi.

· Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.

· Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

C. Proses Kerja PLTU

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur
udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di
dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara
bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan
tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi
untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin
gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar
melalui saluran buang (exhaust).

5
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

· Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan

· Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakardengan udara


kemudian di bakar.

· Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel
(nozzle).

· Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas
dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya
kerugian antara lain:

· Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses)
di ruang bakar.

· Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya
gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

· Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.

· Adanya mechanical loss, dsb.

Sistem Bahan Bakar

Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam yaitu :

· Batu bara

· Gambut

· Minyak bumi

· MFO

6
D. Hasil Kunjungan Industri

1. Setelah mahasiswa melakukan kunjungan industry mahasiswa dapat menjelaskan dan


menggambarkan proses kerja tenaga uap

2. Setelah mahasiswa melakukan kunjungan industry mahasiswa dapat mengetahui


pembelajaran dalam bidang sistem pembangkit tenaga uap (PLTU).

7
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik
dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan
energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu turbin. Sudu -sudu turbin
mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin mengerakkan generator.
Dari generator inilah kemudian dibangkitkan energi listrik.

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena
efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi
listrik yang ekonomis.

a. Cooling tower
dalam sistem PLTU berfungsi untuk mendinginkan airpendingin kondenser. Agar
air di buang kelaut sudah sesuai dengan suhu
laut yaitu ±34˚ C
b. Kerja cooling tower
dipengaruhi suhu lingkungan, apabila suhu lingkunganluar dan kondenser turun,
maka hanya diaktifkan 22 cellcooling tower Sebaliknya apabila suhu lingkungan
luar dan suhu di kondenser menaik,maka 24 cell cooling tower harus bekerja.
c. Alignment
merupakan kegiatan mensimetriskan kedua sisi yaitu pada sisishaft dan sisi motor.
Alignment dapat meminimalisir kemungkinanterjadinya proses memperpendek
umur mesin.
Penyebab terjadinya kesalahan saat menggunakan dan membaca
dialindicator bisa disebabkan karena:
1. Pemasangan dial tidak kokoh: kendor, tidak sejajar, posisi tidak tepat
2. Kesalahan pada alat ( plunjer tidak lancar naik-turun)
3. Pemahaman membaca dial salah, terbalik-balik, pemahaman skala salahsehingga
hasil perhitungan atau penggambaran salah

8
2. Saran

Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya kritik dan saran dapat
membangun untuk perbaikan dalam penulisan laporan ini kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, W. (2018).Pembangkit Listrik Tenaga Uap, PT. Pradnya


Paramita: Jakarta.

Bagian Fire Safety (2019). Pedoman Umum Keselamatan Kerja, PT. Krakatau
Steel: Cilegon.

Bloch, Heinz P. (2019). A Practical Guide to Compressor Technology, Mc.


Graw-Hill: New York.

Djokosetyardjo (2020). Ketel Uap, PT. Pradnya Paramita:


Jakarta.Hara,Supratman(1989). Refrigerasi dan Pengkodisian
Udara, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Karyanto, dkk (2020). Penuntun Praktikum Teknik Mesin Pendingin, Restu


Agung: Jakarta.

Naibaho, C. (2021). Keteknikan Pabrik dalam Suatu Sistem Manajemen


Industri, Akademi Pressindo C.V - Jakarta.

Pinat, M.Thaufiq (2021).Distributed Control System.


https://ardianeko.wordpress.com/2012/05/25/distributed-control-
system/

10
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

11

Anda mungkin juga menyukai