Anda di halaman 1dari 16

Workshop

Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU


Politeknik Negeri Padang

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat Nya saya
dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Ucapan terimakasih yang  pertama
saya sampaikan kepada dosen pembimbing matakuliah Praktikum Kerja Bangku yaitu bapak,
yang telah membimbing saya dalam perkuliahan Praktikum Kerja Bangku selama 4 minggu.

Yang kedua kepada bapak ibu saya yang telah membiayai kuliah saya . Selanjutnya
kepada teman-teman saya telah membantu saya dalam pratikum dan dalam penyusunan
laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan-kekurangan dalam bentuk


kata-kata maupun dalam penyusunan kalimat. Kritik dan saran saya perlukan untuk
memperbaiki laporan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca
untuk kedepannya. Aamiin.

Padang, 04 Oktober 2019


Penyusun,

Kholiq rahmadhoni
1911041013

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

1
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3

1.1 Latar Belakang......................................................................................................3

1.2 Tujuan....................................................................................................................3

BAB II TEORI DASAR........................................................................................................4

2.1 Ragum....................................................................................................................4

2.2 Gergaji....................................................................................................................6

2.3 Kikir.......................................................................................................................7

2.4 Jangka Sorong / Kaliper.......................................................................................8

2.5 Mengebor...............................................................................................................9

BAB III PROSES PENGERJAAN....................................................................................10

3.1 Pengukuran..........................................................................................................10

3.2 Mengikir...............................................................................................................10

3.3 Pemotongan.........................................................................................................12

3.4 Pengeboran..........................................................................................................13

3.5 Hasil Kerja...........................................................................................................14

BAB IV KESELAMATAN KERJA...................................................................................15

BAB V PENUTUP...............................................................................................................16

5.1 Kesimpulan..........................................................................................................16

5.2 Saran....................................................................................................................16

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

2
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Praktikum kerja bangku adalah salah satu mata kuliah pokok yang diajarkan di
Politeknik Negeri Padang. Mata kuliah ini sangat penting guna untuk melatih keterampilan
dan kejelian mahasiawa dalam bidang permesinan. Praktikum kerja bangku ini merupakan
langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan permesinan lebih canggih dan modern 
sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum ini mahasiswa hanya mengenal alat-
alat paraktikum  sederhana dan dikerjakan dengan manual dan tanpa menggunakan mesin
guna untuk melatih keterampilan mahasiswa, sehingga dalam praktikum selanjutnya
mahasiswa tidak mengalami banyak kesulitan.

Alat-alat kerja bangku itu antara lain:


 Ragum
 Gergaji
 Kikir
 Bor
 Jangka sorong.

1.2 TUJUAN

 Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan


benar.
 Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
 Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.
 Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga
ditemukan permukaan yang presisi.
 Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik Teknik Mesin

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

3
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

BAB II

TEORI DASAR

Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan
kegunaanya dari alat kerja bangku. Disini saya hanya ingin membahas alat kerja bangku
yang telah saya pergunakan dalam praktikum. Alat kerja bangku adalah alat yang
pengoprasianya secara manual tanpa menggunakan mesin,disinilah kemudahan dari alat
kerja bangku bisa dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh
ketelitian,keterampilan dan keuletan dalam pengerjaanya.

Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja bangku perlu kita ketahui bahwa
semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual maka dari itu perlunya
keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh. Selain itu juga kita harus
menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja.

2.1 RAGUM

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat,digergaji,ditap,dll. Dengan memutar tangkai (handle) ragum,Maka
mulut ragum akan menjepit/membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan.
Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain
sebagainya.

Gambar 2.1. Ragum

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

4
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

A. Bagian-bagian pada Ragum

Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain :

1. Rahang gerak

2. Rahang tetap

3. Tangkai

B. Cara Penggunaan  Ragum

1. Memilih tinggi ragum yang sesuai

Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan kita yaitu dengan cara :
a. Berdiri tegak di ragum
b. Tempelkan kepalan tangan pada dagu
c. Siku harus berada di atas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan,
siku jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.

