Oleh :
Teguh Maulana
NIM : 2111161049
PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Oleh :
Teguh Maulana
NIM : 2111161049
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah diterima, disetujui, dan disahkan menjadi syarat
menyelesaikan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
Disetujui Oleh :
Pembimbing I : PembimbingII/
Perusahaan/Industri
Cap
Mengetahui,
Ketua Jurusuan
Teknik Mesin
NID. 4121.525.74
i
LEMBAR PERNYATAAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan Praktek Kerja
Lapangan ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya gunakan tanpa menyebarkan sumbernya.
Materi dalam laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak/belum pernah
disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah Tugas Akhir/ Laporan Kerja Praktek
Lapangan lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa laporan Praktek Kerja Lapangan yang saya kumpulkan ini
dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarism.
Teguh Maulana
NIM. 2111161049
Mengetahui
Pembimbing I : PembimbingII/
Perusahaan/Industri
Cap
Beyra Triasdian, S.Si, M.T
Kurniadi
NIP. 47893
NID.
ii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Sujud syukur kupersembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan
Maha Tinggi. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan
bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa depanku, dala
meraih cita-cita saya.
iii
ABSTRAK
Air Brake System Lokomotif merupakan hal yang penting dalam keselamatan penumpang
kereta api, maka harus diperhatikan segala komponen yang menyangkut sistem
pengereman. Salah satunya penyimpanan angin pada tangki yang dihasilkan compressor.
Metoda analisanya dengan mengetahui rangkaian sistem pengamanan penyimpanan angin
yang berasal dari compressor lalu dilakukan pengujian. Apakah alat pengamanannya
berjalan semestinya, jika tidak maka dilakukan perbaikan pada alat pengaman tersebut.
Pada sistem Air Brake System terdapat sistem pengamanan penyimpanan angin, alat alatnya
adalah Compressot Magnet Valve dan Safety Valve. Alat tersebut normalnya bekerja pada
tekanan 140 Psi dan 150 Psi. Alat tersebut sangat penting demi keselamatan penumpang
yang menggunakan kereta dari PT. Kereta Api Indonesia.
Kata kunci : Lokomotif, Air Brake System, Compressor, PT. Kereta Api Indonesia
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Khadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat kepada kita sekalian.
Khususnya kepada penulis, sehingga Laporan Kerja Praktek dengan judul “Analisa Sistem
Pengamanan Penyimpanan Angin Dari Kompresor Pada Air Brake System Di PT. Kereta
Api Indonesia (Persero)”, dapat diselesaikan dengan baik.
Didalam penyelesaian penulis banyak sekali dibantu oleh beberapa pihak, oleh
karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu ikhlas dan penuh dengan kesabaran
membesarkan dan mendidik penulis ini. Bapak dan Ibu semoga rahmat Tuhan selalu
menyertaimu.
2. Aji Gumilar, ST,. MT sebagai Ketua Jurusan
3. Beyra Triasdian, S.Si. M,T sebagai Pembimbing I
4. Bapak Kurniadi sebagai Pembimbing II
5. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Teknik Mesin UNJANI
6. Dan seluruh pihak yang telah membatu penulis yang tidak dapat sebutkan semua
saya ucapkan terimakasih.
Penulis yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada laporan
ini, baik dari segi penulisan maupun penyajian .oleh karenanya saran dan kririk yang
sifatnya membangun sangatlah penulis harapkan. Sehingga kesalahan dan kekurangan
tersebut dapat diperbaiki pada penyusunan berikutnya.
Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semu pihak
khususnya Penulis.
