Perkembangan teknologi komputer saat ini A. Bagian Utama Mesin Bubut CNC TU 2-A
telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal
ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat
mesin perkakas di antaranya Mesin Bubut, Mesin
Frais, Mesin Skrap, Mesin Bor, dll. Hasil perpaduan
teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang
selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically
Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan
program yang dikontrol langsung oleh komputer.
Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan
sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer
dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin
perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin Gambar Mesin Bubut CNC TU-2A
perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian
(accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan 1. Bagian mekanik
kapasitas produksi. Sehingga di era modern seperti saat
ini banyak industri-industri mulai meninggalkan a. Motor Utama
mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih Motor utama adalah motor penggerak cekam
menggunakan mesin-mesin perkakas CNC. untuk memutar benda kerja. Motor ini adalah jenis
Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini motor arus searah/DC (Direct Current) dengan
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two kecepatan putaran yang variabel. Adapun data teknis
Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Bubut motor utama adalah:
(Lathe Machine) dan Mesin CNC Three Axis atau yang Jenjang putaran 600 – 4000 rpm
lebih dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine). Power Input 500 Watt
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat
Power Output 300 Watt
digolongkan menjadi dua, yaitu :
b. Eretan/support
1. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin.
CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar
Untuk Mesin Bubut CNC TU-2A dibedakan menjadi
pemrograman dan pengoperasian CNC yang
dua bagian, yaitu :
dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem).
Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak
Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu
lintasan 0–300 mm.
dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan
b) Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak
dengan bahan yang relatif lunak.
lintasan 0–50 mm.
2. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)
Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk
produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan
assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis
yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan
tatal, dan sebagainya.
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip
gerakan dasar seperti halnya Mesin Bubut
konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan
horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.
Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama
dengan Mesin Bubut konvensional yaitu benda kerja Gambar Ilustrasi gerak eretan
yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat c. Step motor
potong diam. Step motor berfungsi untuk menggerakkan
Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi eretan, yaitu gerakan sumbu X dan gerakan sumbu Z.
lambing sebagai berikut : Tiap-tiap eretan memiliki step motor sendiri-sendiri,
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak adapun data teknis step motor sebagai berikut:
lurus terhadap sumbu putar. 1) Jumlah putaran 72 langkah
b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang 2) Momen putar 0.5 Nm.
sejajar sumbu putar. 3) Kecepatan gerakan :
Memahami Mesin CNC Dasar 1
Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit. Adapun tingkatan sistem transmisi penggerak
Gerakan operasi manual 5 - 500 mm/menit. spindle utama mesin CNC TU-2A, bisa dilihat dari
Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2–499 gambar ilustrasi berikut : Enam tingkatan pulley
mm/menit penggerak tersebut memungkinkan untuk pengaturan
berbagai putaran sumbu utama. Sabuk perantara pulley
A dan pulley B bersifat tetap dan tidak dapat diubah,
sedangkan sabuk perantara pulley B dengan pulley C
dapat dirubah sesuai kecepatan putaran yang
diinginkan, yaitu pada posisi BC1, BC2, dan BC3.
tombol
3) Tulis G65 kemudian tekan tombol, (pada monitor
tertayang fungsi pita)
.
d) Setting kedudukan pahat/tool terhadap
sumbu X sudah selesai.
5) Setting terhadap sumbu Z: Untuk setting
kedudukan tool terhadap sumbu Z, metode absolut
caranya sama seperti setting kedudukan tool
terhadap sumbu Z pada metode incremental.
Gambar Setting kedudukan tool
7. Contoh-contoh Aplikasi Fungsi G, Fungsi M,
terhadap sb. Z benda kerja
serta Soal Latihan
d) Gerakkan pahat ke kanan sesuai titik awal
a. Fungsi G 00
penyayatan yang dikehendaki, missal harga
Perintah atau fungsi dengan sandi G 00 adalah
Z=100 (1mm), maka pahat digerakkan 1 mm,
perintah gerakan lurus, cepat, dan tidak menyayat.
ke sebelah kanan titik referensi benda kerja.
Penempatan fungsi ini pada kolom kedua, pada blok
program. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut :
c. Fungsi G 84
Perintah atau fungsi dengan sandi G 84 adalah
perintah pembubutan siklus. Penempatan fungsi ini
pada kolom kedua, pada blok program. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar berikut :
Metode Incremental
Gambar Ilustrasi blok program fungsi G 84
Contoh:
b. Fungsi G 01
Perintah atau fungsi dengan sandi G 01 adalah
perintah gerakan lurus, menyayat. Penempatan fungsi
ini pada kolom kedua, pada blok program. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar berikut :
Gambar Contoh gambar kerja simulasi G84
Metode Absolut
Gambar Ilustrasi blok program fungsi G 01.
