Anda di halaman 1dari 14

G Code dan M Code CNC BUBUT

G00 = Perintah pergerakan bebas tanpa pemakan.


G01 = Perintah pemakanan benda kerja secara garis lurus, dengan kecepatan
pemakanannya diatur oleh Feeding (F).
𝑽𝒇 = N x 𝑭𝒁 ……𝒎𝒎⁄𝒎𝒊𝒏

Ket : 𝑉𝑓 = 𝐹𝑒𝑒𝑑𝑟𝑎𝑡𝑒 … … … 𝑚𝑚⁄𝑚𝑖𝑛

N = Putaran Spindle…… RPM


𝐹𝑍 = 𝐹𝑒𝑒𝑑 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑜𝑜𝑡ℎ … … … 𝑚𝑚⁄𝑡𝑜𝑜𝑡ℎ

G02 = Pembuatan radius yang searah dengan arah jarum jam.

Ket : I = Jarak dari start point ke center yang searah dengan sumbu X
K = Jarak dari start point ke center yang searah dengan sumbu Z

Format program :
Start Point = N…G01 X...Z...
End Point = N…G03 X…Z… I…K…

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 1


G03 = Pembuatan radius yang berlawanan dengan arah jarum jam.
Ket : I = Jarak dari start point ke center yang searah dengan sumbu X
K = Jarak dari start point ke center yang searah dengan sumbu Z

Format program :
Start Point = N…G01 X...Z...
End Point = N…G02 X…Z… I…K…

G04 = Dwell Time (waktu tunda)


G20 = Satuan ukuran dalam (inchi)
G21 = Satuan ukuran dalam (mm)
G28 = Kembali ke titik point referensi

Format Program :
G28 U0 ;
G28 W0 ;

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 2


G40 = Perintah pembatalan kompensasi radius tools atau membatalkan siklus
G41/G42. (untuk menetralkan titik tengah tools kembali menjadi titik acuannya.)

G41 = Kompensasi radius tools, dimana tools berada disebelah kiri benda kerja
pada arah kerja.

Sering disebut sebagai jenis pengoprasian “FLAT BAD” karena dilihat dari cara
pengoprasainnya, yaitu OPERATOR – TOOLS – BENDA KERJA.
G42 = Kompensasi radius tools dimana tools berada disebelah kanan benda kerja,
pada arah kerja.

Sering disebut sebagai jenis pengoprasian “SLAND BAD” karena dilihat dari cara
pengoprasainnya yaitu OPERATOR – BENDA KERJA – TOOLS.

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 3


G43 = Kompensasi panjang tools ( Tool Length)

Tanpa dilakukan pengesetan ( penyettingan tinggi tools) maka tools akan menabrak
benda kerja pada saat mesin dioperasikan, karena setiap tools memiliki panjang dan
jenis yang berbeda satu sama lain.

Dengan dilakukannya Pengesetan tools (penyettingan tinggi Tools ) secara satu persatu
maka tinggi tools akan sama rata semua, walaupun jenis dan panjang tools tersebut
berbeda-beda sekalipun.

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 4


G49 = Perintah untuk membatalkan kompensai tinggi tools (G43).
G50 = Batas kecepatan maksimal putaran spindle
G54 – G59 = Work coordinat system (WCS) / Koordinat system kerja yang
berfungsi untuk menyimpan settingan X0 dan Z0 BENDA KERJA.
G70 = Siklus pembubutan Finishing

Format Program :

G70 P10 Q20 F0.1;

Ket :
P10 = Awal proses untuk pembubutan Finishing
Q20 = Akhir proses dari pembubutan Finishing

G71 = Siklus pembubutan Rouhing, dengan adanya parameter U dan W.

Format Program :

G71 U0.5 R3.;

G71 P10 Q20 U0.2 W0.1 F0.4;

Ket :
U0.5 = Kedalaman pemakanan
R3 = Retrack ( pembebasan setelah pemakanan )
P10 = Awal proses untuk pembubutan roughing
Q20 = Akhir proses dari pembubutan Roughing
U0.2 = Nilai yang disisakan untu Finishing sebesar 0.2 arah sumbu X.
W0.1 = Nilai yang disisakan untuk finishing sebesar 0.1 arah sumbu Z.
F0.4 = Kecepatan pemakanan dalam satuan mm/min

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 5


G74 = Peck Drill ( Pengeboran secara bertahap )
Rumus untuk drilling :

𝑯𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑯𝒇 + (0,3 + Diameter drill)

Format Program :

O1234 %

T0909 ;

G97 S1000 M3 ;

G00 G54 X0. Z3. ;

G74 Q2000 Z-55. R2. F0.1 ;

G00 Z20.;

G80 ;

G00 X150.;

G00 Z150. ;

M09 ;

M05 ;

M30 ;

Ket :
G74 = Peck Drill
Q2000 = Step kedalaman pemakanan drill dalam satuan micron, arah sumbu Z.
Z-55 = Panjang kedalaman total yang akan dilubangi
R2 = Retrack ( pembebasan setelah pemakanan )
F 0.1 = Feeding ( kecepatan pemakanan)

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 6


G75 = Siklus pembubutan Grooving ( alur )

Format Program :

T0303 ;

G97 S800 M3 ;

G00 G54 X150. Z150. ; Gambar Kerja :

G00 G42 X30. Z10. ;

G00 X19. Z-10. F0.2 ; positioning

G75 R1. ;

G75 X14. Z-15. P1000 Q2000 F0.1 ;

G00 X30. ;

G00 X150.;

G00 Z150. ;

M09 ;
Tebal pahat alur = 3mm
M05 ;

M30

Ket :
G75 = Perintah untuk pembubutan alur
R1 = Retrac ( pembebasan setelah pemakanan arah sumbu X )
X14 = Diameter yang akan dituju

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 7


Z-15 = Lebar alur = 8mm, karena menggunakan koordinat ABSOLUTE maka
harus dihitung dari titik nol benda kerja yaitu 10+8 = 18. Kemudian
dikurangi dengan lebar alur 18-3=15. Maka Z nya adalah Z-15.
P1000 = Step pemakanan pada saat pembuatan alur arah sumbu X dalam
satuan micron.
Q2000 = Pergeseran arah sumbu Z dalam satuan micron.
G76 = Siklus pembubutan ulir.

