Anda di halaman 1dari 16

MODUL 2

TUJUAN

 Membuat Multi Product Process Chart (MPPC)


 Membuat Perhitungan Kebutuhan Mesin
 Menghitung Luas Lantai Pabrik
 Membuat Struktur Organisasi dan Perencanaan SDM
 Menghitung Luas Lantai Kantor

LANDASAN TEORI

Multi Product Process Chart (MPPC)

Multi Product Process Chart (MPPC) merupakan peta operasi yang menggambarkan urutan proses
yang dilalui oleh material sampai menjadi produk jadi. Dengan MPPC kita dapat mengetahui
jumlah mesin yang digunakan untuk membuat suatu produk, hubungan antar mesin, sekaligus aliran
material yang berlaku untuk setiap jenis part yang diproduksi. Multi Product Proccess Chart
(MPPC) dibuat berdasarkan routing sheet. Dari routing sheet diketahui informasi mengenai jumlah
mesin teoritis pada masing–masing proses, kemudian kita jumlahkan kebutuhan mesin yang sejenis,
sehingga dapat diketahui kebutuhan teoritis masing masing mesin. Jumlah mesin aktual dapat
diperoleh dengan membulatkan ke atas (round up) atau ke bawah (round down) dari jumlah mesin
teoritis.

Seringkali penempatan mesin pada MPPC mengalami kesulitan karena ada proses operasi yang
harus kembali ke satu atau beberapa mesin sebelumnya, yang letaknya lebih di atas. Penempatan
menjadi semakin rumit dengan jumlah part yang semakin banyak atau proses operasi setiap part
yang semakin kompleks. Pada akhirnya, penempatan mesin pada MPPC harus memperhatikan
beberapa hal berikut:

1. Jumlah loop yang minimum.


Loop pada MPPC ini didefinisikan sebagai proses yang berulang ke satu atau beberapa mesin
yang posisinya lebih dulu atau lebih di atas. Proses operasi yang berpindah mesin tidak dapat
dihindari karena setiap mesin memiliki fungsi yang berbeda. Perpindahan ini dapat terjadi satu
atau beberapa kali ke mesin yang sama. Proses perpindahan mesin seperti ini pada MPPC dapat
terjadi dengan sangat kompleks dan sulit untuk menentukan susunan mesin yang efisien pada
MPPC. Penyusunan mesin pada MPPC untuk menghindari loop yang terlalu banyak dilakukan
dengan mencoba beberapa kombinasi susunan dari mesin-mesin yang memiliki operasi dalam
jumlah yang cukup banyak. Pertimbangan mencoba kombinasi susunan dari beberapa mesin
tersebut adalah untuk menghemat waktu penyusunan kombinasi, karena selain jumlah part yang
harus dibuatkan MPPC juga cukup banyak. Selain itu dengan mencoba kombinasi terhadap
mesin-mesin dengan jumlah operasi yang banyak dapat langsung terlihat kombinasi yang paling
sedikit terjadi loop. Setelah itu, mesin-mesin yang memiliki operasi lebih sedikit dapat diatur
penempatannya agar tidak terjadi loop lagi, atau memiliki paling sedikit loop.

2. Jumlah proses yang terjadi untuk satu mesin yang sama


Untuk beberapa jenis part, dapat terjadi beberapa kali loop ke satu mesin yang sama. Proses
berulang ke satu mesin yang sama dapat terjadi secara berurutan maupun diselingi oleh beberapa
operasi lain terlebih dulu. Jika operasi ke satu mesin yang sama terjadi dengan diselingi lebih
dulu oleh operasi ke mesin yang lain, maka MPPC disusun dengan meletakkan mesin dengan

1
proses yang lebih banyak lebih dulu (lebih di atas). Hal ini juga betujuan untuk meminimalkan
loop yang mungkin terjadi dan membuat MPPC menjadi tidak rumit untuk dilihat.

Perhitungan Kebutuhan Mesin

Penentuan jumlah mesin merupakan keputusan yang penting dan kritis terhadap proses perancangan
tata letak pabrik. Jumlah mesin yang telah ditetapkan melalu penghitungan pada routing sheet dan
Multi-Product Process Chart (MPPC) akan berpengaruh terhadap jumlah investasi yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan dan juga terhadap hasil perancangan tata letak pabrik yang dihasilkan.
Jumlah mesin yang diharapkan oleh perusahaan adalah jumlah mesin yang minimal, namun tetap
dapat memenuhi permintaan pasar terhadap produknya. Jumlah mesin yang minimal berarti jumlah
investasi yang minimal pula, baik dalam biaya pembelian mesin maupun biaya penggunaan luas
lantai produksi.

