Anda di halaman 1dari 26

NAMA : SULAIMAN ZAINAL

KELAS : XI M 3

MAKALAH CNC
MENERAPKAN PROSEDUR MESIN CNC

Secara garis besar prinsip kerja mesin CNC milling maupun

mesin CNC bubut memiliki banyak kesamaan.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam proses pemesinan

CNC bubut antara lain :

Aspect Milling Turning


Main Motion Spindle Tools Workpiece
Feedrate Mm/Minute (G94) Mm/Rev (G95,
Axis X, Y, Z G96)
X, Z
Workpiece Boxes Cylindrical

· Spindle pada mesin bubut menggerakkan / memutar benda kerja

· Satuan Feeding pada mesin bubut adalah mm/putaran (G95, G96)

· Sistem Persumbuan : X ( Arah Melintang / Diameter)

Z ( Arah Memanjang / Longitudinal)

· Bentuk benda kerja bubut adalah silindris

· Alat potong : Pahat untuk pembubutan luar (external

turning) Pahat untuk pembubutan dalam (internal turning)

Gambar 52CNC Bubut


A. Pembubutan luar

CNC Bubut Sinumerik

Pemrograman kali ini kita gunakan depth of cut (DOC) yang kita

tentukan sendiri, yaitu proses pembubutan dimulai dari diameter

besar kemudian dilanjutkan ke proses diameter yang lebih kecil.

No. Kode
Block Program Definisi Keterangan
N001 G54 Zero point workpiece
N00
5 T1 M6 Tool pada turret nomor 1 Data
G95 F0.3 technology
S800 M4 Feeding 0.3 mm/put, spindle 800
N010 M8 rpm CCW colling cair
G0 X60 Memposisikan pahat pada posisi
N015 Z10 awal Posisi awal
N02
0 G1 Z0 Menggerakkan pahat ke posisi Z0 Facing
N02 Menyayat benda kerja ke posisi X-
5 G1 X-2 2
N03 Membebaskan pahat kearah
0 G1 Z10 memanjang
N03 Membebaskan pahat kearah luar Pembebasa
5 G1 X60 diameter n
N04 Kompensasi alat potong di kanan
0 G42 X43 kontur ke Ø43
N04 Penyayatan benda kerja ke arah
5 G1 Z-70 memanjang Z-70
N05 Membebaskan pahat kearah
0 G1 X60 memanjang
N05 Membebaskan pahat kearah luar
5 G1 Z10 diameter
N06 Penyayatan kontur benda kerja
0 G1 X36 Ø36
Kontur luar
N06 Penyayatan benda kerja ke arah
5 G1 Z-48 memanjang Z-48
N07 Membebaskan pahat kearah
0 G1 X60 memanjang
N07 Membebaskan pahat kearah luar
5 G1 Z10 diameter
N08 Penyayatan kontur benda kerja
0 G1 X28.4 Ø28.4
N08 Penyayatan benda kerja ke arah
5 G1 Z-38 memanjang Z-38
N09 Membebaskan pahat kearah
0 G1 X60 memanjang
N09 Membebaskan pahat kearah luar Pembebasa
5 G1 Z10 diameter n
N100 G40 Mematikan kompensasi alat potong Akhir
N105 M30 Mengakhiri program program
B. Pembubutan dalam / internal turning

Pembubutan dalam dimulai dari diameter kecil kemudian

dilanjutkan ke proses diameter yang lebih besar. Kita asumsikan

bahwa sudah disiapkan proses pengeboran / drilling Ø20 untuk

proses pembubutan dalam pada gambar di bawah ini :

