Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

METODE ANALISA

4.1 Flowchart Analisa Sistem Pengaman Penyimpanan Angin Kompresor


Mulai

Studi Literatur

Kompresor

Perbaikan Magnet Valve


Tidak Ya
Masalah Aktif ?
(+/- 140 Psi)

Tidak

Tidak Safety Valve


Aktif ?
+
( /- 150 Psi)

Ya

Aman

Selesai

Gambar 4.1 Diagram Alir Sistem Pengaman Penyimpanan Angin Kompresor


4.2 Penjelasan Flowchart Analisa Sistem Pengaman Penyimpanan Angin Kompresor
Penjelasan dari setiap poin yang ada di flowchart sebagai berikut :
a. Mulai
Awal dari proses analisa
b. Studi Literatur
Mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau .
c. Kompresor
Kompresor bekerja menngumpulkan angin lalu di distribusikan ke tangki
utama
d. Magnet Valve
Magnet Valve pada tekanan 140 Psi apakah aktif, jika aktif maka aman,
namun jika tidak maka dilakukan oleh alat selanjutnya dan Magnet Valvenya di
perbaiki
e. Safety Valve
Ketika Magnet Valve tidak aktif, maka alat ini yang menjaga angin agar
tidak melebihi 150 Psi. Jika alat ini aktif maka angina man tidak akan membuat
tangki meledak namun jika tidak harus diperbaiki alat tersebut.
f. Aman
Tangki utama tetap berada di rangenya sekitar 130 sampai 150 Psi, tidak
akan membuat tangki meledak.

Penjelasan dari flowchart di atas adalah sebagai berikut :


Awal dari proses sistem di pengamanan penyimpanan angin kompresor
adalah dengan pengumpulan angin pada kompresor lalu di salurkan ke tangki
utama. Tangki utama akan menerima angin hingga tekanan 140 Psi. Jika tekanan
sudah sampai ke 140 Psi, maka Magnet valve akan bekerja.
Magnet Valve bekerja untuk menghentikan pasokan angin dari compressor
ke tangki utama. Jika Magnet valve tidak berfungsi maka alat pengaman selanjutnya
yang akan bekerja, alat itu adalah Safety Valve.
Safety Valve akan bekerja ketika tekanan pada tangki utama mencapai 150
Psi. Safety Valve akan membuang sebagian angin pada tangki ke luar. Jika Safety
valve pun tidak bekerja maka tangki utama bisa jadi meledak karena menerima
tekanan angin yang berlebih. Maka jika ada masalah terhadap Magnet Valve atau
Safety Valve, harus epat di perbaiki atau diganti. Agar tangki utama tidak
meganggu kerja Air Brake System.

4.3 Analisis Masalah


4.3.1 Cara Kerja Air Compressor

Pada saat piston bergerak ke bawah udara dihisap melewati Valve Hisap (normal
tertutup). Tahap berikutnya adalah Piston bergerak ke atas sehigga mulailah tahap kompresi
pada Cylinder. Tekanan di dalam Cylinder mula meningkat mengakibatkan pegas menutup
Valve Hisap dan membuka Valve Tekan yang berakibatan udara mengalir dari Cylinder
tekanan rendah menuju Intercooler
Dengan proses yang sama udara dari Intercooler dihisap oleh Cylinder tekanan
tinggi kemudian melalui Valve Tekan masuk ke Main Reservior (tangki utama) melalui
pipa pipa.

4.3.2 Sistem Pengamanan Tangki Utama

Cara mengatasi agar tangki utama tidak meledak karena menerima udara yang
berlebih yaitu dengan adanya Air Compressor Pressure Switch (ACPS) dan jika alat itu
tidak berfungsi semestinya maka ada Safety Valve.
4.3.3 Cara Kerja Air Compressor Pressure Switch (ACPS)

Gambar 4. 2 Prinsip Kerja Air Compressor Pressure Switch (ACPS)


Sumber: Arsip Air Compressor PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sistem kerjanya yaitu ketika tekanan angin di Main Reservoir (Tangki Utama)
mengalami peningkatan karena udara dari Compressor melampaui tekanan tertentu yang
sudah di setting, maka ACPS akan bekerja dimana kontaknya akan menghubungkan arus
listrik ke Compressor Magnet Valve (CMV) membuka Valve dan mengalirkan udara tekan
dari tangki utama menuju Unloading Valve yang terletak di ketiga Valve Hisap di Silinder
Tekanan Tinggi maupun Silinder Tekanan Rendah. Pada Air Compressor settingan
ACPSnya aktif ketika tekanan melebihi 140 Psi.
4.3.4 Cara Kerja Safety Valve

Gambar 4.3 Safety Valve

Sumber dari : http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-psv-pressure-safety-valve/

Sistem kerja safety valve yaitu dengan cara mengeluarkan udara atau angin yang
berlebih. jika ACPS tidak berfungsi maka alat ini yang berperan sebagai pembuang angin
yang berlebih, alat ini pun yang bisa di setting, dalam kereta api terutama lokomotif di
setting di tekanan 150 Psi.

Jika tekanan pada tangki utama melebihi 150 Psi alat ini akan aktif dan tekanan pada tangki
utama pun akan menurun, kira kira sebesar 10 Psi, menjadi 140 Psi.

Anda mungkin juga menyukai