2. Menjepit benda kerja pada ragum


Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari
mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terutama apabila bahan benda kerja itu
terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar
dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum. Pelat pelapis
bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.

3. Posisi badan dan kaki


Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan tekanan dari tangan
kiri yang seimbang, sedangkan pada waktu kikir ditarik ke belakang harus
bebas dari tekanan namum tidak berarti kikir harus diangkat dari permukaan
benda kerja. Kedudukan kaki pada pada saat mengikir kedua telapak kaki
seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

5
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

2.2 GERGAJI
Pada umumnya proses kerja gergaji hampir sama dengan proses kerja kikir
namun perbedaanya pada fungsinya. Kalau gergaji digunakan untuk memotong atau
membelah sedangkan kikir digunakan untuk mengurangi pemukaan yang kurang rata
untuk menentukan permukaan yang presisi.
Cara Penggunaan Gergaji :
1. Pegang logam yang hendak dipotong dengan cara yang betul.
2. Alaskan pengapit ragum dengan kepingan logam yang lembut dan nipis
ataupun dengan kayu apabila hendak memotong logam yang tipis.
3. Mula-mula potong dengan perlahan.
4. Gunakan ibu jari sebagai panduan dan memulakan  memotong.
5. Apabila sudah kelihatan tanda, lakukan sorongan yang lebih panjang dan
tetap.
6. Kelajuan pemotongan untuk gergaji biasa ialah lebih kurang 40 sorongan
seminit.

Gambar 2.2 Cara memotong dengan gergaji

7. Apabila pemotongan hampir selesai, sokong hujung yang tergantung dengan


sebelah tangan.
8. Semasa memotong, tekan dan tolak pada bingkai. Apabila berundur, angkat
gergaji sedikit tetapi jangan ditarik kerana ini akan menumpulkan mata
gergaji.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

6
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

2.3 KIKIR

Peralatan utama dalam bengkel kerja bangku ialah kikir, karena hampir semua

pekerjaan paada bengkel kerja bangku dikerjakan dengan menggunakankikir. Jenis-

jenis kikir ditinjau dari jenis gigi pemotongnya :

1. Kikir kasar : digunakan untuk pemotongan awal, tanpa memperhitungkan

kehalusanpermukaan benda kerja.

2. Kikir sedang (setengah kasar) : digunakan untuk menghaluskan permukaan

setelah dikikir sangat kasar sebelum dikerjakan dengan menggunakan kikir

halus.

Cara kerja :

1. Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.

2. Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.

3. Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian

lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat

usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan

pengikiran dan memperpanjang umur kikir.

4. Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri

ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati

30° untuk kaki kiri dan 75° untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti

seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

7
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

2.4 JANGKA SORONG / KALIPER

Jangka sorong (Vernier Caliper) adalah instrumen presisi yang dapat


digunakan untuk mengukur dimensi benda bagian dalam dan luar, ditinjau dari cara
pembacaannya vernier caliper dapat di bagi dua, yaitu vernier caliper manual, dan
digital. Pengukuran menggunakan vernier caliper manual lebih sulit bila dibandingkan
dengan yang digital, karena hasil pengukuran diinterpretasi dari skala oleh pengguna,
sedangkan hasil pengukuran menggunakan yang digital dapat dibaca langsung pada
layar LCD. Versi manual memiliki dua skala imperial (skala dalam inci) dan metrik
(skala dalam milimeter). Vernier manual masih bisa dibeli dan tetap populer karena
jauh lebih murah daripada versi digital. Juga, versi digital membutuhkan baterai kecil

sedangkan versi manual tidak membutuhkan sumber listrik.


Contoh Jangka Sorong (Vernier Caliper):

Gambar 2.4 Jangka sorong dan bagiannya

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong, yaitu:

1. Sebelum melakukan pengukuran bersihkan jangka sorong dan benda yang


akan diukurnya.
2. Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser
dengan bebas.
3. Pastikan angka “0” pada kedua skala bertemu dengan tepat.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

8
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan


skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan
pengukuran yang kurang akurat.
5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan
terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur
kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak
bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut
pengunci.
7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong
diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
8. Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar
dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan
menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.
9. Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi
oleh oli setelah dipakai.

2.5 MENGEBOR

Sebelum kita mengebor alangkah baiknya kita terlebih dahulu mengenal


tentang mata bor. Ini dimaksudkan agar kita tidak salh dalam pemilihan mata bor pada
waktu kita mengebor nantinya yang sesuai dengan benda kerja yang dikerjakan, ada
berbagai macam mata bor dalam penggunaannya, contohnya: Bor Spiral, Bor Senter,
Bor Pembenam (Counter Bore), Bor Persing dan Bor Peluas.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

9
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

BAB III

PROSES PENGERJAAN

3.1 PENGUKURAN

Yaitu menggukur benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen
pembimbing. Alat yang digunakan yaitu: Jangka Sorong /Kaliper. Cara mengukur
diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan
benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar
pengunci ke kanan. Cara menggunakan jangka sorong adalah mula-mula perhatikan
skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala
hingga ke angka nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah
4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm.

3.2 MENGIKIR

Yaitu mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen

pembimbing.

Jenis-jenis kikir :
1. Bastard, Bastrad adalah kikir kasar panjang badan 12”, dengan jumlah gigi 9
gigi/cm, cs = 25 , s= 0,01 , n= 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d
N8.
2. Half Smooth, Half Smooth adalah kikir setengah halus panjang badan 10”,
dengan jumlah gigi 12 gigi/cm , cs = 25 , s = 0,005 , n = 40 dan tingkat
kehalusan N8 s/d N7.
3. Smooth, Smooth adalah kikir halus, panjang badan 8” dengan jumlah gigi 20
gigi/cm cs = 25 s = 0,0025 , n = 40 dengan tingkat kehalusan N7 s/d N6.
4. Kikir bujur sangkar adalah guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan
untuk membuat jalur, menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran
panjangnya guratan 100 mm hingga 500 mm.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

10
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

5. Kikir segitiga adalah guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk
sudut-sudut yang canggung dan lebih kecil daripada 90°. Ukuran panjangnya
100 mm hingga 300 mm.
6. Kikir bulat adalah guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan
yang lengkung, meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500
mm. Kikir bulat kecil dikenal sebagai alat kikir buntut tikus.
7. Kikir setengah bulat adalah guratan ganda satu permukaan berbentuk
cembung. Dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir
lengkungan bagian dalam. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm.
8. Kikir tipis adalah guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi

jauh lebih tipis daripada kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur
yang sempit, misalnya untuk mengepas bubungan kunci pintu.

Gambar 3 2 macam-macam kikir

Alat yang digunakan yaitu:

1. Kikir kasar dan kikir halus


2. Ragum
3. Benda kerja hasil potongan
4. Jangka sorong

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

11
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

Cara kerja :

1. Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.


2. Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
3. Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian
lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat
usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan
pengikiran dan memperpanjang umur kikir.

Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri

ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan

panjang kikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30° untuk kaki kiri dan

75° untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan

tanganya saja yang bergerak.

3.3 PEMOTONGAN

Yaitu memotong  benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen


pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
 Ragum
 Gergaji
 Benda kerja yang akan di potong
 Jangka sorong

Cara Kerja :
 Pegang logam yang hendak dipotong dengan cara yang betul.
 Alaskan pengapit ragum dengan kepingan logam yang lembut dan nipis
ataupun dengan kayuapabila hendak memotong logam yang tipis.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

12
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

 Mula-mula potong dengan perlahan.


 Gunakan ibu jari sebagai panduan dan memulakan  memotong.
 Apabila sudah kelihatan tanda, lakukan sorongan yang lebih panjang dan
tetap.
 Kelajuan pemotongan untuk gergaji biasa ialah lebih kurang 40 sorongan
seminit.
 Apabila pemotongan hampir selesai, sokong hujung yang tergantung dengan
sebelah tangan.
 Semasa memotong, tekan dan tolak pada bingkai. Apabila berundur , angkat
gergaji sedikit tetapi jangan ditarik kerana ini akan menumpulkan mata
gergaji.

3.4 PENGEBORAN

Yaitu pengeboran benda kerja sesuai dengan gambar yang telah ditentukan
oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:

1. Mata Bo adalah alat yang digunakan untuk melubangi benda kerja, prinsip
dasar dari benda ini adalah prinsip bidang miring sehingga memudahkan
operator untuk melubangi benda kerja.
2. Mesin Bor adalah mesin yang digunakan untuk melakukan proses pengeboran,
cara kerjanya, pertama-tama kita memilih mata bor mana yang akan
digunakan, selanjutnya pasang pada mesin bor, letakkan benda kerja pada
dudukan dan letakkan mata bor bor pada titik yang telah ditentukan,
operasikan mesin dengan baik dan jangan lupa akan keselamatan kerja.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

13
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

3.5 HASIL KERJA

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

14
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

BAB IV

KESELAMATAN KERJA

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindarkan hal-hal yang akan
mengakibatkan kecelakaan kerja maupun kerusakan mesin.

1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, buang atau
rapikan bagian-bagian pakaian yang menjuntai
2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3. Gunakan kacamata pelindung agar mat terlindungi dari serpihan-serpihan
4. Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.
5. Jangan menyentuh chips dengan tangan telanjang, gunakan sarung tangan
6. Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
7. Ingatkan rekan kerja soal keselamatan kerja dan kebersihan area kerja
8. Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di sembarang tempat
9. Kembalikan tool dan alat ke tempat semula setelah dipakai.
10. Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar (dalam proses pemboran)
11. Jangan melepas label peringatan yang telah ditempelkan di mesin.
12. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin, gelang,
kalung maupun sejenisnya.
13. Mengerti, hafal dan paham akan aturan keselamatan kerja
14. Biasakan berdoa sebelum bekerja

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

15
Workshop
Jurusan Teknik Mesin LAPORAN KERJA BANGKU
Politeknik Negeri Padang

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari pengerjakan praktek kerja bangku kemaren saya selaku penulis dapat
menyimpulkan bahwa masih banyak mahasiswa yang kurang menguasai pelajaran fabrikasi
logam khususnya dalam pengerjaan las asetilen.

Kemudian dalam pengerjaa kerja bangku saya menemukan kesulitan mengikir rata
dan siku karena dibagian ini dituntut untuk rata dan siku antara sisi satu dengan yang lain.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang didapat melalui laporan ini, untuk mengatasi kesulitan
mahasiswa dalam penguasaan kerja bangku disarankan:

1. Pada proses praktek kerja bangku mahasiswa harus ditekankan pada tahap
perataan dan kesikuan benda kerja sehingga mendapat hasil yang baik dan
dapat bersaing di perusahaan.
2. Agar diadakan penelitian tentang kesulitan mengenai cara kerja bangku,
sehingga diharapkan dosen bidang setudi pabrikasi logam dapat menggunakan
sebagai dasar remedial atau titik acuan untuk mencapai mutu yag baik.  
3. Waktu untuk pengerjaan job hendaknya diperpanjang sebab kami yang
mayoritasnya berasal dari pelajar SMA masih belum mengerti akan kerja
bangku, sehingga pada awal pengerjaan job agak tersendat-sendat.

D4 Teknik manufaktur Kholiq rahmadhoni


1911041013

16

Anda mungkin juga menyukai