Teguh Maulana
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................ iv
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 4
vi
2.4 Deskripsi Tugas ............................................................................................................5
3.1 Komponen Komponen Air Brake System ....................Error! Bookmark not defined.
BAB IV .................................................................................................................................... 21
4.2 Penjelasan Flowchart Analisa Sistem Pengaman Penyimpanan Angin Kompresor .... 22
BAB V...................................................................................................................................... 26
PENUTUP ............................................................................................................................... 26
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 29
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan yang ada pada sistem pengamanan penyimpanan pada
Air Brake System adalah sebagai berikut :
1
a. Untuk mengetahui cara kerja pengamanan agar udara di tangki utama tidak
membuat tangkinya meledak pada Lokomotif
b. Untuk mengetahui sistem kerja dari setiap komponennya yang ada di Lokomotif
yang digunakan oleh PT. KAI
a. Pendahuluan
Berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, barasan masalah, waktu dan tempat pelaksanaan kerja
praktek, jadwal kegiatan atau agenda kegiatan kerja praktek, dan
sistematik penulisan.
2
b. Tujuan Umum
Berupa tinjauan umum dari perusahaan yang meliputi sejarah
singkat, visi dan misi, stuktur organisasi perusahaan, dan teori
pendukung
c. Metodologi Analisa
Berisikan tahapan-tahapan pengujian alat yang dipakai.
d. Hasil Analisa
Membahas tentang hasil yang diperoleh berupa analisa dari
proses pengujian.
Daftar Pustaka
Berupa referensi-referensi berupa buku maupun halaman internet
yang penulis lihat dalam menyusun laporan.
Lampiran
Berupa gambar atau foto dari suatu komponen penulisan yang
penulis buat dan lampiran-lampiran lain yang menunjang proses analisa.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
melayani masyarakat dengan dana subsidi dari pemerintah. Babak baru pengelolaan PT
Kereta Api Indonesia (Persero) dimulai ketika PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum
Kereta Api Indonesia (Perumka) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990.
Dengan status barunya sebagai perusahaan umum, Perumka berupaya untuk
mendapatkan laba dari jasa yang disediakannya. Untuk jasa layanan penumpang,
Perumka menawarkan tiga kelas layanan, yaitu kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi.
Pada tanggal 31 Juli 1995 Perumka meluncurkan layanan kereta api penumpang kelas
eksekutif dangan merek Kereta Api Argo Bromo JS-950. Merek ini kemudian
dikembangkan menjadi Kereta Api (KA) Argo Anggrek dan dioperasikan mulai tanggal
24 September 1997. Pengoperasian KA Argo Bromo Anggrek mengawali
pengembangan KA merek Argo lainnya, seperti KA Argo Lawu, KA Argo Mulia, dan
KA Argo Parahyangan. Untuk mendorong Perumka menjadi perusahaan bisnis jasa,
pada tanggal 3 Februari 1998 pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan
Umum (Perum) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1998. Dengan status barunya, PT Kereta Api
Indonesia (Persero) beroperasi sebagai lembaga bisnis yang berorientasi laba. Untuk
tetap menjalankan sebagai misinya sebagai organisasi pelayanan publik, pemerintah
menyediakan dana Public Service Organization (PSO).
Wilayah operasi Peseroan mencakup pulau Sumatera dan Jawa-Bali. Wilayah
kerja di pulau Jawa dibagi berdasarkan Daerah Operasi (DAOP), sedangkan wilayah
kerja di Sumatera dibagi berdasarkan divisi Regional (DIVRE), yaitu :
