Disusun oleh:
Nama : Ali Gafrun (032100002)
Levana Della Mahir (032100013)
Ratilla Falih Subiakto (032100022)
Prodi/ Angkatan : Elektro Mekanika/ 2021
Tgl. Praktikum/ Tugas : 23 Oktober 2023
PRODI ELEKTROMEKANIKA
POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
3D-Printing merupakan sebuah terobosan baru dalam dunia
teknologi. 3D-Printing adalah sebuah printer yang mampu mencetak
benda berdimensi tiga, bukan berupa gambar atau tulisan di atas kertas.
Kelebihan dari 3D-Printing adalah sangat memungkinkan untuk
membuat berbagai bentuk pola rumit. Hal ini dikarenakan keleluasan
gerakan printing pada ruang lingkup tiga dimensi. Terkait dengan
defenisinya tersebut maka 3D-Printing dapat berfungsi penting dalam
dunia manufaktur. Dalam praktikum yang dilakukan kita menggunakan
2 jenis 3D printer yaitu Ender-3 V2 dan Formlabs Form 3L.
Ender-3 V2 adalah penerus dari printer 3D Ender-3 yang sangat
populer dan sukses. Dengan desain frame yang stabil, platform
pemanasan fleksibel, layar sentuh berwarna, kemampuan silent printing,
serta dukungan material yang luas, printer ini menawarkan pengalaman
pencetakan 3D yang lebih baik. Dukungan komunitas yang besar dan
harga yang terjangkau menjadikan Ender-3 V2 pilihan yang menarik
bagi pengguna pemula maupun berpengalaman yang mencari solusi
pencetakan 3D yang andal.
Formlabs Form 3L adalah salah satu inovasi terbaru dalam dunia
pencetakan 3D yang diproduksi oleh perusahaan terkemuka, Formlabs.
Sebagai pemimpin dalam industri pencetakan 3D, Formlabs telah
memainkan peran penting dalam mengembangkan teknologi resin
stereolitografi (SLA) yang memungkinkan pencetakan objek tiga
dimensi dengan tingkat akurasi dan detail yang tinggi. Form 3L adalah
model terbaru dalam lini produk Formlabs, dirancang khusus untuk
mencetak objek dalam skala besar dengan presisi yang luar biasa.
Teknologi Form 3L, seperti Low Force Stereolithography (LFS),
mengurangi tegangan pada objek selama proses pencetakan,
menghasilkan permukaan yang halus dan mengurangi gejala
penyusutan. Produk ini telah diterapkan dalam berbagai industri, mulai
dari manufaktur hingga kedokteran, dan menjadi pilihan yang sangat
relevan dalam berbagai konteks pencetakan 3D. Dengan Form 3L,
Formlabs terus menghadirkan solusi canggih untuk memenuhi
kebutuhan pencetakan 3D yang semakin berkembang, memperkuat
komitmen mereka untuk memajukan teknologi pencetakan 3D.
METODE PRAKTIKUM
I. Data Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum, adapun data yang didapat oleh
praktikan yaitu:
1. FDM (Fused Deposition Modeling)
2. SLA (Stereolithography)
PENUTUP
I. Pembahasan
Pada tanggal 17 dan 23 Oktober telah terlaksana praktikum 3D Printing
menggunakan 2 jenis printer yang bertujuan untuk mengetahui cara
penggunaan mesin printer. Praktikum 3D Printing ini dilakukan 2 kali
percobaan dengan 2 jenis mesin yang berbeda. Mesin yang pertaman
adalah mesin Ender-3 V2 yang dimana menggunakan teknik Fused
Deporition Modeling (FDM) dan jenis mesin lainnya adalah Formlabs
Form 3L dengan teknik Stereolithography (SLA).
Pada percobaan pertama yaitu menggunakan mesin Ender-3 V2 dengan
teknik FDM. Bahan yang digunakan adalah filamen jenis PLA. Pada
mesin ini bahan yang awalnya padat akan dipanaskan hingga cair baru
dibentuk sesuai model yang telah dirancang. Pada mesin Ender-3 V2
selain nozzle untuk mengeluarkan filamen yang cair setelah dipanaskan,
alas yang nantinya akan menjadi tempat hasil printing juga akan
dipanasi. Sebelum melaksanakan praktikum mesin printer juga harus
dipanaskan untuk nozzle hingga 200 derajat celcius dan untuk alasnya
hingga 60 derajat celcius. Waktu pencetakan tergantung juga dengan
besar atau kecilnya model yang telah dirancang. Adapun mesin ini
kurang presisi pada hasil print praktikan yang dapat dilihat pada tulisan
‘Kelompok 5’. Ada beberapa kecacatan yang membuat tulisan jadi tidak
terlihat. Adapun permukaan yang tidak rata dikarenakan penyangga
buatan yang memudahkan alat mencetak hasil. Untuk mengantisipasi
hal ini, posisi benda bida dibuat miring agar penyangga hanya berada di
satu sisi.
Pada percobaan yang kedua menggunakan mesin Formlabs Form 3L
dengan teknik SLA. Bahan yang digunakan adalah resin ABS. Pada
mesin ini resin yang awalnya cair akan dilaser sehingga membentuk
model yang telah dirancang benda padat. Sama seperti mesin Ender-3,
waktu yang diperlukan mencetak tergantung dengan benda yang
dirancang. Setelah benda selesai diprint, benda akan didiamkan terlebih
dahulu agar cairan bekas resin turun dan dimasukkan ke tempat alat
pencucian. Cairan yang digunakan untuk mencuci adalah alcohol. Pada
praktikum ini praktikan mengulang waktu pencucian, yang pertama
sebelum hasil print dilepas (dicuci sekaligu alat pencucinya) dan yang
kedua setelah benda berbentuk hasil akhir (tanpa penyangga). Hal ini
dilakukan untuk memaksimalkan bentuk benda setalh diprint. Setelah
benda selesai dicuci, benda belum keras 100% maka perlu dimasukkan
ke alat pemanas/oven agar benda mengeras sempurna. Waktu yang
diperlukan untuk memanaskan benda adalah sekitar 1 jam.
II. Kesimpulan
Setelah mahasiswa malksanakan praktikum ini, ada beberapa
kesimpulan yang didapat:
1. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat 3D Printer
2. Mahasiswa mengetahui bahan yang digunakan untuk print
3. Mahasiswa mengetahui perbedaan teknik FDM dan SLA
4. Posisi letak benda saat diprint akan mempengaruhi kehalusan benda
saat diprint.
5. Ukuran benda akan mempengaruhi waktu dan kepresisian benda
saat diprint.
LAMPIRAN