Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 LATAR BELAKANG

- Bentuk hasil pemesinan ditentukan seperti presisi ukuran, segi beraturan yang
dikehendaki.

- proses pembentukan profil segi beraturan pada proses pemesinan seperti pengindekan
menggunakan besar derajat, menggunakan perantara dividing head.

- alat bantu-bantu profil segi beraturan sederhana pada proses pemesinan seperti tirus,
segi enam, profil ulir.

-ke alat bantu segi beraturan dalam jumlah banyak yang dikehendaki

-proses pembagian sudut menggunakan motor stepper

1.1 Latar belakang

Semakin banyak produk yang dibuat melalui proses pemesinan konvensional maupun non-
konvensional adalah hasil dari kemajuan teknologi di bidang manufaktur. Banyak industri
yang bergerak di bidang manufaktur berusaha meningkatkan kualitas dengan menggunakan
proses yang tepat untuk menghasilkan kualitas yang tinggi dan keakuratan dalam dimensi.

Proses drilling atau disebut juga proses drill merupakan proses pemesinan lainnya.
Umumnya di bengkel atau workshop proses ini disebut dengan proses pengeboran, namun
istilah ini kurang tepat. Proses drill menggunakan mata bor (twist drill) untuk membuat
lubang berbentuk bulat, sedangkan proses bor adalah proses memperlebar atau memperbesar
lubang dapat dilakukan dengan batang bor yang tidak hanya dilakukan pada mesin drill,
tetapi juga dengan mesin bubut, mesin frais, atau mesin bor.

Sedangkan proses pemesinan milling adalah pemotongan benda kerja dengan mata
potong yang berputar. Pemotongan dengan gigi potong yang banyak di sekitar pisau ini dapat
menghasilkan proses pemesinan yang lebih cepat. Mesin milling adalah mesin perkakas yang
menggunakan pisau untuk mengerjakan atau menyelesaikan permukaan benda kerja. Mesin
milling dapat memotong permukaan datar, menyudut, dan melengkung. Permukaan benda
kerja dapat memiliki kombinasi berbagai bentuk.

Untuk menjamin kualitas dan kelancaran proses pemotongan, diperlukan beberapa


alat pendukung. Pertama, chuck digunakan untuk mengunci benda kerja seperti roda gigi
pada mesin hobbing. Selama pemotongan, fixture juga diperlukan untuk menahan benda kerja
dalam posisi yang diinginkan, memastikan posisi yang tepat dan stabil. Tailstock sangat
penting untuk menstabilkan poros yang panjang selama proses pemotongan, terutama di
ujung yang jauh dari chuck. Sistem pelumasan dan pendinginan yang tepat juga penting untuk
menjamin umur panjang dan kualitas alat pemotong, serta untuk mencegah panas berlebihan
dan kerusakan benda kerja.

Sementara sistem otomatisasi mungkin diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan


konsistensi produksi. Semua alat pendukung ini bekerja bersama untuk memastikan bahwa
proses hobbing berjalan dengan lancar menghasilkan produk akhir yang berkualitas tinggi.

Selama proses ini, alat yang dikenal sebagai hob dipasangkan pada mesin hobbing
dan diputar bersama dengan benda kerja yang akan di proses. Untuk membentuk profil gigi
yang diinginkan dengan presisi tinggi, gigi pada hob secara bertahap menghilangkan material
dari benda kerja. Salah satu keunggulan utama proses hobbing adalah bahwa itu dapat
membuat gigi dengan toleransi yang ketat dan akurasi yang tinggi.

