Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH

TEKNIK PEMELIHARAAN PERAWATAN DAN

PERBAIKAN MESIN

Disusun oleh :

NAMA : BAGAS TRIYA LEKSANA

NIM : 200103011

KELAS : TM 2B

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI CILACAP

TAHUN 2021 / 2022


PENDAHULUAN

Perawatan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk


memelihara atau menjaga suatu barang / peralatan yang dirawat agar tetap dapat
berfungsi dengan baik. Perawatan terhadap mesin–mesin produksi sangat penting
untuk menjaga kelancaran proses produksi agar dapat berjalan dengan normal dan
menghemat biaya produksi, sehingga demand dapat terpenuhi tepat pada
waktunya. Apabila perawatan dilakukan terlambat, maka akan menimbulkan
kerugian bagi perusahaan. Salah satu hal yang dapat menyebabkan proses
produksi berhenti adalah kerusakan yang terjadi pada mesin. Umumnya kerja
mesin selalu berurutan dan apabila salah satu komponen menjadi masalah maka
akan menimbulkan masalah dengan komponen lain.

Menurut Dhillon (1997) manajemen perawatan dapat digunakan


untuk membuat sebuah kebijakan mengenai aktivitas perawatan, dengan
melibatkan aspek teknis dan pengendalian manajemen ke dalam sebuah program
perawatan. Semakin tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem,
kebutuhan akan manajemen dan pengendalian di perawatan menjadi semakin
penting. Perawatan adalah semua tindakan yang penting dengan tujuan untuk
menghasilkan hasil yang baik atau untuk mengembalikan kedalam keadaan yang
memuaskan.
Pengertian dan cara kerja mesin

Mesin Bubut CNC adalah mesin dimana benda kerja atau part di cekam
dan diputar oleh spindle (poros pemutar) utama, sementara alat potong yang
digunakan, dipasang dan bergerak dalam berbagai sumbu (axis). Mesin Bubut
CNC pada umum nya digunakan untuk proses manufaktur berbagai barang,
dimana benda kerja di cekam dan di putar dan alat potong diposisikan untuk
proses operasi OD( diameter luar ) dan ID ( diameter dalam ), seperti contoh :
poros dan pipa. Mesin Bubut CNC ini cocok untuk part – part yang mempunyai
simetri / bentuk lingkaran dan poros yang dapat dicekam ( dicekam secara
melingkar ) pada spindle (poros pemutar).

Mesin CNC Bubut yang sederhana beroperasi pada 2-sumbu (axis) dan
alat potong diposisikan secara tetap pada 8 – 24 station turret ( magazin tempat
menyimpan alat potong ). Proses berputarnya part / benda kerja disebut ‘Turning”,
oleh karena nya beberapa tipe Mesin CNC Bubut juga disebut CNC Turning
Machines. Alat Frais / Milling ( alat potong berputar dengan bahan baku / material
pada posisi tetap atau diam), boring (proses memperbesar ukuran lubang) dan
tapping ( proses untuk membuat ulir di dalam lubang ) ini biasanya digerakan oleh
sistem penggerak terpisah yang ada dalam turret. Tergantung dari aplikasi nya,
alat potong Bergerak (alat potong dengan sistem penggerak terpisah) di pasang
untuk proses pemesinan sumbu aksial dan radial. Hal ini dapat ditemukan pada
Mesin CNC Bubut 3 sumbu(axis) atau CNC Turning Machines 3-axis.
Mesin Bubut dengan opsi tambahan seperti sumbu-Y, spindle (Poros
Pemutar) tambahan, atau opsi tambahan khusus untuk otomasi umumnya disebut
“Turning Centres”. Alat Canggih ini mampu melakukan proses pemesinan part
yang rumit – melebihi standar pemesinan bubut diameter luar dan diameter dalam
dan mungkin melibatkan proses frais / milling, drilling (pembuatan lubang) , dan
tapping (pembuatan ullir) untuk menyelesaikan pembuatan part dalam satu kali
konfigurasi. Melakukan proses dari bahan baku / material hingga menjadi produk
jadi dilakukan dalam sebuah mesin “satu-untuk-semua” akan meningkatakan
produktifitas secara signifikan
BAGIAN – BAGIAN MESIN
1. Headstock atau kepala tetap

