Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada saat ini sangatlah pesat, perlu di-
imbangi dengan penguasaan ilmu pengetahuan terhadap teknologi agar
teknologi dapat digunakan secara tepat dan berguna. Komputer sebagai
salah satu dari perkembangan teknologi menjadi unsur yang sangat
penting pada kehidupan manusia modern saat ini. Salah satu contoh
penggunaan komputer dalam bidang Teknik Mesin adalah Gambar
manufaktur 2D dan 3D Modeling yang akan dioprasikan kedalam
konstruksi mesin atau yang biasa disebut CAD (Computer Aided Design)
dan CAM (Computer Aided Manufacturing).
Dalam dunia percetakan merupakan teknologi yang berkembang
sangat lah pesat dimana terdapat sebuah alat percetakan yaitu 3D Printing
yang dapat mampu mencetak benda dengan objek berbentuk tiga Dimensi
dengan melalui program software Gambar yang dihasilkan dari komputer.
3D Printing merupakan teknologi yang berkembang disaat ini yang
dimana mampu menghasilkan dan memproduksi suatu benda. 3D Printing
merupakan salah satu proses yaitu (FDM) atau disebut Fabrikasi
Deposition Modelling dan juga teknologi (AM) atau yang disebut Additive
Manufacturing, yang diamana proses pencetakan 3D Printing dikerjakan
dengan cara Aditif, dalam objeknya dibuat dengan cara meletakan atau
menambahkan material secara lapis demi lapis sehingga membentuk
sebuah benda 3D Modeling. Metode pencetakan 3D sangat berbeda
dengan teknik pemesinan tradisional atau yang lebih dikenal dengan
Subraktif dimana pembuatan produknya dengan cara mengurangi matrial
awal melalui penyayatan.
Penggunaan alat 3D Printing pada dunia pendidikan mulai
berkembang dan digunakan untuk media pembelajaran agar memudahkan
dalam pengoprasian komputer dan pembuatan suatu Prototype atau alat
dan berguna dalam bidang industry. Pada umumnya pembuatan Prototype
melalui beberapa tahap dari pembuatan Design dan Finishing melalui
komputer lalu dimasukan kedalam konstruksi mesin sehingga proses
pembuatan Prototype membutuhkan waktu yang sangat lama.
Namun teknologi 3D Pinting tidak banyak terdapat di setiap
pendidikan menengah kejuruan dibidang teknik, dalam permasalahan
tersebut maka muncul ide tau gagasan utuk merancang sebuah alat yang
kami sebuat 3D Printing dengan menggunakan Arduino dan kerangka
Frame menggunakan besi Hollow 3 cm x 3 cm dengan tebal 2 mm, yang
dimana Arduino sebagai kepala penggerak di bidang 3D Printing
menggunakan software pada komputer.
Kelebihan dari alat 3D Printing ini lebih mempermudah dalam
proses pembentukan prototype dalam pembelajaran kejuruan dalam bidang
teknik mesin dan untuk kontruksi mesin dibuat sederhana mungkin,
sehingga dapat menekan biaya pembuatan yang hemat dan mudah dalam
pengoprasiannya dan juga hemat dalam matrial pembuatannya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas, diatas adalah :
1. Mengetahui bagaimana pembuatan dan rancangan pada 3D Pinting
sehingga dapat dioprasikan atau digunakan pada media pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana prinsip kerja pada 3D Printing untuk
mendongkrak dibidang kejuruan teknik mesin dan dibidang industri.

1.3 Tujuan Program


Tujuan program diatas untuk media pembelajaran dalam bidang
teknologi baik dipendidikan dan industri, saat ini sehingga menemukan ide
atau gagasan yang terbaru agar memudahkan pembuatan dalam suatu
bidang.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari pembuatan alat 3D Printing adalah
agar semakin terbukanya diera teknologi saat ini dalam bidang pendidikan
dan untuk menunjang di dunia manufacturing industri dan bagi pembuatan
alat 3D Printer baik hasil bahan 3D modeling bisa digunakan sebagai
terbukanya lapangan pekerjaan atau usaha sebagai penjual produk dari
hasil 3D modeling maupun alat 3D Printing.

1.5 Manfaat Kegunaan


Manfaat kegunaan alat yaitu mengetahui pengoprasian mesin 3D
Printing dari mulai Design menggunakan computer lalu mengatur alat agar
dijalankan sesuai produk yang dibuat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisa Program
Perkembangan rapid prototyping juga tidak terlepas dari
perkembagan komputer khususnya teknologi Computer Aided Design
(CAD/CAM), memudahkan proses pengiriman layer-layer obyek yang
dibentuk dengan teknik rapid printyng. Sebelum dicetak diawali dengan
pembuatan desain model CAD 3D menggunakan aplikasi SoftWare seperti
Autocat, Sketchup, SolidWoarks dan lain sebagainya. Model yang sudah
sesuai kemudian diorientasikan kepada ruang pembuatan (part orientation).
Konsep dari rapid prototyping adalah dengan membagi benda dengan
ketebalan yang sesuai dengan penampang dari benda tersebu. Selanjutnya,
mesin 3D printer membuat produk tiga dimensi dengan menambahkan
bahan atau material secara lapis demi lapis sesuai dengan bagian
penampang benda. Kualitas dari permukaan benda tergantung dari tebal
desain dari mesin 3D Printing. Semakin kecil tebal lapisan maka kualitas
permuakaan semakin baik.

2.2 Pengembangan Produk


Perkembangan produk baru menjadi pusat perhatian bagi
perusahaan karena berkaitan dengan siklus hidup teknologi dan
pendidikan. Perkembangan dan pertumbuhan di Indonesia yang semakin
pesat karena banyaknya perusahaan yang baru berdiri sehingga
mengakibatkan adanya peningkatan persaingan dalam pengembangan
produksi baru sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu perusahaan
dalam usah. Dengan melakukan pengembangan produk baru, maka
peluang pembelajaran dalam pendidikan dan industry lebih besar.

2.3 Aspek Desain 3D Printing


Pendidikan desain industri memerlukan tahapan-tahapan sesuai
pada zamannya. Pembelajaran yang dibutuhkan harus sesuai tuntutan
zaman yakni kemajuan teknologi yang berfungsi memudahkan dalam
aspek penggunaan dan pembuatan dalam bidang desain industri. Desain
industri memiliki tahapan dasar, yaitu ide, konsep, gambar sketsa, proyeksi
tiga dimensi, pemodelan skala dan mockup atau prototipe. Dalam tiap
tahapan tersebut, perkembangan yang mempunyai pengaruh besar adalah
tahapan proyeksi tiga dimensi. Proyeksi tiga dimensi tidak hanya sekedar
membuat model dan menciptakan hasil render, tapi sudah pada kepada
hasil nyatanya yaitu masuk ke ranah 3D mockup/3D prototipe melalui 3D
Printer yang disebut sebagai 3D Printing. Pentingnya pendidikan seperti
Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi maupun tempat-tempat kursus yang
memiliki mata pembelajaran ini, wajib menyertakan pendidikan 3D
Printing ke dalam mata pembelajaran/mata kuliah 3D Modelling
(CAD/CAID). Dikutip dari (Geggy Gamal Surya, 2019).

2.4 Media Pembelajaran


Memasuki era Revolusi Industri Keempat tentu memerlukan
beberapa update pada masing-masing mata pembelajaran pada pendidikan
desain industri, hal ini karena berkaitan dengan unsur teknologi dalam
dunia desain industri yaitu mesin Printer 3D. Saat ini, sangat dibutuhkan
lapangan pekerjaan yang membutuhkan operator mesin 3D Printer yang
muncul dari lulusan-lulusan desain produk/desain industri. Operator yang
dimaksud adalah lulusan yang menguasai software 3D Modelling. Lulusan
tersebut harus dibubuhi ilmu dalam pengoperasian mesin 3D Printer yang
berkaitan erat dengan CAD/CAID dalam diploma maupun Strata Satu.
Sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkompeten dan menjadi
pekerja yang sangat dibutuhkan di perusahaan yang mengaplikasikan
teknologi-teknologi Revolusi Industri Keempat. (Geggy Gamal Surya,
2019).

2.5 Penerapan Fungsi


Alat 3D Printing adalah teknologi yang diciptakan pertama kali
oleh Chuck Hull dari 3D Systems Corp tahun 1980. Sejak saat itu, 3D
Printer terus berkembang dan digunakan secara luas diberbagai Negara 3D
printing mencetak menggunakan mesin printing khusus untuk dapat
menghasilkan bentuk tiga dimensi. Mesin printing tersebut memiliki
kecanggihan khusus, yakni mampu mencetak benda yang sama wujudnya
dengan gambar pada percancangan dalam sebuah aplikasi, tentunya dalam
bentuk 3D model dan tidak lagi sebatas mencetak gambar di atas kertas
saja. (M. Abby Rafdi Syah, Journalism and Website Division Staff - Humas
Elektro ITK 2021).
BAB 3

METODE PELAKSANAAN
3.1 Rancangan Awal

Dalam penelitian ini yang bertujuan merancang bangun mesin


printer 3D dengan kontroller arduino mega 2560 dengan kerangka Frame
Hollow 3 cm x 3 cm tebal 2 mm, dieksekusi sehingga proses pencetakan
tidak harus selalu terhubung dengan PC. Metode yang digunakan adalah
riset developmen yang di gambarkan dalam langkah kegiatan berikut ini.

1. Membuat Kerangka atau Frame 3D Printing.


2. Membuat ranngan desain mesin printer 3D yang akan dibuat.
3. Membuat perangkat lunak
4. Melakukan pengujian dan analisa kinerja mesin
5. Melakukan Evaluasi dari hasil pengujian tersebut.

