NAMA ANGGOTA :
2022
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
jumlah mesin yang akan digunakan sebagai informasi dalam merancang tata letak
pabrik.
1.2 TUJUAN
Tujuan tahap kedua dari perencanaan tata letak pabrik Kereta Kayu
Mainan adalah membuat Assembly Chart (AC), Multi Product Process Chart
(MPPC) dan Pembuatan Perhitungan Kebutuhan Mesin
Adapun tujuan dari digunakannya tools ini adalah :
1. Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga memberikan
informasi yang lebih lengkap.
2. Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen.
3. Menunjukkan urutan operasi pada tiap komponen.
4. Menunjukkan urutan fabrikasi dan rakitan dari tiap komponen.
5. Memberi informasi jenis dan jumlah mesin yang dibutuhkan perusahaan, jika
diberikan data efisiensi mesin, availibility mesin, dan jumlah reject.
6. Memberi informasi kapasitas mesin teoritis
7. Mengetahui urutan proses pengolahan material pada mesin, mulai dari bahan
mentah hingga produk jadi.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Assembly chart (AC)
Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan
antara komponen-komponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly
Chart bermanfaat untuk menunjukkan komponen penyusun suatu produk dan
menjelaskan urutan perakitan komponen-komponen tersebut.
Lingkaran dengan satu link menunjukkan komponen dasar, lingkaran
dengan beberapa link menunjukkan operasi perakitan/ subassemblies, dan kotak
adalah pemeriksaan. Metode termudah untuk membangun assembly chart yakni
dimulai dengan produk asli ditelurusi kembali ke produk aslinya.
6
Berikut ini adalah contoh AC :
7
3. Berdasarkan routing sheet, tulis masing-masing proses (digambarkan dengan
lingkaran) berdasarkan urutan mesin yang digunakan.
4. Hubungkan lingkaran menurut urutannya, mungkin saja timbul urutan mundur
(kembali menggunakan mesin yang telah digunakan sebelumnya).
5. Pada masing-masing proses (lingkaran) disertakan jumlah mesin teoretis pada
bagian sebelah kanan lingkaran.
6. Jumlahkan kebutuhan mesin teoretis pada masing-masing mesin
7. Hitung jumlah mesin aktual dengan membulatkan ke atas dari jumlah mesin
teoretis.
8
2.3 Perhitungan kebutuhan mesin
Penentuan jumlah mesin merupakan keputusan yang penting dan kritis
terhadap proses perancangan tata letak pabrik. Jumlah mesin yang telah ditetapkan
melalu penghitungan pada routing sheet dan Multi-Product Process Chart
(MPPC) akan berpengaruh terhadap jumlah investasi yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan dan juga terhadap hasil perancangan tata letak pabrik yang
dihasilkan. Jumlah mesin yang diharapkan oleh perusahaan adalah jumlah mesin
yang minimal, namun tetap dapat memenuhi permintaan pasar terhadap produknya.
Jumlah mesin yang minimal berarti jumlah investasi yang minimal pula, baik
dalam biaya pembelian mesin maupun biaya penggunaan luas lantai produksi.
9
up), menyebabkan perusahaan dapat memenuhi target produksi, namun
jumlah investasi yang dikeluarkan tentu lebih besar karena harus menyediakan
lebih banyak mesin.
10
BAB III
DATA EXISTING
Data exsisting diambil dari Routing Sheet yang telah dibuat, yaitu Routing Sheet
Assembly, Routing Sheet Fabrication, Routing Sheet Pre-Fabrication, dan Routing
Sheet Pre-Part. Berikut ini adalah data-datanya :
3.1 Route sheet assembly
Berikut ini adalah data route sheet assembly yang terdiri dari nomor operasi,
nama operasi, nama mesin dan jumlah mesin teoritis. Data ini diambil dari
pengolahan data pada modul 1, yang mana akan menjadi masukan pada modul 2
yaitu pembuatan Assambly chart, MPPC dan rekap mesin.
Tabel 3.1 Route sheet assambly
jumlah
No Nama Operasi Nama mesin mesin
teoritis
1000-ASSEMBLY BANTALAN
100 Pengukuran busa untuk bantalan meja ukur 1 0.30
110 Penjahitan kain ke busa meja perakitan 1 0.66
120 Rakit bantal ke bagian pemutar meja perakitan 2 0.40
2000 – ASSEMBLY SANDARAN
100 Pengukuran busa untuk sandaran meja perakitan 1 0.30
110 Pengukuran kain meja perakitan 2 0.26
120 Penjahitan kain ke busa meja perakitan 3 0.65
130 Rakit sandaran meja perakitan 4 0.55
140 Lubang sandaran meja perakitan 5 0,45
11
jumlah
No Nama Operasi Nama mesin mesin
teoritis
jumlah
No Nama Operasi Nama mesin mesin
teoritis
12
teoritis
1000 – BANTALAN
100 Drill 5 lubang untuk alas bantalan Drill Press 1 1,25
110 Cat alas bantalan Spray booth 1 0,79
120 Keringkan cat & inspeksi Oven 1 0.65
Tabel 3.2 Route sheet Fabrikasi (lanjutan)
Jumlah
No Nama Operasi Nama mesin mesin
teoritis
1001 - SANDARAN
100 Drill 6 lubang D10 mm Drill Press 1 1,35
110 Amplas alas sandaran Sander 1 1,20
120 Cat alas sandaran Sapray booth 1 0.79
130 Keringkan cat & inspeksi Oven 1 0,60