Contoh:
Contoh : 2
d. Fungsi G 02
Perintah atau fungsi dengan sandi G 02 adalah
perintah pembubutan radius/melengkung searah jarum
jam (CW). Penempatan fungsi ini pada kolom kedua,
pada blok program. Untuk lebih jelasnya lihat gambar
berikut :
Metode Incremental
Metode Incremental
Metode Incremental
e. Fungsi G 03
Perintah atau fungsi dengan sandi G03 adalah f. Fungsi G 04
perintah pembubutan radius/melengkung berlawanan Fungsi dengan sandi G04 adalah perintah diam
arah jarum jam (CCW). Penempatan fungsi ini pada sesaat. Aplikasi ini memerintahkan komputer untuk
kolom kedua, pada blok program. Untuk lebih jelasnya menghentikan feeding beberapa saat, dengan kondisi
lihat gambar berikut : spindle masih berputar. Untuk lebih jelasnya kita lihat
simulasi blok programn G04 sebagai berikut :
k. Fungsi G 83
Fungsi G83 adalah aplikasi pemrograman
pengeboran dengan penarikan tatal keluar. Pada kolom
Z, diisi dengan nilai dalamnya pengeboran.
m. Fungsi G 82
Gambar Ilustrasi blok program G83 G82 adalah aplikasi program pengeboran
Contoh: langsung, dengan pemberhentian sesaat di akhir
pengeboran. Pada aplikasi ini kolom Z diisi dengan
dalamnya pengeboran.
n. Fungsi G 85
G85 adalah aplikasi program siklus pereameran.
Reamer bisa diartikan sebagai peluasan, yaitu peluasan
lubang hasil pengeboran. Pereameran dilakukan
Gambar Contoh gambar kerja simulasi G89
karena pada saat pembuatan lubang, tidak ada ukuran
mata bor yang cocok dengan diameter lubang yang Buatlah susunan program penghalusan dari Gambar di
akan dibuat. Pereameran juga berfungsi sebagai atas dengan metode absolut dan incremental.
penghalus lubang yang sudah dibuat. Pada aplikasi ini
kolom Z diisi dengan nilai kedalaman pereameran.
p. Fungsi M06
M06 adalah fungsi penggantian alat pada Mesin
Bubut CNCTU2A. Penggantian tool ini dilakukan pada
saat kita melakukan pembubutan komplek. Pada mesin
CNC-TU2A hal ini bias dilakukan langsung tanpa
melepas pahat dan mengantinya satu demi satu karena
mesin ini dilengkapi dengan revolver. Berikut adalah
ilustrasi blok pemrograman penggantian alat pada
Gambar Contoh gambar kerja simulasi G85 mesin CNC-TU2A :
Buatlah susunan program pereameran dari
gambar di atas dengan metode absolut dan
incremental.
Gambar Ilustrasi blok program M06
Gambar Revolver
o. Fungsi G 89 Pada aplikasi M06 ini kolom F diisi dengan
Fungsi G89 adalah alikasi program penghalusan sandi T, yaitu sandi perputaran revolver terhadap pisau
secara langsung, dengan tenggat waktu berhenti di aktif untuk menentukan jenis pisau baru. Karena
akhir penghalusan. Pada aplikasi ini kolom Z diisi bentuk tool yang berbeda, setiap tool memiliki selisih
dengan nilai kedalaman penghalusan. jarak (jarak setting) terhadap benda kerja yang berbeda
pula. Karena itu sebelum kita melakukan penggantian
alat pada pembubutan komplek, perlu dilakukan
setting tiap tool terhadap benda kerja. Adapun langkah-
Gambar Ilustrasi blok program G89 langkahnya sebagai berikut :
1) Menentukan urutan kerja alat potong
Keterangan :
Blok program N09-N24
Maksud dari gerak G00 pada blok N 09,
revolver dijauhkan dari benda kerja sebelum proses
penggantian tool. Sedangkan pada blok N 10, nilai X=
- 88, dan Z= 1150 adalah nilai selisih jarak setting Gambar gambar kerja simulasi G78.
pahat nomer 2 terhadap pahat kanan luar. Pada kolom
F blok program N 10, terisi T02, adalah perintah gerak Metode Absolut
revolver untuk berotasi sebanyak dua
Metode Incremental
r. Fungsi G 86
Fungsi G86 adalah aplikasi pemrograman siklus
pembubutan alur. Berikut adalah ilustrasi blok
pemrograman siklus pengaluran pada mesin CNC-
TU2A: