Disusun Oleh :
1. Agung Maulana Syarif
2. Faisal Ahmad Sanusi
3. Rijal
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala Sekolah
2
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Illahi Robi, Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmatnya,sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan ini Tepat pada waktunya
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan penyusun laporan ini tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak Maka pada kesempatan yang baik ini tidak lupa Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Pimpinan perusahaan HANISA REKA WAJA yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk Praktek Kerja Lapangan di perusahaan yang di maksud.
2. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gunungguruh yang telah banyak memberikan kesempatan dan
support kepada kami.
3. Bapak Harry Hariadi selaku pembingbing Industri.
4. Bapak Ernas Hamdani Kesumah Spd, selaku Ketua Program Keahlian Teknik Pemesinan di
SMK Negeri 1 Gunungguruh, yang telah mencarikan tempat Praktek Kerja Lapangan serta
banyak memberi bimbingan. Arahan dan petunjuk dalam penyelesaian Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini.
5. Bapak Muhamad Prima selaku pembimbing di sekolah serta semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
Untuk itu Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
Perbaikan laporan ini di massa mendatang. Ahkirnya penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat. Khusunya bagi perkembangan pendidikan dan pengajaran di negri
tercinta ini serta adik-adik kelas khusunya
Sukabumi,...........................................
Penulis
3
DAFTAR ISI
Cover
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PraktikKerjaLapangan
1.2 Tujuan PraktekKerjaLapangan.
1.3 Manfaat PraktekKerjaLapangan.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
2.2 Sejarah Perusahaan
2.3 Visi dan Misi
2.4 Struktur Organisasi
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Secara umum tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah agar para
siswa dapat menerapkan , membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik
yang didapat selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan
duniausaha atau industri.
Selain itu dari kegiatan Praktik Kerja Industri diharapkan dapat membekali para
siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilan secara
professional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang
berkembang di masyarakat.
Melalui kegiatan PRAKERIN diharapkan secara tidak langsung sekolah akan
mendapat umpan balik dari dunia usaha industri dalam meningkatkan mutu tamatan.
Adapun tujuan PRAKERIN secara khusus tentang kegiatan PRAKERIN bagi para
siswa , setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri , diharapkan
siswa dapat :
Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di industri.
Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja dunia
usaha / Industri.
Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai dengan tuntutan
usaha/Industri
Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan keahliannya sesuai
dengan profesi yang digelutinya.
Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja.
Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan tuntutan
profesi.
1.3 MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
6
REKA WAJA. Dimulai tanggal 26 April 2021 s.d 26 juli 2021. Dengan jadwal dalam satu
minggu 6 hari kerja yang di mulai pukul 08:00-16:00 WIB.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 SEJARAH
HANISA REKA WAJA adalah perusahaan swasta yang begerak di bidang Jasa Pemotongan
dan Pembentukan Plat seperti Besi, Alumunium, Galvanis, Stainles dan lainnya.
Untuk menjadikan perusahaan tetap eksis, tentunya berbagai upaya ditempuh untuk
menjamin kualitas Pemotongan dan Pembentukan yang presisi sehingga Dikenal Dikalangan
Pasar.
Hanisa Reka Waja didirikan pada tahun 1991 Oleh Alm.Bapak H.Dedi sebagai perusahaan
yang bergerak di bidang JASA dan Tumbuh dari sebuah industri Perorangan menjadi
sebuah Commanditaire atau perseroan venootschap (CV), dengan 10 karyawan.
Akan tetapi saat ini karyawannya telah Berkurang menjadi 2 orang karyawan dan saat
ini izin CV tersebut telah dicabut dan kembali menjadi peruasahaan perorangan.
Akan tetapi Perusahaan ini telah membantu banyak peusahaan lainnya yang ada
di sekitar wilayah perusahaan tersebut dalam Proses pemotongan dan pembentukan.
Visi
Menjadikan perusahaan di Bidang Jasa unggulan yang inovatif dan terpercaya
sebagai mitra pelanggan.
Misi
7
Melakukan perintah sesuai keinginan konsumen dan kebutuhan dengan kualitas
terbaik,dengan tingkat ke Presisian yang maksimal.
Pemilik Perusahaan
Hj. Niar Sumiarti
Kepala Perusahan
Harry Hariadi
Karyawan Bag.Engeneering
Harry hariadi Dede Gunawan
8
BAB III
LANDASAN TEORI
9
Berikut perlengkapan safety yang harus dipakai dalam perusaahan :
1.Wearpack
Wearpack berfungsi unuk melindungi tubuh dari hal yang dapat membahayakan atau
mengakibatkan kecelakaan saat bekerja.
Tingkat perlindungan yang diberikan pun beragam sesuai dengan kebutuhan.
2. Sarung tangan
Sarung tanagn kerja atau sering juga disebut sarung tangan pelindung/safety gloves
merupakan salah satu alat pelindung Diri (APD) untuk melindungi seluruh bagian tangan
hingga ke jari jari selama melakukan pekerjaan tertentu.
10
3.Kacamata safety
Sepatu pengaman atau Safety shoes merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD)
yang wajib diberikan oleh perusahaan bagi para pekerjanya untuk menciptakan Kesehatan
dan Keamanan Kerja (K3). Berbagai safety shoes dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya.
11
3.2 TEORI DASAR ALAT UKUR
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur menggunakan alat ukur
dengan suatu satuan. Pengukuram besaran relatif terhadap suatu standar atau satuan
tertentu. Dikatan relative di sini, maksudnya adalah setiap alat ukur memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda-beda, sehingga hasil pengukuran yang di peroleh berbeda pula.
Ketelitian dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu
pengukuran, dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari alat ukur yang di
pergunakan untuk melakukan penggaris (mistar), jangka sorong dan micrometer sekrup.
Ketiga alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda.
1.Mistar (Penggaris)
Mistaratau Penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan alat ukur ini
memiliki skala terkecil 1mm atau 0,1mm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah
dari skala terkecilnya yaitu 0,5mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan
skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan
kesalahan dan pengukurannya, bias lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
2.Jangka sorong
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur
panjang, tebal ataupun kedalaman suatu benda. Jangka sorong mempunyai rahang tetap,
rahang geser, skala utama dalam satuan cm, dan skala nonius dalam satuan mm. sakala
12
utama pada jangka sorong terletak pada rahang tetap sedangkan skala nonius pada jangka
sorong terletak pada rahang geser.
Dalam melakukan pengukuran dengan jangka sorong, kita harus mengetahui terlebih dahulu
cara penggunaannya.
Adapun langkah-langkah menggunakn jangka sorong adalah sebagai berikut :
Tentukan angka yang terbaca pada skala utama yang tepat ditunjukan sebelum
angka nol skala nonius jangka sorong.
Tentukan angka skala nonius yang segaris dengan skala utama kemudian kalikan
dengan angka ketelitiannya.
Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.
Hasilkan dari penjumlahan kedua skala tersebut merupakan hasil pengukuran dari
jangka sorong.
Berikut ini adalah gambar bentuk jangka sorong serta, posisi bagian-bagian jangka sorong
13
3.Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup bias digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti
tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu
selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap
merupakan skala utama , sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama micrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala
noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai
1/50 x 0,5 mm. jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari
dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Contoh :
Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43
Skala, maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai
berikut:
Panjang benda = (sku . 0,5 + skn. 0,01) mm
= (9. 0,5 + 43 . 0,01) mm
= (4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm
14
3.3 MESIN SHEARING & MESIN BENDING HYDROLIK
MESIN SHEARING
Mesin Shearing adalah mesin yang berfungsi untuk melakukan proses pemotongan plat
secara mekanis. Proses pemotongan plat ini memanfaatkan Gaya geser dengan
menggerakkan pisau potong yang menjepit plat logam. Gerakan potong ini mengikuti sudut
tertentu untuk memudahkan proses pemotongan.
(Mesin Shearing)
keunggulan dari mesin shearing Sistem ini lebih memudahkan anda untuk melakukan
pemotongan plat. Keuntungan menggunakan Mesin Potong Plat Hydraulic yaitu kita akan
lebih mudah memotong plat dengan ketebalan yang lebih besar dibandingkan dengan kita
memotong dengan manual.
1. Pump-Motor Mounting
2. Connection Box
3. Knife Clearance
4. Pedal
5. Side Gauge
6. Table Bracket
7. Operating Panel
8. Table
9. Finger Guard
10. Aggregate
15
PRINSIP KERJA
Prinsip kerja mesin shearing ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan. Pelat
yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan hidrolik
sampai memotong pelat. osisi mata pisau atas dimiringkan untuk mengurai besarnya gaya
geser sewaktu tejadinya proses pemotongan, sehingga luas penampang pelat yang yang
dipotong mengecil (lihat gambar diatas). Hasil pemotongan dari mesin shearing ini
dipengeruhi oleh kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau.
Contoh gambar Flat yang belum & sudah dipotong Mesin Shearing
16
MESIN BENDING HYDROLIK
Mesin bending hidrolik adalah alat yang digunakan untuk proses pembentukan plat
dengan menekuk benda kerja hingga mengalami perubahan bentuk (deformasi) yang
menimbulkan peregangan logam pada sekitar daerah garis netral. Dengan menggunakan
sistem hidrolik dapat menekuk plat yang lebih tebal dan presisi . Proses penekukan plat
dengan ketebalan maksimal 2 mm,panjang bentangan 950 mm gaya yang terjadi
pada aktuator bending dengan luas penampang piston 2771 mm2 sebesar 9514,228N. Sudut
bending plat maksimal 90 derajat.
(Mesin bending)
keunggulan dari mesin bending hidrolik dibandingkan mesin bendingmanual adalah :
a. Kapasitas mesin lebih besar
b.Pengoprasian bisa dilakukan sendirian tanpa bantuan orang lain.
c.Hasil tekukan lebih presisi dan rapi.
Contoh gambar Flat yang belum & sudah di bending
17
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
18
Alat Ukur yang digunakan untuk membuat Talang Air
Siku-siku, Jangka sorong, dan Busur Derajat
PROSES PENGERJAAN
Pertama-tama masukan benda kerja kedalam mesin shearing
Setelah dimasukan kemudian ukur terlebih dahulu benda kerja sesuai keinginan
konsumen
Kemudian setelah di ukur lakukan proses pemotongan dengan cara menginjak pedal
tumpukan
Setelah selesai pemotongan lalu beri tanda untuk memudahkan saat proses penekukan di
mesin Banding
Setelah itu masukan benda kerja ke mesin banding lalu pas kan ujung benda kerja dengan
ujung pisau mesin banding
Kemuian lakukan penekukan dengan cara menginjak pedal mesin banding
Selesai
HAMBATAN-HAMBATAN
Hambatan yang kami rasakan saat PKL dimasa pandemi Covid-19 ialah kurangnya
aktivitas produksi perusahaan karena sepi orderan jadi banyak waktu yang terbuang sia-
sia dan kurang banyak memegang.
19
BAB V
PENUTUP
Saran
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri saran yang paling
penting adalah menjaga nama baik sekolah dimana perusahaan tempat dilaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Industri dan mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan di terjunkan ke perusahaan untuk
mengikuti PRAKERIN dibekali terlebih dahulu mengenai pekrjaan yang akan dilakukan
dalam perusahaan, sehingga siswa atau siswi merasa siap baik secara mental maupun
fisiknya.
20