1002 - LENGAN
100 Drill 2 lubang Drill Press 1 1.20
110 Cat lengan Sapray booth 1 0,79
120 Keringkan cat & inspeksi Oven 1 0,60
1003 – KAKI KURSI
100 Drill 1 lubang untuk pemutar Drill Press 1 0.85
110 Drill 5 lubang D18 mm untuk roda Drill Press 2 0.95
120 Amplas sisi Sander 1 1.14
130 Cat lapisan Spray booth 1 0,75
140 Keringkan cat & inspeksi Oven 1 0,60
Tabel 3.2 Route sheet Fabrikasi (lanjutan)
1004 - TUAS ‘
100 drill 1 lubang D10 mm untuk axel drill press 1 0.76
13
Tabel 3.2 Route sheet Fabrikasi (lanjutan)
Jumlah
No Nama Operasi Nama mesin mesin
teoritis
1006 - PEMUTAR
100 driil 1 lubang D8 mm untuk axle Drill Press 1 1,70
110 Pemberian pelindung Meja perakitan 1
120 Cat lapisan Spray booth 0,85
130 Keringkan cat & inspeksi Oven 1 0,80
Jumlah
No. Nama Operasi Nama Mesin Mesin
Teoritis
1000 BNTALAN
Jumlah
No. Nama Operasi Nama Mesin Mesin
Teoritis
14
WRM no. 2 (1 bagian per ketebalan 100 mm)
Jumlah
No. Nama Operasi Nama Mesin Mesin
Teoritis
1005 - LENGAN
Jumlah
No. Nama Operasi Nama Mesin Mesin
Teoritis
Jumlah
No. Nama Operasi Nama Mesin Mesin
Teoritis
15
1007 - TUAS (2)
1011 – PEMUTAR
1012 - RODA
16
proses pembelahan raw material. Untuk data lengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.4 Rute sheet Pre Pabrikasi
jumlah
NO. NAMA OPERASI NAMA MESIN mesin
teoritis
jumlah
NO. NAMA OPERASI NAMA MESIN mesin
teoritis
17
WRM no. 4 (8 bagian per ketebalan 50 mm)
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
18
Hal ini akan menunjukkan komponen penyusun dari kursi kantor kayu tersebut, dan
menjelaskan urutan perakitan komponennya. Data yang digunakan dalam pembuatan
AC, yaitu data routing sheet dan OPC. Hasil AC-nya dapat dilihat pada Lampiran
Assembly Chart.
4.2 Multi product process chart (MPPC)
MPPC Multi process chart adalah Multi Product Process Chart (MPPC)
merupakan peta operasi yang menggambarkan urutan proses yang dilalui oleh
material sampai menjadi produk jadi.. Pembuatan Multi Product Process Chart
(MPPC) ini menggambarkan urutan proses yang dilalui oleh material sampai menjadi
produk kursi kantor kayu (produk jadi). Dengan MPPC dapat diketahui jumlah mesin
yang digunakan untuk membuat produk kursi kantor kayu, hubungan antar mesinnya,
dan sekaligus aliran material yang berlaku untuk setiap jenis part yang diproduksi.
MPPC dibuat berdasarkan routing sheet. Hasil MPPC-nya dapat dilihat pada
Lampiran Multi Product Process Chart.
3.5 Rekap mesin
Berdasarkan MPPC selanjutnya dibuat rekap mesin sesuai dengan jumlah mesin
teoritis dan jumlah mesin. sehingga didapatkan rekap mesin sebagai berikut:
mesin mesin
proses nama mesin
teoritis aktual
circle saw 0.39 1
pre-fabrication
bench planner 0.28 1
Jumlah 2
cut of saw 6,57 8
pre-part
bench planner 7,84 13
19
Jumlah 21
drill press 8,31 8
Meja ukur 1,25 1
fabrication
spray booth 5,57 7
oven 4,68 7
Jumlah 23
meja perakitan 9.42 21
assembly
meja ukur 0,30 1
Jumlah 22
BAB V
ANALISA DATA
20
sandaran, tuas, pemutar, lengan, roda, kaki kursi dirakit menjadi sub assembly
pertama (S1A1). Kemudian busa dirakit menjadi sub assembly kedua (S2A1). Setelah
itu sub assembly ketiga di rakit dari S1A1 dan S2A1. Selanjutnya alas bantalan dan
alas sandaran dirakit menjadi sub assembly keempat (S4A1).
21
4.3 Rekap mesin
Berdasarkan hasil rekap mesin yang didapatkan dari MPPC yang telah dibuat,
dapat diketahui total mesin yang digunakan dalam setiap proses. Hal ini yang
membedakan dengan MPPC. Pada MPPC dapat diketahui jumlah setiap mesin,
sedangkan pada rekap mesin akan dapat diketahui jumlah mesin pada setiap proses
pengerjaan. Pada proses Fabrikasi terdiri dari mesin drill press, spray booth, oven
yang dibutuhkan secara actual sebanyak 3 mesin. Selanjutnya pada proses pre part
teriri dari mesin cut off saw dan banch planner yang dibutuhkan sebanyak 21 buah
mesin. Sedangkan pada proses lainnya dapat dilihat pada tabel 4.1 tentang tekap
mesin.
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa data dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Proses perakitan part kursi kantor kayu dapat dijelaskan berdasarkan assembly
chart yang telah dibuat. Sehingga urutan perakitan dari part-part terlihat jelas dari
22
awal hingga menjadi bagian kereta api mainan yang selanjutnya dirakit menjadi
kereta api kayu mainan utuh.
2. Urutan pengerjaan serta jenis mesin yang digunakan dapat dilihat berdasarkan
MPPC. Sehingga juga dapat memberikan penjelasan jumlah setiap mesin yang
dibutuhkan selama proses produuksi.
3. Dengan demikian dapat diketahui pula total mesin yang digunakan pada setiap
proses baik itu proses pre fabrikasi, pre part, fabrikasi, hingga prosuk tersebut di
rakit pada rekap mesin.
23