1. Divisi Regional (DIVRE) 1 Medan (Sumatera Utara) Balai Yasa Pulubrayan.
2. Divisi Regional (DIVRE) 2 Padang (Sumatera Barat)
3. Divisi Regional (DIVRE) 3 Palembang (Sumatera Selatan) balai yasa Lahat.
Sedangkan di pulau Jawa, Perseroan memiliki Sembilan daerah operasi (DAOP),
yaitu:
1. Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta
2. Daerah Operasi (DAOP) 2 Bandung
3. Daerah Operasi (DAOP) 3 Cirebon
4. Daerah Operasi (DAOP) 4 Semarang
5. Daerah Operasi (DAOP) 5 Purwokerto
6. Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta
5
7. Daerah Operasi (DAOP) 7 Madiun
8. Daerah Operasi (DAOP) 8 Surabaya
9. Daerah Operasi (DAOP) 9 Jember
Susunan Dewam Komisaris dan Direksi pada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
yaitu :
1. Komisaris Utama : Djoko Sarwoko
2. Anggota Komisaris : 1. Umiyatun Hayati Triastuti
2. Muchtar Arifin
3. Danang Parikesit
4. Hermanto Deiatmoko
5. Riza Primadi
3. Direktur Utama : Edi Sukmoro
4. Direktur Komersial : Bambang Eko Martono
5. Direktur Operasi : Apriyono Wedi Chresnanto
6. Direktur Pengelolaan Prasana : Candra Purnama
7. Ditekrur Pengelolaan Saran : Azahari
8. Direktur Keselamatan dan Keamanan : Slamer Suseno Priyanto
9. Direktur SDM, Umum, dan TJ : M. Kuncoro Wibowo
10. Direktur Logistik dan Pengembangan : Budi Noviantoro
11. Direktur Aset Tanah dan Bangunan : Dody Budiawan
12. Direktur Keuangan : Didiek Hartantyo
6
a. Visi PT Kereta Api Indonesia
“Menjadi penyedia jasa perkertaapian terbaik yang berfokus pada pelayanan
pelanggan dan memenuhi harapan pemangku kepentingan“
b. Misi PT Kereta Api Indonesia
“Menyelenggarakan bisnis perekertaapian dan bisnis usaha penunjangnya
melalui praktik bisnis dan modal organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah
yang tinggi bagi pemangku kepentingan dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat
pilar utama : keselamatan, ketepatan, waktu, pelayanan dan kenyamanan “
c. Slogan dan Budaya PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Budaya perusahaan merupakan pola sikap, keyakinan asumsi dan harapan yang
dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk cara bagaimana
karyawan/karyawati bertindak dan berinteraksi agar sasaran perusahaan tercapai.
Adapun slogan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) itu sendiri adalah :
“ Anda Adalah Prioritas Kami ”
Adapun Lima Nilai Utama Perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yakni
sebagai berikut:
7
Gambar 2.2 Logo PT. KAI (Persero)
Sumber: Arsip Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
8
Struktur Organisasi sebagai berikut :
9
b. Memberi petunjuk/ bimbingan pelaksanaan pemeliharaan berkala
lokomotif dan perbaikan lokomotif.
c. Mengadakan koordinasi dengan kantor administrasi dalam rangka
pengadministrasian pegawai.
d. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Ruas Luar dalam rangka
mengetahui situasi lokomotif perjalananya.
3. Kepala Ruas Administrasi (KR. ADM)
a. Administrasi
i. Laporan pembinaan pegawai.
ii. Pencatatan pegawai diklat.
iii. Mengendalikan surat masuk.
iv. Pembuatan cuti tahunan, dll.
b. Logistik
i. Permintaan alat tulis (ATK).
ii. Pengambilan SAD/SAP.
iii. Pengantaran surat dinas keluar, dll.
c. Keuangan
i. Pembuatan bentuk SAB perjalanan dinas.
ii. Pembagian dan pendistribusian uang emolument, dll.
4. Kepala Ruas Luar/ Quality Control (KR Luar/QC)
a. Melakukan pengendalian kualitas/ pemeriksaan harian lokomotif dan
KRD.
b. Menyiapkan dinasn lokomotif dan KRD.
c. Melakukan pengendalian lokomotif, memantau lokomotif baik di DAOP
2 Bandung maupun DAOP lain.
d. Pembuatan emolument langsir untuk DIPO Lokomotif Bandung, PUS
Cianjur, PUS Purwakarta, PUS Cibatu.
5. Kepala Organisasi dan Rencana (KOR)
a. Melakukan kegiatan pendataan kondisi/situasi lokomotif.
b. Merencanakan koordinasi dengan Kantor DAOP, Kantor Pusat mengenai
lokomotif.
