Anda di halaman 1dari 11

REFERENSI

Moh. Ririn Rosyidi : Analisa Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Metode Arc, Ard,
Dan Aad Di PT. Xyz

ANALISA TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI


DENGAN METODE ARC, ARD, DAN AAD DI PT. XYZ

1)
Moh. Ririn Rosyidi
1
Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik
Email : mohammadrosyidi@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan tata letak pada proses
produksi di PT. Ecomec Resources Indonesia, sehingga bisa memperkecil jumlah tenaga
kerja pada perusahaan tersebut.Perusahaan PT. Ecomec Resources Indonesia di tuntut
untuk mengoptimalkan dalam rancangan dan mendesain tata letak suatu perusahaan agar
bisa memperkecil jumlah tenaga kerja pada saat proses produksi berlangsung, besetra tata
letaknya yang teratur sehingga lebih efektif dan efisien dalam segi jumlah tenaga kerja
yang diperlukan lebih sedikit. Data-data yang digunakan yaitu dengan melihat langsung
area perusahaan dan mengumpulkan data-data disetiap bagian yang proses produksi yang
mengalami usulan layout, menggunakan metode Activity Relationship Chart (ARC),
Activity Relationship Diagram (ARD) danActivity Allocation Diagram (AAD). Dari
hasil penelitian layout usulan awal perusahaan untuk metode ARC, ARD dan AAD
sebelumnya membutuhkan pekerja 4 sedangkan hasil yang didapat pada layout usulan 1
dan layout usulan 2 perbaikan menggunakan metode ARC, ARD dan AAD hanya
membutuhkan 2 pekerja, pada analisa proses produksi menggunakan metode ARC, ARD,
dan AAD telah mengurangi jumlah tenaga kerja pada setiap departemen, sehingga proses
produksi lebih efisien PT. Ecomec Resources Indonesia.

Kata Kunci: ARC, ARD, AAD dan Rancangan Tata Letak.

Abstract
This research aims to give suggestion of improvement of layout in production
process at PT. Ecomec Resources Indonesia, so that can minimize the amount of
workforce at that company. PT. Ecomec Resources Indonesia is required to optimize in
design and design the layout of a company in order to minimize the amount of labor
during the production process takes place, besetra the regular layout so that more
effective and efficient in terms of manpower the required number of labor is less. The
data used is to look directly at the area of the company and collect data in each section of
the production process that has proposed layout, using Activity Relationship Chart
(ARC), Activity Relationship Diagram (ARD) and Activity Allocation Diagram (AAD).
From the results of the research, the company's initial proposal layout for ARC, ARD and
AAD methods previously required 4 workers while the results obtained in the proposed
layout 1 and proposed 2 layout improvements using ARC, ARD and AAD methods only
require 2 workers, in the production process analysis using ARC , ARD, and AAD have
reduced the number of workers in each department, resulting in a more efficient
production process of PT. Ecomec Resources Indonesia.

Keywords: ARC, ARD, AAD and Layout Design.

82 Jurnal Teknik WAKTU Volume 16 Nomor 01 – Januari 2018 – ISSN : 14121867


Moh. Ririn Rosyidi : Analisa Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Metode Arc, Ard,
Dan Aad Di PT. Xyz