No. Kode
Block Program Definisi Keterangan
N001 G54 Zero point workpiece
N005 T1 M6 Tool pada turret nomor 1
Data
G95 F0.3
technology
S800 M4 Feeding 0.3 mm/put, spindle 800
N010 M8 rpm CCW colling cair
G0 X18 Memposisikan pahat pada posisi
N015 Z10 awal Posisi awal
Penyayatan kontur benda kerja Kontur
N020 G42 X28.4 Ø28.4 dalam
Penyayatan benda kerja ke arah
N025 G1 Z-85 memanjang Z-85
N030 G1 X18 Membebaskan pahat kearah luar
diameter
Membebaskan pahat kearah
N035 G1 Z10 memanjang
Penyayatan kontur benda kerja
N040 G1 X36 Ø36
Penyayatan benda kerja ke arah
N045 G1 Z-48 memanjang Z-48
Membebaskan pahat kearah luar
N050 G1 X18 diameter
Membebaskan pahat kearah
N055 G1 Z10 memanjang
Penyayatan kontur benda kerja
N060 G1 X43 Ø43
Penyayatan benda kerja ke arah
N065 G1 Z-38 memanjang Z-38
Membebaskan pahat kearah luar
N070 G1 X18 diameter
Membebaskan pahat kearah
N075 G1 Z10 memanjang
Penyayatan kontur benda kerja
N080 G1 X50 Ø50
Penyayatan benda kerja ke arah
N085 G1 Z-15 memanjang Z-15
Membebaskan pahat kearah
N090 G1 X18 memanjang
Membebaskan pahat kearah luar Pembebasa
N095 G1 Z10 diameter n
N100 G40 Mematikan kompensasi alat potong Akhir
N105 M30 Mengakhiri program program

C. Pemrograman siklus bubut


a. Stock removal (Sinumerik 802)

· Kode : LCYC95

· Tool : T1, Roughing (Tip “D”)

T2, Finishing (Tip “V”)

Stock removal cycle seperti halnya pemrograman dengan sub

routine pada pemrograman siklus milling adalah proses penyayatan

pada mesin bubut CNC dimana kedalaman penyayatan bisa diatur

dengan aman sesuai dengan bentuk kontur yang dituntut.

Gambar 53

Stock Removal

Keterangan :

R105 : Type penyayatan (dipilih satu yang sesuai)

R106 : Kelonggaran untuk proses finishing


R108 : Kedalaman penyayatan (DOC)

R109 : Sudut Penyayatan

R110 : Jarak kelonggaran untuk kontur

R111 : Feeding untuk proses roughing

R112 : Feeding untuk proses finishing

Number of contour sub routine : Nama sub program

Contoh :

Gambar 54

Contoh stock removal

Terdapat 2 file program dalam metode pemrograman dengan

stock removal cycle yaitu :

· Main Program

· Sub Program
i.

Main Program berisi :

G54

T1 M6

G0 X60 Z10

G96 F0.3 S50 LIMS=1000 M4 M8

G1 Z0 Facing

G1 X-2

G1 Z10 Posisi Awal Tool

G1 X60

LCYC95 (Mengisi Parameter LCYC95 untuk proses

roughing)

M5

T2 M6

G96 F0.3 S50 LIMS=1000 M4 M8

G0 X60 Z10

LCYC95 (Mengisi Parameter LCYC95 untuk proses

finishing)

M30

Keterangan G96 = constant cutting speed;

Jika pahat menjauhi sumbu X atau diameter semakin besar

maka kecepatan putaran spindle semakin pelan sampai RPM batas

bawah S50, kebalikannya jika pahat mendekati sumbu X atau


diameter semakin kecil maka putaran semakin cepat sampai RPM

batas atas LIMS=1000, sehingga berlaku rumus

Catatan : Main program pada mesin CNC dengan kontrol Sinumerik

802 biasanya disimpan dengan ekstensi program MPF (Main Program

File), contoh : BUBUT1.MPF

ii.

Sub Program berisi :

Gambar 55

Lintasan pahat pada sub program

L21 (Nama sub program)

M4 (Arah putaran spindle)

G42 X60 Z10 (Posisi start harus sinkron antara main

dan sub program)

G1 X28.4
G1 Z-38

G1 X36

G1 Z-48

G1 X43 Lintasan pahat / Toolpath (G0 tidak boleh

digunakan)

G1 Z-70

G1 X60

G40

RET (Return to main program)

Catatan : Sub program pada mesin CNC dengan kontrol

Sinumerik 802 biasanya disimpan dengan ekstensi program SPF (Sub

Program File) dan penamaan file harus diawali dengan huruf L diikuti

angka, contoh : L21.SPF

b. Membuat Alur Groove

Recess Cycle (Sinumerik 802t)

· Kode : LCYC93

· Tool : Recessing tool / pahat alur


Gambar 56

Recess cycle

Keterangan :

R100 : Diameter luar (Ø Awal) alur.