Ini menjadikan kecocokan untuk digunakan di berbagai industri seperti mobil,


penerbangan, dan manufaktur umum. Selain itu, hobbing sangat efektif dalam produksi
massal karena dapat menghasilkan banyak gigi dengan cepat dan konsisten. Dengan
kombinasi kualitas, efisiensi, dan presisi yang dihasilkannya, hobbing menjadi salah satu
proses utama yang mendukung produksi dengan gigi yang tepat dan berkualitas tinggi dalam
industri manufaktur.
Dalam proses pemesinan, divinding head adalah alat khusus yang digunakan untuk
memutar benda kerja dengan interval sudut yang tepat. Salah satu fungsi utamanya adalah
memastikan bahwa benda kerja dapat diposisikan dan diputar dalam sudut yang tepat saat
melakukan operasi pemesinan tertentu, seperti memotong gigi roda gigi atau membuat alur,
serta operasi simetris lainnya dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Divinding head terdiri
dari beberapa komponen penting, termasuk spindle yang berfungsi sebagai sumbu pusat
untuk memasang dan memutar benda kerja, mekanisme indexing yang memungkinkan
pembagian lingkaran benda kerja mejadi bagian-bagian sudut yang sama dan cicin gradasi
yang memungkinkan pengaturan sudut yang akurat. Prinsip kerja divinding head didasarkan
pada konsep indexing, di mana benda kerja diputar dengan peningkatan sudut tertentu untuk
setiap operasi pemesinan.
Divinding head digunakan untuk berbagai operasi, seperti pemotongan gigi,
pembuatan ulir, dan pengeboran lubang di sekitar lingkaran benda kerja. Kemampuan untuk
membuat komponen dengan geometri yang kompleks, ketelitian yang tinggi, fleksibilitas
dalam berbagai tugas pemesinan, dan efisiensi yang ditingkatkan dengan menghilangkan
kebutuhan akan indexing manual adalah beberapa keunggulan utamanya. Oleh karena itu,
divinding head adalah salah satu bagian penting dari proses pemesinan dan memainkan peran
penting dalam memastikan hasil yang presisi dan berkualitas tinggi.

Identifikasi masalah

 Adanya ketidakrataan pemakanan saat rasio putaran spindel berulang, memerlukan kontrol
yang lebih presisi.
 Perlunya pengembangan mekanisme yang memungkinkan rotasi kepala pembagi dari 0-90
derajat untuk akurasi pemakanan yang optimal.
 Masalah yang timbul terkait perbedaan putaran spindel dan kurangnya kontrol dalam proses
pemakanan.
 Tantangan dalam merancang sistem penggerak dan kontrol yang dapat menjamin rotasi
kepala pembagi dengan presisi dari 0 hingga 90 derajat.

KERANGKA TEORITIK
Dalam subbab ini, peneliti akan mengeksplorasi kerangka teoritik yang relevan untuk
pengembangan supporting tool hobbing pada mesin drill milling. Peneliti akan memulai
dengan mendeskripsikan beberapa produk yang ada di pasar, menyoroti kelebihan,
kelemahan, dan perbedaan mereka dengan produk yang peneliti kembangkan. Setelah itu,
peneliti akan menjelaskan pemilihan produk yang akan peneliti kembangkan berdasarkan
dukungan teori yang mendalam.

Kerangka teoritik yang salah


Penelitian ini dimulai dengan penjelasan menyeluruh tentang berbagai produk divinding head
hobbing yang telah tersedia di pasar. Pertama, akan dilakukan analisis untuk menunjukkan
kelebihan dan kelemahan masing-masing produk termasuk akurasi pembagian, kecepatan
operasi, keandalan sistem, dan efisiensi produksi. Selanjutnya, akan dibahas bagaimana
produk-produk tersebut berbeda dari segi desain, material yang digunakan, teknologi yang
digunakan, dan fitur khusus. Analisis ini akan membantu memahami tren pasar dan
kebutuhan pelanggan terkait dengan pengembangan divinding head hobbing.

Setelah menyelesaikan deskripsi produk saat ini, peneliti akan menuju tahan
pemilihan produk yang akan dibuat. Pilihan produk yang tepat akan bergantung pada
beberapa elemen penting. Pertama, peneliti akan mempertimbangkan teori. Ini akan
mencakup konsep-konsep dasar tentang pembuatan dan pengembangan mesin. Ini termasuk
prinsip desain yang baik, tren manfaktur terbaru, dan fungsional yang diperlukan. Selain itu,
ketersediaan sumber daya seperti modal, tenaga kerja, dan infrastruktur juga akan menjadi
pertimbangan penting.