6. Kepala Ruas Bubutan (KR. Bubutan)
10
a. Melaksanakan pembubutan roda lokomotif, kereta dan gerbong.
b. Melakukan perawatan perangkat mesin bubut.
c. Melakukan pendataan program pembubutan roda lokomotif.
11
BAB III
LANDASAN TEORI
a. Kompresor (Compressor)
12
b. Tangki Utama (Main Reservior)
13
d. Brake Handle
Alat yang dilayani masinis untuk memperlambat atau menghentikan laju kereta
api (Alat Pengereman). Pengereman Rangkaian Kereta dapat dilayani dengan cara
Pneumatic Brake, sedangkan untukmenahan maju Kereta dan mempertahankan
kecepatan pada lintas menurun dapat dilakukan dengan pengereman Dynamic Brake.
Pengereman Pneumatic terdiri atas Automatic Brake dan Independent Brake.
Automatic Brake digunakan untuk Pengereman Rangkaian Kereta dan Lokomotif,
sedangkan Independent Brake khusus pengereman untuk Pengereman Lokomotif.
e. Brake Pipe
Brake Pipe adalah Saluran Udara yang digunakan untuk mengalirkan udara
tekan ke Tangki Udara Bantu (Auxiliary Reservior).
14
Dari ujung satu kereta dengan ujung Kereta lainnya Main Brake Pipe
disambungkan melalui kopling selang udara (Hose Connection).
Silinder Rem (Brake Cylinder) adalah silnder yang berisi piston, Pegas Piston
dan Membran (Diafhragma). Bila udara tekan dialirkan ke dalam Silinder, maka
tekanan akan terus diteruskan oleh piston ke Batang Penekan untuk mengoperasikan
Sepatu Rem selanjutnya yang menekan Roda Lokomotif.
Pada Lokomotif terdapat 8 atau 12 Brake Cylinder yang akan mengerem
sebanyak 4 atau 6 poros Roda Lokomotif.
Selang Udara Tekan (Brake Hose Coupling) adalah alat yang menghubungkan
Brake Pipe pada Rangkaian Kereta/ gerbong dengan Brake Pipe pada rangkaian Kereta/
Gerbong lainnnya.
15
h. Katup Udara Tekan (Brake Air Isolating Cock)
Katup Udara Tekan (Brake Air Isolatong Cock) atau Katup Air Brake berfungsi
untuk membuka dan menutup saluran udara yang menuju ke Rangkaian Kereta/
Gerbong.
Bila Katup pada posisi ditutup, maka udara penyuplai akan tertutup dan udara
dari Rangkaian dibuang melalui saluran buangnya (Exhauster).
Double Check Valve adalah alat yang berfungsi untuk mengalirkan udara tekan
hanya pada satu arah saja (masuk kanan keluar tengah dan masuk kiri keluar tengah).
16
j. Deadmen Pedal
Deadman Pedal adalah alat pengaman yang harus dioperasikan masinis selama
lokomotif berjalan.
Deadman Pedal akan bekerja secara otomatis yang menyebabkan terjadinya
pengereman darurat apabila masinis lalai atau tidur (lalai dalam mengoperasikan
Deadman).
k. Safety Valve
Safety Valve adalah alat yang berfungsi untuk membatasi tekanan udara apabila
melampaui batas yang ditentukan.
Safety Valve terdapat pada Tangki Utama (150 Psi) dan pada Intercooler (64
Psi)
17
l. Hand Brake
Hand Brake adalah alat pengereman yang dioperasikan pada saat Lokomotif
melakukan parkir.
Apabila masinis menggeser tuas rem ke posisi brake dan terjadi penurunan
tekanan pada pipa pengereman, maka distributor valve / Tripple Valve akan membuka
jalan dari tangki auxilliary reservoir ke silinder pengereman sehingga udara akan masuk
ke silinder dan sepatu rem akan terdorong sehingga terjadi pengereman.