Penghitungan yang dilakukan pada routing sheet menghasilkan jmlah mesin teoretis, yaitu jumlah
mesin yang dapat memenuhi kebutuhan produksi. Jumlah mesin teoretis hasil penghitungan
memiliki nilai yang tidak bulat (pecahan), sehingga pada prakteknya tidak mungkin membeli
sejumlah mesin yang tidak utuh. Keputusan yang harus dipilih adalah melakukan pembulatan
terhadap jumlah mesin teoritis, yang hasil pembulatan ini disebut kapasitas mesin aktual. Jumlah
mesin teoritis dicantumkan pada setiap operasi pada Multi-Product Process Chart (MPPC),
kemudian dilakukan penjumlahan terhadap seluruh kebutuhan mesin teoritis untuk keseluruhan part
yang harus dihasilkan. Hasil dari penjumlahan kebutuhan mesin teoritis seluruh part ini kemudian
dibulatkan, dapat dipilih ke atas (round up) atau ke bawah (round down), untuk menghasilkan
jumlah mesin aktual, yang merupakan investasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Pembulatan untuk mendapatkan jumlah mesin aktual memiliki masalah yang cukup dilematis. Jika
dibulatkan ke bawah (round-down), maka terdapat kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi
permintaan pasar akibat kekurangan mesin, namun perusahaan memiliki keuntungan karena
investasi yang dikeluarkan perusahaan lebih sedikit. Sedangkan pembulatan ke atas (round-up),
menyebabkan perusahaan dapat memenuhi target produksi, namun jumlah investasi yang
dikeluarkan tentu lebih besar karena harus menyediakan lebih banyak mesin.

Luas Lantai

Perencanaan luas lantai dari tempat kerja diperoleh setelah mengetahui jumlah mesin yang
dibutuhkan, ukuran bahan dan juga ukuran tiap mesin. Perhitungan luas lantai dari pabrik dilakukan
untuk mengetahui luas setiap departemen yang terdapat pada lantai pabrik, yaitu recieving, gudang
bahan baku utama, gudang bahan baku pembantu, pabrikasi dan perakitan, gudang barang jadi,
shipping, maintenance, kantor dan pelayanan personil kantor, pelayanan produksi, pelayanan pabrik
dan departemen-departemen yang terdapat pada bagian produksi. Pada bagian produksi, mesin-
mesin sejenis dikelompokkan dalam satu departemen, seperti misalnya mesin Circular Saw, mesin
Jointer, dan sebagainya.

Kegiatan yang mempengaruhi terhadap perhitungan luas lantai yaitu alat angkut, cara
pengangkutan, cara penyimpanan bahan baku dan aliran bahan yang kesemuanya harus
diperhitungkan dalam penentuan luas lantai dengan menambah kelonggaran (allowance).
Kebutuhan untuk luas area atau luas lantai harus mempertimbangkan seluruh aktifitas yang ada di
dalam pabrik, sehingga area yang harus diberikan di dalam pabrik meliputi:
1. Area yang digunakan untuk operasi mesin dan peralatan produksi yang ada.
2. Area yang digunakan untuk penyimpanan bahan baku ataupun bahan jadi.
3. Area yang diperlukan untuk fasilitas-fasilitas service atau pelayanan.

2
Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dipergunakan untuk mengetahui jumlah departemen yang diperlukan, uraian
pekerjaan masing-masing jabatan, jumlah pegawai yang diperlukan, dan pangkat atau golongan dari
masing-masing jabatan.

PROSEDUR

MULTI PRODUCT PROCESS CHART (MPPC)

Multi Product Process Chart (MPPC) untuk produksi dibuat dalam dua bagian besar, yaitu bagian
MPPC untuk Assembly, dan MPPC yang berupa gabungan antara Pre-Fabrication, Pre-Part dan
Fabrication.

Langkah-langkah dalam pembuatan MPPC :


1. Tuliskan kegiatan bagian dari proses (pre-fabrication, pre-part, fabrication, assembly) dan
mesin pada sisi sebelah kiri yang harus dilalui oleh setiap komponen, berurutan dari atas ke
bawah dari berupa material hingga menjadi produk jadi
2. Kelompokkan masing-masing part berdasarkan material yang digunakan.
3. Berdasarkan routing sheet, tulis masing-masing proses (digambarkan dengan lingkaran)
berdasarkan urutan mesin yang digunakan.
4. Hubungkan lingkaran menurut urutannya, mungkin saja timbul urutan mundur (kembali
menggunakan mesin yang telah digunakan sebelumnya).
5. Pada masing-masing proses (lingkaran) disertakan jumlah mesin teoritis pada bagian sebelah
kanan lingkaran.
6. Jumlahkan kebutuhan mesin teoritis pada masing-masing mesin
7. Hitung jumlah mesin aktual dengan membulatkan ke atas dari jumlah mesin teoritis.

Kemudian lakukan analisis peta yang dihasilkan untuk :


1. Kesamaan pola aliran, menunjukkan kebutuhan akan komponen proses pada tempat yang sama
atau waktu yang sama.
2. Pedoman pengaturan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien. Pada kolom paling kanan
dihitung jumlah mesin teoritis untuk tiap kelompok mesin, dan jumlah mesin aktualnya.