3.2 Penyusuna Teknis

Sedangkan draf rancangan penyusuna teknis pada mesin 3D printer


dilihat pada gambarkan berikut ini :

Gambar 1. Peyusunan 3D Printer

Dengan data penyusunan teknis sebagai berikut :

 Pengunaan Power Suplly : 120 watt


 Motor Type : Stepper Nema 17
 Kerangka Frame : Hollow 3 cm x 3cm Tebal 2mm
 As Smooth : Berdiater 8 mm
 Bearing movement : Linier bearing
 Limit Switch : Endstop
 Controller : Arduino mega 2560
 Connerctions : USB type b
 Fille Print : stl, Gcode
 Type moving : Pulley and timming belt gt2
As 8mm THSL.
 Noozle diameter : 0,1 – 1.0 mm
 Colling hot end : Fan with pwm controlled
 Extruder : 260 celcius
 Printing technology : Fused Filament Fabrication
 Printing Material : Pla, Abs, Pva, Hips
 Type Printer : Mini artillery hornet 3D Printer
Lebar 50 cm x 50 cm
Tinggi 60 cm

3.3 Tahap Pengujian

Untuk tahap pengujian dari hasil perancangan hadware 3D printing


bisa meliputi sebagai berikut.

A. Pembuatan Desain
1. Software Autodesk Inventor
Perancangan desain alat menggunakan autodesk inventor
yang dapat digunakan menggambar 3-dimensi yang dapat
digunakan untuk menggambar frame atau base frame atau untuk
part dari 3d-printer.
2. Desain Berupa Name tag

Gambar 2. Autodesk Inventor

B. Hasil Pembuatan desain


1. Arduino asoftware open source yang digunakan untuk
memprogram board mikrokontroler yang akan digunakan di
3DPrinter.
2. Pronterface adalah software open source yang digunakan untuk
GUI (Graphical User Interface) yang memudahkan untuk
menjalankan 3D printer yang terkoneksi di laptop atau computer.
3. Slic3r adalah software open source yang digunakan untuk
mengolah gambar 3D dari inventor menjadi file *.gcode yang
dapat dibaca oleh 3D printer.

Gambar 3. Slic3er Gcode 3D printer

C. Hasil Pembuatan Alat


1. Perkitan Hardware
a. Perakit Frame
b. Perakitan motor stepper pada bracket dan frame
c. Perakitan extruder ( sebuat motor yang diberi gearbox untuk
mendoron filament ke hotend)
d. Perakitan hotend (heater pemanas yang digunakan untuk
melelehkan filament)
e. Perakitan Endstop pada hadware
2. Perakitan Electronik
a. Pemasangan kabel motor ke modul RAMPS
b. Pemasangan kabel heater ke modoul RAMPS
c. Pemasangan Hotbad ke modul RAMPS

D. Hasil Pembuatan Alat


Gambar 4. Alat 3D Printer

3.4 Analisa dan Evaluasi

Peluang analisa dalam evaluasi dalam dunia pendidikan adalah


memperluas dibidang pembuatan Prototype sehingga mampu
mengoprasikan sebuah desain dalam computer dengan menggunakan
software lalu dijadikan sebuah benda komponen dan perkembangan
teknologi dalam dunia usaha maupun industry. Sejak tahun 2010 peluang
usaha 3D printing sudah mulai dikenal oleh banyak orang. Peluang ini
telah menjadi tren yang sangat populer di berbagai industri. Sehingga ada
beberapa pemilik industri mengembangkan bisnisnya di bidang jasa print
3D. Peluang bisnis jasa 3D print di Indonesia memiliki prospek yang
sangat luas dan menjanjikan untuk perkembangan teknologi print 3D.
BAB 4

ANGGARAN BIAYA
4.1 Tabel

Besar
No JenisPengeluaran Sumber Dana
Dana (Rp)
Bahan habis pakai Belmawan 2.800.000
1 Perguruan tinggi
Instansi lain (jika ada)
Sewa dan jasa Belmawan 200.000
2 Perguruan tinggi
Instansi lain (jika ada)
Tran portasi local Belmawan 200.000
3 Perguruan tinggi
Instansi lain (jika ada)
Lain-lain Belmawan 300.000
4 Perguruan tinggi
Instansi lain (jika ada)
Jumlah 3.500.000

Belmawan 3.500.000
Perguruan tinggi
Rekap Sumber Dana
Instansi lain (jika ada)
Jumlah 3.500.000
4.2 Format jadwal kegatan

Bulan
No JenisKegiatan Penanggung Jawab
1 2 3 4
1 Perencanaan
2 Manufaktur
3 Pengujian
DAFTAR PUSTAKA
1. 3DSystem. (2011) Charles W. Hull Executive Bio.Retrived from
www.3dsystems.com
2. Surya Geggy Gamal 2019, Gaya pendidikan 3D Modelling (CAD/CAID)
ke 3D Printing seagai langkah dasar desain sesuai revolusi industry
keempat.
3. Mochamad, D. M., &Gatot, E. P,. (2017).Rancang Bangun Kontruksi
Rangka Mesin 3D Printer Cartesian Berbasis Fused Deposition Modeling
(FDM). Jurnal Teknik Mesin Vol. 06, No. 4, Oktober 2017.ISSN : 2549 -
2888.

Anda mungkin juga menyukai