Anda di halaman 1dari 26

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN

1. DIFINISI AXIS
Hal ini penting untuk menetapkan nama sumbu koordinat dan arah pergerakan
mesin CNC. Desainer, operator dan personil pemeliharaan mesin CNC harus
memahaminya, jika tidak, hal itu menyebabkan komunikasi pemrograman dan data
keliru, kecelakaan operasi, pemeliharaan yang tidak normal, dan sebagainya.

Sistem ini menggunakan sistem koordinat persegi panjang terdiri dari sumbu X dan
sumbu Z untuk mengeksekusi posisi dan gerakan interpolasi. Sumbu X adalah ke
arah depan dan belakang di pesawat, dan sumbu Z dari kiri dan kanan. Arah negatif
dari mereka mendekati pada benda kerja dan positif untuk menjauhi benda kerja.

2. MACHINE ZERRO DAN SYSTEM KOORDINAT MESIN


Sistem koordinat mesin adalah hanya satu, asal-usulnya diambil sebagai titik nol
mesin dan diinstal pada maksimum gerakan di sumbu X dan sumbu Z positif. Titik
nol mesin didefinisikan setelah mesin dirancang, diproduksi dan disesuaikan, dan
merupakan titik tetap. Titik nol mesin tidak didefinisikan ketika CNC dihidupkan,
dan pada umumnya, akan terbentuk ketika otomatis atau manual mesin kembali ke
titik nol dijalankan. Sistem CNC membentuk sistem koordinat mesin setelah titik
kembali ke nol selesai dilaksanakan.

3. WORKPIECE KOORDINAT SYSTEM DAN TITIK REFERENSI


Sebuah sistem koordinat benda kerja (juga disebut sistem koordinat floating)
digunakan ketika programmer dalam pemrograman. Programmer memilih sebuah
titik yang dikenal pada benda sebagai titik referensi (juga disebut Program nol) untuk
membangun sistem koordinat baru, yang disebut sistem koordinat benda kerja.
Setelah sistem koordinat benda kerja telah ditetapkan, itu sah sampai digantikan oleh
yang baru lainnya. Ketika sistem dimatikan, posisi nol program tidak disimpan.
Untuk mengembalikan ke posisi benda kerja dengan menggunakan kode G50 yang
dapat digunakan untuk menciptakan sistem koordinat benda kerja. Ketika tidak ada
G50 dalam program, saat ini nilai koordinat mutlak diambil untuk titik acuan
membuat system koordinat benda. Pemilihan titik referensi sistem koordinat benda
kerja harus yang dapat membuat sederhana pemrograman, beberapa konversi ukuran
dan penanganan kesalahan mesin. Umumnya, titik referensi harus berada di referensi
gambar yang ditandai dengan dimensi atau posisi referensi. Untuk pemrograman
mesin bubut, titik referensi harus pada titik persimpangan antara sumbu benda kerja
yang dan akhir permukaan benda kerja.

4. PEMROGRAMAN ABSOLUT DAN PEMROGRAMAN INCREMENT


Pergerakan sumbu perintah dibagi menjadi: perintah absolu (mutlak) dan
incremental. Perintah mutlak adalah dengan menggunakan titik akhir dari gerakan
sumbu untuk mengeksekusi program, yang disebut pemrograman absolut. Perintah
tambahan adalah dengan menggunakan gerakan sumbu langsung mengeksekusi
program, yang disebut pemrograman incremental. Untuk sistem, pemrograman
absolut menggunakan X, Z dan pemrograman inkremental menggunakan U, W.
5. PEMROGRAMAN RADIUS DAN DIAMETER
Tampak pada mesin bubut bidang kerja adalah benda yang berputar, dimana ukuran
dari sumbu X dapat ditentukan dengan diameter atau jari-jari, yang ditetapkan oleh
parameter NO: 1 # 2.
Ketika NO: 1 # 2 diatur ke 1, radius yang ditentukan untuk mengeksekusi program.
Ketika NO: 1 # 2 diatur ke 0, diameter yang ditentukan untuk mengeksekusi program.
SUSUNAN DAN BAGIAN-BAGIAN PROGRAM

