Anda di halaman 1dari 27

INSTITUT TEKNOLOGI GARUT

Program Studi Teknik Industri

Mata Kuliah :
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Dody Chandrahadinata, Ir., MT.


MERENCANAKAN KETERKAITAN
KEGIATAN

• Disamping aliran bahan, di sekitar penyusunan


peralatan dan pusat kerja, ada masalah
penempatan kegiatan pelayanan atau kegiatan
tambahan.

• Kegiatan ini harus diselenggarakan untuk


melayani kegiatan produktif, tetapi dalam
derajat kedekatan (degree of closeness) yang
berbeda menurut kepentingan relatif pada
kegiatan produktif tadi.
• Untuk merencanakan keterkaitan kegiatan, langkah
pertama adalah mengenali kegiatan pelayanan dan
kegiatan tambahan yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan utama dalam kegiatan usaha.
Dalam fasilitas industri ada sejumlah pelayanan,
yang dikelompokan menjadi pelayanan
administrasi, pelayanan produksi, pelayanan
pegawai, dan pelayanan pabrik (seperti terlihat
dalam Tabel 1).
• Dengan sejumlah besar kegiatan pelayanan, tugas
menghubungkan secara tepat pada produksi dan pada
yang lainnya, menjadi agak rumit.
Juga lokasi kegiatan di dalam maupun pola aliran,
harus memperhitungkan hubungan-keluar, yaitu
dengan lingkungan fasilitas dan sifat-sifatnya.
Dengan mengenali kegiatan pelayanan tersebut,
kita bisa yakin bahwa tidak ada kegiatan penting
yang terlewatkan.
• Dalam memilih pusat kegiatan, sifat utama yang harus
dipertimbangkan adalah :

1. Apakah terjadi kegiatan tunggal, kegiatan khusus,


atau sekelompok kegiatan tertentu?
2. Apakah kegiatan menuntut sejumlah luas ruang
tertentu? (Jika satu kegiatan menempati ruang
terlalu kecil, ada kemungkinan kegiatan ini tidak
teralokasikan pada suatu daerah).
3. Apakah kegiatan tersebut banyak dilewati aliran?

• Pengkajian tentang peta organisasi akan menolong


mengenali pusat-pusat kegiatan. Kemudian lakukan
pengkajian tentang kegiatannya sendiri, agar dapat
lebih mengenal apa yang tengah terjadi.
Tabel 1 : Jenis-jenis kegiatan pelayanan pabrik [Sumber : Apple]
Jenis-jenis keterkaitan

•Sebelum berhubungan dengan keterkaitan kegiatan


tertentu, akan lebih baik jika jenis-jenis keterkaitan yang
ada di antara beberapa kegiatan dikenali terlebih dahulu.
Jenis-jenis keterkaitan tersebut umumnya adalah :

1. Antara dua kegiatan produksi.


2. Antara kegiatan produksi dengan kegiatan
pelayanan atau kegiatan tambahan.
3. Antara dua kegiatan pelayanan.

•Kedua kategori terakhir yang akan berhubungan dengan


bagian ini (Merancang keterkaitan kegiatan).
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterkaitan
•Seperti banyak aspek lain dalam proses perencanaan,
dalam merencanakan keterkaitan kegiatan juga terdapat
sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan diantaranya,
yaitu :
1. Tuntutan khusus dari kegiatan tertentu atau
departemen.
2. Sifat/karakteristik bangunan :
a. Tipe
b. Ukuran
c. Bangunan
d. Jumlah lantai
e. Tinggi bersih
f. Lokasi tiang
g. Jarak antar tiang
h. Lokasi pintu
i. Arah perluasan
3. Tapak bangunan :
a. Lokasi
b. Ukuran
c. Topografi
d. Bangunan
e. Orientasi bangunan
f. Cuaca

4. Fasilitas luar :
a. Alat angkut
b. Parkir
c. Keperluan umum (utilitas)
d. Fasilitas lainnya
5. Perluasan
a. Aliran produksi di masa datang dan perubahan
tata letak
b. Gang ; lokasi serta lebarnya
c. Lokasi kegiatan yang mungkin berkembang, dan
urutannya
d. Peralatan permanen
e. Ruang tambahan, lantai tambahan, dlsb.
f. Bangun bangunan
g. Lokasi serta jarak tiang
Derajat keterkaitan kegiatan
•Untuk membantu menentukan kegiatan yang harus diletakkan
pada satu tempat, telah ditetapkan satu pengelompokan derajat
kedekatan (degree of closeness), yang diikuti dengan
tanda/sandi bagi tiap derajat kedekatan tadi.

•Semuanya telah ditentukan oleh Richard Muther, yaitu :


A = Absolutely necessary : Mutlak perlu kegiatan-kegiatan
tersebut berhampiran satu sama lain.
E = Especially important : Penting tertentu kegiatan-
kegiatan tersebut berdekatan.
I = Important : Penting kegiatan-kegiatan tersebut
berdekatan.
O = Ordinary closeness okay : Biasa kedekatannya,
dimana saja tidak ada masalah.
U = Unimportant : Tidak perlu adanya keterkaitan geografis
apapun.
X = Not desireable : Tidak diinginkan kegiatan-kegiatan
tersebut berdekatan.
• Untuk kegiatan-kegiatan yang dituntut derajat pemisahan
(X = Not desireable), maka kegiatan itu sebaiknya
dipisahkan, dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1. Kotor
2. Bising
3. Asap, debu
4. Bau
5. Getaran
6. Resiko keselamatan atau kesehatan
7. Penyelaan
8. Gangguan, dlsb.
Peta Keterkaitan Kegiatan
(Activity Relationship Chart - ARC)

•Peta Keterkaitan Kegiatan adalah teknik ideal untuk


merencanakan keterkaitan antara kelompok kegiatan yang
saling berkaitan. Peta ini berguna dalam :

1. Penyusunan urutan pendahuluan bagi peta dari-ke.


2. Lokasi relatif dari pusat kerja atau departemen dalam satu
kantor.
3. Lokasi kegiatan dalam satu usaha pelayanan.
4. Lokasi pusat kerja dalam operasi perawatan atau
perbaikan.
5. Lokasi relatif dari daerah pelayanan dalam satu fasilitas
produksi.
6. Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan kegiatan
lainnya , serta alasannya.
7. Memperoleh satu landasan bagi penyusunan daerah
selanjutnya.
• Peta Keterkaitan Kegiatan (Activity Relationship Chart),
serupa dengan Peta Dari-Ke (From-To Chart), tetapi
hanya satu perangkat lokasi yang ditunjukkan.

• Gambar 1 adalah satu jenis Peta Keterkaitan Kegiatan,


sandi keterkaitan menunjukkan keterkaitan satu kegiatan
dengan kegiatan yang lainnya dan seberapa penting
setiap kedekatan hubungan yang ada.

• Huruf-huruf sandi (A, E, I, O, U, dan X) diletakkan pada


bagian atas kotak. Kadang-kadang digunakan juga
warna, untuk menunjukkan derajat kedekatan ini.

• Angka-angka sandi diletakkan pada bagian bawah kotak,


ini menunjukkan alasan yang mendukung setiap
kedekatan hubungan tersebut.
• Sandi-sandi tersebut adalah sebagai berikut :

 Sandi warna kedekatan:

A = Merah O = Biru
E = Jingga U = Tak berwarna
I = Hijau X = Coklat

 Sandi alasan :

Keterkaitan produksi :
1. Urutan aliran kerja
2. Menggunakan peralatan yang sama
3. Menggunakan catatan yang sama
4. Menggunakan ruang yang sama
5. Bising, kotor, debu, getaran, dsb.
6. Memudahkan pemindahan bahan
 Keterkaitan pegawai :
1. Menggunakan pegawai yang sama
2. Pentingnya berhubungan
3. Derajat hubungan kepegawaian
4. Jalur perjalanan normal
5. Kemudahan pengawasan
6. Melaksanakan pekerjaan serupa
7. Disukai pegawai
8. Perpindahan pegawai
9. Gangguan pegawai

 Aliran informasi :
1. Menggunakan catatan yang sama
2. Derajat hubungan kertas-kerja
3. Menggunakan alat komunikasi (dsb.) yang sama
Membentuk Peta Keterkaitan Kegiatan

•Proses perencanaan keterkaitan kegiatan dapat dilakukan


sebagai berikut :

1. Kenali semua kegiatan pelayanan penting atau


kegiatan tambahan yang diperlukan untuk
mendukung fungsi produktif utama perusahaan,
gunakan daftar kegiatan pelayanan pabrik sebagai
penolong dalam ; (a) menyusun fasilitas yang sedang
dihadapi, (b) menyuntingnya untuk menyesuaikan
dengan rancangan fasilitas yang sedang dikerjakan.
2. Bagilah ke dalam kelompok ; (a) produksi, (b)
pelayanan (administrasi, produksi, kepegawaian,
pabrik).
3. Himpun data tentang aliran bahan/barang, informasi,
pegawai, dsb.
4. Tentukan faktor-faktor atau sub-faktor mana saja
yang mempunyai keterkaitan : (a) barang (hanya
produksi), (b) peralatan, (c) aliran informasi, (d)
keterkaitan pegawai, (e) keterkaitan fisik.

5. Siapkan formulir/peta yang serupa dengan Gambar


1.
Masukan kegiatan yang sedang dianalisa/dievaluasi
ke sebelah kiri bawah. Urutannya tidak mengikat,
meski dapat juga diurut menurut urutan logis. Jika
ada N kegiatan, maka kita akan melakukan
sebanyak N(N-1)/2 analisa/evaluasi terhadap
keterkaitan kegiatan tersebut.
6. Masukan derajat kedekatan yang diinginkan (hasil
analisa) untuk setiap pasang kegiatan, dalam kotak
pada perpotongan garis, dengan huruf sandi (di
bagian atas) yang menunjukkan pentingnya
keterkaitan relatif. Kehati-hatian dan pertimbangan
harus dilaksanakan dalam menentukan huruf sandi
untuk menjamin tidak terlalu banyak A, E, dsb.,
karena akan menimbulkan kesulitan jika nanti
kegiatan-kegiatan itu disusun untuk memenuhi
keterkaitan, jika semuanya harus saling berdekatan.
Menurut Francis (1992), untuk menghindari kesulitan
dalam menentukan huruf sandi (derajat kedekatan),
dibuat persentase sebagai acuan yaitu ; A dan X
tidak lebih dari 5%, E sekitar 10%, I sekitar 15%, O
sekitar 20%, dan U tidak lebih dari 50%.
7. Angka sandi (di bagian bawah) untuk menunjukkan
alasan, penilaian harus didasarkan pada
pengetahuan tentang keterkaitan antar kegiatan yang
sedang dihadapi, dan nilai-nilai keterkaitan tadi; akan
lebih bijaksana jika penilaian ini dibicarakan dengan
orang yang berkepentingan.

8. Tinjau kembali Peta Keterkaitan Kegiatan dengan


orang lain, untuk meyakinkan tentang pentingnya
keterkaitan, akan lebih bijaksana jika diminta
persetujuan dari orang yang tepat. Jika analis telah
mengerjakan beberapa peta dengan beberapa orang
yang meliput kegiatan yang saling terkait, seseorang
dapat bertindak sebagai penengah bagi setiap
perbedaan pendapat yang serius. Langkah berikutnya
adalah menggunakannya dalam merancang
keterkaitan fisik.
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART Pabrik : .................... Proyek : Pabrik baru
Dibuat oleh : ............ Dengan : ...............
Tanggal : ................. Lembar : 1
Acuan : ....................
1
1. Offices 2
O
E
4 E 3
2. Foreman 4
5
5
3. Conference room 6
7
4. Parcel post 8
Derajat kedekatan
9
5. Parts shipment
O
10 O
6. Revair and service parts
6
1
6
2
7. Service area 3 Alasan
4
8. Receiving 5
6
9. Testing 7
8
10. General storage 9
10
SANDI KEDEKATAN SANDI ALASAN
A Mutlak perlu 1 Menggunakan catatan yang sama
2 Menggunakan personil yang sama
E Sangat penting 3 Memakai ruang yang sama
I Penting 4 Derajat hubungan pribadi
5 Derajat hubungan kertas-kerja
O Biasa 6 Urutan aliran kerja
U Tidak perlu 7 Melaksanakan pekerjaan yang sama
8 Menggunakan peralatan yang sama
X Tidak diharapkan 9 Kemungkinan bau yang tak sedap

Gambar 1 : Peta Keterkaitan Kegiatan (Activity Relationship Chart) [Sumber : Apple]


Diagram Keterkaitan Kegiatan
(Activity Relationship Diagram - ARD)

•Peta Keterkaitan Kegiatan berguna untuk perencanaan


dan penganalisaan keterkaitan kegiatan, informasi yang
dihasilkannya hanya bermanfaat jika diolah ke dalam satu
diagram yang disebut Diagram Keterkaitan Kegiatan.

•Diagram tersebut menjadi dasar perencanaan keterkaitan


antara pola aliran bahan dan lokasi kegiatan pelayanan
dihubungkan dengan kegiatan produksi.

•Diagram Keterkaitan Kegiatan merupakan diagram balok


yang menunjukkan pendekatan keterkaitan kegiatan, serta
menunjukkan setiap kegiatan sebagai satu model kegiatan
tunggal.
• Diagram Keterkaitan Kegiatan dibentuk mulai dengan
satu analisa Peta Keterkaitan Kegiatan dan dengan
bantuan Lembar-Kerja seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 2.
• Langkah-langkah pembentukkan Lembar-Kerja dan
Diagram Keterkaitan Kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Daftarlah semua kegiatan dalam kolom kiri.


2. Masukan nomor kegiatan dari Peta Keterkaitan
Kegiatan pada setiap kolom, untuk menunjukkan
derajat kedekatan dengan kegiatan pada baris.
3. Lanjutkan prosedur untuk setiap baris pada Lembar-
Kerja, sampai seluruh keterkaitan telah tercatat.
4. Masukkan nama-nama kegiatan yang telah
ditentukan pada formulir seperti pada Gambar 2.
5. Alihkan angka-angka dari kolom pada Lembar-Kerja ke
sudut-sudut model kegiatan tadi (Gambar 10.2). Yang
mempunyai huruf sandi U tidak dialihkan, karena telah
diperhitungkan pada Lembar-Kerja dan tidak lagi
diperlukan selanjutnya.
6. Pindahkan model kegiatan dari formulir.
7. Susun model ke dalam sebuah Diagram Keterkaitan
Kegiatan, pasangkan yang A lebih dulu, kemudian E,
dst., dalam susunan yang paling sesuai. Gambar 9.3
memberi gambaran salah satu susunan yang dapat
dilakukan yang memenuhi tuntutan kedekatan. Tidak
ada susunan terbaik, percobaan lain harus dilakukan
(dengan cara trial and error) sampai semua keterkaitan
terpenuhi. Juga sebuah penyesuaian dari Peta Dari-Ke
dengan keterkaitan menggunakan nilai numerik untuk
membuktikan susunan terbaik yang lebih kuantitatif,
dapat dibuat.
8. Salin susunan akhir yang dipilih (seperti Gambar 10.3)
ke kertas berkotak, maka kita sudah mendapatkan
Diagram Keterkaitan Kegiatan.
9. Gambarkan pola aliran sementara, jika diinginkan pada
diagram.

Jika terdapat sejumlah besar kegiatan dan keterkaitan,


mungkin lebih baik dipecah ke dalam kelompok-
kelompok kegiatan yang berkaitan dan terlebih dulu
bekerja dengan kelompok-kelompok yang besar seakan-
akan fungsi produksi terdiri dari sejumlah besar kegiatan.
Tabel 2 : Lembar-kerja untuk Diagram Keterkaitan Kegiatan[Sumber : Apple]
A-2 E- A - 1,5 E- A - 4,5 E- A - 3,5 E-

X- X- X- X-

1 2 3 4
Penerimaan dan Gudang Ruang peralatan Perawatan
Pengiriman
I-5 O - 3,4,8 I- O - 3,4,8 I- O- I- O - 1,2,8

A - 2,3,4 E- 5 A- E-5 A- E- 5 A- E-5

X- X- X- X-

5 6 7 8
Produksi Ruang ganti Kantin Kantor

I-1 O- I-7 O- I-6 O- 8 I- O - 1,2,4,7

A- E- A- E- A- E- A- E-

X- X- X- X-

9 10 11 12

I- O- I- O- I- O- I- O-

Gambar 2 : Templet kegiatan diagram keterkaitan kegiatan [Sumber : Apple]


A-2 E- A - 1,5 E- A - 3,5 E-

X- X- X-

1 2 4
Penerimaan & Gudang Perawatan
Pengiriman
I-5 O - 3,4,8 I- O - 3,4,8 I- O - 1,2,8

A- E-5 A - 2,3,4 E- 5 A - 4,5 E-

X- X- X-

6 5 3
Ruang ganti Produksi Ruang peralatan

I-7 O- I-1 O- I- O-

A- E- 5 A- E-5

X- X-

7 8
Kantin Kantor

I-6 O- 8 I- O - 1,2,4,7

Gambar 3 : Diagram Keterkaitan Kegiatan (Activity Relationship Diagram


[Sumber : Apple]

Anda mungkin juga menyukai