Moh. Ririn Rosyidi : Analisa Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Metode Arc, Ard,
Dan Aad Di PT. Xyz
1)
Moh. Ririn Rosyidi
1
Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik
Email : mohammadrosyidi@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan tata letak pada proses
produksi di PT. Ecomec Resources Indonesia, sehingga bisa memperkecil jumlah tenaga
kerja pada perusahaan tersebut.Perusahaan PT. Ecomec Resources Indonesia di tuntut
untuk mengoptimalkan dalam rancangan dan mendesain tata letak suatu perusahaan agar
bisa memperkecil jumlah tenaga kerja pada saat proses produksi berlangsung, besetra tata
letaknya yang teratur sehingga lebih efektif dan efisien dalam segi jumlah tenaga kerja
yang diperlukan lebih sedikit. Data-data yang digunakan yaitu dengan melihat langsung
area perusahaan dan mengumpulkan data-data disetiap bagian yang proses produksi yang
mengalami usulan layout, menggunakan metode Activity Relationship Chart (ARC),
Activity Relationship Diagram (ARD) danActivity Allocation Diagram (AAD). Dari
hasil penelitian layout usulan awal perusahaan untuk metode ARC, ARD dan AAD
sebelumnya membutuhkan pekerja 4 sedangkan hasil yang didapat pada layout usulan 1
dan layout usulan 2 perbaikan menggunakan metode ARC, ARD dan AAD hanya
membutuhkan 2 pekerja, pada analisa proses produksi menggunakan metode ARC, ARD,
dan AAD telah mengurangi jumlah tenaga kerja pada setiap departemen, sehingga proses
produksi lebih efisien PT. Ecomec Resources Indonesia.
Abstract
This research aims to give suggestion of improvement of layout in production
process at PT. Ecomec Resources Indonesia, so that can minimize the amount of
workforce at that company. PT. Ecomec Resources Indonesia is required to optimize in
design and design the layout of a company in order to minimize the amount of labor
during the production process takes place, besetra the regular layout so that more
effective and efficient in terms of manpower the required number of labor is less. The
data used is to look directly at the area of the company and collect data in each section of
the production process that has proposed layout, using Activity Relationship Chart
(ARC), Activity Relationship Diagram (ARD) and Activity Allocation Diagram (AAD).
From the results of the research, the company's initial proposal layout for ARC, ARD and
AAD methods previously required 4 workers while the results obtained in the proposed
layout 1 and proposed 2 layout improvements using ARC, ARD and AAD methods only
require 2 workers, in the production process analysis using ARC , ARD, and AAD have
reduced the number of workers in each department, resulting in a more efficient
production process of PT. Ecomec Resources Indonesia.
2,3,4
Mesin Cruushing (MC)
2,3,4
2,3,4 3,4,5
Mesin Roller Crusher (MRC) 3,4,5 3
2,3,4 3,4 2,3,4
Mesin Ayak (MA) 2,3,5
2,7 3,4
2,3,4 4 3,7 2,6
Kotak Material (KM)
2,3,4 2,3,7 6 2,6
2,3,4 2,3,7 6 6 6
Timbangan (T)
2,3 6 6 6 2,6
2,3,5 6,9 2,6 6 6 6
Tungku Pembakaran (TP)
6,9 6,9 6 6 6 6
2,3,7 6,9 2,6 6 6 6 6
Tandon Air (TA) 2,3,7 6 2,6,9 6 6 6 2,6
2 6 2,6,9 6 6 6 6 2,6
Area Penjemuran (AP)
6 6 6 6 6 6 6
2,3,7 2,6 6 6 6 6 6
Packing Dan Penimbangan 1 (PP1)
2,3 6 6 6 2,6,9 6
2,3,7 6 6 6 2,6 2,6
Area Mixing (AM)
3,6 6 6 6 6
2,3,7 2,3,6 6 6 6
Conveyor Mesin Grinding (CMG)
6 6 3,6 6
2,3,7 6 2,6 6
Mesin Grinding (MG)
6 6 6
2,3,7 6 6
Packing Dan Penimbangan 2 (PP2)
3 6
2,3,5 6
Pengemasan (P) 2,3
2,3
Gudang Produk (GP)
ABSTRAK
Perancangan fasilitas poduksi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kinerja
suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tata letak fasilitas yang kurang baik akan menyebabkan
pola aliran bahan yang kurang baik dan perpindahan bahan, produk, informasi, peralatan dan
tenaga kerja menjadi relatif tinggi yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian produk dan
menambah biaya produksi. Perancangan tata letak dalam industri manufaktur merupakan awalan
utama dalam mengatur tata letak fasilitas produksi dan memanfaatkan area semaksimal mungkin.
Hal ini dibuat untuk menciptakan kelancaran aliran bahan, sehingga nanti dapat diperoleh aliran
bahan yang efisien dan kondisi kerja yang teratur. Permasalahan layout pabrik merupakan
permasalahan yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan dalam operasinya. Jauhnya jarak
perpindahan material dari departemen kerja yang satu dengan departemen kerja lainnya akan
mempengaruhi totalitas perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Dengan
total momen perpindahan material/tahun yang tinggi, maka biaya material handling juga akan
semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total perpindahan material minimum
sehingga nantinya diperoleh final layout yang terbaik dan dapat meminimalkan biaya material
handling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rancangan ulang tata letak fasilitas pabrik
pengolahan air minum PT. Ima Montaz Sejahtera terdiri dari beberapa bagian dan departemen yang
harus di tambah dan diperbaiki dari hanya 7 (tujuh) menjadi 12 area, penambahan departemen ini
tidak harus memerlukan penambahan area, hal ini bisa dilakukan dengan menyusun ulang dan
memberi wilayah atau area untuk bagian yang belum ada. Penelitian ini menerapkan metode 5S
pada penyusunan tata letak fasilitas PT. Ima Montaz Sejahtera untuk memperoleh tata letak yang
lebih rapi, yaitu Seiri dan Seiton pada gudang mekanik, Seiso yaitu pada gudang produksi dan
semua departemen, Seiketsu dan Shitsuke yaitu pada semua departemen.
PENDAHULUAN
Perancangan fasilitas poduksi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada
kinerja suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tata letak fasilitas yang kurang baik akan
menyebabkan pola aliran bahan yang kurang baik dan perpindahan bahan, produk, informasi,
peralatan dan tenaga kerja menjadi relatif tinggi yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian
produk dan menambah biaya produksi. Tata letak pabrik (layout) dapat didefinisikan sebagai tata
cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Hadiguna,
2008). Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area untuk menempatkan mesin atau fasilitas
penunjang produksi lainnya, kelancaran gerak perpindahan material baik bersifat temporer maupun
permanen, personal pekerja dan lain sebagainya. Dalam tata letak pabrik terdapat 2 (dua) hal yang
harus diperhatikan yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen dalam pabrik. Dengan
adanya perencanaan tata letak pabrik yang baik, maka gerakan bolak-balik (back tracking), jarak
27
Jurnal Teknovasi
Volume 02, Nomor 2, 2015, 27 – 41
ISSN : 2355-701X
sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas. Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu jenis
industri yang terutama menghasilkan produk jasa finished good product. (Wignjosoebroto, 2009).
Istilah ataupun pengertian desain suatu pabrik (plant design) dan pengaturan tata
letak pabrik (plant layout) sering kali membingungkan dan diartikan sama. Kedua istilah
ini sebenarnya memiliki arti yang berbeda meskipun ada kaitannya satu dengan lainnya.
Dengan perencanaan pabrik dan ada yang lebih luas lagi, yaitu meliputi (Aiello, 2007):
1. Perencanaan financial
2. Bantuan lokasi pabrik
3. Seluruh perencanaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanfisik pabrik.
Sedangkan tujuan utama dalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk
meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai berikut
(Wignjosoebroto, 2000):
1. Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi
lainnya.
2. Biaya pemindahan bahan.
3. Biaya produksi, maintenance, safety, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi.
Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Pabrik
Perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik merupakan suatu landasan utaama dalam dunia
industri.Sebab dengan perencanaan dan pengaturan yang baik diharapkan efisiensi dan
kelangsungan hidup atau kesuksesan kerja suatu industri dapat terjaga.Secara garis besar, tujuan
utama dari perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik ini adalah mengatur area kerja dan segala
fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga
menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih specifik lagi suatu perencanaan dan
pengaturan tata letak yang baik akan memberikan keuntungan dalam sistem produksi.
(Wignjosoebroto, 2009).
Tahapan Perencanaan Tata Letak Pabrik
Operation Process Chart (OPC), Chart ini digunakan dalam menganlisa aliran operasi bahan
yang terjadi pada proses produksi. Peta ini menggambarkan gambaran grafis paling lengkap dari
seluruh proses. Adapun pembentukan peta proses aliran sebagai (Wignjosoebroto, 2009) dapatkan
proses operasi dari proses yang tengah dikaji, dapatkan peta proses umum tiap komponen,
gambarkan kembali peta proses operasi pada garis yang sesuai dengan komponen, masukkan
seluruh data yang diinginkan di sisi lambang, seperti uraian, jarak, jumlah, waktu, biaya dan
sebagainya, kaji peta yang dihasilkan untuk memungkinkan perbaikan dari seluruh proses,
keterkaitan antara kegiatan, proses mandiri dan sebagainya.
Activity Relationship Chart, peta hubungan aktivitas atau activityrelationship chart
(selanjutnya disingkat dengan ARC) adalah suatu cara atau teknik yang sangat sederhanan di dalam
merencanakan tata letak fasilitas atau departemen berdasarkan derajat hubungan aktivitas
“kualitatif” dan cenderung berdasarkan pertimbangan yang bersifat subjektif dari masing-masing
fasilitas departemen (Wignjosoebroto, 2000).
Work sheet disusun berdasarkan apa yang telah ditetapkan dalam activity relationship chart
yang terdidri dari baris dan kolom dan pada bagian sebelah kiri ditempatkan urutan kegiatan sedang
pada bagian kanan ditempatkan tingkat hubungan. Baris-baris dan kolom ini lebih mudah dilihat
hubungan antara aktivitas dengan melihat pada kolom alasan dibawahnya. (James, 1990)
Block template merupakan kelanjutan dari worksheet dimana masing-masing aktivitas dibuat
dalam suatu bujur sangkar atau persegi panjang. Nomor kode tiap kegiatan/aktivitas dituliskan di
tengah-tengah dari block sedang tingkat hubungan dituliskan pada sudut block template tersebut
(Purnomo, 2004).
Activity Relationship Diagram (Rel Diagram), data yang telah dikelompokkan dalam work
sheet kemudian dimasukkan ke dalam suatu activity template. Tiap-tiap template akan menjelaskan
mengenai departemen yang bersangkutan dan hubungan dengan aktivitas dari departemen-
departemen yang lain. Template disini hanya bersifat memberi penjelasan mengenai hubungan
29
Flywheel: Jurnal Teknik M esin Untirta Vol. V No. 2, Oktober 2019, hal. 21 - 28
Email : priyokoprayitnoadi@gmail.com
21
Terakreditasi S4, SK No: 21/E/KPT/2018
Flywheel: Jurnal Teknik M esin Untirta Vol. V No. 2, Oktober 2019, hal. 21 - 28
A- O- X- A- O- X- A- O- X- A- O- X-
2,4,6,7,8 9,10 1,3,4,5,6,7,11 9,12 12 2,4,7,8,9,10,1 8 1,2,3,5,6,8,9
,12 1,13
1 2 3 4
Kelompok Mesin Kelompok Mesin Bor Kelompok Mesin Perkakas Kelompok Mesin Bubut
Potong/Gergaji CNC Konvensional
E- U- I- E- U- I- E- U- I- E- U- I-
3,5,7,12,13 11 10,13 8 1,4,5,6 3,7,10,12,13 11
A- O- X- A- O- X- A- O- X- A- O- X-
2,4,10,11 6 1,2,4,8,11 5 13 1,2,3,8,9,10,1 4 1,3,4,6,7,9,11,1 1,2
1,12, 2,13
5 6 7 8
Kelompok Mesin Petrol (Bahan Kelompok Mesin Pabrikasi Kelompok Mesin Uji Kelompok Mesin Frais
Bakar) Metalurgi Konvensional
E- U- I- E- U- I- E- U- I- E- U- I-
1,3,7,8,9,12,1 3,7,9,10,12,1 1,4,5,6 5,10, 2,11
3 3
A- O- X- A- O- X- A- O- X- A- O- X-
12 3,4,7,8,10,11, 3,5,7,9,11,12, 2,3,5,6,7,8,10 3,9 2,7,8,10,13 2
13 13 ,11,13
9 10 11 12
Kelompok Mesin CNC Bubut Ruangan Kantor Tool Crib Lab. CNC
E- U- I- E- U- I- E- U- I- E- U- I-
5,6 2,4,6,8 1 12 1,4,8 1,4,5,6,11
A- O- X-
7 3,8,9,10,11,1
2
13
Lab. Metalurgi
E- U- I- Gambar 4. Block Template Terisi
1,2,4,5,6
berdasarkan tingkat hubungan 13) tidak perlu dihitung. Kemudian hasil (a) dibagi
Selanjutnya, sebelum menyusun activity relationship (b) dikali 100 untuk mendapatkan prosentase
diagram (ARD) ini, peneliti akan melihat data kebutuhan masing-masing fasilitas.
luas lantai setiap pusat kegiatan atau fasilitas. Data ini B. Hitung total luas area laboratorium dikurangi luas
memang tidak terlalu berhubungan erat dengan ARD, ruangan yang telah ditentukan untuk fasilitas no. 7,
namun diperlukan pada saat pembuatan area template 10, 12, dan 13.
dan area allocating diagram (AAD). Data diperoleh dari C. Hitung luas area untuk menentukan modul dengan
perencanaan luas lantai termasuk telah mengakomodasi cara mengalikan prosentase masing-masing fasilitas
kelonggaran untuk kebutuhan kelancaran kegiatan, (A) dengan luas total area pada perhitungan (B).
25
Terakreditasi S4, SK No: 21/E/KPT/2018
https://ejurnalunsam.id/index.php/jurutera ISSN 2356-5438
Riwayat Artikel: Facility layout is a technique to arrange or placing the production facilities with the
Dikirim 10 Juli 2017 aim to facilitate the processing and increasing the production. This research focus on
Direvisi dari 20 Agustus 2017
Diterima 30 September 2017 improving the Layout of Facilities that have not been well organized in the home
industry UD. Tahu Goreng SKY Tebing Tinggi which produces fried tofu. In this
research activity changes were made to the Size of the Work Area, the large Work
Kata Kunci:
Tahu goreng, Activity relationship, Tata
Area, and Distance between Stations using the ARC (Activity Relationship Chat)
letak method, subsequently depicted on the activity relationship map and designed in the
Activity Relationship Diagram (ARD) worksheet to provide alternative changes /
improvements layout of the home industry that been mentioned above. From the
results of this study obtained changes in the area of work area namely 7.5 m2
immersion station, 6.25 m2 milling station, boiling station 7.84 m2, 4.68 m2 screening
and opening station, 7.04 m2 pressing station, cutting station 4.29 m2, and 7.84 m2
frying station. The process flow pattern in the new layout changes to a U-shaped
process flow from the previously indeterminate angle so as to simplify and facilitate
the regular transfer of materials according to the production process flow more
convenient and efficient.
© 2017 Jurnal Ilmiah JURUTERA. Di kelola oleh Fakultas Teknik. Hak Cipta Dilindungi.
Keterangan: Penggorengan 3 3 9 G
% Allowance = Nilai Kelonggaran (%)
Gambar 1. Layout UD. Tahu Goreng Sky, Tebing Tinggi sebelum dilakukan perbaikan fasilitas