Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM CNC MILLING

Disusun Oleh:

Ridho Maulana

1902311004

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2021/2022
BAB 1

DASAR TEORI

1.1 CNC Milling


Mesin Milling (Frais) CNC adalah alat potong yang dioperasikan oleh mesin yang
diprogram dan dikelola oleh sistem Computer Numerical Control (CNC) untuk
menyingkirkan/memotong material dari benda kerja secara akurat. Hasil akhir dari proses
permesinan adalah part atau produk tertentu yang dibuat menggunakan perangkat lunak
Computer Aided Design (CAD). Prinsip umum untuk Mesin Milling (Frais) CNC atau
Machining Center (Pusat Pemesinan) CNC adalah bagian yang dikerjakan dicekam diatas
meja mesin. Bagian tersebut dapat dicekam langsung di atas meja atau ditahan ditempat
oleh ragum (vice) atau fixture.
Poros/Spindle (bagian yang bergerak) termasuk alat potong kemudian diposisikan
secara vertikal atau horizontal. Dalam konfigurasi tersebut, alatnya dapat mencapai
berbagai posisi X-Y-Z pada benda kerja dan memulai tindakan pemotongan dan
pembentukan. Saat melakukannya, benda kerja atau bagian-bagian dapat diposisikan,
dipasang, dipindahkan oleh meja kerja dalam arah linier kearah poros (spindle) dengan alat
potong. Hal ini memungkinkan material untuk disingkirkan/dipotong sesuai dengan bentuk
yang diinginkan yang diperlukan untuk
bagian mesin.

1.2 Komponen Utama Mesin Milling


Beberapa komponen utama pada mesin milling adalah sebagai berikut.
1. Rangka (frame), adalah kepala tetap (headstock) mesin dimana poros (spindle)
utama dipasang.
2. Poros (spindle), terdiri dari unit pemutar (rotating assembly), dan Tapered Section
di mana pencekam alat (tool holders) dapat ditempatkan.
3. Sumbu, Mesin Frais (milling) CNC memiliki X/Y/Z sebagai sumbu rotasi serta
tambahan atau C/A atau B (subyek untuk konfigurasi).
4. Panel Kendali CNC, memiliki monitor CNC dan tombol program di mana data dan
kode dapat dimasukkan.
5. Alat / Penukar Alat (Penukar Alat Otomatis / Automatic Tool Changer) yang mana
dipasang di kolom atau dipasang secara terpisah ke mesin.
6. Kolom. Kolom Machining Center bisa tunggal atau ganda.
7. Pencekaman Alat (tool holder), dimana dihadirkan dalam ukuran, sistem dan
pengaplikasian yang bervariasi.
8. Meja, yang mana menyediakan alas yang kokoh untuk mencekam benda kerja
secara langsung, dan dapat digunakan untuk memasang perlengkapan atau ragum
(vice) untuk menahan benda kerja di tempatnya.
9. Tangki Pendingin (Coolant) untuk membantu memasok cairan pendingin ke
permukaan pemotongan atau poros (spindle) dengan alat selama proses pemesinan.
Hal ini membantu memperpanjang masa pakai alat dan bagian-bagiannya. Selain
itu, pendingin juga akan menghilangkan panas yang dihasilkan oleh proses
pemesinan, dan menjaga suhu tetap terkendali.

1.3 Fungsi G Code dan M code

Di dalam pemrograman CNC, terdapat dua fungsi utama yang sering digunakan. Fungsi
tersebut adalah fungsi G dan fungsi M. Fungsi G lebih berhubungan dengan perintah-
perintah seputar geometric mesin seperti arah gerakan pahat, satuan input dan sebagainya.
Sedangkan fungsi M lebih ke pengaturan mesin seperti menggerakan spindle, mengalirkan
coolant dan sebagainya. Berikut adalah tabel dari fungsi G dan fungsi M:

G Code Fungsi
G00 Gerakan cepat tanpa pemakanan
G01 Interpolasi Lurus
G02 Interpolasi Melingkar searah jarum jam (CW)
G03 Interpolasi Melingkar berlawanan arah jarum jam (CCW)
G04 Lamanya tinggal diam
G09 Exact stop
G10 Program dan data input
G20 Input dalam satuan inch
G21 Input dalam satuan milimeter
G25 Memanggil subprogram
G40 Pembatalan kompensasi G41 dan G42
G41 Kompensasi radius endmill bagian sebelah kiri
G42 Kompensasi radius endmill bagian sebelah kanan
G72 Siklus pengefraisan kantong
G73 Siklus Pengeboran dengan tatal putus
G74 Siklus penguliran
G81 Siklus Pengeboran tetap
G90 Pemograman Nilai Absolut
G91 Pemograman Nilai Incrimental
G92 Pemograman titik 0 benda kerja