Sebuah program didefinisikan sebagai kumpulan serangkaian perintah untuk


mengontrol mesin CNC untuk menyelesaikan benda kerja mesin. Setelah program
yang komplit dimasukkan ke sistem CNC, sistem CNC akan mengontrol gerakan alat
sepanjang linear dan busur, poros, mulai / berhenti, pendinginan dan
pelumas ON / OFF sesuai dengan perintah. Perintah dalam program ini disusun
sesuai dengan urutan gerakan yang sebenarnya dari mesin.

1. SUSUNAN PROGRAM
Program terdiri dari urutan blok yang disusun oleh kata-kata. Setiap blok
dipisahkan oleh perintah akhir blok (ISO : LF, EIA :CR). Dalam User Manual ini
tanda ";" berarti akhir blok.
O0001 ;
N0010 G50 X1000 Z100 ;
N0020 G0 X40 Z5 ;
N0040 G01 U50 W20 F100 ;
……;
……..;
N0200 M30 ;
%

Nomor program
X1000 = Perintah
; = Tanda akhir blok

M30 = Akhir program


% = Penutup Program
A. Nama Program
Dalam system GSK980TDa dapat menyimpan sekitar 500 program. Untuk
mengidentifikasi, setiap program hanya memiliki satu nama program (tidak ada
nama program yang sama) dimulai dengan perintah alamat O dan diikuti 4 digit
angka. Program dimulai dengan nama program dan diakhiri dengan "%".
O □□□□

B. Urutan Nomor dan Blok


Program terdiri dari banyak perintah dan satu unit komando disebut blok
Satu blok perintah diberi tanda pemiisah, dalam system ini menggunakan tanda
“;”. Awal blok dapat menggunakan nomor urut yang disusun oleh N dan 4 digit
angka alamat.
N □□□□
Urutan nomor urut blok dapat diatur secara otomatis atau tergantung
programmer tergantung parameter NO: 2 # 7, dan jarak interval tiap-tiap blok
otomatis diatur oleh Parameter No 50. Semua blok dapat dengan nomor urut dan
beberapa blok kunci. Umumnya, nomor urutan dari kecil ke besar menurut urutan
mesin.

C. Perintah
Sebuah blok disusun dari satu perintah atau lebih. Sebuah perintah yang
disusun dengan alamat dan beberapa digit angka, atau kadang terdapat tanda +
atau - sebelum digit angka. Contoh perintah adalah X100 dan Z-100. Sebuah
alamat adalah berupa alphabet yang mempunyai arti tertentu, seperti table berikut:

No Alamat Nilai Fungsi


1 O 0~9999 Nama Program
2 N 1~9999 Nomer Blok
3 G 00~99 Fungsi persiapan
4 X -9999.999~9999.999 (mm) X Koordinat
0~9999.999 (detik) Jeda Waktu
5 Z -9999.999~9999.999 (mm) Z Koordinat
6 U -9999.999~9999.999 (mm) X Increment
No Alamat Nilai Fungsi
-9999.999~9999.999 (mm) Xincrement
-9999.999~9999.999 (mm) X Finishing pada G71, G72 dan G73
6 U 0.001 ~9999.999 (mm) Kedalaman potong pada G71
-9999.999~9999.999 (mm) Retrak X pada G73
7 W -9999.999~9999.999 (mm) Z Increment
-9999.999~9999.999 (mm) Z Finishing pada G71, G72 dan G73
0.001~9999.999 (mm) Kedalaman potong pada G72
-9999.999~9999.999 (mm) Retrak Zpada G73
8 R 0~9999.999 (mm) Radius
0.001~9999.999 (mm) Retrack pada G71,G72
1~9999999 (pengulangan) Siklus potong G73
0~9999.999 (mm) Retrack pada G74, G75
0~9999.999 (mm) Finishing Allowance pada G76
-9999.999~9999.999 (mm) Taper pada G90, G92,G94, G96
9 I -9999.999~9999.999 (mm) Jarak X pusat radius dengan titik awal
0.06~25400 (TPI) Jarak ulir inchi
10 K -9999.999~9999.999 (mm) Jarak Z pusat radius dengan titik awal
11 F 1~8000 (mm/menit) Feedrate per menit
0.001~500 (mm/rev) Feedrate per putaran
0.01~500 (mm) Jarak ulir metrik
12 S 0~9999 (RPM) Spindel Speed per menit
0~9999 (M/menit) Constan Speed spindle
00~04 Spindle gear
10~99 Sub Program
13 T 0100~0800 Fungsi Tool
14 M 00~99 Fungsi PLC
15 P 1~9999999 (0.001 detik) Jeda Waktu
0~9999 Nomor Sub Program
0~999 Pengulangan Sub Program
Jarak X pergerakan radius pada G74,
0.001~9999.999 (mm) G75
1~9999 Nomor Blok Awal Siklus
Jarak Z pergerakan radius pada G74,
16 Q 0.001~9999.999 (mm) G75
1~9999 Nomor Blok Akhir Siklus
1~ 9999.999 Pemotongan pertama pada G76
17 01~99 Fungsi G65
18 01~99 Fungsi G92

2. MAIN PROGRAM DAN SUB PROGRAM


Untuk menyederhanakan pemrograman, ketika ada prosedur mesin yang sama
atau serupa dan digunakan berkali-kali, perintah program tersebut diedit untuk
program tunggal tersendiri untuk digunakan pada program utama. Pada program
utama akan didefinisikan untuk memanggil subprogram tersebut (dikahiri dengan
M99). Kedua program tersebut mengambil kapasitas dan ruang penyimpanan tersediri
dalam sistem. Subprogram memiliki nama sendiri, bisa digunakan pada program
utama dan juga dapat dijalankan secara terpisah. Sistem kembali ke program utama
untuk melanjutkan program bila subprogram berakhir.

Ο0001;
G50 X100 Z100; O1006
M3 S1 T0101;
G0 X0 Z0; ……..;
G1 U200 Z200 F200; G1 X50 Z50;
M98 P21006; U100 W200;
G0 X100 Z100; G03 U30 W-15 R15 F250;
M5 S0 T0100; M99;
M30; %
%
Sub Program
Program Utama
FUNGSI PERSIAPAN PERINTAH G ( G CODE )

1. MACAM-MACAM PERINTAH G
Fungsi Persiapan perintahG terdiri dari perintah alamat G dan berikut nya 2
digit nilai numerik, dan digunakan untuk menentukan jalur gerak relatif alat
potong, benda kerja, pengaturan koordinat dan sebagainya.
G □□
Perintah G dibagi menjadi 6 kelompok (00, 01, 02, 03, 06, 07). Perintah yang
masuk dalam kelompok 01 adalah perintah yang sederhana dan yang lainnya
merupakan modal.
Setelah perintah G dijalankan, fungsi dan status yang mereka didefinisikan
berlaku sampai mereka diubah oleh fungsi lain dalam kelompok yang sama,
fungsi dan status-status sebelumnya dibatalkan. Perintah G awal adalah mode
awal setelah sistem dihidupkan. Perintah dalam mode awal termasuk G00, G97,
G98, G40, G21. Fungsi dan status yang didefinisikan berlaku satu kali setelah
perintah G sederhana dijalankan, dan itu harus dimasukan lagi setiap kali akan
dieksekusi.
Setelah sistem diaktifkan, perintah G modal yang tidak dieksekusi fungsi atau
statusnya disebut perintah initial G. Perintah initial G inilah yang akan dieksekusi
jika tidak ada masukan modal setelah sistem diaktifkan. Yang termasuk perintah
initial G dalam GSK980TDa adalah G00, G40, G97, G98.
Beberapa kode G (Group 00 dan 01 tidak boleh di blok yang sama), hanya
yang berbeda kelompok dapat diperintahkan dalam blok yang sama. Alarm
No.129 terjadi ketika lebih dari dua kode G yang termasuk ke dalam kelompok
yang sama diperintahkan di blok yang sama. Ketika ada kode G yang termasuk
dalam kelompok yang berbeda di blok yang sama, fungsi mereka adalah sah
secara bersamaan dan tidak peduli dengan urutan mereka. Sistem alarm akan
muncul ketika yang dimasukkan selain kode G yang terturlrisr di bawah ini atau
kode G yang tidak memiliki fungsi seleksi.

Perintah Grup Format Penjelasan


*G00 G00 X(U) Z(W) Penenpatan, gerak cepat
G01 01 G01 X(U) Z(W) F Gerak lurus dengan F
Gerak radius CW
G02 G02 X(U) Z(W) R (I K ) F
R= radius lingkaran
G03 G03 X(U) Z(W) R (I K ) F Gerak Radius CCW
G04 00 G04 P atau G04 X Jeda waktu
G20 06 G20 Pemrograman dalam inchi
*G21 G21 Pemrograman dalam metrik
G28 00 G28 X(U) Z(W) Kembali ke titik refensi
G31 00 G31 X(U) Z(W) F Fungsi skip
G32 01 G32 X(U) Z(W) F(I) Pemotongan ulir
G33 01 G33 X(U) F(I) atau G33 Z(w) F(I) Siklus Tapping
Pemotongan ulir dgn pitch
G34 01 G34 X(U) Z(W) F(I) K
variable
*G40 G40 Tool radius kompensasi OFF
G41 G41 Tool radius kompensasi Kiri
07
Tool radius kompensasi
G42 G42
Kanan
G50 00 G50 X(U) Z(W) Koordinat sistem setting
G51 G51 X(U) Z(W) Fungsi local koordinat sistem
G70 G70 P(ns) Q(nf) Siklus Finishing
G71 U(ΔD) R(E)
Outer roughing cycle
G71 G71 P(ns) Q(nf) U(ΔU)W(ΔW) F(F)
S(S) T(T)
G72 W(ΔW) R(E)
G72 G72 P(NS) Q(NF) U(ΔU) W(ΔW) F(F) End roughing cycle
S(S) T(T)
G73 U (ΔI) W (ΔK) R (D)
G73 G73 P(NS) Q(NF) U(ΔU) W(ΔW) F(F) Closed cutting cycle
S(S) T(T)
G74 G74 R(e) End deep hole machining
G74 X(U) Z(W) P(Δi) Q(Δk) R(Δd) F(f) cycle
G75 R(e)
G75 Outer/inner grooving cycle
G75 X(U) Z(W) P(Δi) Q(Δk) R(Δd) F(f)
G76 P(m) (r) (a) Q(△dmin) R(d) Compound thread cutting
G76
G76 X(U) Z(W) R(i) P(k) Q(△d) F(L) cycle
G90 G90 X(U)__ Z(W)__ R__ F__ Outer, inner turning cycle
G92 01 G92 X(U)__ Z(W)__ R__ F(I) __J __K__ Thread turning cycle
G94 G94 X(U)__ Z(W)__ R__ F__ End turning cycle
G96 G96 S Constant surface control
02 Constant surface control
*G97 G97 S
cancel
*G98 G98 Kecepatan per menit
03
G99 G99 Kecepatan per putaran

Catatan: ketika system dihidupkan, kondisi setting mesin akan diprogram dengan
perintah G dengan tanda *.

2. SIKLUS PERINTAH G
2.1. Siklus G71
Format G71 U(ΔD) R(E)
G71 P(ns) Q(nf) U(ΔU)W(ΔW) F(F) S(S) T(T)
ΔD : tebal pemakanan sekali pemotongan
E : jarak titik kembali setelah pemotongan
Ns : nomor awal blok siklus
Nf : nomor akhir blok silus
ΔU : sisa pemotongan untuk finishing sumbu X
ΔW : : sisa pemotongan untuk finishing sumbu Z
S : spindle Speed
T : nomor Tool
F : kecepatan potong
O0001
N010 G0 X220.0 Z50 positioning to safety position
N020 M3 S300 the spindle rotating CCW, speed 300r/min
N030 M8 cooling ON
N040 T0101 use a roughing tool
N050 G00 X200.0 Z10.0 rapid positioning, approach the workpiece
N060 G71 U0.5 R0.5 cut-in 1mm (diameter) at one time tool
retraction 1mm[diameter]
N070 G71 P080 Q120 U1 W2.0 F100 S200 a---d roughing X allowance
1mm Z 2mm
N080 G00 X40.0 positioning to X40
N090 G01 Z-30.0 F100 S200 a→b
N100 X60.0 W-30.0 b→c
N110 W-20.0 c→d
N120 X100.0 W-10.0 d→e
N130 G00 X220.0 Z50.0 (execute rapid tool retraction to safety position)
N140 T0202 (use No. 2 finishing tool, execute No 2. tool offset
N150 G00 X200.0 Z10.0 positioning to the cycle starting point of G70
N160 G70 P80 Q120 (finishing a--- e)
N170 M05 S0 (stop the spindle)
N180 M09 cooling OFF
N190 G00 X220.0 Z50.0 (rapid return to safety position, )
N200 M30 end of program
2.2. Siklus G72
Format G72 W(Δd) R(E)
G72 P(NS) Q(NF) U(ΔU) W(ΔW) F(F) S(S) T(T)
Δd : tebal pemakanan sekali pemotongan
E : jarak titik kembali setelah pemotongan
Ns : nomor awal blok siklus
Nf : nomor akhir blok silus
ΔU : sisa pemotongan untuk finishing sumbu X
ΔW : : sisa pemotongan untuk finishing sumbu Z
S : spindle Speed
T : nomor Tool
F : kecepatan potong
O0002
N010 G0 X220.0 Z50.0 position to safety position
N015 T0202 execute No. 2 tool2 No. 2 tool offset
N017 M03 S200 the spindle rotating CCW speed 200
N020 G00 X176.0 Z10.0 rapid positioning approach the workpiece
N030 G72 W2.0 R1.0 tool infeed 2mm tool retraction 1mm
N040 G72 P050 Q090 U1.0 W1.0 F100 S200 a—d roughing X allowance
1mm Z allowance 1mm
N050 G00 Z-55.0 S200 rapid positioning
N060 G01 X160.0 F120 tool infeed to point a
N070 X80.0 W20.0 machining a—b
N080 W15.0 machining b—c
N090 X40.0 W20.0 machining c—d
N100 G0 X220.0 Z50.0 rapid tool retraction to safety position
N105 T0303 execute No. 3 tool, No. 3 tool offset
N108 G00 X176.0 Z10.0 rapid return G70
N110 G70 P050 Q090 finishing a—d
N115 G0 X220.0 Z50.0 (traverse to safety position to execute tool
change)
N120 M5 S0 T0200 stop the spindle, execute No. 2 tool and cancel
tool compentation
N130 G0 X220.0 Z50.0 rapid return to starting point
N140 M30 end of program

2.3. Siklus G73


Format G73 U (ΔI) W (ΔK) R (D)
G73 P(NS) Q(NF) U(ΔU) W(ΔW) F(F) S(S) T(T)
ΔI : jarak titik kembali sumbu X
ΔK : jarak titik kembali sumbu Z
D : jumlah pengulangan pemotongan siklus
Ns : nomor awal blok siklus
Nf : nomor akhir blok silus
ΔU : sisa pemotongan untuk finishing sumbu X
ΔW : : sisa pemotongan untuk finishing sumbu Z
S : spindle Speed
T : nomor Tool
F : kecepatan potong
O0003
N008 G0 X260.0 Z50.0 positioning to safety position
N009 T0101 execute No. 1 tool, its tool offset
N010 G98 M03 S300 the spindle rotating CW speed 300
N011 G00 X200.0 Z10.0 rapid position to starting point
N012 G73 U2.0 W2.0 R3 X tool retraction 4mm Z tool retraction 2mm
roughing 3 times diameter feeding 2mm at
every tool infeed
N013 G73 P014 Q020 U0.5 W0.5 F100 X allowance 0.5mmZ finishing
allowance 0.5mm
N014 G00 X80.0 W-10.0 S500
N015 G01 W-20.0 F120
N016 X100.0 W-10.0
N017 W-30.0
N018 G02 X120 W-10.0 R10.0 F100
N019 G01 X140.0
N020 G01 X160.0 W-10.0
N021 G0 X260.0 Z50.0; (traverse to safety position to execute tool
change)
N022 T0303 execute No. 3 tool, its tool offset 3
N023 G00 X200.0 Z10.0 spindle execute No. 2 tool and cancel its tool
compensation
N026 G0 X260.0 Z50.0 rapid return to starting point
N027 M30 end of program

2.4. Siklus G70


Format G70 P(NS) Q(NF)
G70 merupakan siklus finishing untuk G71, G72 dan G73. Nilai NS dan NF
juga sama dengan siklus yang diikutinya

2.5. Siklus G74


Format G74 R(e)
G74 X(U) Z(W) P(Δi) Q(Δk) R(Δd) F
e : jarak titik kembali setiap kali pemotongan searah sumbu Z
X : titik akhir pemotongan sumbu X
Z : titik akhir pemotongan sumbu Z
Δi : jarak pergeseran sekali pemotongan sumbu X
Δk : jarak pemotongan per step untuk sumbu Z
Δd : jarak titik kembali setelah akhir pemotongan sumbu X
F : kecepatan pemotongan.
O0004 program name
G0 X100 Z50 rapid positioning
T0101 tool width 2mm
M3 S500 G97 start the spindle its speed 500
G0 X36 Z5 positioning to starting point of machining, tool
width having been added to X value
G74 R1 Z tool retraction
G74 X20 Z-20 P2 Q3.5 F50 X cycle movement 4mm at one time 4mm Z
3.5mm
G0 Z50 Z tool retraction
X100 X tool retraction
M5 stop the spindle
M30 end of program

2.6. Siklus G75


Format G75 R(e)
G75 X(U) Z(W) P(Δi)Q(Δk)R(Δd)F
e : jarak titik kembali setiap kali pemotongan searah sumbu X
X : titik akhir pemotongan sumbu X
Z : titik akhir pemotongan sumbu Z
Δi : jarak pemotongan per step sumbu X
Δk : jarak pergeseran sekali pemotongan sumbu Z
Δd : jarak titik kembali setelah akhir pemotongan sumbu Z

O0005 program name


G0 X150 Z50 rapid positioning
T0101 too width 4mm
M3 S500 G97 start the spindle its speed 500
G0 X125 Z-24 positioning to starting point of machining, the
tool width having been added to Z
G75 R1 X tool retraction
G75 X40 Z-50 P2 Q3.5 F50 X cycle movement 4mm at one time 4mm Z
0.5mm
G0 X150 X tool retraction
Z50 Z tool retraction
M5 stop the spindle
M30 end of program
2.7. Siklus G76
Format G76 P(mra)Q(dmin) R(d)
G76 X(U) Z(W) R(i)P(k)Q(Δd)F(I)
X & Z : koordinat titik akhir ulir
m : pengulangan finishing
r : champher ulir
a : sudut alat potong
dmin : jarak pemotongan terkecil
d : finishing allowance
i : perbedaan radius awal dan akhir ulir ( untuk ulir taper )
k : tinggi mata ulir
Δd : kedalaman pemotongan awal.
F : pitch untuk ulir metric
I : jumlah ulir per inchi

G00 X100 Z50 positioning to safety position


M03 S300 M03 S300 start the spindle, specify its speed
G00 X80 Z10 rapid positioning to starting point of machining
G76 P011060 Q0.1 R0.2 execute thread cutting
G76 X60.64 Z-62 P3.68 Q1.8 F6.0
G00 X100 Z50 return to starting point of the program
M5 stop the spindle
M30 end of program
FUNGSI M

Fungsi kode M terdiri dari M alamat dan dua digit angka. Fungsi kode ini untuk
mengirim sinyal kontrol yang sesuai untuk mesin, untuk mengontrol sesuai Fungsi
ON / OFF dari mesin. Hanya boleh ada satu kode M di blok yang sama.
Sistem ini mendukung kode M berikut :
M03 Putaran Spindle CW.
M04 Putaran Spindle CCW.
M05 Spindle stop.
M08 Cooling ON.
M09 Cooling OFF.
M10 Tailstock maju
M11 Tailstock mundur
M12 Chuck clamping.
M13 Chuck releasing.
M32 Lubrikasi ON.
M33 Lubrikasi OFF.
M00 Program pause.
M30 Akhir program
M41~M44 Automatic gear-change function
M51~M70 User-customized output control
M91~M94 User-customized input control.
M98 : Memanggil sub program
M99 : Kembali ke main program
PANEL OPERASI

1. BAGIAN-BAGIAN PANEL

LCD Edit Keypad

USB Panel Mesin


2. KONTROL PANEL MESIN
MENGHIDUPKAN MESIN
Sebelum menghidupkan mesin pastikan bahwa:
1. mesin dalam keadaan normal
2. tegangan sesuai dengan kebutuhan
3. sambungan kabel yang benar
Langkah-langkah menghidupkan mesin
1. putar main power mesin (di belakang atau samping mesin) dari posisi 0 (OFF)
ke posisi 1 (ON)
2. tekan tombol POWER ON (di bawah control) sehingga muncul logo GSK di
monitor
3. setelah muncul posisi koordinat mesin, originkan mesin dengn menEkan
tombol X lalu Z untuk mesin turning, atau tekan tombol Z, lalu X dan Y untuk
milling.
4. mesin siap dioperasikan

MODE JOG
Dengan mode ini kita bisa menggunakan bebarapa fungsi dari mesin, yaitu:
1. menggerakkan mesin secara JOG, STEP, MPG dan MDI mode
2. membuat titik origin benda kerja
3. mengoperasikan Spindle, pendingin, clamping, toolpost dll
4. membuat data setting tool
Menggerakkan mesin secara JOG mode:
1. tekan tombol JOG
2. tekan tombol gerakan axis – X, + X, - Z, + Z,( -Y, + Y bila mesin milling)
untuk gerakan yang dikehendaki.
Menggerakkan mesin dengan MPG mode:
1. tekan tombol JOG
2. tekan tombol MPG, untuk mengaktifkan MPG
3. tekan tombol axis untuk mengaktifkan axis gerak dan tekan besaran step
untuk memilih besarnya skala gerakan dalam 1 (satu ) stepdengan menekan
tombol 0.001, 0.01, 0.1.
4. putar Handwhell kekiri untuk gerakan negative dan ke kanan untuk gerakan
positif
.
MEMBUAT TITIK REFERNSI BENDA KERJA

Cara membuat titik nol benda kerja:


1. tekan tombol MACHINE ZERRO, lalu tekan tekan tombol X dan Z.
2. pilih tool no. 1
3. putar spindle, lalu sayat bagian ujung benda kerja searah sumbu X
4. kembalikan tool ke posisi aman (arah X) matikan spindle.
5. tekan tombol OFFSET , lalu tekan tombol panah bawah hingga
menemukan offset tool no 101
6. tekan tombol addres “Z” lalu angka “0” lalu DATA INPUT.
7. putar kembali spindle, lalu sayat diameter benda kerja searah sumbu
Z.
8. kembalikan tool ke posisi aman (arah Z) matikan spindle.
9. ukur diameter hasil sayatan.
10. tekan OFFSET, tekan pilih lagi offset tool no 101.
11. tekan tombol addres “X”, lalu masukkan nilai hasil pengukuran point
9, lalu DATA INPUT
12. ulangi untuk tool no 2 dst

MENGECEK POSISI OFFSET TOOL


Setelah offset tool terbentuk, perlu diadakan pengecekan, benar atau tidak data yang
telah kita buat tersebut. Cara mengecek posisi adalah:
1. pilih mode JOG, lalu putar spindle dengan menekan tombol Spindle Start
2. untuk tool no 1
T0101 > Enter
Z0 > Enter
X….(masukkan diameter benda kerja) > Enter
Tekan Cycle Start
3. tool harus berada di ujung benda kerja dan di posisi luar diameter, kalau
tidak berarti ada kesalahan, dan tool setting harus diulangi
4. lakukan hal yang sama untuk tiap-tiap tool

MODE EDIT
Membuat nomor program baru
1. dari menu EDIT tekan tombol PROGRAM
2. tekan O lalu masukkan 4 digit angka nomor program
3. tekan EOB
4. nomor program baru sudah masuk, siap untuk editing

Mengedit program yang telah ada


1. dari menu EDIT tekan tombol PROGRAM
2. tekan O lalu masukkan nomor program yang akan diedit
3. tekan EOB
4. setelah muncul di layer program siap diedit

Menghapus program
1. dari menu EDIT tekan tombol PROGRAM
2. tekan O, lalu masukkan nomor program yang akan dihapus
3. tekan DELETE
Transfer program dari USB ke mesin
1. tekan tombol SETTING lalu D untuk menghidupkan mode Parameter.
2. tekan tombol EDIT, lalu PROGRAM
3. masukkan USB setelah system masuk ke U Disk program
4. tekan panah Atas dan Bawah untuk pindah ke file USB
5. tekan panah Kanan dan Kiri untuk menampilkan program yang ada di USB
disk.
6. tekan tombol Z lalu ENTER hingga muncul pesan transfer
7. untuk membatalkan tekan tombol panah Kiri dan Kanan
8. setelah selesai akan muncul pesan “copy completed”.

Transfer program dari mesin ke USB


1. tekan panah Kanan dan Kiri untuk menampilkan program yang ada di mesin.
2. tekan tombol W lalu ENTER hingga muncul pesan transfer
3. untuk membatalkan tekan tombol panah Kiri dan Kanan
4. setelah selesai akan muncul pesan “copy completed

Menyisipkan baris program


1. tempatkan kursor pada akhir baris program atas dari sisipan, atau pada awal
baris program bawah sisipan
2. tekan EOB, otomatis baris baru akan terbentuk
3. masukkan program yang akan disisipkan
MODE AUTO

Ada beberapa fungsi yang dapat bekerja pada mode operasi AUTO, yaitu:
1. Single : program akan dijalankan per blok dengan menekan tombol Cycle Start
untuk tiap blok yang akan dijalankan
2. Continuous : program akan dijalankan hingga akhir program dengan hanya
sekali menekan tombol Cycle Start
3. DRY RUN : program akan dijalankan tanpa gerakan tool
4. Spindle override : untuk mengurangi atau menambah persentase kecepatan
motor spindle
5. Feed override : untuk mengurangi atau menambah persentase kecepatan asutan

Menampilkan grafik dgn tombol PAGE

MENYIMPAN PARAMETER

1. set parameter pada posisi ON


2. tekan tombol MDI
3. tekan tombol PARAMETER
4. tekan CHANGE
5. tekan panah atas dan bawah untuk memilih tempat penyimpanan
6. tekan DATA INPUT

Anda mungkin juga menyukai