Jika produk yang akan dikembangkan adalah modifikasi dari produk yang sudah ada,
peneliti akan menjelaskan secara rinci mengapa produk tersebut dipilih. Ini mencakup
menemukan bagian yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan, serta menjelaskan bagaimana
masing-masing bagian berhubungan satu sama lain saat mengembangkan divinding head
hobbing yang baru. Selama proses ini, peneliti akan mempertimbangkan hal-hal seperti
kompatibilitas sistem, perubahan yang mungkin diperlukan dalam desain, dan integrasi
teknologi baru. Dengan memanfaatkan kerangka teoritik yang menyeluruh ini, diharapkan
penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan divinding
head hobbing yang lebih baik. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek teknis dan desain
yang relevan, diharapkan penelitian ini dapat mencapai tujuan tersebut.

(2.1.3 Pemilihan Produk untuk Pengembangan) Komponen-komponen di kembangkan


Dividing Head Redesign: Anda dapat mengembangkan dividing head yang lebih
fleksibel dan presisi. Ini bisa meliputi peningkatan rentang gerak, peningkatan keakuratan
dalam pembagian putaran, dan desain yang lebih mudah disesuaikan dengan berbagai jenis
pekerjaan.

Tool Holding System Enhancement: Perbaikan pada sistem tool holding dapat
mencakup pengembangan mekanisme yang lebih kuat dan stabil untuk menahan dan
mengarahkan pahat dengan lebih presisi. Ini juga dapat melibatkan penggunaan material yang
lebih tahan aus dan teknologi penjepitan yang lebih canggih.
Indexing Mechanism Redesign: Anda dapat merancang ulang mekanisme indexing
untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam pembagian putaran mesin secara tepat. Ini
bisa mencakup peningkatan dalam sistem penggerak dan kontrol, serta penggunaan teknologi
yang lebih canggih untuk mengoptimalkan operasi indexing.

Integration with Computer Numerical Control (CNC): Integrasi mesin dengan sistem
CNC dapat meningkatkan presisi dan kecepatan dalam proses pembuatan. Anda bisa
mengembangkan sistem yang dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer,
sehingga meningkatkan efisiensi dan konsistensi dalam produksi.

Quality Control System: Pengembangan sistem kontrol kualitas dapat membantu


memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan. Ini dapat
mencakup pengembangan sensor dan perangkat pengukuran yang terintegrasi dengan mesin
untuk melakukan pengujian secara otomatis dan memberikan umpan balik secara langsung.

User Interface Improvement: Peningkatan pada antarmuka pengguna (user interface)


dapat membuat pengoperasian mesin menjadi lebih mudah dan intuitif. Anda bisa merancang
antarmuka yang lebih user-friendly dan memberikan informasi yang lebih lengkap tentang
status mesin dan proses produksi.

2.2 Produk yang Dikembangkan


Pengembangannya didasarkan pada teori dan paradigma yang relevan dalam
manufaktur dan rekayasa mesin. Pertama, memperhatikan ide desain yang efisien dan
ergonomis serta mengacu pada prinsip-prinsip desain yang memiliki teori ergonomis yang
memastikan agar penggunaannya nyaman dan efektif. Paradigma ini banyak didasarkan pada
karya-karya Don Norman tentang desain yang ramah pengguna serta teori ergonomic Lida
Belvadi dan lainnya (Belvadi, 2012; Norman, 2013).
Pengembangan produk menggabungkan ide-ide manufaktur terbaru, seperti
penggunaan material yang lebih baik dan teknologi produksi yang canggih. Professor seperti
George Diater dan Mikell Groover memberikan teori dan teknik manufaktur tentang material
(Diater, 2018; Groover, 2016). Penelitian ini juga membahas ide-ide dari sistem kontrol
sensorik dan otomatis yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecerdasan mesin dan
otomatisasi mesin. Karya Katsuhiko Ogata tentang teknologi sensorika dan sistem kontrol
merupakan referensi penting untuk paradigm aini (Ogata, 2010).
Konstruksi dan konsep produk yang akan dibuat didasarkan pada kombinasi
ide-ide yang mencakup desain geometris yang diperbarui, penggunaan material yang lebih
kuat dan tahan lama, dan penggabungan teknologi kontrol otomatis dan sensorika yang
canggih. Metode ini diharapkan akan menghasilkan produk yang akan meningkatkan kinerja
dan efisiensi mesin drill milling dalam proses manufaktur kontemporer.

Anda mungkin juga menyukai