Tabel 1.3.1 Tabel G Code

M code Fungsi
M00 Diam atau berhenti
M03 Spindel berputar searah jarum jam
M05 Spindel Mati
M06 Pergeseran alat potong radius pisau frais masuk
M17 Kembali ke program pokok
M08 Menghidupkan air pendingin
M09 Mematikan air pendingin
M30 Program NC berakhir
M98 Kompensasi kelonggaran otomatis
M99 Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/G03)

Tabel 1.3.1 Tabel M Code

Pada Praktikum ini menggunakan simulasi pada software Swansoft CNC simulation.
Software ini memliki simulasi yang sesungguhnya dengan metode 3D pada sistem CNC serta telah
terkonesi oleh G code dan M code
BAB 2

TUJUAN PRAKTIKUM

2.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dilaksanakannya praktikum CNC Milling ini adalah:
1. Praktikkan mampu mengenali dan memahami jenis mesin frais CNCTU-3A dan
spesifkasinya, pemograman, dan pengoperasian serta prosesnya.
2. Mengetahui fungsi perintah dari program tersebut.
3. Praktikkan mampu membuat benda kerja sesuai dengan gambar rancangan.
BAB 3

EVALUASI CNC MILLING

3.1 Benda Kerja

Ketika melakukan praktik LAB CNC Milling 2 hal pertama kali dilakukan adalah
menganalisa dimensi benda kerja yang tertera pada job sheet. Oleh karena itu mari kita
amati dan Analisa dimensi benda kerja tersebut.

Gambar 3.1.1 Dimensi Benda Kerja

Setelah melakukan analisa dimenso dari benda kerja diatas, selanjutnya adalah
membuat produk akhir dalam bentuk 3D. Dalam membuat nya digunakan software
SolidWorks 2020 SP3. Berikut hasil dari gambar 3D menggunakan software SolidWork
2020 SP3

Gambar 3.1.2 Gambar 3D Benda Kerja dengan software SolidWorks 2020 SP3
3.2 Acuan & Tabel Titik Koordinat

Sebelum melakukan pembuatan table koordinat, Langkah pertama kali yang


dilakukan adalah menentukan titik koordinat yang berfungsi sebagai acuan titik dan nanti
nya akan dibuat program NC. Adapun titik koordinat nya sebagai berikut :

Gambar 3.2.1 Acuan Titik Koordinat

NO X Y Z
1 -3,5 8,5 -6
2 1,5 30,5
3 19,5 48,5
4 41,5 53,5
5 53,5 41,5
6 48,5 19,5
7 30,5 1,5
8 8,5 3,5
9 25 5
10 5 25
11 25 45
12 45 25
13 25 -6
14 32
15 25 32
16 18 25
17 25 18
18 6 6
19 44 44

Tabel 3.2.1 Tabel Acuan Titik Koordinat

3.3 Program CNC

Setelah menentukan tabel koordinat, langkah selanjutnya adalah membuat tabel G-


Code yang akan dimasukan ke input program NC pada aplikasi Swansoft CNC Simulation
untuk di simulasikan

NO G & M Code
1 G 54
2 M6 T1
3 G90 M3 S1200 F10
4 G0 X-13.5 Y19.5
5 G1 Z-6
6 X-1 Y19.5
7 X1.5 Y30.5
8 G2 X19.5 Y48.5 I23.5 J5.5
9 G1 X41.5 Y53.5
10 G2 X53.5 Y41.5 I2.5 J-9.5
11 G1 X48.5 Y19.5
12 G2 X30.5 Y1.5 I-23.5 J5.5
13 G1 X8.5 Y-3.5
14 G2 X-3.5 Y8.5 I-2.5 J9.5
15. G1 X-1 Y19.5
16. X0 Y35
17. X5 Y50
18. X0
19. X20
20. Z6
21. G1 X50 Y5
22. Z-6
23. X45 Y0
24. X35
25. G0 Z6
26. X25 Y0
27. G1 Z-3
28. Y5
29. G2 X5 Y25 I0 J20
30. X25 Y45 I20 J0
31. X45 Y25 I0 J-20
32. X25 Y5 I-20 J0
33. X5 Y25 I0 J20
34. G1 X5 Y5
35. Y45
36. X45
37. Y5
38. X6
39. G0 Z6
40. X25 Y25
41. G1 Z-6
42. X32
43. G3 X25 Y32 I-7 J0
44. X18 Y25 I0 J-7
45. X25 Y18 I7 J0
46. X32 Y25 I0 J7
47. X25 Y32 I-7 J0
48. G1 Y25
49. G0 Z6
50. M6 T2
51. G0 X6 Y6
52. G1 Z-6
53. Z6
54. G0 X44 Y44
55. G1 Z-6
56. Z6
57. G0 Z50
58. M5
59. M30

Tabel 3.3 Tabel Program NC Soal Evaluasi

3.4 Prosedur Evaluasi

Praktikum ini dilakukan dengan simulasi pada aplikasi Swansoft CNC Simulation.
Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang pengoperasian aplikasi ini. Adapun langkah-
langkah pengoperasiannya adalah sebagai berikut:

1. Buka softwarr Swansoft CNC Simulation yang sudah diinstal pada perangkat terlebih
dahulu. Setelah itu akan muncul dialog box. Pengoperasian aplikasi ini bisa dilakukan
dengan dua cara, yaitu “Standalone” dan “Network”. Pilih bagian “Standalone”, maka
akan muncul pilihan sistem CNC yang akan digunakan. Pada praktikum ini digunakan
sistem CNC SINUMERIK 802C/802Se M dengan metode enkripsi MAC Encryption.
Gambar 3.4.1 dialog running swansoft CNC simulation

2. Setelah software dijalankan, maka akan muncul menu utama Swansoft CNC
Simulation. Terdapat beberapa Menu Bar, antara lain yaitu :
File, View, Display, Machine Operation, Workpiece, Measure, Exercise/Test, Window
dan Help.. Adapun tampilan layarnya adalah sebagai gamabar berikut.
Gambar 3.4.1 Tampilan awal swansoft CNC simulation

3. Saat akan memulai pemograman di software, hal pertama kali dilakukan adalah
menekan K1 pada layar kontrol CNC, dan menekan emergency button, serta menekan
“Ref point” X+, Y+ dan Z+. lakukan penyetingan benda kerja sesuai dengan yang
diinginkan dengan cara memilih Menu Bar “Workpiece” lalu “Stock Size and WCS”.
Lalu ubah ukuran lebar dan panjang menjadi 50 mm. Centang pada “Reposition to
Reference Point” dan“Replace Workpiece”. Lalu pilih OK

Gambar 3.4.3 Tampilan workpiece swansoft CNC simulation


4. Setelah itu menentukan ukuran benda lalu lakukan penyetingan clamp yang akan
digunakan dengan memilih Menu Bar “Workpiece” lalu “Workpiece Clamp”. Pada
praktikum ini penyusun memasukan angka 15 mm pada ketinggian diatas ragum dan
40 mm pada kanan kiri ragum dengan tujuan posisi di tengah ragum benda kerja
tersebut

Gambar 3.4.3 Tampilan workpiece Clamp swansoft CNC simulation


5. Selanjutnya adalah menyeting tool yang akan digunakan. Untuk menyeting tool maka
pilih Menu Bar “Machine Operation” lalu pilih “Tool Management”. Setelah itu akan
muncul dialog box untuk menyeting tool

Gambar 3.4.5 Tampilan Tool Management Gambar 3.4.6 Tampilan Edit Tool

6. Klik dua kali pada tool yang akan digunakan. Lalu akan muncul dialog box seperti
berikut yang bisa digunakan untuk mengedit dimensi dan jenis dari tool. Selanjutnya
klik “Add Into Magazine” dan pilih “Tool Station 1”. Setelah itu klik “Tool
Magazine” sampai tool menjadi biru dan selanjutnya “Mount Tool” dan klik “OK”.
Dalam praktikum ini digunakan 2 jenis tool, maka dari itu proses iniditambahkan
untuk tool lainnya.
7. Kemudian menentukan parameter. Parameter yang perlu diperhatikan adalah titik
0 dari tool yang akan digunakan. Ada dua cara yang bisa digunakan dalam
menentukan parameter ini. Yang pertama adalah dengan menggores permukaan
benda kerja dengan tool pada sumbu X, Y dan Z lalu menyetingnya sebagai titik
0.