Bagian ini tidak jauh beda dengan mesin bubut konvensional. Pada
bagian ini terdapat motor penggerak yang berfungsi untuk memutar
spindle utama dan susunan roda gigi. Susunan roda gigi ini berfungsi
untuk mengatur kecepatan putaran mesin. Namun, cara mengatur
kecepatan putaran mesin tidak lagi menggunakan handle. Tetapi
menggunakan program/perintah yang dimasukkan melalui panel.  Sebagai
pengikat benda kerja, pada bagian ini dipasang cekam (chuck).

2. Meja Mesin Bubut CNC (CNC Lathe Bed)

Meja mesin ini digunakan sebagai landasan atau lintasan untuk alat
potong yang dipasang pada turret. Umumnya dibuat dari bahan yang
dikeraskan agar tidak mudah terkikis pada saat terkena gesekan.
3. Cekam (Chuck)
Cekam berfungsi untuk menjepit benda kerja yang akan diproses.
Pencekaman benda kerja harus benar-benar kuat. Sehingga hasil
pengerjaan menjadi maksimal.
4. Kepala Lepas (Tailstock)

Bagian ini berfungsi sebagai pendukung cekam dalam pencekaman


benda kerja. Misalnya untuk benda kerja yang relatif panjang, sehingga
gerakan atau putarannya menjadi lebih stabil.
Selain itu, kekuatan pencekamannya juga lebih kuat. Posisi benda
kerja tidak mudah bergeser, sehingga proses pemesinan dapat diselesaikan
dengan lancar. Hasilnya juga maksimal.

5. Tailstock Quil
Tailstock quil berfungsi untuk melakukan memperkuat pencekaman.
Dengan bantuan tekanan hidrolik/pneumatik. Karena ketika kita
mendekatkan tailstock dengan benda kerja dan menempelkannya.
Itu hanya memposisikan ujung tailstock dekat dengan benda kerja.
Sehingga membutuhkan tekanan dari tailstock quill untuk memperkuat
pencekaman.

6. Pedal kaki (foot switch atau foot pedals)

Pedal kaki ini digunakan untuk mengatur chuck dan tailstock. Dengan
pedal ini kita dapat memasang dan melepas benda kerja dengan mudah.
Bisa digunakan untuk membuka dan menutup cekam.  Pedal ini juga
berfungsi untuk memajukan dan memundurkan tailstock.
7. Panel Kontrol CNC (CNC Control Panel)

Panel Kontrol ini adalah otak dari mesin CNC. Semua program CNC
dimasukkan melalui panel ini. Operator mesin mengendalikan seluruh
mesin menggunakan tombol-tombol yang ada pada panel ini. Dimulai dari
menyalakan mesin sampai selesainya pekerjaan.
Dapat juga digunakan untuk membuat program baru atau mentransfer
program melalui usb port yang tersedia. Bagian ini adalah bagian
terpenting dalam pengendalian mesin.
8. Tool Turret

Berbeda dengan mesin bubut konvensional. Peran toolpost


digantikan dengan tool turret. Alat potong yang dibutuhkan dipasang pada
turret. Ada berbagai macam tool turret, baik itu menurut bentuk dan
jumlah alat potong yang dapat dipasang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dhillon, B.S., Reliability Engineering in System Design and Operation,
Hlm. 12-25, Van Nostrand Reinhold Company, Inc., Singapore, 1997

2. Jardine, A.K.S. and Tsang, A. H. C., Maintenance, Replacement, and


Reliability, Hlm. 35-150, Pitman Publishing Corporation, Canada, 2006

3. Corder, A.S., Teknik Manajemen Pemeliharaan, Hlm. 5-42, Penerbit


Erlangga, Jakarta, 1988

4. Gaspersz, V., Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi


Dengan ISO 9001:2000, MBNQA, Dan HCC

Anda mungkin juga menyukai