R101 : Titik awal arah memanjang (berkaitan dengan pilihan

metode R105)

R114 : Lebar alur

R115 : Kedalaman alur { (Ø luar - Ø dalam)/2}

R105 : Metode penyayatan

R106 : Kelonggaran untuk proses finishing

R107 : Lebar pahat alur

R108 : Kedalaman penyayatan (Depth of cut)

R116 : Sudut kemiringan alur

R117 : Chamfer bidang luar alur

R118 : Chamfer bidang dalam alur

R119 : Waktu berhenti sejenak (dalam satuan detik)


Contoh :

Gambar 57

Contoh recess cycle

Untuk membuat alur dengan sudut 10° dengan lebar 12mm pada

gambar diatas :

· Siapkan recessing tool dengan lebar A1= 2.5 mm atau lebih kecil

dari 12mm

· Posisikan alat potong pada posisi awal G01 X75 Z10

· Masuk ke menu siklus, pilih LCYC93 isi parameter sebagai berikut

:
R100 : 38.6

R101 : -22.5

R114 : 12

R115 : 5.8

R105 : 5

R106 : 0

R107 : 2.5

R108 : 0.5

R116 : 5

R117 : 0

R118 : 0

R119 : 1
c. Membuat Ulir

Thread Cutting (Sinumerik 802t)

· Kode : LCYC97

· Tool : Threading tool / pahat ulir

Gambar 58

Thread Cutting

Keterangan :

R100 : Diameter awal ulir

R101 : Titik awal arah memanjang

R102 : Diameter akhir ulir

R103 : Titik akhir arah memanjang


R105 : Metode penyayatan

R106 : Kelonggaran untuk proses finishing

R109 : Jarak untuk pendekatan

R110 : Jarak untuk pembebasan

R111 : Kedalaman ulir

R112 : Penggeseran titik awal (jika titik awal ulir jauh dari titik nol

sumbu Z)

R113 : Jumlah penyayatan

R114 : Jumlah lilitan ulir (tunggal atau majemuk)

Contoh :
Gambar 59

Contoh Thread Cutting

Untuk membuat ulir M40x1.5 pada gambar diatas :

· Siapkan threading tool / pahat ulir

· Posisikan alat potong kita pada posisi awal G01 X96 Z10

· Masuk ke menu siklus, pilih LCYC97 isi parameter sebagai berikut :

R100 : 40

R101 : 0

R102 : 40

R103 : -24
R105 : External Thread

R106 : 0

R109 : 2

R110 : 2

R111 : 1.299

R112 : 0

R113 : 20

R114 : 1
MENYETING PARAMETER BUBUT CNC

A.Seting titik nol benda kerja


Setelah kita bisa menggerakkan pahat, maka berikutnya
melakukan seting titik nol benda kerja sebagai dasar untuk memulai
membuat program. Maksud proses seting ini adalah menempatkan
titik nol benda kerja (W) pada ujung kanan di sumbu benda kerja (lihat
gambar di atas).

Langkah-langkah seting titik nol:

1.Pasang benda kerja (diketahui diameternya, misalnya diameter 50


mm)
2.Pilih pahat (pasang pahat) untuk melakukan seting (misalnya pahat
rata kiri sebagai T1)
3.Tekan tombol JOG
4.Putar spindel dengan menekan tombol putaran spindel (pilih putaran
yang sesuai posisi pahat putar kanan atau putar kiri)
5.Geser pahat sehingga menyentuh bagian diameter benda kerja,
kemudian tekan tekan tombol I untuk posisi sumbu X, tulis diameter
benda kerja yang disentuh (misal 50), ENTER. Pada layar akan
tertulis posisi X50.000T1X, yang artinya pahat pada diameter 50 mm
dan pahat yang dipilih pahat nomor 1.
6.Geser pahat pada bidang di ujung benda kerja, dan sentuhkan
pahat pada permukaan rata, kemudian tekantombol K untuk posisi
sumbu Z, tulis 0, laluENTER. Kemudian pada layar akan tertera Z
0000.000T1X, yang berarti pada posisi pahat1tersebut harga sumbu Z
nol.
7.Jauhkan pahat dari benda kerja, dan matikan putaran spindel.
8.Apabila kita ingin menjauhkan pahat pada koordinat tertentu,
misalnya X60 dan Z5, maka pada mode operasi JOG, ditulis X60,
ENTER, CYCLE STRAT, maka pahat bergerak menuju X60Pahat
menyentuh permukaan silindris(Sumbu X)Pahat menyentuh permukaan
ratapada sumbu Z3Ketik Z5, ENTER, CYCLE START, maka pahat akan
bergerak menuju Z5
9.Posisi ini kita catat, nanti untuk memulai menulis program CNC
ditulis G50X60Z5.

B.Mode offset setingpahat (OFT)

Biasanya beberapa pahat digunakan dalam


proses pemesinan suatu benda kerja. Karena
proses pemasangan pahat dan selisih posisi
ujung pahat maka setiap pahat tidak pada
posisi yang sama. Untuk menghindari
pergeseran pahat pada pemrograman, sistem
CNC dapat melakukan langkah-langkah
perhitungan selisih posisi pahat. Pengguna
mesin tidak usah memikirkan selisih panjang
pahat, sehinggfa program CNC yang dibuat
tetap berdasarkan gambar kerja dan data
teknologi pahat yang bersangkutan, dan
memanggil harga kompensasi pahat dengan
kode pergantian pahat.
Sistem CNC dapat mendefinisikan 8 kelompok
harga offsetpahat (T1 sampai T8). Setiap
kelompok offsetmemiliki dua data yaitu arah
X 4dan Z. Pengisian data offsetdilakukan
dengan cara manual sama dengan
menggunakan pahat satu. Data offsetyang
lain diisikan melalui keyboard. Offset nomer
9 adalah harga koordinat seting sesudah
mengaktifkan titik nol mesin (machine home
return). Jangan menggunakan T*9 pada kode
pemanggilan pahat, karena akan muncul alarm
“PARAMETER ERROR”.

Maksud dari offset adalah data selisih jarak


posisi ujung pahat dengan pahat referensi.
Apabila pahat yang dijadikan referensi adalah
pahat satu (T1), maka harga offset T1X dan
T1Z adalah nol, sedangkan pahat yang lain
diukur selisih posisinya terhadap pahat satu
(T1).Tekan tomboluntuk masuk mode seting
offsetDi layar akan muncul tabel mode
offset.
Untuk menggeser kursor bisa dilakukan
dengan menekan panah ke bawah atau ke atas.
Untuk berpindah halaman dilakukan dengan
menekan tombol ganti halaman naik atau
turun. Harga offset bisa diganti dengan cara
menempatkan kursor pada baris offset yang
akan diganti, misalnya T2Z kemudian tekan
tombol INPUT, isikan harga/angka melalui
keyboard, INPUT, ENTER.

Pengisian data offset di atas dilakukan


dengan ketentuan bahwa pahat T1 sebagai
pahat referensi, sehingga harga T1X dan
T1Z=0. Nilai offset untuk pahat T2X, T2Z,
T3X, dan seterusnya dilakukan dengan cara
mengukur selisih posisi pahat terhadap pahat
T1 dalam arah X dan Z. Pengukuran bisa
dilakukan dengan menggunakan benda kerja
yang telah diketahui diameternya, kemudian
dihitung selisih posisi pahat dengan cara
menyentuhkan pahat seperti seting titik nol
di atas pada titik tertentu yang diketahui
posisinya.
Mengevaluasikan Kegagalan Bubut CNC

