Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penulisan laporan ini berdasarkan wujud dari aplikasi teory yang telah kita dapatkan
dibengkel ataupun diluar bengkel. Dalam kerja gerinda silindris sangat dituntut sekalii
kesabaran dan ketelitian yang extra supaya mendapatkan hasil yang mulus dan presisi pada
benda kerja.

Pelaksanaan praktek ini merupakan langkah awal dalam membentuk dan mencetak tenaga
kerja yang berkualitas dan siap untuk diterjunkan kedunia iindustri karena pada era
globalisasi sangat dituntut sekali seorang tenaga kerja yang berkualitas dan siap untuk
diterjunkan kedunia industri. Karena dalam dunia industri sangat dituntut sekali seorang
tenaga kerja yang memiliki kualitas dan kuantitas kerja yangg baik, maka akan lahirlah
seorang tenaga kerja yang profesional yang ahli dibidangnya.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Praktikan mampu mengetahui komponen atau bagian bagian dari mesin CNC TU-
3A
2. Praktikan dapat membuat koding yang sesuai dengan benda kerja yang diproses
3. Praktikan dapat mengoprasikan sebuah mesin CNC TU 3A untuk pengerjaan benda
kerja
1.3 Rumusan Masalah

Dalam proses CNC turningadalah untuk mengetahui ketelitian pemrograman dan kekasaran
dari suatu benda kerja yang di hasilkan kemudian. Hasil dari proses turning tersebut dapat
memenuhi standart yang telah di tentukan oleh keteknikan dan produksi manufaktur.

Proses CNC turning yang di lakukan di laboratorium CNC meliputi :

Pemrograman dan pengopersian mesin CNC training Unit (TU) 2A.


Analisa perubahan dimensi dan kekerasan yang terjadi pada benda kerja setelah
dibubut.
1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, pada BAB ini diterangkan Latar Belakang, Tujuan Praktikum,
Rumusan Masalah dan Sistematika Penulisan

BAB II PEMBUATAN BENDA KERJA, pada BAB ini diterangkan Teori Dasar

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM, pada BAB ini diterangkan Diagram Alir Praktikum
, Prosedur Praktikum, Alat dan Bahan

1
BAB IV TUGAS PRAKTIKUM, pada BAB ini diterangkan tentang Gambar Benda Kerja
Tugas, Tahapan Penyayatan Benda Kerja Tugas, Program Benda Kerja Tugas

BAB V PEMBAHASAN, pada BAB ini Diterangkan tentang Gambar Benda Kerja
Praktikum, Tahapan Penyayatan Benda Kerja Praktikum, Program Benda Kerja Praktikum

BAB VI PENUTUP, pada BAB ini Diterangkan tentang Kesimpulan dan Saran

2
BAB II
PEMBUATAN BENDA KERJA
2.1 Pengertian dan Standarisasi Mesin CNC TU 3A

Mesin CNC TU - 3A adalah salah satu mesin perkakas dengan teknik pengerjaan secara
otomatis yang dikontrol dengan computer, yaitu intruksi numerical yang dinyatakan
dalam suatu program.

Gambar 2.1Mesin Milling CNC TU 3A

Spesifikasi Mesin CNC TU 3A


Merk : Emco (Austria)
Jenis : Milling / Frais
Model : TU CNC 3A
Spindel utama : - Putaran : 50 - 320 rpm
- Daya Input : 500 W
- Daya Output : 300 W
Jumlah pahat : 5 buah
Gerakan pahat : - jarak sumbu x = 0-99,99 mm
- jarak sumbu y = 0-199,99 mm
- jarak sumbu z = 0-199,99 mm
- Feed = 2-499 mm/min
= 2 -199 mm/min
-Feed Overite = PU : 0 -120 %
= TU : 30 40 %
Ketelitian : 0,01 mm

1. Bagian Mekanik
a. Motor Utama
Fungsi dari motor utama adalah untuk menggerakkan spindel sehingga chuck ikut
berputar. Motor ini adalah motor jenis DC dengan kecepatan putaran bervariasi.
Identifikasi dari motor ini adalah sebagai berikut :

3
Panjang Putaran = 50 300 putaran / menit
Tenaga = 500 W

Gambar 2.2 Motor Utama


b. Eretan
Eretan adalah penggerak jalannya mesin 3 aksis yang memiliki dua fugsi gerakkan
kerja yaitu pada posisi vertikal dan posisi horizontal yang masing- masing dibagi tiga
bagian pergerakan.

