Anda di halaman 1dari 29

Pemrograman Mesin CNC

BAB V
PEMROGRAMAN CNC UNTUK MESIN FRAIS
Pembuatan program CNC untuk mesin bubut dan mesin frais pada dasarnya
identik. Mesin bubut CNC menggunakan sumbu koordinat (X,Z), sedangkan mesin
frais CNC menggunakan sumbu koordinat (X,Y,Z). Berikut ini dipaparkan
mengenai dasar-dasar pemrograman CNC dan kode-kode instruksi pemrograman
CNC. Hal ini harus dikuasai lebih dahulu karena program yang rumit dan panjang
sebenarnya adalah program dasar yang berjumlah banyak.
A. Struktur Program CNC
Program CNC terdiri dari baris (block) yang berurutan. Setiap baris
merupakan langkah pemesinan. Perintah/instruksi ditulis dalam satu baris dalam
bentuk kata-kata (words). Baris terakhir dari urut-urutan tersebut berisi kata khusus
untuk mengakhiri program yaitu M2 atau M30.
%
O0011; Nama program CNC
N10 G54; baris/ blok
N20 M6 T1 ................ ; baris/ blok
N30 G0 X…Y…Z.....;
N40 ............................;
M30; Program berakhir

1. Nama Program CNC


Ketika membuat program CNC, nama program atau nama file program
CNC ditentukan oleh pembuat program dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Karakter pertama adalah huruf “O”.
b. Karakter berikutnya adalah empat digit angka, misal: O0003 (lihat gambar
5.1).
1. Struktur Baris
Suatu baris instruksi (block instructions) berisi semua data yang diperlukan
untuk melaksanakan satu langkah pemesinan. Baris biasanya terdiri dari beberapa
kata dan selalu diakhiri dengan the end of-block character “LF” (line feed).
Karakter tersebut akan muncul dengan sendirinya ketika tombol return atau input
ditekan ketika kita menulis program. Satu baris program terdiri dari nomer, fungsi

85
Pemrograman Mesin CNC

gerak (kode G), koordinat (X,Y,Z), fungsi bantu (kode M), putaran sumbu utama
(S), alat potong yang digunakan (T), dan LF.

Gambar 5.1. Daftar Program CNC Tersimpan di Sistem Kontrol CNC

Gambar 5.2. Diagram Struktur Blok/Baris Program CNC

Pada kontrol CNC Fanuc Oi, nomer baris tidak harus ada, tetapi sebaiknya ditulis
agar mudah mengeditnya, misalnya nomer baris diawali dengan N10 dan untuk
baris berikutnya ditambah 10 sehingga baris berikutnya N20 dan seterusnya.

2. Kata
Kata atau word terdiri dari kode huruf diikuti angka, misalnya G01, X100,
atau M3. Ketika satu baris terdiri dari lebih dari satu pernyataan, kata-kata dalam
satu baris harus diatur dengan urutan seperti gambar 5.2 di atas. Pada satu baris
boleh terdiri dari satu kata atau lebih dari satu kata. Apabila ada lebih dari satu kode
G pada satu kelompok, maka kode G yang terakhir yang digunakan.

86
Pemrograman Mesin CNC

3. Komentar/ Catatan (Comment/Remark)


Catatan dapat digunakan untuk menjelaskan pernyataan atau keterangan
dari baris program. Pernyataan dapat berupa nama program, tanggal pembuatan,
identifikasi program atau keterangan teknis misalnya ukuran benda kerja, alat
potong yang digunakan, cara pencekaman, dan lain sebagainya. Komentar
ditampilkan bersama dengan isi program yang lain dari satu baris yang sedang
tampil. Komentar hanya ditampilkan di monitor dan tidak mempengaruhi gerakan
mesin. Catatan ditulis diantara dua tanda kurung.
Contoh Program :
%
O0003;
(PROGRAM NAME - STMHAVE)
(DATE=DD-MM-YY - 09-07-14 TIME=HH:MM - 18:46)
N100G54;
N102G0G17G40G49G80G90;
( 6. FLAT ENDMILL TOOL - 1 DIA. OFF. - 1 LEN. - 1 DIA. - 6.)
N104T1M6;
N106G0G90X-1.75Y-1.75A0.S1591M3;
N108G43H1Z5.M8;
N110Z2.;
N112G1Z-2.F40.;
N114X77.75F60.;
N140 M2; Program berakhir

4. Istilah Khusus
Gerakan alat potong ke tujuan titik koordinat tertentu disebut interpolasi
(Gambar 5.3). Interpolasi terdiri dari dua macam, yaitu interpolasi lurus (linier
interpolation) dan interpolasi melingkar (circular interpolation). Interpolasi lurus
dapat berupa gerakan pada arah satu sumbu koordinat saja (pada arah sumbu X,
pada arah sumbu Z, pada arah sumbu Z), gerak interpolasi dua sumbu (sumbu X
dan sumbu Y berubah, sumbu X dan sumbu Z berubah, sumbu Y dan Z berubah),
dan gerakan pada arh tiga sumbu (sumbu X,Y,Z semua berubah).
Program CNC dapat berupa program utama saja atau terdiri dari program
utama (main program) dan subprogram (subprogram). Program utama bisa
memiliki satu atau lebih subprogram tergantung kebutuhan yang ditunjukkan oleh
gambar kerja. Misalnya untuk membuat benda kerja berlubang seperti pada gambar

87
Pemrograman Mesin CNC

5.4, maka program utama dapat memiliki dua subprogram untuk membuat lubang
1 dan lubang 2, tiap-tiap subprogram dipanggil dua kali.

Gambar 5.3. Interpolasi Lurus dan Interpolasi Melingkar

Gambar 5.4. Program CNC yang terdiri dari program utama (main program) dan
dua subprogram

B. Kode- kode pemrograman dan fungsinya


Kode-kode instruksi untuk pembuatan program CNC (Kode G, M, F, T, D,
S) yang sering digunakan di sini akan dijelaskan sesuai urutan penggunaan kode
yang digunakan dalam suatu program CNC. Kode program atau instruksi untuk
pemrograman CNC dibagi dalam dua kelompok, yaitu modal dan non modal. Kode
program modal berarti kode program tersebut tetap aktif sampai dengan dibatalkan
oleh kode program dari kelompok yang sama, misalnya G0 tetap aktif sampai baris

88
Pemrograman Mesin CNC

program berikutnya dan akan dibatalkan oleh G1,G2, atau G3 di baris program
sesudahnya. Seperti pada mesin bubut CNC, maka kode program yang digunakan
adalah kode G dan kode M.
1. Format dan deskripsi kode G
Penjelasan dan gambar yang digunakan pada buku ini diambil dari buku
manual yang dibuat oleh perusahaan Fanuc. Daftar kode G secara lengkap adalah
seperti tabel 4.1. Kode G di tabel tersebut akan dibahas satu per satu atau per
kelompok sesuai dengan letaknya pada suatu program CNC.
Tabel 4.1. Deskripsi Kode G
Kode G Kelompok Deskripsi
G00* 01 Gerak cepat (Rapid traverse)
G01 Interpolasi lurus (Linear interpolation)
Interpolasi melingkar searah jarum jam (Circular
G02
interpolation CW)
Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
G03
(Circular interpolation CCW)
G04 00 Berhenti sementara (Dwell)
G17* 02 Pilihan bidang XY (X Y plane selection)
G18 Pilihan bidang ZX (Z X plane selection)
G19 Pilihan bidang YZ (Y Z plane selection)
G28 00 Kembali ke titik referensi (Return to reference position)
Kembali ke titik referensi ke 2, ke 3 dan ke 4 (2nd, 3rd and
G30
4th reference position return)
07 Kompensasi radius alat potong batal (Cutter
G40*
compensation cancel)
Kompensasi radius alat potong arah kiri (Cutter
G41
compensation left)
Kompensasi radius alat potong arah kanan (Cutter
G42
compensation right)
08 Kompensasi panjang alat potong arah + (Tool length
G43
compensation + direction)
Kompensasi panjang alat potong arah – (Tool length
G44
compensation – direction)
Kompensasi panjang alat potong dibatalkan (Tool length
G49*
compensation cancel)

89
Pemrograman Mesin CNC

Kode G Kelompok Deskripsi


14 Sistem koordinat mesin (Machine coordinate system
G53*
selection)
Sistem koordinat benda kerja 1 (Workpiece coordinate
G54
system 1 selection)
Sistem koordinat benda kerja 2 (Workpiece coordinate
G55
system 2 selection)
Sistem koordinat benda kerja 3 (Workpiece coordinate
G56
system 3 selection)
Sistem koordinat benda kerja 4 (Workpiece coordinate
G57
system 4 selection)
Sistem koordinat benda kerja 5 (Workpiece coordinate
G58
system 5 selection)
Sistem koordinat benda kerja 6 (Workpiece coordinate
G59
system 6 selection)
G65 00 Pemanggilan macro
G66 12 Pemanggilan perintah modal macro
G67* Pembatalan perintah modal macro
G68 16 Koordinat diputar (Coordinate rotation)
G69 Koordinat diputar dibatalkan (Coordinate rotation cancel)
G73 09 Siklus gurdi dengan pengembalian (Peck drilling cycle)
G74 Siklus pembuatan spiral kiri (Left-spiral cutting cycle)
G76 Siklus gurdi halus (Fine boring cycle)
G80* Sikulus gurdi dibatalkan (Canned cycle cancel)
G81 Siklus gurdi, senter bor (Drilling cycle, spot boring cycle)
Siklus gurdi, dengan berhenti sementara (Drilling cycle or
G82
counter boring cycle)
G83 Siklus gurdi dengan pengembalian (Peck drilling cycle)
G84 Siklus pengetapan (Tapping cycle)
G85 Siklus pemboran (Boring cycle)
G86 Siklus pemboran
G87 Siklus pemboran
G88 Siklus pemboran
G89 Siklus pemboran
G90* 03 Perintah pemrograman absolut (Absolute command)

90
Pemrograman Mesin CNC

Kode G Kelompok Deskripsi


Perintah pemrograman incremental (Increment
G91*
command)
00 Pergeseran titik nol benda kerja atau putaran spindel
G92 maksimum (Setting for work coordinate system or clamp
at maximum spindle speed)
G94* 05 Gerak makan dengan satuan mm/menit
G95 Gerak makan dengan satuan mm/putaran
10 Kembali ke titk awal (Return to initial point in canned
G98*
cycle)
Kembali ke titik pengembalian (Return to R point in
G99
canned cycle)
Catatan : *) = harga awal (default).

a. G54, G55, G56, G57, G58, G59, dan G53 ( sistem kooordinat benda kerja
1 sampai 6)

Pengaktifan sistem koordinat benda kerja dimaksudkan untuk memindah


titik nol sistem koordinat mesin (W) ke titik nol sistem koordinat benda kerja (W).
Pemindahan ini diidentifikasi setelah benda kerja dipasang pada ragum di mesin
dan harus diisikan pada parameter titik nol (zero point offset). Pengaktifan sistem
koordinat benda kerja melalui program CNC dengan menuliskan G54 (lihat gambar
5.5), atau sistem kordinat benda kerja yang lain, misalnya G55, G56, G57, G58,
atau G59. Benda kerja yang berbentuk rumit dapat menggunakan pemindahan titik
nol lebih dari satu kali, misalnya G54 dan G55. Benda kerja yang sederhana yang
hanya memiliki satu titik nol sebagai acuan biasanya menggunakan G54 sebagai
sistem koordinat benda kerjanya.

91
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.5. Pergeseran Titik M ke W dengan G54


Format:
N... G54; sistem koordinat benda kerja 1 diaktifkan.
……….
………
G57 ; sistem koordinat benda kerja 4 diaktifkan
…….
…….
G53 ; sistem koordinat mesin diaktifkan.
Benda kerja yang memiliki banyak titik pojok atau beberapa benda kerja
dipasang di meja mesin frais dapat mengunakan beberapa pergeseran titik nol (zero
offset/ ZOF). Kode G54 sampai dengan G59 adalah kode G modal, sehingga akan
tetap aktif sampai dengan dibatalkan oleh kode G dalam satu kelompok tersebut.
Pergeseran titik nol ke 1 sampai dengan ke 6 (Gambar 5.6) dibatalkan dengan G53.

Gambar 5.6. Pemindahan Sistem Koordinat Mesin (W) ke Sistem Koordinat


Benda Kerja ke 1 Sampai dengan ke 6

b. G90/ G91 (Pemrograman Menggunakan Koordinat Absolut/ Incremental)

Pemosisian alat potong yang diperintahkan menggunakan koordinat absolut


dari titik nol benda kerja apabila di awal program CNC ditulis G90. Apabila di awal
program tidak ditulis G90 atau G91, maka harga awal (default) adalah G90. Identik
dengan pemberian ukuran absolut dan inkremental di gambar 5.7, maka titik nol

92
Pemrograman Mesin CNC

benda kerja sebagai titik nol absolut atau (0,0,0). Pada sistem koordinat absolut
semua perintah gerakan alat potong menuju koordinat tertentu dihitung dari
koordinat (0,0,0) tersebut, sehingga perintah bergerak lurus atau melingkar menuju
ke X10, Y20, Z30 berarti menuju titik koordinat (10,20,30).