Kecerdasan sistem kontrol bubut CNC sangat tinggi, umumnya memiliki


fungsi diagnosa diri kesalahan. Secara umum, ada pesan alarm ketika
terjadi kesalahan. Menurut metode penanganan kesalahan dalam
instruksi manual, sebagian besar kesalahan dapat diselesaikan. Tentu
saja, CNC bubut dalam penggunaan beberapa kesalahan bahwa tidak ada
alarm, fenomena ini tidak jelas. Dalam hal ini, tidak seperti mudah untuk
ditangani sebagaimana dapat didokumentasikan. Untuk jenis perawatan
kesalahan ini, ketika petugas pemeliharaan tidak memiliki pengalaman
kerja tertentu, sering kali membuat penilaian yang salah, mengakibatkan
kerugian ekonomi yang tidak perlu atau waktu perawatan yang lama. ,
pertama-tama kita harus mencari tahu fenomena nyata dari berbagai
fenomena permukaan merambah, dan kemudian mencari tahu penyebab
dari fenomena kesalahan yang dikonfirmasi. Berikut ini adalah ringkasan
dari beberapa metode pengobatan dan analisis kegagalan kegagalan
pembubutan alarm CNC:

Kasus kesalahan 1. Dalam penggunaan bubut CNC, ada gerakan


manual normal, otomatis kembali ke nol setelah bergerak jarak
tertentu tidak bergerak, restart gerakan manual dan normal

CNC bubut menggunakan CNC ekonomi, motor melangkah, gerakan


manual, karena gerakan lambat nol normal otomatis normal, jarak
gerakan cepat panjang, fenomena macet mekanis. Menurut analisis
kesalahan, terutama alasan mekanik. Jenis kerusakan ini, tidak
memperhatikan sering dapat terjadi dalam perbaikan, harus
menyebabkan perhatian dalam bekerja sesuai, hindari terjadinya
fenomena semacam ini.

Kasing kegagalan 2. Layar bubut CNC setelah memulai tidak ada


tampilan

Untuk menghilangkan masalah semacam ini, itu membuat layar bekerja


secara normal di atas segalanya. Kadang-kadang itu hanya sebagian dari
alasannya. Namun dalam banyak kasus, banyak kesalahan dapat hidup
berdampingan. Sakelar daya pada panel pengoperasian sistem FANUC
serieso-td telah ditekan, dan kedua lampu merah dan hijau menyala.
Saklar dan bagian utama dalam kabinet listrik diperiksa untuk
memastikan tidak ada kelainan, dan semua sirkuit kontrol bebas dari
masalah. Setelah dimatikan, sistem akan dibuka kembali dengan
kesalahan yang sama. Setelah diselidiki, karena lingkungan kerja yang
buruk, situs alat mesin melepaskan arde, mengakibatkan listrik statis
dan gangguan ini. Setelah menghubungkan kabel arde, jalankan sistem
dalam mode MODE1 dan sistem dalam kondisi normal.

Kasing kegagalan 3. Pada peralatan CNC, tidak ada alarm yang


paling banyak adalah kesalahan alat mesin atau ukurannya tidak
benar

Seperti diameter bubut CNC dalam arah fenomena yang lebih besar dan
lebih kecil. Dari penyebab kerusakan, umumnya sekrup dan struktur
kopling motor dari frekuensi dan kemungkinan kegagalan berbeda,
setelah fenomena kegagalan juga berbeda, beberapa ukuran hanya akan
meningkat dalam arah negatif, tetapi kemungkinan beberapa perubahan
arah positif dan negatif terjadi, menurut pengalaman, kopling antara
kopling elastis, pada dasarnya adalah peningkatan negatif, dan
menggunakan hubungan antara dua kesalahan terjadi.

Kasing kasus 4.CNC bubut dalam proses memutar benang, keluar


benang dari gesper yang tidak teratur

Pada awalnya saya pikir ada sesuatu yang salah dengan perangkat lunak
sistem. Setelah menghapus perangkat lunak asli, sistem diinstal ulang,
dan kegagalan sistem masih belum dihilangkan. Setelah analisis, itu
mungkin merupakan kesalahan mekanis. Setelah membuka penutup
kotak, ditemukan bahwa hubungan mekanis antara spindel dan enkoder
spindel longgar. Setelah perbaikan dan perbaikan, kesalahan dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai