Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

HANISA REKA WAJA

Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh sidang


Praktik Kerja Lapangan

Disusun Oleh :
1. Agung Maulana Syarif
2. Faisal Ahmad Sanusi
3. Rijal

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH V
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
GUNUNGGURUH
Veteran Km. 4. Desa Cibolang Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Telepon. (0266)
239 392
Website : www.smkn1gunungguruh.sch.id e-mail : smkn1gunungguruh@yahoo.co.id
SUKABUMI 43152

1
LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui dan Disahkan Sebagai Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Tahun Pelajaran 2020 - 2021
SMK Negeri 1 Gunungguruh

Sukabumi, ..... Agustus 2021

Ketua Program Keahlian Pembimbing Laporan

Ernas Hamdani K, S.Pd.


NIP. 198211142011011003 .................................................

Mengetahui,
Kepala Sekolah

2
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Illahi Robi, Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmatnya,sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan ini Tepat pada waktunya
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan penyusun laporan ini tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak Maka pada kesempatan yang baik ini tidak lupa Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Pimpinan perusahaan HANISA REKA WAJA yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk Praktek Kerja Lapangan di perusahaan yang di maksud.
2. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gunungguruh yang telah banyak memberikan kesempatan dan
support kepada kami.
3. Bapak Harry Hariadi selaku pembingbing Industri.
4. Bapak Ernas Hamdani Kesumah Spd, selaku Ketua Program Keahlian Teknik Pemesinan di
SMK Negeri 1 Gunungguruh, yang telah mencarikan tempat Praktek Kerja Lapangan serta
banyak memberi bimbingan. Arahan dan petunjuk dalam penyelesaian Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini.
5. Bapak Muhamad Prima selaku pembimbing di sekolah serta semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
Untuk itu Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
Perbaikan laporan ini di massa mendatang. Ahkirnya penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat. Khusunya bagi perkembangan pendidikan dan pengajaran di negri
tercinta ini serta adik-adik kelas khusunya
Sukabumi,...........................................

Penulis

3
DAFTAR ISI

Cover
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PraktikKerjaLapangan
1.2 Tujuan PraktekKerjaLapangan.
1.3 Manfaat PraktekKerjaLapangan.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah
2.2 Sejarah Perusahaan
2.3 Visi dan Misi
2.4 Struktur Organisasi

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3.2 Teori Dasar Alat Ukur
3.3 Mesin Shearing Dan Mesin bending

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan


4.2 Hasil Laporan Kegiatan PrakteKerja Lapangan
4.3 Hambatan-hambatan
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . LATAR BELAKANG PRAKERIN

Tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai mana tercantum


dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional
(Penjelasan Pasal 15), dijelaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Dengan demikian tamatan yang dihasilkan harus memiliki kompetensi (kemampuan) sesuai
dengan kebutuhan / permintaan masyarakat dan dunia kerja.
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja,
Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/industri,
olehkarenaitudiadakansuatuprogramPraktekKerjaIndustri
(PRAKERIN)agarsetiapsiswalulusan SMK mempunyaisuatupengalaman dalam dunia usaha
sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelahlulussekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan,pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan
sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang
belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional,karena keahlian
professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan
teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/ perusahaan
atauinstansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian
kejuruan.Dengan demikiankedua belahpihak seharusnya terlibat dan bertanggungjawab
mulai daritahap perencanaan program,tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan
penetuan kelulusan siswa.

1.2 TUJUAN PRAKERIN

5
      Secara  umum  tujuan  dari  pelaksanaan  Praktik  Kerja  Industri  adalah  agar  para 
siswa  dapat  menerapkan  ,  membandingkan  antara  pengetahuan  teori  maupun  praktik 
yang  didapat  selama  di  sekolah  dengan  pekerjaan  sebenarnya  yang  ada  di  lingkungan 
duniausaha  atau  industri.
Selain  itu  dari  kegiatan  Praktik  Kerja  Industri  diharapkan  dapat  membekali  para 
siswa  untuk  lebih  meningkatkan  pengalaman  dan  pengetahuan  keterampilan  secara 
professional  sesuai  dengan  tuntutan  dunia  kerja  dan  perkembangan  teknologi  yang 
berkembang  di  masyarakat.
Melalui  kegiatan  PRAKERIN  diharapkan  secara  tidak  langsung  sekolah  akan 
mendapat  umpan  balik  dari  dunia  usaha  industri  dalam  meningkatkan  mutu  tamatan. 
Adapun  tujuan  PRAKERIN  secara  khusus  tentang  kegiatan  PRAKERIN  bagi  para 
siswa  ,  setelah  selesai  melaksanakan  kegiatan  Praktik  Kerja  Industri  ,  diharapkan 
siswa  dapat  :
Memiliki  wawasan  yang  luas  tentang  kegiatan  lingkungan  kerja  di    industri.
 Memiliki  kemampuan  bekerja  yang  sesuai  dengan  standar  kerja  dunia 
usaha / Industri.
 Memiliki  disiplin  dan  inisiatif  kerja  yang  tinggi  sesuai  dengan  tuntutan
usaha/Industri
 Memiliki  kreatifitas  dan  motivasi  kerja  dalam  mengembangkan  keahliannya  sesuai 
dengan  profesi  yang  digelutinya.
 Memiliki  ketekunan  dan  keuletan  dalam  bekerja.
 Memperhatikan  kualitas  dan  tanggung  jawab  pekerjaan  sesuai  dengan  tuntutan 
profesi.
1.3 MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

 Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan


keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntunan zaman.
 Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan (SMK).

1.4 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Waktu dan Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan(PKL) bertempat di HANISA

6
REKA WAJA. Dimulai tanggal 26 April 2021 s.d 26 juli 2021. Dengan jadwal dalam satu
minggu 6 hari kerja yang di mulai pukul 08:00-16:00 WIB.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH

HANISA REKA WAJA adalah perusahaan swasta yang begerak di bidang Jasa Pemotongan
dan Pembentukan Plat seperti Besi, Alumunium, Galvanis, Stainles dan lainnya.
Untuk menjadikan perusahaan tetap eksis, tentunya berbagai upaya ditempuh untuk
menjamin kualitas Pemotongan dan Pembentukan yang presisi sehingga Dikenal Dikalangan
Pasar.
Hanisa Reka Waja didirikan pada tahun 1991 Oleh Alm.Bapak H.Dedi sebagai perusahaan
yang bergerak di bidang JASA dan Tumbuh dari sebuah industri Perorangan menjadi
sebuah Commanditaire atau perseroan venootschap (CV), dengan 10 karyawan.
Akan tetapi saat ini karyawannya telah Berkurang menjadi 2 orang karyawan dan saat
ini izin CV tersebut telah dicabut dan kembali menjadi peruasahaan perorangan.
Akan tetapi Perusahaan ini telah membantu banyak peusahaan lainnya yang ada
di sekitar wilayah perusahaan tersebut dalam Proses pemotongan dan pembentukan.

2.2 VISI DAN MISI

Visi
 Menjadikan perusahaan di Bidang Jasa unggulan yang inovatif dan terpercaya
sebagai mitra pelanggan.

Misi

7
 Melakukan perintah sesuai keinginan konsumen dan kebutuhan dengan kualitas
terbaik,dengan tingkat ke Presisian yang maksimal.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Pemilik Perusahaan
Hj. Niar Sumiarti

Kepala Perusahan
Harry Hariadi

Karyawan Bag.Engeneering
Harry hariadi Dede Gunawan

8
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan Keselamatan kerja merupakan kepanjangan dari K3adalah segala


kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan pemyakit akibat kerja.
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Filosofi. K3atauKeselamatan dan
Kesehatan Kerja merupakan suatu pemikiran untuk menjamin kebutuhan atau kesehatan
bagi jasmani maupun rohani para tenaga kerja dan semua orang atau warga di setiap
Negara khususnya Indonesia. Arti K3dalam pekerjaanadalahBidang yang terkait dengan
Kesehatan, Keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi
maupun lokasi proyek supaya lebih teliti dalam mengerjakan proyek yang akan
dikerjakan dalam K3.

9
Berikut perlengkapan safety yang harus dipakai dalam perusaahan :

1.Wearpack

Wearpack berfungsi unuk melindungi tubuh dari hal yang dapat membahayakan atau
mengakibatkan kecelakaan saat bekerja.
Tingkat perlindungan yang diberikan pun beragam sesuai dengan kebutuhan.
2. Sarung tangan

Sarung tanagn kerja atau sering juga disebut sarung tangan pelindung/safety gloves
merupakan salah satu alat pelindung Diri (APD) untuk melindungi seluruh bagian tangan
hingga ke jari jari selama melakukan pekerjaan tertentu.

10
3.Kacamata safety

Safety Spectacles (Kacamata Pengaman): pelindung primer yang berguna unuk


melindungi mata dari berbagai sumber bahaya. Safety Goggles: pelindung primer yang
berguna untuk melindungi mata dari fragmen atau partikel beterbangan, benda
beterbangan, dll.
4.sepatu safety

Sepatu pengaman atau Safety shoes merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD)
yang wajib diberikan oleh perusahaan bagi para pekerjanya untuk menciptakan Kesehatan
dan Keamanan Kerja (K3). Berbagai safety shoes dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya.

11
3.2 TEORI DASAR ALAT UKUR
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur menggunakan alat ukur
dengan suatu satuan. Pengukuram besaran relatif terhadap suatu standar atau satuan
tertentu. Dikatan relative di sini, maksudnya adalah setiap alat ukur memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda-beda, sehingga hasil pengukuran yang di peroleh berbeda pula.
Ketelitian dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu
pengukuran, dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari alat ukur yang di
pergunakan untuk melakukan penggaris (mistar), jangka sorong dan micrometer sekrup.
Ketiga alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda.

Berikut adalah beberapa alat ukur yang akan kita bahas :

1.Mistar (Penggaris)
Mistaratau Penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan alat ukur ini
memiliki skala terkecil 1mm atau 0,1mm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah
dari skala terkecilnya yaitu 0,5mm.

Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan
skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan
kesalahan dan pengukurannya, bias lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.

2.Jangka sorong

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur
panjang, tebal ataupun kedalaman suatu benda. Jangka sorong mempunyai rahang tetap,
rahang geser, skala utama dalam satuan cm, dan skala nonius dalam satuan mm. sakala

12
utama pada jangka sorong terletak pada rahang tetap sedangkan skala nonius pada jangka
sorong terletak pada rahang geser.

Dalam melakukan pengukuran dengan jangka sorong, kita harus mengetahui terlebih dahulu
cara penggunaannya.
Adapun langkah-langkah menggunakn jangka sorong adalah sebagai berikut :

 Kendurkan baut pengunci dan rahang geser.


 Bersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang
menempel.
 Tutup rahang hingga menjepit benda yang akan diukur
 Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang akan diambil

Setelah anda berhasil melakukan pengukuran dengan jangka sorong, selanjutnya


hitunglah pengukuran jangka sorong tersebut. Adapun cara menghitung hasil pengukuran
jangka sorong adalah sebagai berikut :

 Tentukan angka yang terbaca pada skala utama yang tepat ditunjukan sebelum
angka nol skala nonius jangka sorong.
 Tentukan angka skala nonius yang segaris dengan skala utama kemudian kalikan
dengan angka ketelitiannya.
 Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.
 Hasilkan dari penjumlahan kedua skala tersebut merupakan hasil pengukuran dari
jangka sorong.

Berikut ini adalah gambar bentuk jangka sorong serta, posisi bagian-bagian jangka sorong

13
3.Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup bias digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti
tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu
selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap
merupakan skala utama , sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama micrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala
noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai
1/50 x 0,5 mm. jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari
dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Contoh :

Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43
Skala, maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai
berikut:
Panjang benda = (sku . 0,5 + skn. 0,01) mm
= (9. 0,5 + 43 . 0,01) mm
= (4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm

14
3.3 MESIN SHEARING & MESIN BENDING HYDROLIK

 MESIN SHEARING
Mesin Shearing adalah mesin yang berfungsi untuk melakukan proses pemotongan plat
secara mekanis. Proses pemotongan plat ini memanfaatkan Gaya geser dengan
menggerakkan pisau potong yang menjepit plat logam. Gerakan potong ini mengikuti sudut
tertentu untuk memudahkan proses pemotongan.

(Mesin Shearing)
keunggulan dari mesin shearing Sistem ini lebih memudahkan anda untuk melakukan
pemotongan plat. Keuntungan menggunakan Mesin Potong Plat Hydraulic yaitu kita akan
lebih mudah memotong plat dengan ketebalan yang lebih besar dibandingkan dengan kita
memotong dengan manual.

KOMPONEN-KOMPONEN MESIN SHEARING :

1. Pump-Motor Mounting
2. Connection Box
3. Knife Clearance
4. Pedal
5. Side Gauge
6. Table Bracket
7. Operating Panel
8. Table
9. Finger Guard
10. Aggregate

15
PRINSIP KERJA

Prinsip kerja mesin shearing ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan. Pelat
yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan hidrolik
sampai memotong pelat. osisi mata pisau atas dimiringkan untuk mengurai besarnya gaya
geser sewaktu tejadinya proses pemotongan, sehingga luas penampang pelat yang yang
dipotong mengecil (lihat gambar diatas). Hasil pemotongan dari mesin shearing ini
dipengeruhi oleh kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau.

CARA PENGOPERASIAN MESIN

 setel saklar ke posisi “man”


 operasi manual dengan menggunakan pedal kaki, balok pisau akan bergerak ke bawah
saat pedal kaki ditekan dan pisauakan kembali ke posisi atas apabila pedal dilepaskan.
Dengan menekan pedal pada pertengahan maka operator dapat menahan posisi pisau
sesuai dengan yang diinginkan dalam jangka waktu yang diinginkan oleh operator.
 selesai 

Contoh gambar Flat yang belum & sudah dipotong Mesin Shearing

(Sebelum dipotong) (setelah dipotong)

16
 MESIN BENDING HYDROLIK

Mesin bending hidrolik adalah alat yang digunakan untuk proses pembentukan plat
dengan menekuk benda kerja hingga mengalami perubahan bentuk (deformasi) yang
menimbulkan peregangan logam pada sekitar daerah garis netral. Dengan menggunakan
sistem hidrolik dapat menekuk plat yang lebih tebal dan presisi . Proses penekukan plat
dengan ketebalan maksimal 2 mm,panjang bentangan 950 mm gaya yang terjadi
pada aktuator bending dengan luas penampang piston 2771 mm2 sebesar 9514,228N. Sudut
bending plat maksimal 90 derajat.

(Mesin bending)
keunggulan dari mesin bending hidrolik dibandingkan mesin bendingmanual adalah :
a. Kapasitas mesin lebih besar
b.Pengoprasian bisa dilakukan sendirian tanpa bantuan orang lain.
c.Hasil tekukan lebih presisi dan rapi.
 Contoh gambar Flat yang belum & sudah di bending

(Sebelum di bending) (setelah di bending)

17
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 PELAKSANAAN KEGIATAN


Prakerin dilaksanakan setiap hari senin hari senin sampai sabtu, dari jam 08.00 –
16.00, selama 3 bulan,terhitung dari tanggal 26 april 2021 sampai 26 juli 2021 yang
dilaksanakan di HANISA REKA WAJA yang berada di Jl.Silliwangi no 13 Cibatu, Kec.
Cisaat, Sukabumi Regency,Jawa Barat 43152.
4.2 HASIL LAPORAN KEGIATAN KERJA LAPANGAN(PKL)
Selama PKL disana kegiatan yang sering dilakukan disana iyalah membantu pembimbing
atau karyawan seperti Bersih-bersih bengkel, mempacking barang, mencuci mobil,
memotong rumput, bercocok tanam, mengantarkan barang,menjalankan mesin,membeli
bahan baku, memotong Flatdan membuat benda kerja di mesin Sharing dan mesin
Banding,meratakan sisa-sisa Lasan menggunakan amplas atau gerinda tangan, memotong
pipa besi menggunakan
cutting will, mendempul hasil pengelasan dll.

 Pembuatan Talang Air

18
Alat Ukur yang digunakan untuk membuat Talang Air
Siku-siku, Jangka sorong, dan Busur Derajat

PROSES PENGERJAAN
 Pertama-tama masukan benda kerja kedalam mesin shearing
 Setelah dimasukan kemudian ukur terlebih dahulu benda kerja sesuai keinginan
konsumen
 Kemudian setelah di ukur lakukan proses pemotongan dengan cara menginjak pedal
tumpukan
 Setelah selesai pemotongan lalu beri tanda untuk memudahkan saat proses penekukan di
mesin Banding
 Setelah itu masukan benda kerja ke mesin banding lalu pas kan ujung benda kerja dengan
ujung pisau mesin banding
 Kemuian lakukan penekukan dengan cara menginjak pedal mesin banding
 Selesai

HAMBATAN-HAMBATAN
Hambatan yang kami rasakan saat PKL dimasa pandemi Covid-19 ialah kurangnya
aktivitas produksi perusahaan karena sepi orderan jadi banyak waktu yang terbuang sia-
sia dan kurang banyak memegang.

19
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Setelah saya melakukan Praktik Kerja Lapangan di HANISA REKA WAJA.
Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan, dan semua yang
terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dxapat menambah wawasan saya dapatkan
selama ini, karena hanya dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan
yang sudah saya dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dxunia
kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman
yang baik.

Saran
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri saran yang paling
penting adalah menjaga nama baik sekolah dimana perusahaan tempat dilaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Industri dan mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan di terjunkan ke perusahaan untuk
mengikuti PRAKERIN dibekali terlebih dahulu mengenai pekrjaan yang akan dilakukan
dalam perusahaan, sehingga siswa atau siswi merasa siap baik secara mental maupun
fisiknya.

20

Anda mungkin juga menyukai