1
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018
Layered manufacture menurut Jacobs, Paul Francis sejak 1960 ketika digunakan pada printer 2D. Meskipun
(1992) juga disebut prototyping cepat atau manufaktur teknologi inkjet digunakan ke dalam printer 3D cara
aditif adalah perkembangan revolusioner di bidang proses kerjanya pun hampir mirip ketika digunakan ke
manufaktur dalam dua dekade terakhir. Tidak seperti dalam printer 2D. Dimana inkjet bergerak maju mundur
material yang dikeluarkan dari stok dalam proses sambil mengeluarkan cairan. Dan yang membedakan
pemesinan, manufaktur berlapis membangun volume padat adalah printer 2D inkjet hanya bergerak maju mundur atau
dari model CAD dengan menambahkan lapisan bahan demi horizontal, sedangkan printer 3D inkjet juga bisa bergerak
lapis secara berturut-turut. Karena bagian dibuat lapisan vertikal ataupun diagonal sambil mengeluarkan cairan
demi lapis, membangun orientasi memainkan peran penting tetapi bukan tinta seperti printer 2D melainkan lilin dan
dalam proses pembuatan berlapis karena dapat polimer plastik.
meningkatkan kualitas bagian dalam hal akurasi dan
penyelesaian permukaan, mengurangi volume dukungan
yang diperlukan, mendukung bidang kontak dan waktu
pembangunan. Ini juga mempengaruhi kekuatan bagian dan
biaya produksi. Makalah ini menyajikan tinjauan dari
berbagai pemanfaatan layered manufacturing untuk proses
3D prototyping produk gaya hidup.
Model
Menurut Taufik, Mohammad; Jain, Prashant K (2013)
model-model 3D yang dapat dicetak dapat dibuat dengan Gambar 1. Jenis-jenis Printer 3D Direct Printer 3D
paket bantuan komputer (CAD), melalui pemindai 3D, atau (http://www.insinyoer.com/wp-content/diret-spinter-
dengan kamera digital biasa dan perangkat lunak 3d.png, diakses 02/09/2016)
fotogrametri. Model tercetak 3D yang dibuat dengan hasil
CAD mengurangi kesalahan dan dapat diperbaiki sebelum Sedangkan printer3D jenis binder dalam proses kerjanya
dicetak, memungkinkan verifikasi dalam desain objek sama menggunakan nozel inkjet untuk menuangkan cairan
sebelum dicetak.Proses pemodelan manual untuk untuk membentuk setiap lapisan. Tetapi memiliki
menyiapkan data geometrik untuk grafik komputer 3D perbedaan dengan jenis direct, dimana jenis binder untuk
mirip dengan seni plastik seperti mematung. Pemindaian melakukan pencetakan menggunakan dua bahan yang
3D adalah proses pengumpulan data digital pada bentuk terpisah yang berupa bubuk kering dan lem cair. Dengan
dan tampilan objek nyata, menciptakan model digital mekanisme kerja, pertama bubuk kering dilakukan
berdasarkan itu. penuangan kemudian diberikan lem cair agar terjadi
pengikatan. Begitu seterusnya hingga seluruh proses
Mesin 3D Printing selesai.
3D Printing atau dikenal juga sebagai Additive Layer
Manufacturing menurut Excell, Jon (2013) adalah proses
membuat objek pada 3 dimensi atau bentuk apapun dari
model digital. Cara kerjanya hampir sama dengan printer
laser dengan teknik membuat objek dari sejumlah
layer/lapisan yang masing-masing dicetak di atas setiap
lapisan lainnya. Teknologi printing ini sendiri sebenarnya
sudah berkembang sejak sekitar 1980an namun belum
begitu dikenal hingga tahun 2010an ketika mesin cetak 3D
ini dikenalkan secara komersial. Dalam sejarahnya Printer
3D pertama yang bekerja dengan baik dibuat oleh Chuck
Hull dari 3D System Corp pada tahun 1984. Sejak saat itu
teknologi 3d printing semakin berkembang dan digunakan
dalam purwarupa (model) maupun industri secara luas Gambar 2. Jenis-jenis Printer 3D Binder Printer 3D
seperti dalam arsitektur, otomotif, militer, industri medis, (http://www.insinyoer.com/wp-
fashion, sistem informasi geografis sampai biotech content/uploads/2015/08/binder-printing-361x400.gif,
(penggantian jaringan tubuh manusia). diakses 02/09/2016)
(http://www.partner3d.com/mengenal-teknologi-printer-3d-
mesin-printing-canggih-serbaguna, diakses 02/09/2016). 2. Photopolymerization Dan Sintering
Photopolymerization jika diamati dari penamaannya berasal
Jenis-jenis Printer 3D dari kata photo yang berarti cahaya dan polymer yang
1. Direct And Binder Printer 3D memiliki arti senyawa kimia plastik. Jadi dapat dikatakan
Printer 3D jenis direct memiliki mekanisme kerja sebagai jenis printer 3D yang memiliki cara kerja
menggunakan teknologi inkjet. Teknologi ini sudah ada dengan meneteskan cairan plastik kemudian diberikan
2
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018
penyinaran laser berupa ultraviolet. Dan selama proses
penyinaran ini sanggup merubah cairan menjadi bentuk
padat.
Gambar 5. Jenis-jenis Filament/bahan ABS (Acrylonitrile
Butadiene Styrene)
(http://nicklievendag.com/wp-content/uploads/3d-printing-
filament-guide-750x410.jpg, diakses 02/09/2016)
3
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018
4. PVA (Polyvinyl Alkohol) Desain hakikatnya ‘hidup’ dan merupakan bagian dari
Merupakan 3D filament printer yang larut dalam air. Fitur sistem sosial itu sendiri. Desain sebagai tanda-tanda
ini membuat filamen PVA sangat cocok sebagai bahan keadaban artifak yang dibuat dalam kurun waktu tertentu.
pendukung/support untuk 3D Print PLA yang kompleks. (Sachari, 2002)
5. Flexible PLA
Tidak berbahaya / beracun dan merupakan 3D Filament
yang menghasilkan 3D Print yang Flexible dan Elastis
4
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018
Gambar 13. Technical drawing sepatu & perhiasan
(Lilian, Yulia, “Perancangan Perhiasan Bertema Candi
Tikus Peninggalan Kerajaan Majapahit.”, UBAYA,
Surabaya. 2017)
3D printing model
Menggunakan software slicer 3D printer Simplify, penulis
Gambar 11.. Digital modeling perhiasan melanjutkan proses pengembangan produk perhiasan dan
(Putra, Kumara, et.al. Laporan IbPE Perajin Perhiasan alas kaki. Printer 3D yang digunakan bermerk Wanhao
Perak Batan Krajan Mojokerto. UBAYA. Surabaya, Duplicator I5 dengan bed printing berukuran 20 x 20 cm.
2016) Jenis bahan filament yang digunakan adalah PLA (Poly
Lactic Acid) Proses produksi berlangsung sangat singkat,
bervariasi mulai 10 menit pada model perhiasan anting,
hingga 12 jam untuk purwarupa sol sepatu.
CAD-CAM
Gambar 14.. Hasil cetak model perhiasan & purwarupa
Tahap ini adalah tahap implementasi gambar kerja atau sepatu menggunakan PLA
dikenal dengan gambar teknik. Bagaimana desain yang
dihasilkan secara digital modeling ditransfer ke software (Putra, Kumara, et.al. Laporan IbPE Perajin Perhiasan
CAD-CAM. Penulis menggunakan solidwork yang cukup Perak Batan Krajan Mojokerto. UBAYA. Surabaya, 2016)
ampuh menggabungkan tahap CAD (Computer Aided
Design) dan CAM (Computer Aided Manufacturing). Hasil dari proses printing 3D adalah model set perhiasan
Berikut ini adalah gambar kerja dalam tahap CAD-CAM dengan beragam tema desain dan purwarupa sol sepatu.
Kualitas yang dihasilkan sangat presisi sesuai dengan
desain digital modeling dan ukuran yang diterapkan dalam
CAD-CAM. Proses produksi 3D printer tidaklah mulus,
butuh trial-error berulangkali, terkait dengan posisi
orientasi printing dan supporting structure hasil cetak.
Purwarupa produk
Merupakan proses akhir dalam pengembangan produk,
purwarupa yang dihasilkan menggunakan material asli
dalam proses produksi. Perhiasan menggunakan material
perak, sementara sepatu menggunakan material kulit
kombinasi sol berbahan PLA. Purwarupa produk ini adalah
proses iteratif yang berulangkali hasil evaluasi luaran
modeling 3D printing. Walaupun prosesnya panjang namun
kualitas yang dihasilkan sangat optimal karena telah
melalui evaluasi bentuk dengan bahan filamen 3D printing.
5
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018
(Lilian, Yulia, “Perancangan Perhiasan Bertema Candi
Tikus Peninggalan Kerajaan Majapahit.”, UBAYA,
Surabaya. 2017)