Disusun Oleh
Ismarni
MM 222210014
Schey, John A., "Introduction to Manufacturing Processes", Mc Graw Hill Book Co. , Last
Edition
Amstead, B.M. P.F. Ostwald, M.l. Bagenan, "Manufacturing Processes", John Wiley &
Sons., Last Edition
MATERI POKOK
Perkembangan proses manufaktur modern dimulai sekitar tahun 1980-an. Terjadinya perang
sipil membuat banyak kemajuan proses manufaktur di Amerika. Eksperimen dan analisis
pertama dalam proses manufaktur dibuat oleh Fred W. Taylor ketika menerbitkan tulisan
tentang pemotongan logam yang merupakan dasar-dasar dari proses manufaktur. Kemudian
diikuti oleh Myron L., Begemen sebagai pengembangan lanjutan proses manufaktur
Untuk menghasilkan produk yang kompetitif, maka menjadi penting untuk merancang
produk yang lebih murah, berkaitan dengan material, proses manufaktur atau pemindahan
dan penyimpanannya. Suatu produk dirancang mempunyai kekuatan yang tinggi, tahan
korosi, mempunyai umur pakai yang panjang atau yang lain , namun demikian criteria
ekonomis tetap dipertimbangkan. Untuk komponen-komponen yang diproduksi secara masal,
perancangan disesuaikan denga mesin-mesin yang ada, yaitu untuk minimasi berbagai
macam waktu set-.up.
Pada dasarnya proses manufaktur benda kerja terutama yang berasal dari bahan logam dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Proses pengecoran
2. Proses pembentukan
3. Proses pemotongan
4. Proses penyambungan
5. Proses perlakuan fisik
6. Proses pengerjaan akhir.
Proses Pemotongan
Proses pemotongan hingga saat ini masih tetap merupakan proses yang paling banyak
digunakan (60% sampai dengan 80%) di dalam membuat suatu komponen-komponen mesin
yang lengkap. Dengan demikian tidak mengherankan jika sampai kini berbagai penelitian
mengenai proses pemotongan tetap dilakukan untuk berbagai tujuan.
Proses pemotongan logam adalah merupakan suatu proses yang digunakan untuk
menghilangkan sebagian dimensi dari benda kerja dengan mempergunakan mesin perkakas
potong dan pahat potong sehingga terbentuk komponen seperti yang dikehendaki. Dalam
istilah teknik, proses pemotongan ini sering disebut dengan nama metal cutting process.
Klasifikasi Proses Pemotongan Berdasarkan Gerak Relatif dari Pahat terhadap Benda
Kerja
Gerak relatif dari pahat terhadap benda kerja dapat dipisahkan menjadi dua macam gerakan
yaitu gerak potong (cutting movement) dan gerak makan (feeding movement). Menurut jenis
kombinasi dari gerak potong dan gerak makan, maka proses pemotongan dikelompokkan
menjadi tujuh macam proses yang berlainan, yaitu :
1. Proses membubut (turning)
2. Proses menggurdi (drilling)
3. Proses mengefreis (milling)
4. Proses menggerinda rata (surface grinding)
5. Proses menggerinda silindris (cylindrical grinding)
6. Proses menyekrap (shaping, planing)
7. Proses menggergaji atau memarut (sawing, broaching)
Elemen proses pemotongan tersebut (v, vf, a, tc, dan Z) dihitung berdasarkan dimensi benda
kerja dan/atau pahat serta besaran dari mesin perkakas. Besaran mesin perkakas yang dapat
diatur bermacam-macam tergantung dari jenis mesin perkakas. Oleh karena itu rumus yang
dipakai untuk menghitung setiap elemen proses pemotongan dapat berlainan.