Gambar 2.3 Eretan


c. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak eretan, terdapat 2 step motor. Satu step motor
untuk penggerak sumbu x dan y dan satu step motor untuk penggerak sumbu z.
Identifikasi dari step motor ini adalah:
Jumlah 1 putaran 72 langkah
Momen putaran 0,5 Nm
Kecepatan gerak Variabel
Gerakan cepat maksimum = 100 mm/menit
Gerakan pengoperasian program = 2 499 mm/menit

4
Gambar 2.4 Step Motor
d. Rumah Alat Potong
Digunakan untuk menjepit penjepit alat potong (tool holder) pada waktu proses
pengerjaan benda kerja. Adapun sumber putaran dihasilkan dan putaran utama yang
mempunyai kecepatan putaran antara 50 500 putaran/menit. Pada mesin milling CNC
TU-3A ini hanya memungkinkan menjepit alat potong untuk proses pengerjaan dengan
layanan mesin CNC.

Gambar 2.5 Rumah Alat Potong


e. Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat proses pengerjaan. Ragum
pada mesin ini dioperasikan secara manual.
Terdapat tiga jenis ragum antara lain:
1. Bench Vise
Ragum yang bergerak pada bagian belakang.

Gambar 2.6 Bench Vise


2. Parallel Vise
Ragum dimana bagian yang bergerak adalah bagian depan.

5
Gambar 2.7 Parallel Vise
3. Universal Vise
Ragum dimana bagian yang bergerak adalah bagian depan dan bagian belakang.

Gambar 2.8 Universal Vise


f. Alat Potong / Pahat
Alat potong yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara mengkikis
benda kerja. Jenis pahat ada bermacam macam tergantung penggunannya.

Gambar 2.9 Pahat

g. Meja Mesin (Sliding Bed)

6
Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur gerakan sketsa mesin.Meja mesin
terletak di atas eretan, sehingga meja mesin digerakkan oleh eretan. Kebersihan harus
tetap dijaga karena kerusakkan dari permukaan meja akan mempengaruhi hasil
plotter.

Gambar 2.10 Meja mesin


2. Bagian Pengendali Kontrol
Bagian kontrol yang merupakan box control tulisan mesin yang berisi tombol
tombol dan sakelar yang dilengkapi motor.Adapun pengendali sistemkontrol tersebut
adalah sebagai berikut.

Gambar 2.11 Kontrol Panel CNC TU 3A


1. Sakelar Utama
Sebagai pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali (sakelar pada posisi 1 mesin
ON, sakelar pada posisi 0 mesin OFF).

Gambar 2.12 Sakelar Utama


2. Lampu Kontrol Sakelar Utama
Sebagai indikator sumbu utama.

7
Gambar 2.13 Lampu Kontrol Sakelar Utama
3. Tombol Darurat
Untuk memutus aliran listrik ke mesin, digunakan juga jika terjadi kesalahan
program.

Gambar 2.14 Tombol Darurat


4. Sakelar Sumbu Utama
Sakelar yang digunakan untuk memutar / menjalankan sumbu utama.Jika sakelar
menunjuk ke CNC, maka mesin bergerak otomatis.Jika menunjuk ke 1, maka mesin
bergerak manual.

Gambar 2.15 Sakelar Sumbu


Utama
5. Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
Sebagai Pengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu utama. Kecepatan
putarnya antara 300 2000 putaran / menit.
Perbedaan antara pengatur kecepatan pada CNC TU 2A dan CNC TU 3A adalah:
Pada CNC TU 2A, pengatur kecepatannya terdapat indikator presentase
kecepatannya.
Pada CNC TU 3A, pada pengatur kecepatannya hanya terdapat angka angka
dari kecepatannya.

Gambar 2.16 Pengatur Kecepatan Sumbu Utama


6. Amperemeter
Menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor penggerak alat potong mesin
milling CNC TU-3A. Arus maksimum yang digunakan pada motor penggerak
adalah 4A.

8
Gambar 2.17 Amperemeter

7. Tombol Aktif Pelayan Manual


Sebagai pengatur untuk menambah dan mengurangi posisi X+; X-; Z pada
pelayanan manual.

Gambar 2.18 Tombol Aktif Pelayan Manual


8. Tombol Gerakan Cepat
Menggerakkan pahat ke arah x,y,z secra manual dengan cepat.

Gambar 2.19 Tombol Gerakan Cepat


9. Tombol Pengatur Kecepatan Asutan
Sebagai pengatur kecepatan asutan hanya digunakkan pada pengoperasian manual.

Gambar 2.20 Tombol Pengatur Kecepatan Asutan


10. Tombol Matrik / Inchi
Untuk mengatur satuan atau memilih satuan yang digunakkan dalam program.

Gambar 2.21 Tombol Matrik / Inchi


11. Indikator Jalannya Proses
Sebagai display atau tampilan yang menunjukkan jalannya proses.

Gambar 2.22 Indikator Jalannya Proses


12. Lampu Kontrol Pelayanan Manual
Lampu indikator pergerakan pahat ke arah sumbu x,y,z secara manual.

9
Gambar 2.23 Lampu Indikator Pelayanan Manual
13. Tombol Pelayan Manual / CNC
Sebagai menu pilihan untuk memilih pelayanan CNC/manual

Gambar 2.24 Tombol Pelayan Manual / CNC


14. Tombol Hapus
Untuk menghapus data yang salah.

Gambar 2.25 Tombol Hapus


15. Tombol Pemindah Sajian
Untuk memindahkan kursor dalam penulisan program.

Gambar 2.26 Tombol Pemindah Sajian


16. Tombol Memori
Untuk menyimpan data/program yang di ketik/di masukkan

Gambar 2.27 Tombol Memori


17. Tombol Miss Cleaner
Untuk mengecek kesalahan program.

Gambar 2.28 Tombol Miss Cleaner


18. Tombol REV
Untuk memindah kursor kembali ke nomor blok program sebelumnya.

Gambar 2.29 Tombol REV


19. Tombol FWD

10
Untuk memindah kursor menuju ke nomor blok program berikutnya.

Gambar 2.30 Tombol FWD


20. Tombol START
Untuk mengeksekusi program secara keseluruhan.

Gambar 2.31 Tombol START

2.2 Prinsip Kerja Mesin CNC 3A


Prinsip kerja mesin CNC TU 3A adalah meja bergerak melintang dan horizontal,
sedangkan pisau / pahat berputar. Untuk arah gerak persumbuan tersebut diberi lambang
persumbuan sebagai berikut:

Gambar 2.32 Skema Pergerakan Koordinat Mesin CNC TU3A


a) Sumbu x untuk arah gerakan horizontal
Untuk sumbu x, arah positif tejadi bila gerakan pahat menuju arah kanan, sedangkan
arah negatif adalah arah gerakan pahat menuju arah kiri. Jarak sumbu x adalah 0
199 mm.
b) Sumbu y untuk arah gerakan melintang
Untuk sumbu y, gerakan positif seandainya pahat bergerak mendekati kita dan
negatif jika pahat bergerak menjahui kita. Jarak sumbu y adalah 0 199 mm.
c) Sumbu z untuk arah gerakan vertikal
Kedudukan sumbu yang satu dengan lainnya tegak lurus, untuk sumbu z, arah positif
adalah arah dimana gerakan pahat menuju ke atas, sedangkan arah negatif adalah
arah gerakan pahat ke bawah. Jarak sumbu z adalah 0 199 mm.

2.3 Sistem Koordinat Mesin CNC TU 3A


Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah
numerik melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap - tiap
mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik
yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara
mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :

11
a) Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan
adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin
berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat)
benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais,
titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang
akan dikerjakan.

D
3

B C

A(0,0) 1 4
Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di B kemudian bergerak menuju titik C.
selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik D maka titik acuannya dari titik B.
b) Sistem Incremental
Pada sistem ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah
selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin
bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan
pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong
itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.

0 1 4

12
Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di A kemudian bergerak menuju titik B.
Selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik C maka titik acuannya dari titik B.
Karena titik terakhir bor menjadi titik acuan awal.

2.4 Perintah-Perintah Pemrograman


Fungsi G (G-kode),format blok
G (going) adalah perintah dasar untuk menggerakkan pahat.
G00 : Gerakan cepat
V: N3/G00/X5/Y4/Z5
H: N3/G00/X4/Y5/Z5
G01 : Interpolasi lurus
V: N3/G01/X5/Y4/Z5/F3
H: N3/G01/X4/Y5/Z5/F3
G02 : Interpolasi melingkar searah jarum jam
Kuadran:
V: N3/G02/X/5/Y4/Z5/F3
H: N3/G02/X/4/Y5/Z5/F3
N3/M99/J2/K2 (lingkaran sebagian)
G03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
Kuadran;
V: N3/ G02/G03 /X5/Y4/Z5/F3
H: N3/ G02/G03 /X4/Y5/Z5/F3
N3/M99/J2/K2(lingkaran sebagian)
G04 : Lamanya tinggal diam
N3/G04/X5
G21 : Blok kosong
N3/G21
G25 : Memanggil sub. program
N3/G25/L(F)3
G27 : Instruksi melompat
N3/G27/L(F)3
G40 : Komensasi radius pisau hapus
N3/G40
G45 : Penambahan radius pisau
N3/G45
G46 : Pengurangan radius pisau
N3/G46
G47 : Penambahan radius pisau 2 kali
N3/G47
G48 : Pengurangan radius pisau 2 kali
N3/G48
G64 : Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
N3/G64

13
G65 : Pelayanan pita magnet (Fungsi penyetelan)
N3/G65
G66 : Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232
N3/G66
G72 : Siklus pengefraisan kantong
V: N3/G72/X5/Y4/Z5/F3
H: N3/G72/X4/Y5
G73 : Siklus pemutusan tatal
N3/G73/Z5/F3
G74 : Siklus penguliran (jalan kiri)
N3/G74/K3/Z5/F3
G81 : Siklus pemboran tetap
N3/G81/Z5/F3
G82 : Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam
N3/G82Z5/F3
G83 : Siklus pemboran tetap dengan pembuangan total
N3/G83Z5/F3
G84 : Siklus penguliran
N3/G84/K3/Z5/F3
G85 : Siklus mereamer tetap
N3/G85/Z5/F3
G89 : Siklus mereamer tetap dengan tinggal diam
N3/G89/Z5/F3
G90 : Pemrograman nilai absolut
N3/G90
G91 : Pemrograman nilai inkremental
N3/G91
G92 : Penggeseran titik referensi
V: N3/G92/X5/Y4/Z5
H : N3/G92/X4/Y5/Z5
V= vertikal/tegak
H=Horizontal/mendatar

Fungsi M, Format blok


M (Miscellaneous) adalah fungsi pembantu untuk mengontrol on/off function yang
ada pada mesin serta membantu melengkapi perintah dengan menggunakan G code.
M00 : Diam
N3/M00

M03 : Spindle frais hidup, searah jarum jam


N3/M03
M05 : Spindle frais mati
N3/M05
M06 : Penggeseran alat, radius pisau frais masuk

14
N3/M06/D5/S4/Z5/T3
M17 : Kembali ke program pokok
N3/M17
M08
M09
M20 Hubungan keluar
M21 N3/M2
M22
M23

M26 : Hubungan Keluar - impuls


N3/M26/H3
M30 : Program berakhir
N3/M30
M98 : Kompensasi kocak/kelonggaran otomatis
N3/M98/X3/Y32/Z3
M99 : Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan
G02/G03)
N3/M99/J3/K3
Tanda tanda Alarm
A00 : Salah kode G/M
A01 : Salah Radius/M99
A02 : Salah nilai z
A03 : Salah nilai F
A05 : Tidak ada kode M30
A06 : Tidak ada kode M03
A07 : Tidak ada arti
A08 : Pita habis pada penyimpanan kaset
A09 : Program tidak ditemukan
A10 : Pita kaset dalam pengamanan
A11 : Salah Pemuatan
A12 : Salah pengecekan
A13 : Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 : Salah posisi kepala frais/penambahan jalan dengan LOAD /M
atau /M
A15 : Salah nilai Y
A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 : Salah sub. program
A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol

15
Kombinasi tombol
+ : menyisipkan 1 baris blok program

+ : menghapus 1 baris blok program


+ : kembali ke program awal
+ : eksekusi program berhenti sementara
+ : menghapus program keseluruhan
+ : menghapus alarm
1 + : pengecekan program selain dengan M

2.4 Penentuan Parameter Permesinan


Mendapatkan asutan dan dalamnya pemotongan

Gambar 2.33 Grafik pengefraisan


Contoh pembacaan grafik :
Diketahui: diameter pisau freish di 20mm
harga t: 2,5cm
Potongkan harga t ke kanan hingga memotong garis d=20mm, kemudian tarik ke bawah
hingga mendapat harga feed 70mm/menit.

16
Pemboran

Gambar 2.34 Grafik Pemboran


Contoh pembacaan grafik:
Diketahui: bahan aluminium
d: 9 mm
tarik dari nilai diameter ke kenan dan potongkan dengan garis aluminium, maka akan
menemukan harga F= 150mm/menit.

Mendapatkan kecepatan putaran

Gambar 2.35 Grafik Kecepatan (Putar)-Kecepatan Potong Asutan


Contoh pembacaan grafik:
Diketahui: d: 20mm (diameter pisau frais)
Vs: 25mm/menit
Potongkanlah garis diameter dengan Vs tarik ke kiri dan akan menemukan v= 400 rpm.

17
2.5 Macam-macam Pahat CNC 3A
1. End Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk proses milling kasar dan akhir.

Gambar 2.36 End Mill


2. Ball nose Mill adalah jenis tool yang nilai corner radius selalu setengah dari nilai
diameter.

Gambar 2.37 Ball Nose Mill


3. Dovetail Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk permesinan slot bentuk ekor
merpati.

Gambar 2.38 Dovetail Mill


4. Face Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk milling permukaan.

Gambar 2.39 Face cutter


5. Lollipop Mill adalah jenis tool yang digunakan dalam operasi 5-axis simultan.

Gambar 2.40 Lollipop Mill


6. Thread Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk membuat ulir dalam atau luar.

Gambar 2.41 Thread Mills

18
7. Reamer adalah jenis tool yang digunakan untuk membuat lubang presisi.

Gambar 2.42 Reamer

19
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir Praktikum

Mulai

Literatur

Persiapan Alat dan Bahan

Mengukur Dan Memotong


Benda Kerja

Melakukan Perhitungan
Benda Kerja

Mengoperasikan CNC
TU -3A

Proses

Evaluasi

Berhasil Gagal

Kesimpulan

SELESAI

20
3.2 Prosedur Praktikum

Langkah - langkah pengoprasian Mesin CNC TU 3A :

1. Menghidupkan CNC dengan memutas konci.


2. Memasang benda kerja pada cekam.
3. Mengecek apakah benda kerja terpasang dengan benar.
4. Mengkaliberasi benda kerja dengan hitungan pemograman yang sudah ada.
5. Setelah kaliberasi tekan H/C untuk masuk ke tabel programan.
6. Memasukan program yang sudah dibuat.
7. Mengecek program yang sudah di input.
8. Memutar tombol ke arah otomatis setelah program dimasukan semua.
9. Menekan start untuk memulai pengoprasian.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum

21
BAB IV

TUGAS PEMOGRAMAN

4.1 Gambar Benda Kerja Tugas

22
4.2 Tahapan Penyayatan Benda Kerja Tugas

23
4.3 Program Benda Kerja Tugas

No G/M X Y Z F
1 M03
2 G00 -900 900 0 0
3 G01 0 0 -400 50
4 G01 -1610 0 0 50
5 G03 -890 800 0 50
6 M99 I=890 J=100 K=0
7 G03 -890 800 0 50
8 M99 I=0 J=900 K=0
9 G01 -820 0 0 50
10 G03 -790 790 0 50
11 G01 0 3420 0 50
12 G03 890 890 0 50
13 G01 3520 0 0 50
14 G03 690 -690 0 50
15 G01 0 -1220 0 50
16 G03 -800 -890 0 50
17 M99 I=100 J=890 K=0
18 G03 800 -890 0 50
19 M99 I=900 J=0 K=0
20 G01 0 -1310 0 50
21 G00 0 0 400 50
22 G00 0 4200 0 50
23 G01 0 0 -400 50
24 G01 -1956 -1692 0 50
25 G01 0 0 -200 50
26 G01 0 -600 0 50
27 G01 0 300 0 50
28 G01 300 0 0 50
29 G01 -600 0 0 50
30 G01 0 0 200 50
31 G01 -1380 0 0 50
32 G01 0 0 -200 50
33 G01 -600 0 0 50
34 G01 300 0 0 50
35 G01 0 300 0 50
36 G01 0 -600 0 50
37 G01 0 0 400 50
38 G01 1123 -1600 0 50
39 G01 0 0 -200 50
40 M06 D=200 S=1000 H=0 T=0
41 G72 800 -800 0 50
42 G01 0 0 200 50
43 G01 -1718 -329 0 50
44 G01 -600 0 0 50
45 G01 300 0 0 50
46 G01 0 300 0 50
47 G01 0 -600 0 50

24
48 G01 -223 4755 0 50
49 G01 0 0 -200 50
50 G01 424 424 0 50
51 G01 -212 -212 0 50
52 G01 -212 212 0 50
53 G01 424 -424 0 50
54 G01 0 0 200 50
55 G01 4560 83 0 50
56 G01 0 0 -200 50
57 G01 0 0 200 50
58 G01 0 240 0 50
59 G01 0 0 -200 50
60 G01 -300 0 0 50
61 G01 0 600 0 50
62 G01 0 -300 0 50
63 G01 0 0 200 50
64 G01 0 240 0 50
65 G01 0 0 -200 50
66 G01 0 0 200 50
67 G01 -326 -2581 0 50
68 G01 0 0 -200 50
69 M06 D=200 S=1000 H=0 T=0
70 G72 800 -800 0 50
71 G01 0 0 200 50
72 G01 2000 4000 0 50
73 M30
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91

25
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Gambar Benda Kerja Praktikum

26
5.2 Tahapan Penyayatan Benda Kerja Praktikum

27
5.3 Program Benda Kerja Praktikum

No G/M X Y Z F
00 M03
01 G00 -1642 1200
02 G01 0 0 -350 50
03 G01 -616 0 0 50
04 G03 -742 500 0 50
05 M99 I = 742 J = 300 K=0
06 G03 -742 -500 0 50
07 M99 I=0 J = 800 K=0
08 G01 -510 0 0 50
09 G03 -543 548 0 50
10 G01 0 404 0 50
11 G03 600 848 0 50
12 M99 I = 300 J = 848 K=0
13 G03 -600 848 0 50
14 M99 I = 900 J=0 K=0
15 G01 0 404 0 50
16 G03 548 548 0 50
17 G01 510 0 0 50
18 G03 742 -500 0 50
19 M99 I = 742 J = 300 K=0
20 G03 742 500 0 50
21 M99 I=0 J = 800 K=0
22 G01 616 0 0 50
23 G03 442 -442 0 50
24 G01 0 -510 0 50
25 G03 -600 -848 0 50
26 M99 I = 300 J = 848 K=0
27 G03 600 -848 0 50
28 M99 I = 900 J=0 K=0
29 G01 0 -510 0 50
30 G03 -442 -442 0 50
31 G01 0 600 0 50
32 G01 -158 0 0 50
33 M06 D = 300 S = 1000 H=0 T=0
34 G72 -3000 3000
35 G00 0 0 150 0
36 G01 -1200 0 0 50
37 G01 0 -900 0 50
38 G25 0 0 0 L = 54
39 G01 -2100 -2100 0 50
40 G25 0 0 0 L = 54
41 G01 2100 2100 0 50
42 G25 0 0 0 L = 54
43 G01 2100 -2100 0 50
44 G25 0 0 0 L = 54
45 G01 -1500 -1200 0 50
46 G01 0 0 -300 50
47 G01 -2000 0 0 50
48 G01 0 1200 0 50
49 G01 -2000 0 0 50

28
50 G01 0 1200 0 50
51 G01 -2000 0 0 50
52 G00 0 0 450
53 G01 0 0 -150 50
54 G00 0 0 150
55 M17
56 G00 5000 -8000 0 0
57 M90

29
BAB VI

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Praktikan mampu mengetahui komponen atau bagian-bagian dari mesin CNC TU


3A
2. Praktikan dapat membuat koding yang sesuai dengan benda kerja yang akan diproses
3. Praktikan dapat mengoprasikan sebuah mesin CNC TU 3A untuk pengerjaan benda
kerja

5.2 Saran

Laboratorium : Untuk Laboratorium harus ditata lagi penempatan tempat mesinnya


supaya lebih rapih dan kita lebih nyaman ketika saat praktikum.

Asisten : Untuk Asisten menurut saya pribadi sudah baik tetapi untuk system
praktikumnya terlalu ketat, okelah untuk disiplin tapi menurut saya ga semua orang
bisa langsung adaptasi dan masuk apa yang di inginkan aslab.

30
DAFTAR PUSTAKA

Assisten, 2017, Modul Praktikum Teknik Manufaktur II, Cilegon:


Laboratorium Praktikum Teknik Manufaktur II

https://i-hidayat.blogspot.co.id
http://guruinsight.wordpress.com/2012/11/05/pemograman-mesin-cnc-tu-3a/
http;//daviddarling.info
http://ridgid.com
http://qbriz.com
http://yohan46.blogspot.com/2012/04/mesin-penggurdi.html

31
LAMPIRAN

- Form Work Intruction


- Catatan Program

32
33

Anda mungkin juga menyukai