lintasan (aisle) agar proses hubungan antar aktivitas yang terjadi di


pemindahan material bisa setiap area satu dengan area lainnya
berlangsung lancar. secara berpasangan.Peta
5. Pengembangan alternatif tata letak Keterkaitan Aktivitas (Activity
(layout). Relationship Chart/ARC) Peta
Merupakan pokok keterkaitan aktivitas (Activity
pembahasan dari Relationship Chart/ARC) digunakan
permasalahan yang ada. untuk menganalisis tingkat hubungan
Dari mesin – mesinatau atau keterkaitan aktivitas dari suatu
fasilitas produksi yang telah ruangan dengan ruangan lainnya
dipilih macam, jenis dan (activity relationship chart) (Muther,
dihitung jumlah yang 1955).
diperlukan maka persoalan Activity Relationship Diagram
yang dihadapi adalah (ARD) adalah diagram hubungan
bagaimana harus diatur antaraktivitas (departemen/mesin)
tataletaknya dalam pabrik. berdasarkan tingkat prioritas kedekatan,
Di dalam pengembangan sehingga diharapkan ongkos handling
alternatif layout akan minimum. Dasar untuk ARD yaitu TSP.
dipilih satu alternatif layout Jadi yang menempati prioritas pertama
yang terbaik. pada TSP harus didekatkan letaknya lalu
6. Perancangan tata letak mesin dan diikuti prioritas berikutnya. Pada saat
departemen dalam pabrik menyusun ARD ini kemungkinan
Hasil dari analisis terjadinya error sangat besar karena kita
terhadap alternatif layout, berangkat dari asumsi bahwa semua
selanjutnya dipakai sebagai departemen berdekatan satu sama lain.
dasar pengaturan fasilitas Adapun yang dimaksud error disini
fisik dari pabrik yang adalah suatu keadaan dimana mesin-
terlibat dalam proses mesin (departemen-departemen) yang
produksi baik secara mendapat prioritas satu tidak dapat
langsung maupun tidak menempati posisinya untuk saling
langsung. Penetapan berdekatan satu sama lain tanpa ada
departemen – departemen pembatas daridepartemen lain.
penunjang serta pengaturan Area Allocation Diagram
tata letak departemen (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC
masing – masing akan dimana dalam ARC diketahui
dilaksanakan pada kesimpulan dari tingkat kepentingan
kebutuhan, struktur antara aktivitas. Maka dengan demikian
organisasai yang ada dan berarti bahwa ada sebagian aktivitas
derajat hubungannya. harus dekat dengan aktivitas yang
Activity Relationship Chart atau lainnya dan jugasebaliknya. Sehingga
Peta Hubungan Kerja kegiatan adalah dapat dikatakan bahwa hubungan antar
aktifitas atau kegiatan antara masing- aktivitas mempengaruhi tingkat
masing bagian yang menggambarkan kedekatan antar tata letak aktivitas
penting tidaknya kedekatan ruangan. tersebut. ARC dan AAD merupakan
Dengan kata lain, Activity Relationship jenis peta yang menggambarkan
Chart (ARC) merupakan peta yang hubunganantar ruangan-ruangan akibat
disusun untuk mengetahui tingkat dari alasan-alasan tertentu yang harus
dipenuhi.

Jurnal Teknik WAKTU Volume 16 Nomor 01 – Januari 2018 – ISSN : 14121867 85


Moh. Ririn Rosyidi : Analisa Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Metode Arc, Ard,
Dan Aad Di PT. Xyz

Tabel 1. keterangan layout awal PT. Ecomec Resources Indonesia.


No Keterangan No Keterangan
1 Pos satpam 23 Poder setelah diayak
2 Dock Loading 24 Conveyor mesin ayak
3 Truk kontainer 25 Mesin Crushing 2
4 Tempat Sampah 26 Mesin roller crusher

5 Truck gandeng 27 Kotak material


6 Alat- alat mekanik 28 Mesin pengering
7 Alat pengemasan 29 Area Mixing
8 Mushola 30 Penyimpanan material
8 Area istirahat 31 Timbangan digital
10 Loker dan ruang ganti 32 Mesin jigging
11 Kamar mandi Supervisor 33 Drainase 1
12 Kamar mandi karyawan 34 Filter pembakaran
13 Penyimpanan Material setelah 35 Tandon filter pembakaran
pembakaran
14 Mesin ayak 36 Pipa cerobong
15 Mesin grinding 2 37 Pipa pembakaran
16 Raw Material 38 Tungku pembakaran
17 Mesin Grinding 1 39 Drainase pembakaran
18 Bucket elevator 40 Area penjemuran penjemuran
material setelah penyiraman
19 Mesin Crushing 1 41 Mesin crushing 3
20 Conveyor 42 Tandon air
21 Penyimpanan powder dari filter 43 Tandon air cadangan
grinding 1
22 Powder ukuran 5 mm 44 Tempat limbah cair dari
pembakaran

Dalam layout awal didekatkan atau dijauhkan dari ruangan


perusahaan ini dinilai kurang lainnya. Peta keterkaitan aktivitas awal
efiisien dikarenakan sebagai fasilitas produksi. Pada dasarnya dalam
berikut: suatu proses produksi harus terdapat
1. Pada proses pengayakan hubungan keterkaitan antara suatu
membutuhkan 4 pekerja. kegiatan dengan kegiatan lainnya yang
2. Pada proses pencampuran dianggap penting dan selalu diletakkan
masih menggunakan tenaga berdekatan demi kelancaran aktivitas
manusia. proses produksi. Manfaat dari dibuatnya
ARC ini adalah untuk mengetahui aliran
Pada saat oprasi mesin grinding proses kerja manakah yang memiliki
dan pengemasan membutuhkan keterkaitan yang erat sehingga perlu
3 pekerja. untuk diletakkan bersebelahan.Pada
dasarnya dalam suatu proses produksi
ARC (Activity Relationship Chart) harus terdapat hubungan keterkaitan
Peta keterkaitan aktivitas dapat antara suatu kegiatan dengan kegiatan
menghubungkan aktivitasaktivitas lainnya yang dianggap penting dan
secara berpasangan sehingga semua selalu diletakkan berdekatan demi
aktivitas akan diketahui tingkat kelancaran aktivitas proses produksi.
hubungannya dan dapat membantu Hubungan tersebut dilihat dari beberapa
untuk mengetahui suatu ruangan perlu aspek berikut ini.

88 Jurnal Teknik WAKTU Volume 16 Nomor 01 – Januari 2018 – ISSN : 14121867


Moh. Ririn Rosyidi : Analisa Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Metode Arc, Ard,
Dan Aad Di PT. Xyz

1. Hubungan keterkaitan secara 3. Peralatan yang digunakan


departemen 4. Manusia yang bekerja
2. Aliran material 5. Informasi dan lingkungan

Raw Material (RM)

2,3,4
Mesin Cruushing (MC)
2,3,4
2,3,4 3,4,5
Mesin Roller Crusher (MRC) 3,4,5 3
2,3,4 3,4 2,3,4
Mesin Ayak (MA) 2,3,5
2,7 3,4
2,3,4 4 3,7 2,6
Kotak Material (KM)
2,3,4 2,3,7 6 2,6
2,3,4 2,3,7 6 6 6
Timbangan (T)
2,3 6 6 6 2,6
2,3,5 6,9 2,6 6 6 6
Tungku Pembakaran (TP)
6,9 6,9 6 6 6 6
2,3,7 6,9 2,6 6 6 6 6
Tandon Air (TA) 2,3,7 6 2,6,9 6 6 6 2,6
2 6 2,6,9 6 6 6 6 2,6
Area Penjemuran (AP)
6 6 6 6 6 6 6
2,3,7 2,6 6 6 6 6 6
Packing Dan Penimbangan 1 (PP1)
2,3 6 6 6 2,6,9 6
2,3,7 6 6 6 2,6 2,6
Area Mixing (AM)
3,6 6 6 6 6
2,3,7 2,3,6 6 6 6
Conveyor Mesin Grinding (CMG)
6 6 3,6 6
2,3,7 6 2,6 6
Mesin Grinding (MG)
6 6 6
2,3,7 6 6
Packing Dan Penimbangan 2 (PP2)
3 6
2,3,5 6
Pengemasan (P) 2,3
2,3
Gudang Produk (GP)

Gambar 3. ARC (Activity Relationship Chart)


Warna pada gambar ARC meiliki Activity Relationship Diagram
arti masing-masing yaitu merah mutlak (ARD) merupakan kombinasi antara
(A), kuning pekat sangat penting (E), derajat hubungan aktivitas dan aliran
hijau penting (I), kunin gbiasa (O), putih material. ARD awal disusun
tidak diinginkan (U), biru tidak penting. berdasarkan layout awal yang telah ada.
Sedangkan untuk alasan masing-masing Pada layout usulan dapat
no menunjukkan artiyaitu : 1aliran diketahui bahwa letak kedekatan dari
informasi, 2 derajat pengawasan, 3 Mesin crushing sampai Timbangan,
urutan aliran kerja, 4 aliran material, 5 kemudian tungku pembakaran sampai
fungsi saling menunjang, 6 tidak area penjemuran merupakan saling
berhubungan, 7 fasilitas saling terkait, 8 berkaitan, dan yang terakhir mesin
bising, kotor, bau, debudan 9 safety. grainding dengan packing dan
Activity Relationship Diagram (ARD) penimbangan2 merupakan aliran kerja
yang saling menunjang.

Jurnal Teknik WAKTU Volume 16 Nomor 01 – Januari 2018 – ISSN : 14121867 89


Jurnal Teknovasi
Volume 02, Nomor 2, 2015, 27 – 41
ISSN : 2355-701X

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN


MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL BERBASIS 5S
(SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU DAN SHITSUKE)

Diana Khairani Sofyan1* & Syarifuddin2


1,2
Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh-Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)
Telp. +6285297821421
*E-mail: hatikue@yahoo.com

ABSTRAK

Perancangan fasilitas poduksi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kinerja
suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tata letak fasilitas yang kurang baik akan menyebabkan
pola aliran bahan yang kurang baik dan perpindahan bahan, produk, informasi, peralatan dan
tenaga kerja menjadi relatif tinggi yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian produk dan
menambah biaya produksi. Perancangan tata letak dalam industri manufaktur merupakan awalan
utama dalam mengatur tata letak fasilitas produksi dan memanfaatkan area semaksimal mungkin.
Hal ini dibuat untuk menciptakan kelancaran aliran bahan, sehingga nanti dapat diperoleh aliran
bahan yang efisien dan kondisi kerja yang teratur. Permasalahan layout pabrik merupakan
permasalahan yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan dalam operasinya. Jauhnya jarak
perpindahan material dari departemen kerja yang satu dengan departemen kerja lainnya akan
mempengaruhi totalitas perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Dengan
total momen perpindahan material/tahun yang tinggi, maka biaya material handling juga akan
semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total perpindahan material minimum
sehingga nantinya diperoleh final layout yang terbaik dan dapat meminimalkan biaya material
handling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rancangan ulang tata letak fasilitas pabrik
pengolahan air minum PT. Ima Montaz Sejahtera terdiri dari beberapa bagian dan departemen yang
harus di tambah dan diperbaiki dari hanya 7 (tujuh) menjadi 12 area, penambahan departemen ini
tidak harus memerlukan penambahan area, hal ini bisa dilakukan dengan menyusun ulang dan
memberi wilayah atau area untuk bagian yang belum ada. Penelitian ini menerapkan metode 5S
pada penyusunan tata letak fasilitas PT. Ima Montaz Sejahtera untuk memperoleh tata letak yang
lebih rapi, yaitu Seiri dan Seiton pada gudang mekanik, Seiso yaitu pada gudang produksi dan
semua departemen, Seiketsu dan Shitsuke yaitu pada semua departemen.

Kata Kunci: Relayout Pabrik, 5S, Metode Konvensional, Perancangan Fasilitas

PENDAHULUAN

Perancangan fasilitas poduksi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada
kinerja suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tata letak fasilitas yang kurang baik akan
menyebabkan pola aliran bahan yang kurang baik dan perpindahan bahan, produk, informasi,
peralatan dan tenaga kerja menjadi relatif tinggi yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian
produk dan menambah biaya produksi. Tata letak pabrik (layout) dapat didefinisikan sebagai tata
cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Hadiguna,
2008). Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area untuk menempatkan mesin atau fasilitas
penunjang produksi lainnya, kelancaran gerak perpindahan material baik bersifat temporer maupun
permanen, personal pekerja dan lain sebagainya. Dalam tata letak pabrik terdapat 2 (dua) hal yang
harus diperhatikan yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen dalam pabrik. Dengan
adanya perencanaan tata letak pabrik yang baik, maka gerakan bolak-balik (back tracking), jarak

27
Jurnal Teknovasi
Volume 02, Nomor 2, 2015, 27 – 41
ISSN : 2355-701X

sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas. Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu jenis
industri yang terutama menghasilkan produk jasa finished good product. (Wignjosoebroto, 2009).
Istilah ataupun pengertian desain suatu pabrik (plant design) dan pengaturan tata
letak pabrik (plant layout) sering kali membingungkan dan diartikan sama. Kedua istilah
ini sebenarnya memiliki arti yang berbeda meskipun ada kaitannya satu dengan lainnya.
Dengan perencanaan pabrik dan ada yang lebih luas lagi, yaitu meliputi (Aiello, 2007):
1. Perencanaan financial
2. Bantuan lokasi pabrik
3. Seluruh perencanaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanfisik pabrik.
Sedangkan tujuan utama dalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk
meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai berikut
(Wignjosoebroto, 2000):
1. Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi
lainnya.
2. Biaya pemindahan bahan.
3. Biaya produksi, maintenance, safety, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi.
Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Pabrik
Perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik merupakan suatu landasan utaama dalam dunia
industri.Sebab dengan perencanaan dan pengaturan yang baik diharapkan efisiensi dan
kelangsungan hidup atau kesuksesan kerja suatu industri dapat terjaga.Secara garis besar, tujuan
utama dari perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik ini adalah mengatur area kerja dan segala
fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga
menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih specifik lagi suatu perencanaan dan
pengaturan tata letak yang baik akan memberikan keuntungan dalam sistem produksi.
(Wignjosoebroto, 2009).
Tahapan Perencanaan Tata Letak Pabrik
Operation Process Chart (OPC), Chart ini digunakan dalam menganlisa aliran operasi bahan
yang terjadi pada proses produksi. Peta ini menggambarkan gambaran grafis paling lengkap dari
seluruh proses. Adapun pembentukan peta proses aliran sebagai (Wignjosoebroto, 2009) dapatkan
proses operasi dari proses yang tengah dikaji, dapatkan peta proses umum tiap komponen,
gambarkan kembali peta proses operasi pada garis yang sesuai dengan komponen, masukkan
seluruh data yang diinginkan di sisi lambang, seperti uraian, jarak, jumlah, waktu, biaya dan
sebagainya, kaji peta yang dihasilkan untuk memungkinkan perbaikan dari seluruh proses,
keterkaitan antara kegiatan, proses mandiri dan sebagainya.
Activity Relationship Chart, peta hubungan aktivitas atau activityrelationship chart
(selanjutnya disingkat dengan ARC) adalah suatu cara atau teknik yang sangat sederhanan di dalam
merencanakan tata letak fasilitas atau departemen berdasarkan derajat hubungan aktivitas
“kualitatif” dan cenderung berdasarkan pertimbangan yang bersifat subjektif dari masing-masing
fasilitas departemen (Wignjosoebroto, 2000).
Work sheet disusun berdasarkan apa yang telah ditetapkan dalam activity relationship chart
yang terdidri dari baris dan kolom dan pada bagian sebelah kiri ditempatkan urutan kegiatan sedang
pada bagian kanan ditempatkan tingkat hubungan. Baris-baris dan kolom ini lebih mudah dilihat
hubungan antara aktivitas dengan melihat pada kolom alasan dibawahnya. (James, 1990)
Block template merupakan kelanjutan dari worksheet dimana masing-masing aktivitas dibuat
dalam suatu bujur sangkar atau persegi panjang. Nomor kode tiap kegiatan/aktivitas dituliskan di
tengah-tengah dari block sedang tingkat hubungan dituliskan pada sudut block template tersebut
(Purnomo, 2004).
Activity Relationship Diagram (Rel Diagram), data yang telah dikelompokkan dalam work
sheet kemudian dimasukkan ke dalam suatu activity template. Tiap-tiap template akan menjelaskan
mengenai departemen yang bersangkutan dan hubungan dengan aktivitas dari departemen-
departemen yang lain. Template disini hanya bersifat memberi penjelasan mengenai hubungan

29
Flywheel: Jurnal Teknik M esin Untirta Vol. V No. 2, Oktober 2019, hal. 21 - 28

FLYWHEEL: JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA

Homepage jurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl

PERANCANGAN TATA LETAK LABORATORIUM MESIN UNIVERSITAS


BANGKA BELITUNG DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL
R.Priyoko Prayitnoadi
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung, Indonesia

Email : priyokoprayitnoadi@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Naskah Diterima 01/02/2019 Perancangan tata letak fasilitas Teknik Mesin Universitas Bangka Belitung (UBB)
Naskah Direvisi 07/08/2019
Naskah Disetujui 11/10/2019 menggunakan pendekatan konvensional untuk menyederhanakan kompleksitas
Naskah Online 13/10/2019 permasalahan diantaranya bahwa laboratorium ini direncanakan untuk kegiatan
praktikum, penelitian dan sekaligus kegiatan produksi yang masing-masing kegiatan
memiliki karakteristik fungsi dan operasionalnya. Penelitian dimulai dengan
mengidentifikasi aktivitas yang terdefinisi sebagai fasilitas, menyiapkan Activity
Relationship Chart (ARC), merumuskan alasan bagi dasar penempatan fasilitas,
memberikan penilaian, merangkum ARC ke dalam work sheet, menyiapkan Block
Template sejumlah fasilitas yang akan dirancang tata letaknya, menyiapkan Activity
Relationship Diagram (ARD), menyiapkan Area Template berdasarkan kebutuhan luas
lantai fasilitas, serta membuat Area Allocating Diagram (AAD) sebagai proses akhir
perancangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metodologi
pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi.
Tujuan jangka pendek, hasil rancangan tata letak fasilitas dijadikan masukan bagi
pengelola jurusan Teknik Mesin UBB untuk merencanakan tata letak Laboratorium
Mesin UBB. Sementara itu untuk jangka panjangnya, hasil penelitian ini
dikontribusikan bagi pengayaan ilmu, khususnya pada mata kuliah Tata Letak Pabrik
yang diajarkan kepada mahasiswa jurusan Teknik Mesin.

Kata kunci: tata letak fasilitas , pendekatan konvensional.

1. PENDAHULUAN telah berdiri beserta bangunan fasilitasnya seperti


gudang, kamar kecil, dan kantor. Dari latar belakang
Universitas Bangka Belitung (UBB) memiliki yang dijelaskan diatas, permasalahan yang terjadi
Laboratorium Mesin sebagai bagian yang tidak adalah bagaimana merancang tata letak fasilitas di
terpisahkan dari Jurusan Teknik Mesin dan tempat ini Laboratorium Mesin UBB melalui pendekatan
digunakan untuk melaksanakan program praktik dan konvensional dapat direalisasikan dengan melihat
penelitian serta kegiatan produksi hasil pemesinan baik batasan-batasan permasalahan seperti halnya
konvensional maupun non konvensional. Keberadaan laboratorium ini memiliki ciri atau batasan yang khusus
Laboratorium Mesin beserta pemesinan didalamnya yaitu sebagai laboratorium pendidikan dan bukan murni
menyisakan permasalahan yang menarik perhatian instansi atau pabrik yang menghasilkan produk. Selain
untuk dipecahkan. Permasalahan tersebut adalah itu, batasan lainnya adalah bahwa rancangan yang akan
bagaimana mengatur kembali fasilitas seperti mesin- dibuat harus berada didalam laboratorium yang telah
mesin perkakas, peralatan bengkel kerja, alat peraga dan ada sebelumnya dengan segala fasilitas dan pemesinan
alat lain yang sudah ada saat ini yang disesuaikan yang juga telah tersedia.
dengan bangunan permanen laboratorium yang juga

21
Terakreditasi S4, SK No: 21/E/KPT/2018
Flywheel: Jurnal Teknik M esin Untirta Vol. V No. 2, Oktober 2019, hal. 21 - 28

A- O- X- A- O- X- A- O- X- A- O- X-
2,4,6,7,8 9,10 1,3,4,5,6,7,11 9,12 12 2,4,7,8,9,10,1 8 1,2,3,5,6,8,9
,12 1,13
1 2 3 4
Kelompok Mesin Kelompok Mesin Bor Kelompok Mesin Perkakas Kelompok Mesin Bubut
Potong/Gergaji CNC Konvensional
E- U- I- E- U- I- E- U- I- E- U- I-
3,5,7,12,13 11 10,13 8 1,4,5,6 3,7,10,12,13 11

A- O- X- A- O- X- A- O- X- A- O- X-
2,4,10,11 6 1,2,4,8,11 5 13 1,2,3,8,9,10,1 4 1,3,4,6,7,9,11,1 1,2
1,12, 2,13
5 6 7 8
Kelompok Mesin Petrol (Bahan Kelompok Mesin Pabrikasi Kelompok Mesin Uji Kelompok Mesin Frais
Bakar) Metalurgi Konvensional
E- U- I- E- U- I- E- U- I- E- U- I-
1,3,7,8,9,12,1 3,7,9,10,12,1 1,4,5,6 5,10, 2,11
3 3
A- O- X- A- O- X- A- O- X- A- O- X-
12 3,4,7,8,10,11, 3,5,7,9,11,12, 2,3,5,6,7,8,10 3,9 2,7,8,10,13 2
13 13 ,11,13
9 10 11 12
Kelompok Mesin CNC Bubut Ruangan Kantor Tool Crib Lab. CNC
E- U- I- E- U- I- E- U- I- E- U- I-
5,6 2,4,6,8 1 12 1,4,8 1,4,5,6,11
A- O- X-
7 3,8,9,10,11,1
2
13
Lab. Metalurgi
E- U- I- Gambar 4. Block Template Terisi
1,2,4,5,6
berdasarkan tingkat hubungan 13) tidak perlu dihitung. Kemudian hasil (a) dibagi
Selanjutnya, sebelum menyusun activity relationship (b) dikali 100 untuk mendapatkan prosentase
diagram (ARD) ini, peneliti akan melihat data kebutuhan masing-masing fasilitas.
luas lantai setiap pusat kegiatan atau fasilitas. Data ini B. Hitung total luas area laboratorium dikurangi luas
memang tidak terlalu berhubungan erat dengan ARD, ruangan yang telah ditentukan untuk fasilitas no. 7,
namun diperlukan pada saat pembuatan area template 10, 12, dan 13.
dan area allocating diagram (AAD). Data diperoleh dari C. Hitung luas area untuk menentukan modul dengan
perencanaan luas lantai termasuk telah mengakomodasi cara mengalikan prosentase masing-masing fasilitas
kelonggaran untuk kebutuhan kelancaran kegiatan, (A) dengan luas total area pada perhitungan (B).

Hasil (C) merupakan ekstrapolasi dari luas


Peneliti merekapitulasi kebutuhan luas lantai dalam kebutuhan normal fasilitas. Kemudian hasil akhir
Total Space Requirement Sheet. Penentuan luas masing- perhitungan dibuat menjadi ukuran modul fasilitas.
masing fasilitas dapat melihat manual book, atau dengan Tabulasi total space requirement sheet (TSR) dapat
melakukan pengukuran langsung terhadap kebutuhan dilihat dibawah ini:
luas fasilitas dengan bantuan alat ukur meteran.
Penentuan ukuran modul, secara teori, tidak Tabel 3. Total Space Requirement Sheet (TSR)Terisi
Luas Modul
mengharuskan ukuran yang seragam melainkan untuk Dimensi Luas (m²) (m²)
No Fasilitas
memudahkan pada saat pembuatan AAD. Selain itu, ( cm x cm ) (cm²) dibulat (ekstra
kan polasi)
untuk penelitian ini, penentuan modul yang seragam Kelompok Mesin 211,7 x
tidak memungkinkan dilakukan karena rancangan tata 1 235,8 2,5 9.3
Potong/Gergaji 111,4
letak fasilitas dilakukan terhadap bangunan yang sudah Kelompok Mesin 120,6 x
2 97,2 1 3.7
Bor 80,6
ada dan permanen sehingga diperlukan perhitungan Mesin Perkakas
3 370 x 160 592 6 22.2
sendiri terhadap penentuan modulnya. CNC
Kelompok Mesin
Penentuan ukuran modul dilakukan sebagai berikut: 4 Bubut
1541,6 x
7279,4 75 278
472,2
A. Tentukan luas kebutuhan masing-masing fasilitas (a) Konvensional
lalu jumlahkan luas kebutuhan seluruh fasilitas (b), Kelompok Mesin
240,4 x
5 Petrol (Bahan 316,126 19 70.5
kecuali fasilitas-fasilitas yang sudah ditentukan 131,5
Bakar)
luasnya dengan bangunan permanen (no.7, 10, 12, Kelompok Mesin 282,1 x
6 486,9 5 18.6
Pabrikasi (Las, 172,6

25
Terakreditasi S4, SK No: 21/E/KPT/2018
https://ejurnalunsam.id/index.php/jurutera ISSN 2356-5438

PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PADA UD.


TAHU GORENG SKY DI TEBING TINGGI DENGAN METODE
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART
Dedy Ismail,1*, Derlini1
1)
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Medan Jalan Gedung Arca No 52 Medan
Email : dedyismail081@gmail.com;

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel: Facility layout is a technique to arrange or placing the production facilities with the
Dikirim 10 Juli 2017 aim to facilitate the processing and increasing the production. This research focus on
Direvisi dari 20 Agustus 2017
Diterima 30 September 2017 improving the Layout of Facilities that have not been well organized in the home
industry UD. Tahu Goreng SKY Tebing Tinggi which produces fried tofu. In this
research activity changes were made to the Size of the Work Area, the large Work
Kata Kunci:
Tahu goreng, Activity relationship, Tata
Area, and Distance between Stations using the ARC (Activity Relationship Chat)
letak method, subsequently depicted on the activity relationship map and designed in the
Activity Relationship Diagram (ARD) worksheet to provide alternative changes /
improvements layout of the home industry that been mentioned above. From the
results of this study obtained changes in the area of work area namely 7.5 m2
immersion station, 6.25 m2 milling station, boiling station 7.84 m2, 4.68 m2 screening
and opening station, 7.04 m2 pressing station, cutting station 4.29 m2, and 7.84 m2
frying station. The process flow pattern in the new layout changes to a U-shaped
process flow from the previously indeterminate angle so as to simplify and facilitate
the regular transfer of materials according to the production process flow more
convenient and efficient.

© 2017 Jurnal Ilmiah JURUTERA. Di kelola oleh Fakultas Teknik. Hak Cipta Dilindungi.

Alamat e-mail: dedyismail081@gmail.com


© 2017 ISSN 2356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra
JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.06 No.02 (12.2017) 001–006 3

alat pada mesin serta adakalanya HASIL DAN PEMBAHASAN


digunakan untuk keperluan daerah service dan
pemeliharaan mesin karena demikian perlunya Analisa hasil pada penelitian dilakukan
penyediaan daerah-daerah tersebut sehingga perbandingan melalui data sebelum dan hasil data
allowance harus ada pada setiap daerah kerja. yang sudah dilakukan pada luas lantai stasiun
Rumus perhitungan luas lantai dan allowance kerja yang digunakan pada masing-masing proses
produksi. Luas daerah kerja di lantai produksi
adalah sebagai berikut :
pada UD. Tahu Goreng SKY dapat dilihat dari
Rumus luas lantai rincian luas daerah kerja pada setiap bagian
Luas untuk mesin = ( P x L) produksi seperti pada Tabel 1. di bawah ini :
Luas untuk operator = ( P x L)
Tabel 1. Luas Daerah Kerja Sebelum Perbaikan
Luas untuk alat bantu = ( P x L) + Ukuran Luas Urutan Jarak
Daerah Daerah Proses Antar
Sub total =........ Stasiun Kerja Kerja Kerja Stasiun
Luas Daerah Kerja (LDK) = (P x L) (m) (m2) Kerja
P L (m)
Keterangan:
Sub Total = Jumlah Total (m2) Perendaman 2,5 2 5 A→B 4,5
LDK = Luas Daerah Kerja (m2)
Penggilingan 3 2,8 7,5 B→C 2,5
Rumus untuk allowance Perebusan 3 3 9 C→D 1
Allowance = LDK – Sub Total
Penyaringan 2,5 1,6 4 D→E 0,5
dan
Pencukaan
Pengepresan 3 1,5 4,5 E→F 1

Pemotongan 3 1,3 3,9 F→G 7

Keterangan: Penggorengan 3 3 9 G
% Allowance = Nilai Kelonggaran (%)

Gambar 1. Layout UD. Tahu Goreng Sky, Tebing Tinggi sebelum dilakukan perbaikan fasilitas

© 2017 ISSN 2356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra

Anda mungkin juga menyukai