Gambar 3.4.7 Tampilan menentukan titik 0 pada sumbu X,Y Dan Z

(dilihat dari arah kiri ke kanan )

8. Setiap menggores titik 0, parameternya selalu ditetapkan sebagai titik 0 acuan.


Saat menggores titik 0 maka klik “Determine” yang terdapat pada “Zero Offset”
setelah mengklik “Parameter”. Lakukan hal itu pada semua sumbu. Selain
menggunakan cara tersebut, titik acuan 0 juga bisa didapatkan dengan
menggunakan titik acuan standar, dengan X = -424, Y = -225 dan Z = -146.

Gambar 3.4.8 Tampilan Zero Offset


9. selanjutnya yaitu membuat program NC pada menu “Program”. Program NC
dapat ditulis baru atau menggunakan program yang sudah pernah ditulis
sebelumnya. Untuk membuat baru pilih “New” pada “Program” lalu tulis nama
file program dengan file MPF atau NC , jika ingin menggunakan program NC yang
sudah pernah dibuat maka bukalah program tersebut dengan “Open”. Berikut
tampilan pada file menu program

Gambar 3.4.9 Tampilan Menu program

10. selanjutnya kita akan memulai running program. Untuk melakukan running
program, langkah pertama adalah dengan meletakan tool sesuai dengan titik acuan.
Untuk melakukan itu, pertama menekan “Reference Position” atau “Ref Pot”. Lalu
menekan “+X”, “+Y”, dan “+Z”. Setelah tool berada di titik referensi, selanjutnya
bisa dijalnkan program Evaluasi yang tadi sudah dibuka yaitu dengan menekan “
Auto” dan “Cycle Start”
11. Setelah melakukan eksekusi program, benda kerja yang sudah dilakukan proses
pemesinan dapat dilihat dan diukur dimensi nya, menggunakan tool bar pada “
Measure” kemudian dapat memilih “Feature Point” untuk mengukur dengan
acuan titik dan “Feature Line” untuk mengukur dengan acuan garis. Untuk
mengakhiri pengukuran bisa dengan mengklik “Exit Measure”.

3.5 Hasil Evaluasi

Paktikum CNC Milling yang menggunakan software Swansoft CNC


simulation. Dengan menggunakan raw material berukuran 50 x 50 x 50 mm. Adapun
hasil dari proses CNC Milling yang telah di aplikasikan pada software Swansoft CNC
Simulation, setalah dilakukan proses pemesianan, selanjut nya dapat dilihat dan diukur
benda kerja tersebut, permukaan benda kerja tersebut tidak terlalu sangat mulus, hal
itu disebabkan oleh tidak tepat nya dalam menentukan titik referensi point koordunat
pemakanan.
BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Setelah praktikum, Penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa CNC
Milling adalah salah satu dasar pengoperasian permesinan yang harus dikuasai oleh
mahasiswa Teknik Mesin. Hal itu karena di zaman ini proses pengerjaan mesin harus
dilakukan dengan cepatdan akurat sehingga metode NC ini merupakan metode yang
paling dibutuhkan dalam pengerjaan mesin. Untuk itu, Penyusun berharap bahwa kita
semua dapat memahami, membuat dan menggunakan program NC dalam proses
pengerjaan mesin.
Untuk itu, kompetensi dalam mengoperasikan aplikasi-aplikasi simulasi CNC
sangat diperlukan, salah satunya adalah aplikasi Swansoft CNC Simulation yang
digunakan pada saat melaksanakan praktikum.

4.2 Saran
1. Memastikan titik koordinat pemakanan benda kerja agar mempermudah
pembuatan program G-code nya.
2. Sebaiknya proses simulasi dilakukan dengan perangkat dengan spesifikasi yang
sesuai agar proses simulasi berjalan lancar.
3. Bertanyalah kepada dosen pembimbing jika mengalami kesulitan atau terdapat
proses yang belum dipahami.
4. Perbanyak latihan dengan menggunakan aplikasi ini untuk simulasi CNC agar
pemahaman akan cara pengoperasian dan prosedur pengoperasian meningkat.

Anda mungkin juga menyukai