Format Program :

G28 U0. ;

G28 W0. ;

T03T03 ;

G97 S800 M3

G00 G54 X150. Z150. ;

G00 X10. Z2. M08; posisionting

G76 P020060 Q100 R20 ;

G76 X8.16 Z-20. P920 Q200 F1.5 ;

G00 X150. ;

G00 Z150. ;

M5 ;

M9 ;

M30 ;

Ket :

G76 P020060 Q100 R20;

G76 = Perintah untuk pembubutan ulir


P02 = Jumlah finishing yang akan dilakukan yaitu sebanyak 2 kali

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 8


00 = Champer
60 = Sudut untuk ulir matrik adalah 60 derajat.
Q100 = Step pemakanan pada saat pembuatan ulir arah sumbu X, dalam satuan
micron.
R20 = Nilai yang disisakan untuk finishing dalam satuan micron

G76 X8.16 Z-20. P920 Q200 F1.5 ;

G76 = Perintah untuk pembubutan ulir

X8.16 = Diameter minor ulir yang akan di ulir, dapat dilihat dari table ulir.

Z-20 = Panjang pembubutan ulir

P920 = 0.6134 x kisar ulir

Q200 = Pemakanan awal pada saat proses pembuatan ulir dalam satuan micron.

F1.5 = Kisar ulir

G90 = Sistem Koordinat Absolute

Adalah system pengukuran yang didasarkan pada satu titik sebagai titik
acuannya/titik referensinya tetap.

Contoh sistem koordinat Absolute :

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 9


G91 = Sistem koordinat Icremental
Adalah sistem pengukuran yang didasarkan pada titik terakhir sebagai titik
acuannya/ titik referensinya selalu berubah – rubah seesuai dengan titik
terakhir.

Contoh sistem koordinat incremental :

G94 – G95 = Kecepatan pemakanan ( feeding ) dalam satuan ukuran mm/menit


atau inchi/menit
G96 = Kecepatan potong konstan yang dipengaruhi oleh diameter benda kerja
G97 = Kecepatan potong konstan yang tidak dipengaruhi oleh diameter benda
kerja
Contoh : pembuatan drill,alur,ulir dll.
G98 = Kecepatan pemakanan ( feeding ) dalam satuan ukuran mm/menit
G99 = Kecepatan pemakanan ( feeding ) dalam satuan ukuran ukuran
mm/revolution

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 10


M CODE CNC BUBUT
M00 = Program stop ( Berhenti antar program, spindle berhenti dua sumbu X dan
Z berhenti)
M01 = Usulan program stop (optional stop)
M02 = End of program
M03 = Putaran spindle yang searah dengan arah jarum jam
M04 = Putaran spindle yang berlawanan dengan arah jarum jam
M05 = Spindle off
M08 = Coolant on
M09 = Coolant off
M10 = Chuck clamp (mengunci chuck)
M11 = Chuck unclamp (chuck dibuka)
M30 = Akhir program
M98 = Perintah untuk memanggil sub program
M99 = Perintah kembali ke program induk (akhir dari sub program)

Parameter pemotongan pada mesin BUBUT CNC

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 11


Yang dimaksud parameter pemotongan pada mesin bububt cnc adalah informasi
yang berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan table.yang mendasari proses
pemotongan/penyayatan pada mesin cnc. Parameter pada mesin bubut cnc antara
lain :
1. Kecepatan potong ( cutting speed - cs )
2. Kecepatan putaran mesin ( n – rpm )
3. Kecepatan pemakanan ( feed – f )
4. Waktu proses pemesinan ( tm )
1. Kecepatan potong ( cutting speed – cs )
Yang dimaksung dengan kecepatan potong adalah kemampuan alat potong
menyayat bahan dengan aman sehingga menghasilkan tatal dalam satuan
panjang perwaktu ( meter/menit atau feet/menit )

Rumus Kecepatan potong ( cs )


𝝅.𝒅.𝒏
Cs = =……m/menit
𝟏𝟎𝟎𝟎

Ket :
Cs= cutting speed
π = 3.14
d = diameter benda kerja
n = putaran spindle (rpm)

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 12


2. Kecepatan putaran mesin bubut cnc (n-rpm)
Kecepatan putaran mesin bubut adalah kemampuan putaran mesin bubut untuk
melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit.
𝟏𝟎𝟎𝟎.𝒄𝒔
n= =…..rpm
𝝅.𝒅

3. Kecepatan pemakanan ( feed-f)

F = f.n (mm/menit)
Ket :
F= feeding
f = Kecepatan bergesernya eretan (mm/putaran)
n= Putaran spindle (rpm)

4. waktu pemesinan (tm)

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 13


𝑳
tm =
𝑭
ket :
L = Panjang pembubutan (mm)
F = kecepattan pemakanan (mm/menit)

INSTRUKTUR RUDI SETIAWAN BLK BANDUNG 14

Anda mungkin juga menyukai