1.
Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:
2.
Mengenal layar beserta fungsi dari setiap tombol yang terletak pada pengontrol
Komputer
Software CNC
Tool set
BAB I
FUNGSI TOMBOL PENGENDALI SINUMERIK 802DM sl
BAB II
Prinsip programming CNC
Nama program
Tiap program harus memiliki nama program. Nama progam secara bebas dibuat selama
membuat program, beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat nama program:
Contoh: WORKPIECE
Dalam pembuatan program mesin CNC terdapat beberapa tahapan yang dapat dijadikan
dasar ketika melakukan pembuatan program, yaitu :
1. Nama/ Nomor program/ file
2. Struktur dan isi Program yang meliputi :
Contoh :
Tabel 1. Struktur program
BLOK
Word
Word
Word
Penjelasan
BLOK
N10
G0
X20
Instruksi pertama
BLOK
N20
G1
Y30
Instruksi kedua
BLOK
N30
..
..
BLOK
N40
M30
Instruksi penutup
Contoh
LATIHAN_1 _ Nama/ Nomor program/ file
G90 G71 G18 G40
T1 M6
G96 S100 LIMS=1000 F1.0 M3
Struktur Blok
Block Skip
Jika didalam sebuah program terdapat blok yang ingin dilewat (skip), maka kita memberikan
tanda garis miring / di depan nomor blok (block number).
Contoh :
N10 ;
N20 ;
N30 ;
Main block
End of program
Penjelasan
G00
G01
G02
G03
G04
G17
G18
G19
G40
G41
G42
G500
G54
s/d G59
G90
G91
G97
M0
Program berhenti
M1
M2
Program Penutup
M3
M4
M5
M6
M8
M9
M30
Feed Rate
Spindle Speed
Nomor Block
Pengkodean Tools
CHF
CHR
RND
FRC
BAB III
Penjelasan Instruksi Code pada Proggramming
Sistem Pemrograman.
Sistem pemrograman mesin CNC mengacu pada prinsip diagram Cartesian. Sistem
Pemrograman Mesin CNC ada 2 macam :
sistem pemrograman dengan inkremental. Dalam sistem pemrograman Absolut hanya mengacu
pada satu titik referensi saja (titik nolnya tidak berpindah-pindah)
2.
Contoh program
N10 G90 X20 Z90
; Absolute dimensions
...
N180 G91 X40 Z20
3.
G54, pencekaman benda kerja dan pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja.
Pergeseran titik nol memberitahukan secara pasti titik nol benda kerja dari titik nol mesin.
Pergeseran ini dihitung setelah benda kerja dicekam pada pencekam di mesin dan harus diisikan
pada parameter titik nol (zero offset). Pergeseran titik nol diaktifkan melalui program CNC
dengan menuliskan G54 (lihat gambar di bawah), atau pergeseran titik nol yang lain, misalnya
G55, G56, sampai G59.
10
N20 L47
N40 L47
N60 L47
N80 L47
4.
T, pemanggilan pahat
Pahat yang digunakan dipilih dengan menuliskan kata T diikuti nomer pahat, misalnya T1, T2,
T3. Nomer pahat bisa dari angka bulat 1 sampai 32000. Di sistem kontrol maksimum 15 pahat
yang bisa disimpan pada waktu yang sama. Apabila akan mengganti pahat, maka pada program
CNC ditulis T diikuti angka nomer pahat yang dimaksud.
Contoh
5.
Beberapa pahat memiliki panjang dan diameter yang berbeda. Untuk mengaktifkan perbedaan
tersebut, maka sesudah menulis nomer pahat (misalnya T1), kemudian diikuti D dengan nomer
kompensasi yang dimaksud. Harga kompensasi pahat disimpan pada parameter tool correction
(lihat gambar di bawah). Harga D adalah antara 1 sampai 9 tergantung bentuk pahat yang
digunakan. Pada program CNC. apabila D tidak diprogram, maka harga D yang digunakan
adalah D1, apabila D0 berarti pergeseran harga pahat tidak aktif.
Contoh program
Tool change without M6 command (only with T):
N5 G17
N10 T1
N11 G0 Z...
N50 T4 D2
...
N70 G0 Z... D1
N10 T1
; Tool preselection
...
N15 M6
N16 G0 Z...
N20 G0 Z... D2
; D2 for tool 1 is active; for G17, Z is length offset axis, the difference of
the D1->D2 length offset is overlaid here
N50 T4
...
N55 D3 M6
...
12
6.
F, gerak makan
Gerak makan F adalah kecepatan pergerakan pahat yang berupa harga absolut . Harga gerak
makan ini berhubungan dengan gerakan interpolasi G1, G2, atau G3 dan tetap aktif sampai harga
F baru diaktifkan di program CNC. Satuan untuk F ada dua yaitu mm/menit apabila sebelum
harga F ditulis G94, dan mm/putaran apabila ditulis G95 sebelum harga F. Satuan mm/putaran
hanya dapat berlaku apabila spindel berputar.
Format :
N....
N... G94 F100; berarti harga gerak makan 100 mm/menit
N... M3 S1000
N... G95 F2; berarti gerak makan 2 mm/putaran
7.
G0 berfungsi untuk menempatkan (memposisikan) pahat secara cepat dan tidak menyayat benda
kerja. Semua sumbu bisa bergerak secara simultan sehingga menghasilkan jalur lurus. Perintah
G0 akan selalu aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama, misalnya G1,
G2, atau G3.
Gambar 7. Insterpolasi G0
Contoh program
; Koordinat kartesius
13
8.
Fungsi dari perintah G1 adalah menggerakkan pahat dari titik awal menuju titik akhir dengan
gerakan lurus. Kecepatan gerak makan ditentukan dengan F. Semua sumbu dapat bergerak
bersama (lihat gambar di bawah). Perintah G1 tetap aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari
kelompok yang sama (G0, G2, G3).
N20 G0 Z100
; akhir program
14
9.
Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk menggerakkan pahat dari titik awal ke titik akhir mengikuti
gerakan melingkar. Arah gerakan ada dua macam yaitu G2 untuk gerakan searah jarum jam, dan
G3 untuk berlawanan arah jarum jam (lihat gambar di bawah). Gerak makan pahat menurut F
yang diprogram pada baris sebelumnya.
Format :
N...
N... G2 X... Z... I5 K-1; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan titik pusat di (5,-1) dari titik awal
gerak pahat
N... G2 X... Z...CR=10; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan radius 10
15
Jarak dari titik tengah tool ke garis benda sesuai dengan harga tool offset yang dipanggil.
Pemanggilan tool offset pada program biasanya dengan kode D... atau H... tergantung
pesifikasi kontrol mesinnya.
Harga tool offset = radius tool berarti penyayatan tepat pada garis benda.
Harga tool offset > radius tool berarti penyayatan diluar garis benda.
Harga tool offset < radius tool berarti penyayatan melewati garis benda.
Pada waktu mengaktifkan kompensasi radius tidak boleh pada waktu gerakan melingkar
(G02 / G03) . Begitu pula pada waktu pembatalan kompensasi radius.
16
N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
N104 T1 M6
N106 G0 G90 G54 X8. Y10. S4000 M3
N108 G43 H1 Z30.
N110 Z2.
N112 G1 Z-5. F200.
N114 G41 D11 X-10. F1200.
N116 X-70.
N118 Y70.
N120 X-10.
N122 Y10.
N124 G40 Y-8.
N126 G0 Z30.
N128 M5
N130 G91 G28 Z0.
N132 G28 X0. Y0.
N134 M30
17
N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
N104 T1 M6
N106 G0 G90 G54 X-10. Y-8. S4000 M3
N108 G43 H1 Z30.
N110 Z2.
N112 G1 Z-5. F200.
N114 G42 D11 Y10. F1200.
N116 Y70.
N118 X-70.
N120 Y10.
N122 X-10.
18
N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
N104 T1 M6
N106 G0 G90 G54 X14. Y4. S4000 M3
N108 G43 H1 Z30.
N110 Z2.
N112 G1 Z-5. F200.
N114 X-4. F1200.
19
N116 X-76.
N118 Y76.
N120 X-4.
N122 Y4.
N124 Y-14.
N126 G0 Z30.
N128 M5
N130 G91 G28 Z0.
N132 G28 X0. Y0.
N134 M30
Perintah ini berfungsi untuk memanggil data panjangnya alat potong. Setiap tool
mempunyai panjang yang berbeda beda, sehingga jarak antara masing masing tool terhadap
permukaan benda kerja pun berbeda beda. Data panjang masing masing tool tersebut
20
disimpan dalam memori mesin dengan nomer tertentu. Dalam pemanggilan data tool
menggunakan addres H dan diikuti nomer dalam penyimpanan.
G49
21
BAB IV
Menjalankan simulasi Swansoft miling 802DM
Intstruksi
1. Dari tombol [Start] Windows Anda, pilihlah program SSCNC.
2. Pilih program Sinumerik 802DM. seperti pada gambar 1
22
24
6. Menentukan tool
Pada tahap ini anda akan menentukan ukuran tool yang anda gunakan, anda dapat memilih ke
menu machine operation atau ke menu icon tool management.
7. Menambahkan tool
Pada tahap ini anda akan menentukan diamter tool adan panjang tool.
28
29
31
e) Tekan cal
32
Tekan MDI
33
Praktikum 1
Tentukan titik koordinat X0 Y0 dan Z0 pada posisi tengah-tengan benda.
34
Praktikum 2
Koordinat Absolut dan Incremental
35
Tugas 2
Buatlah progam dengan cara facing sebesar 1 mm ( mak Z-1) , dengan ukuran benda
kerja 150,150,150. Pemakanan dilakukan tahap-demi tahap yaitu dengan tahap kedalam
tiap 0.5 mm dengan diameter tool 10 mm.
Praktikum 3
Gambar 35
Tugas 1
Buatkan progam dengan ukuran sesuai pada gambar 35, dengan diamter tool 10, mata
tool endmill flat, dengan perintah yang sudah anda pelajari. Gunakan Fungsi Subrutin
dalam proses pengulangannya, kedalaman tiap pemakana adalah sebesar 1 mm.
36