Gambar 5.7. Koordinat Absolut dan Incremental


Format:
N.. G90 ; sistem koordinat absolut diaktifkan
N…
N… G91 ; sistem koordinat incremental diaktifkan.
N……
Contoh penggunaan kode G90, menggunakan sistem koordinat absolut:
N30 G90
N40 G0 X20. Y20. ; berarti perintah bergerak menuju koordinat (20,20)
N50 X30. Y30. ; berarti perintah bergerak menuju koordinat (30,30)
………
………..

Gambar 5.8. Gambaran Gerakan Alat Potong dengan Sistem Koordinat Absolut

93
Pemrograman Mesin CNC

Kode G91 berarti sistem koordinat yang digunakan ialah koordinat relatif
atau incremental. Pergeseran alat potong diprogram dari tempat alat potong berada
ke posisi berikutnya. Koordinat ditulis menggunakan sumbu (U,V,W). Titik nol
(0,0,0) berada di ujung sumbu alat potong. Perintah bergerak lurus ke U10, berarti
alat potong bergerak 10 mm pada arah sumbu X dari posisi alat potong sebelumnya.
Contoh penggunaan kode G91, menggunakan sistem koordinat incremental:
N30 G91
N40 G0 U20. V20. ; perintah menuju koordinat (20,20) dari posisi
awal alat potong
N50 U30. V30. ; perintah menuju koordinat (30,30) dari N40.
Gambaran gerakan alat potong adalah seperti gambar 5.9 di bawah.

Gambar 5.9. Gerakan Alat Potong dengan Sistem Koordinat Incremental


c. G92 (Pergeseran Titik Nol Benda Kerja atau Pembatasan Putaran
Spindel)

Pergeseran titik nol pada sistem koordinat benda kerja, koordinat titik nol
benda kerja dapat digeser lagi menggunakan G92. Pergeseran ini dimaksudkan
untuk memindahkan titik nol dari W ke titik lain di benda kerja. Apabila
pemindahan sistem koordinat dari M ke W sudah cukup pada waktu membuat
program CNC, maka G92 tidak digunakan.

94
Pemrograman Mesin CNC

Format :
N…. G92 X… Y… Z…
G92 juga berfungsi sebagai kode pembatasan putaran maksimal spindel.
Pembatasan ini diperlukan terutama pada mesin CNC yang memiliki putaran
maksimal mesin rendah atau putaran maksimal pemegang alat potong relatif
rendah.
Format :
N… G92 S3500 ; putaran maksimal spindel 3500 rpm.
d. T ( Pemanggilan Alat Potong)
Alat potong yang digunakan dipilih dengan menuliskan kata T diikuti nomer
alat potong, misalnya T1, T2, T3. Nomer alat potong bisa dari angka bulat 1 sampai
400, dan pada sistem kontrol CNC maksimum 15 alat potong yang bisa disimpan
pada waktu yang sama (tergantung spesifikasi mesin). Apabila akan mengganti alat
potong, maka pada program CNC ditulis perintah ganti alat potong (M6) diikuti
angka nomer alat potong yang dimaksud.
Format:
N... M6 T1; alat potong ke 1 diaktifkan
N...
N… M6 T14 ; alat potong diganti dengan alat potong ke 14.
e. G43 (Kompensasi Panjang Alat Potong)
Beberapa alat potong memiliki panjang dan diameter yang berbeda. Untuk
mengaktifkan perbedaan tersebut, maka sesudah menulis nomer alat potong
(misalnya T1), pada baris berikutnya diikuti dengan pengaktifan panjang alat
potong dengan kode G43 H… Harga kompensasi panjang alat potong disimpan
pada parameter tool correction/ tool compensation data (lihat Gambar 5.10). Harga
kompensasi panjang ini dibatalkan dengan G49.
Format:
N....
N... M6 T1; berarti alat potong 1 dipanggil
N... G43 H1; berarti panjang alat potong T1 diaktifkan.

95
Pemrograman Mesin CNC

f. S ( Putaran Spindel)
Pengaktifan jumlah putaran spindel mesin frais CNC digunakan huruf S
diikuti dengan jumlah putaran per menit (rpm). Arah putaran spindel mengikuti
perintah kode M, yaitu M3 putaran searah jarum jam, dan M4 putaran berlawanan
arah jarum jam, sedangkan perintah M5 putaran spindel berhenti.
Format:
N... M3
N... S2650; berarti putaran spindel searah jarum jam 2650 rpm.
Penentuan harga putaran spindel adalah berdasarkan kecepatan potong benda kerja.
Kecepatan potong benda kerja dipengaruhi oleh material alat potong dan material
benda kerja. Berikut diberikan contoh putaran spindel untuk alat potong dari HSS
dengan berbagai bahan benda kerja yang sering digunakan.

Diisi panjang
alat potong

Gambar 5.10. Tabel Data Alat Potong


Tabel 4.1. Jumlah Putaran Spindel dalam Rpm untuk Alat Potong dari HSS
Material Benda Alat potong HSS dengan diameter
kerja
6 mm 12 mm 25 mm 40 mm 50 mm
Low-Carbon Steel 1600 800 400 267 200
High-Carbon Steel 960 480 240 160 120
Aluminum 4000 2000 1000 667 500
Brass & Bronze 3200 1600 800 533 400
(sumber: http://www.southbaymachine.com/setups/cuttingspeeds.htm ).

96
Pemrograman Mesin CNC

g. F ( Gerak Makan)
Gerak makan F adalah kecepatan pergerakan alat potong yang berupa harga
absolut. Harga gerak makan ini berhubungan dengan gerakan interpolasi G1, G2,
atau G3 dan tetap aktif sampai harga F baru diaktifkan di program CNC. Satuan
untuk F ada dua yaitu mm/menit apabila sebelum harga F ditulis G94, dan
mm/putaran apabila ditulis G95 sebelum harga F. Satuan mm/putaran hanya dapat
berlaku apabila spindel berputar. Harga satuan F secara default yang aktif adalah
mm/menit.
Format:
N....
N... G94 F300; harga gerak makan 300 mm/menit
N... M3 S1000
N... G95 F0.2; gerak makan 0,2 mm/putaran.
Harga gerak makan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: material
benda kerja, material alat potong, kedalaman potong, kehalusan permukaan akhir,
bentuk alat potong, dan kondisi pemotongan yang digunakan. Berikut disampaikan
tabel gerak makan (F) sebagai harga pendekatan gerak makan untuk alat potong
yang terbuat dari HSS pada kedalaman potong 1,25 mm dan 6 mm. Harga gerak
makan untuk kedalaman potong yang lain dapat diinterpolasi dari harga pada tabel
4.2.
Tabel 4.2. Gerak Makan (F) untuk Berbagai Kedalaman Potong dan Material
Benda Kerja untuk Beberapa Diameter Alat Potong (Endmill)
Kedalaman potong 0,25” (6
Kedalaman potong 0,05” (1,25 mm)
mm)
Material Benda kerja
Diameter alat potong
3 mm 10 mm 12,5 mm 10 mm 18 mm
Plain Carbon Steels 0,0012-0,025 0,050-0,075 0,075-0,1 0,025-0,050 0,050-0,1
High Carbon Steel 0,003-0,025 0,025-0,075 0,050-0,1 0,003-0,025 0,025-0,1
Tool Steel 0,0012-0,025 0,025-0,075 0,050-0,1 0,025-0,050 0,075-0,1
Cast Aluminum Alloy 0,050 0,075 0,125 0,075 0,2
Cast Aluminum -Hard 0,025 0,075 0,125 0,075 0,150
Brasses & Bronzes 0,0012-0,025 0,075-0,1 0,1-0,150 0,050-0,075 0,1-0,150
Plastics 0,050 0,1 0,125 0,075 0,2
Catatan: harga gerak makan adalah mm/gigi, sehingga harga gerak makan untuk alat potong harus dikalikan jumlahgigi.
Harga F = harga F tabel x jumlah sisi potong x S

97
Pemrograman Mesin CNC

h. G0 (Gerak Cepat atau Gerak Memposisikan Alat Potong)


G0 berfungsi untuk menempatkan (memposisikan) alat potong secara cepat
dan tidak menyayat benda kerja. Semua sumbu bisa bergerak secara bersama
(simultan), sehingga menghasilkan jalur lurus (lihat gambar 5.11). Perintah G0 akan
selalu aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama, yaitu G1,
G2, atau G3.
Format:
N... G0 X… Y… Z…
Keterangan :
X,Y,Z: posisi titik koordinat yang dituju.

Gambar 5.11. Gerak Cepat dengan Menggunakan Perintah G0


i. G1 (Gerak Interpolasi Lurus dengan Gerak Makan F)
Fungsi dari perintah G1 adalah menggerakkan alat potong dari titik awal
menuju titik akhir dengan gerakan lurus. Kecepatan gerak makan ditentukan dengan
F. Semua sumbu dapat bergerak bersama untuk menuju titik yang diprogramkan
(lihat gambar 5.12). Perintah G1 tetap aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari
kelompok yang sama (G0, G2, atau G3).

98
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.12. Gerakan Alat Potong dengan Menggunakan G1


Format:
N… G1 X… Y… Z… F… atau N… G1 U… V… F…
Keterangan :
X,Y,Z: posisi titik koordinat yang dituju
F: gerak makan
Contoh penggunaan G0 dan G1 :
N... G0 X20. Y40. Z2.;
N... G1 Z-10. F20. ; berarti alat potong bergerak lurus menuju Z-10
N... G1 X40. Y48. Z-12. ; berarti alat potong menuju (40,48,-12)
N...
Contoh 1.
Dibuat program CNC untuk gambar benda kerja sebagai berikut. Alat
potong yang digunakan adalah Endmill diameter 16 mm. Putaran spindel searah
jarum jam 2000 rpm. Pendingin menggunakan cairan pendingin (M8).

99
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.13. Gambar Kerja untuk Contoh 1


Program CNC dan penjelasannya
Program CNC Penjelasan
O0001 Nama program
N10 G54; Pergeseran titik nol ke 1
N20 M6 T1; Alat potong yang digunakan T1
N30 M3 S2000 F80 M8; Putaran spindel, gerak makan, dan pendingin
N40 G43 H1; Kompensasi panjang alat potong 1
N50 G0 X-20. Y-20. Z5.; Gerak cepat menuju (-20,-20,5)
N60 G1 Z-2. Alat potong turun ke Z = -2
N70 G42 D1 Kompensasi radius alat potong kanan aktif
N80 G1 X6. Y6.; Gerak interpolasi lurus menuju (6,6)
N90 X54.; Gerak interpolasi lurus menuju (54,6)
N100 Y54.; Gerak interpolasi lurus menuju (54,54)
N110 X6.; Gerak interpolasi lurus menuju (6,54)
N120 Y-14.; Gerak interpolasi lurus menuju (6,-14)
N130 G0 X-20. Y-20. ; Gerak cepat menuju (-20,-20)
N140 G40; Kompensasi radius alat potong dibatalkan
N150 Z15.; Gerak cepat naik ke Z=15
N160 M5 M9; Spindel OFF dan Pendingin OFF
N170 M30; Program Selesai

Program CNC tersebut di atas menggunakan satu alat potong. Pemanggilan


alat potong menggunakan kode M6 T1, yaitu ganti alat potong T1. Gerakan alat
potong pada satu titik koordinat memperhitungkan radius alat potong yang

100
Pemrograman Mesin CNC

digunakan, sehingga menggunakan kode kompensasi alat potong (G42 dan G40).
Kompensasi panjang alat potong menggunakan kode G43 H1. Pembahasan
mengenai kompensasi radius dan panjang alat potong akan dibahas pada subbab
selanjutnya.
Contoh 2.
Dibuat program CNC untuk gambar benda kerja sebagai berikut. Alat
potong yang digunakan adalah Endmill diameter 16 mm. Kedalaman kontur tepi 2
mm. Putaran spindel searah jarum jam 2000 rpm. Pendingin menggunakan cairan
pendingin (M8). Langkah pemesinan diawali dengan pengefraisan permukaan
(facing), kemudian membuat kontur tepi sesuai dengan gambar kerja.

Gambar 5.14. Gambar Kerja untuk Contoh 2

Gambar proses penyayatan dan hasil benda kerja adalah seperti gambar di bawah.
a. Jalur alat potong facing dan alur tepi

101
Pemrograman Mesin CNC

Jalur
facing

Jalur alur tepi

Gambar 5.15. Jalur Alat Potong untuk Proses Facing dan Pembuatan Kontur

b. Gambaran benda kerja yang telah selesai dibuat

Gambar 5.16. Gambar Hasil Simulasi untuk Contoh 2


Program CNC
%
O0012;

102
Pemrograman Mesin CNC

(PROGRAM NAME - CNTH2C)


(DATE=DD-MM-YY - 06-09-14 TIME=HH:MM - 10:01)
N10G54;
N20M3 S2000 M8 F60;
( 16. FLAT ENDMILL TOOL - 1 DIA. OFF. - 1 LEN. - 1 DIA. - 16.)
N30T1M6;
N40G0X-20. Y-20.;
N50G43H1Z5.;
N60Z2.;
N70G1Z0.F40.;
N80X89.6F60.;
N90G3Y8.001R6.4;
N100G1X-9.6;
N110G2Y20.801R6.4;
N120G1X89.6;
N130G3Y33.6R6.4;
N140G1X-9.6
N150G2Y46.4R6.4
N160G1X89.6
N170G3Y59.199R6.4
N180G1X-9.6
N190G2Y71.999R6.4
N200G1X89.6
N210G3Y84.798R6.4
N220G1X-17.6
N230G0Z5.
N240X25.5Y-27.
N250Z2.
N260G1Z-2.F40.
N270G42D1Y-11.F60.
N280G2X41.5Y5.R16.