18
Gambar 10. Brake Applied
b. Brake Release
Apabila masinis menggeser tuas rem ke posisi release maka tekanan udara pada
pipa pengereman akan naik hingga mencapai 5 Bar. Distributor valve akan bekerja
membuka jalan dari pipa pengereman ke tangki auxilliary reservoir sekaligus membuka
jalan dari silinder pengereman ke udara bebas, sehingga udara pada silinder terbuang
dan sepatu rem akan mundur pada posisi semula dan rem akan release. Selain itu juga
pengisian kembali tangki auxlilliary sehingga siap digunakan untuk proses pengereman
lagi.
c. Brake Lapp
Apabila masinis menggeser tuas rem, sehingga terjadi tekanan yang sama antara
pipa pengereman dengan tangki auxilliary reservoir, maka Distributor valve akan
menutup semua jalan untuk Tangki auxilliary reservoir maupun silinder pengereman.
Hal ini menyebabkan udara bertekanan terperangkap dalam silinder pengereman pada
19
nilai tertentu sehingga tuas rem terdorong pada jarak tertentu dalam kondisi tetap pada
interval waktu tertentu.
Air Brakes merupakan sistem pengereman yang memanfaatkan udara tekan atau
udara terkompresi untuk menggerakkan kampas rem. Prinsip pengereman air brake
memanfaatkan gaya tekan udara. Pada Air Brakes terdapat beberapa komponen utama
yaitu :
m. Kompresor
n. Tangki Utama
o. Tangki Udara Bantu
p. Brake Handle
q. Brake Pipe
r. Silinder Rem
s. Selang Udara Tekan
t. Katup Udara Tekan
u. Check Valve
v. Deadman Pedal
w. Safety Valve
20
BAB IV
METODE ANALISA
Mulai
Studi Literatur
Kompresor
Perbaikan Magnet
Tidak Ya
Masalah Valve Aktif
?
+
( /- 140
Tidak
Tidak Safety
Valve Aktif
?
Ya
Aman
Selesai
21
4.2 Penjelasan Flowchart Analisa Sistem Pengaman Penyimpanan Angin
Kompresor
Penjelasan dari setiap poin yang ada di flowchart sebagai berikut :
a. Mulai
Awal dari proses analisa
b. Studi Literatur
Mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau .
c. Kompresor
Kompresor bekerja menngumpulkan angin lalu di distribusikan ke tangki
utama
d. Magnet Valve
Magnet Valve pada tekanan 140 Psi apakah aktif, jika aktif maka aman,
namun jika tidak maka dilakukan oleh alat selanjutnya dan Magnet Valvenya di
perbaiki
e. Safety Valve
Ketika Magnet Valve tidak aktif, maka alat ini yang menjaga angin agar
tidak melebihi 150 Psi. Jika alat ini aktif maka angina man tidak akan membuat
tangki meledak namun jika tidak harus diperbaiki alat tersebut.
f. Aman
Tangki utama tetap berada di rangenya sekitar 130 sampai 150 Psi, tidak
akan membuat tangki meledak.
22
Safety valve pun tidak bekerja maka tangki utama bisa jadi meledak karena
menerima tekanan angin yang berlebih. Maka jika ada masalah terhadap Magnet
Valve atau Safety Valve, harus epat di perbaiki atau diganti. Agar tangki utama
tidak meganggu kerja Air Brake System.
Pada saat piston bergerak ke bawah udara dihisap melewati Valve Hisap (normal
tertutup). Tahap berikutnya adalah Piston bergerak ke atas sehigga mulailah tahap
kompresi pada Cylinder. Tekanan di dalam Cylinder mula meningkat mengakibatkan
pegas menutup Valve Hisap dan membuka Valve Tekan yang berakibatan udara
mengalir dari Cylinder tekanan rendah menuju Intercooler
Dengan proses yang sama udara dari Intercooler dihisap oleh Cylinder tekanan
tinggi kemudian melalui Valve Tekan masuk ke Main Reservior (tangki utama) melalui
pipa pipa.