103
Pemrograman Mesin CNC

N290G1X72.
N300X75.Y11.
N310Y75.
N320X11.
N330X5.Y71.
N340Y7.
N350X11.Y5.
N360X41.5
N370G2X57.5Y-11.R16.
N380G1G40Y-27.
N390G0Z5.
N400M5
N410M9
N420G0.Z20.
N430M30;
Contoh 3.
Dibuat program CNC untuk gambar benda kerja bentuk segi enam beraturan
sebagai berikut. Alat potong yang digunakan adalah Endmill diameter 16 mm (T1)
dan 12 mm (T2). Kedalaman kontur tepi 3 mm. Putaran spindel searah jarum jam
2500 rpm. Pendingin menggunakan cairan pendingin (M8). Langkah pemesinan
membuat kontur tepi sesuai dengan gambar kerja.

104
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.17. Gambar Kerja dan Gambar Hasil Simulasi untuk Contoh 3

105
Pemrograman Mesin CNC

Program CNC
O0013
(PROGRAM NAME - CNTH3C)
N10G54;
N20M3S2000M3M8F60;
( 16. ENDMILL TOOL - 1 DIA. OFF. - 1 LEN. - 1 DIA. - 16.)
N30T1M6;
N40G0X-29.311Y-14.232;
N50G43H1Z5.;
N60Z2.
N70G1Z-3.F40;
N80G42D1X-15.454Y22.232F60;
N90G2X6.402Y16.376R16.;
N100G1X14.268Y2.751;
N110X45.732;
N120X61.464Y30.;
N130X45.732Y57.249;
N140X14.268;
N150X-1.464Y30.;
N160X6.402Y16.376;
N170G2X.546Y-5.481R16.;
N180G1G40X-13.311Y-13.481;
N190G0Z5.;
N200M5;
N210M9;
N220GZ20.;
( 12. FLAT ENDMILL TOOL - 2 DIA. OFF. - 2 LEN. - 2 DIA. - 12.)
N240T2M6;
N250G0G90X-17.Y-16. S2500M3;
N260G43H2Z5.M8;
N270Z2.;

106
Pemrograman Mesin CNC

N280G1Z-3.F40.;
N290G42D2X-7.392Y22.268F80.;
N300G2X9.Y17.876R12.;
N310G1X16.Y5.751;
N320X44.;
N330X58.Y30.;
N340X44.Y54.249;
N350X16.;
N360X2.Y30.;
N370X9.Y17.876;
N380G2X4.608Y1.483R12.;
N390G1G40X-5.785Y-4.517;
N400G0Z5.;
N410M5;
N420M9
N430G0.Z20.;
N440M30;

j. G2 dan G3 (Gerak Interpolasi Melingkar Searah Jarum Jam dan


Berlawanan Arah Jarum Jam)

Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk menggerakkan alat potong dari titik


awal ke titik akhir mengikuti gerakan melingkar. Arah gerakan alat potong terdiri
dari dua arah, yaitu G2 untuk gerakan searah jarum jam, dan G3 untuk berlawanan
arah jarum jam (lihat gambar 5.18). Gerak makan alat potong menurut F yang
diprogram pada baris sebelumnya. Alat potong akan bergerak melingkar apabila
diberitahu posisi pusat lingkaran terhadap titik awal bergerak. Posisi titik pusat
didefinisikan sebagai koordinat inkremental (I,J) dari titik awal ke titik pusat
lingkaran (gambar 5.19). Selain itu, gerakan alat potong melingkar dapat juga diberi
data mengenai radiusnya dengan simbul R. Harga R adalah radius lingkaran yang
ditulis tanpa tanda atau selalu positif.

107
Pemrograman Mesin CNC

Format:
N… G2 X… Y… I… J… F…
N… G3 X… Y… I… J… F…
Atau
N… G2 X… Y… R…
N… G3 X… Y… R…
Keterangan :
X,Y: koordinat yang dituju (U,V apabila inkremental)
I: jarak antara harga X awal dengan pusat lingkaran
J: jarak antara harga Y awal dengan pusat lingkaran
F: gerak makan.
Contoh penggunaan :
N...
N... G2 X... Y... I5 J-1; bergerak melingkar ke (X,Y) dengan posisi titik
pusat lingkaran di (5,-1) dari titik awal gerak alat
potong
N... G2 X... Y...R10; bergerak melingkar ke (X,Y) dengan radius 10
N...

Gambar 5.18. Gerak Alat Potong Searah Jarum Jam pada Bidang XY

108
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.19. Harga Parameter I dan J untuk Interpolasi Melingkar

k. G41, G42, G43,G40 (Kompensasi Radius Alat Potong Kiri/Kanan dan


Kompensasi Panjang Alat Potong)
Kompensasi radius alat potong akan aktif apabila ditulis G41/G42. G41
adalah kompensasi radius kiri, sedangkan G42 adalah kompensasi radius kanan.
G40 adalah membatalkan kompensasi radius atau tanpa kompensasi. Kompensasi
radius kanan adalah apabila alat potong bergeser ke bagian kanan garis kontur yang
dituju sejauh radius alat potong (lihat gambar 5.20). Untuk mengidentifikasi arah
kompensasi, maka pandangan kita searah dengan arah gerakan alat potong.
Kompensasi radius kiri adalah apabila alat potong bergeser ke bagian kiri garis
kontur yang dituju sejauh radius alat potong.
Format :
N.. M6 T1
N... G0 X... Y... Z...
N... G42 ; berarti kompensasi radius alat potong kanan diaktifkan
N... G1 X... Y...
N..N... G40 ; berarti kompensasi dibatalkan.
Kompensasi panjang alat potong menggunakan kode G43. Kode ini harus
ditulis sesudah mengganti alat potong karena pada kenyataannya alat potong yang
digunakan panjangnya berbeda-beda.

109
Pemrograman Mesin CNC

Alat potong

Jalur sumbu alat potong


bergeser pada jarak yang
sama ke kontur

Gambar 5.20. Kompensasi Radius Alat Potong Kanan (G42)

Gambar 5.21. Panjang Alat Potong yang Berbeda-Beda


Format:
N…. G54
N…. M6 T3
N…. G43 H3
N…. G0 X… Y… Z…
Keterangan :
H adalah panjang alat potong (lihat gambar 5.21).

110
Pemrograman Mesin CNC

l. Kode M
Kode M ini adalah kode untuk fungsi tambahan. Arti beberapa kode M
tersebut sama dengan yang digunakan pada mesin bubut CNC. Kode M sebagian
besar berfungsi sebagai ON atau OFF. Kode M yang digunakan adalah sebagai
berikut.
M2 = program berakhir
M3 = spindel ON dengan putaran searah jarum jam
M4 = spindel ON dengan putaran berlawanan arah jarum jam
M5 = spindel OFF
M6 = ganti alat potong
M7 = pendingin ON (udara bertekanan)
M8 = pendingin ON (cairan pendingin)
M9 = pendingin OFF.
M30 = program berakhir.
Contoh 4.
Dibuat program CNC untuk benda kerja seperti pada gambar di bawah.
Kedalaman kontur tepi 2 mm. Material benda kerja Alluminum dan material
endmill adalah HSS. Diameter alat potong yang digunakan T1 memiliki diameter
16 mm (proses roughing), dan T2 memiliki diameter 12 mm (proses finishing).

Gambar 5.22. Gambar Kerja untuk Latihan Interpolasi Melingkar

111
Pemrograman Mesin CNC

Program CNC
O0011;
N10 G54;
N20 M6 T1;
N30 M3 S2000 F80 M8;
N40 G43 H1;
N50 G0 X-20. Y-20. Z5.;
N60 G1 Z-2.
N70 G42 D1
N80 G1 X8. Y8.;
N90 X52.;
N100 Y52.;
N110 X8.;
N120 Y-16.;
N130 G0 X-20. Y-20. ;
N140 G40;
N150 Z15.;
N160 M5;
N170 M6 T2;
N180 M3 S2500 F120;
N190 G43 H2;
N200 G0 X-15. Y-15. Z5.;
N210 Z-2.;
N220 G41 D2;
N220 G1 X10. Y16. ;
N230 Y34.;
N240 G2 X16. Y40. I6. J0.;
N250 G1 X34.;
N260 G2 X40. Y34. I0. J-6.;
N270 G1 Y16.;
N280 G2 X34. Y10. I-6. J0.;

112
Pemrograman Mesin CNC

N290 G1 X16.;
N300 G2 X10. Y16. I0. J6.;
N310 G1 Y20.;
N320 X-20.;
N330 G0 X-22. Y-22. G40;
N340 Z20.;
N350 M5 M9;
N360 M30;

113

Anda mungkin juga menyukai