Cara mengatasi agar tangki utama tidak meledak karena menerima udara yang
berlebih yaitu dengan adanya Air Compressor Pressure Switch (ACPS) dan jika alat itu
tidak berfungsi semestinya maka ada Safety Valve.
23
4.3.3 Cara Kerja Air Compressor Pressure Switch (ACPS)
Sistem kerjanya yaitu ketika tekanan angin di Main Reservoir (Tangki Utama)
mengalami peningkatan karena udara dari Compressor melampaui tekanan tertentu
yang sudah di setting, maka ACPS akan bekerja dimana kontaknya akan
menghubungkan arus listrik ke Compressor Magnet Valve (CMV) membuka Valve dan
mengalirkan udara tekan dari tangki utama menuju Unloading Valve yang terletak di
ketiga Valve Hisap di Silinder Tekanan Tinggi maupun Silinder Tekanan Rendah. Pada
Air Compressor settingan ACPSnya aktif ketika tekanan melebihi 140 Psi.
24
4.3.4 Cara Kerja Safety Valve
Sistem kerja safety valve yaitu dengan cara mengeluarkan udara atau angin yang
berlebih. jika ACPS tidak berfungsi maka alat ini yang berperan sebagai pembuang
angin yang berlebih, alat ini pun yang bisa di setting, dalam kereta api terutama
lokomotif di setting di tekanan 150 Psi.
Jika tekanan pada tangki utama melebihi 150 Psi alat ini akan aktif dan tekanan pada
tangki utama pun akan menurun, kira kira sebesar 10 Psi, menjadi 140 Psi.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada Air Brake System terdapat Main Reservoir yang menampung udara untuk
proses pengereman. Main Reservoir mendapatkan udara dari kompresor, kerja
compressor sebagai sumber udaranya.
Tekanan udara pada Main Reservoir ada batasnya, karena jika tekanannya
terlalu besar, tangki tersebut bisa meledak. Maka perlunya alat pengaman seperti berikut
:
Air Compressor Pressure Switch
Pada Lokomotif aktif ketika tekanan di atas 140 Psi.
Safety Valve
Pada Lokomotif aktif ketika tekanan di atas 150 Psi.
5.2 Saran
Setelah kurang lebih 1 bulan kerja praktek melakukan observasi,pengamatan dan
wawancara selama kerja praktek pada perusahaan PT. Kereta Api Indonesia. Praktikan
memberikan saran untuk PT. KAI dan saran untuk praktikan sendiri selaku mahasiswa.
Agar dapat berguna untuk membangun kemajuan pada perusahaan maupun terhadap
mahasiswa itu sendiri.
5.2.1 Bagi Mahasiswa
a. Dalam melaksanakan kerja praktek, sebelum terjun ke lapanganan
kita harus sudah memiliki bekal materi tentang apa yang akan
dipraktekan, baik di dapat dari referensi-referensi maupun bertanya
secara langsung pada pembimbing.
b. Menjaga suasana seakrab mungkin dengan pembimbing karena itu
akan mempengaruhi dalam proses kelancaran kerja praktek
c. Selama kerja praktek hendaknya melaksanakan pekerjaan dengan
disiplin, giat, dan ikhlas untuk mencapai hasil yang optimal.
26
5.2.2 Bagi Instansi
a. Dalam penerimaan mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek
hendaknya PT. Kereta Api Indonesia memberikan tempat khusus,
dimana nantinya bagian ini dapat mengkoordinur dan pengarahan
serta pengetahuan kepada mahasiswa yang melakukan kerja praktek.
b. Memberi pinjam peralatan safety selama praktikan kerja praktek,
karena tidak semua mahasiswa memiliki pakaian safety terutama
yang dulunya sekolah di SMA bukan SMK.
c. Para pembimbing lapangan mau membagikan sebagian ilmunya
kepada para mahasiswa kerja praktek.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
29