Perhitungan Luas Lantai Pabrik

 Data umum:
 Jumlah jam kerja/shift= 8 jam
 Jumlah shift/hari = 2 – 3 shift
 Jumlah hari kerja/minggu= 6 hari
 Dimensi Lift Truck = (p) 2.5 m x (l) 1.5 m
 Dimensi Walking Pallet = (p) 1,5 m x (l) 1 m
 1 inch = 0.0254 m

 Perhitungan luas lantai pabrik meliputi:


 Receiving (Area penerimaan/bongkar bahan baku)
 Gudang Bahan Baku Utama
 Gudang Bahan Baku Pembantu

3
 Bagian Produksi (Pre-Part, Pre-Fabrikasi, Fabrikasi dan Assembly)
 Warehouse (Gudang Produk Jadi)
 Shipping (Area pengiriman/muat produk jadi)
 Maintenance/Workshop
 Pelayanan Produksi
 Pelayanan Pabrik
 Pelayanan Personil Pabrik
Sebelum menghitung luas lantai pabrik, terlebih dahulu dilakukan perhitungan ukuran material
dengan memakai tabel yang tersedia pada halaman Format Laporan. Tabel ini akan memudahkan
dalam penentuan allowance untuk incoming dan outgoing material.

 Cara perhitungan luas lantai pabrik:


Bagian Produksi
 Jumlah mesin diambil dari hasil pengolahan MPPC.
 Allowance Orang (Pekerja dan Maintenance) ditetapkan selebar 1m.
 Allowance Material pada incoming dan outgoing ditetapkan sebesar 20% dari panjang material
terbesar. Jika panjang material lebih kecil dari lebar lifttruck atau Walking Pallet, maka gunakan
lebar lifttruck +20% atau lebar Walking Pallet + 20%.
 Allowance Gang atau Transportasi ditetapkan sebesar 20% dari panjang material terpanjang
yang dipindahkan. Jika panjang material lebih kecil dari panjang lifttruck atau Walking Pallet,
maka gunakan panjang lifttruck +20% atau panjang Walking Pallet + 20%.
 Allowance untuk Transportasi dan Gang ditetapkan setelah membuat layout tata letak mesin.
Besarnya allowance transportasi adalah total luas layout dikurangi oleh total luas mesin (Luas 1
Mesin + luas incoming + luas outgoing + Maintenance + Pekerja).
 Total Luas Ruangan = Luas Layout yang dibuat.

Gudang Bahan Baku Utama


 Jumlah kebutuhan Raw Mat erial per jam diambil dari pengolahan data tugas sebelumnya
(Tabel Rekapitulasi Kebutuhan Raw Material).
 Kebutuhan Raw Material per lead time dihitung untuk lead time 2 minggu (dibulatkan ke atas).
 Jumlah Raw Material per tumpukan = rounddow n (Max.tinggi tumpukan (2m) / tebal Raw
Material sebelum proses pre-fabrikasi)
4
 Jumlah tumpukan = r o u n d u p ( kebutuhan Raw Material sejenis per lead time / jumlah Raw
Material per tumpukan )
 Allowance untuk Transportasi dan Gang ditetapkan setelah membuat layout Gudang Bahan
baku Utama. Luas allowance Transportasi dan Gang = Luas layout – Luas lantai
 Luas lantai = jumlah tumpukan x panjang Raw Material x lebar Raw Material sebelum proses
pre-fabrikasi.

Gudang Bahan Baku Pembantu


 Kapasitas produksi diambil dari Routing Sheet.
 Jumlah produk per lead time dihitung untuk lead time 2 minggu (dibulatkan ke atas).
 Kebutuhan bahan per lead time = jumlah produk per lead time x jumlah part per produk.
 Unit received per lead time = roundup { kebutuhan bahan per lead time / (received per smaller
unit x unit received)}.
 Jumlah unit received per tumpukan = rounddown {max. Tinggi tumpukan (2m) / tebal unit
received}.
 Luas lantai pertumpukan = panjang unit received x lebar unit received.
 Jumlah tumpukan = roundup (unit received per lead time / jumlah unit received per tumpukan )
 Luas allowance Transportasi dan Gang = Luas layout – Luas lantai (luas lantai per tumpukan x
jumlah tumpukan)
 Luas lantai = luas lantai per tumpukan x jumlah tumpukan

Receiving
 Luas lantai receiving = 30% x luas gudang (bahan baku utama dan pembantu) + allowance
100%

Warehouse
 Jumlah tumpukan = produksi perminggu / jumlah dus / jumlah dus per tumpukan (dibulatkan ke
atas).
 Kebutuhan dus = produksi per minggu.
 Luas lantai = jumlah tumpukan x luas pertumpukan.
 Luas allowance Transportasi dan Gang = Luas layout – Luas lantai (luas lantai per tumpukan x
jumlah tumpukan)

Shipping
 Luas lantai shipping = 100% dari luas lantai warehouse

Kantor
 Jumlah dan luas ruangan kantor ditentukan berdasarkan kebutuhan
 Ukuran dan jumlah ruangan yang terdapat pada data teknis dapat digunakan sebagai acuan.
Ukuran dan jumlah ruangan boleh diubah jika diperlukan.

Struktur Organisasi

Cara pembuatan Struktur Organisasi dan perencanaan sumber daya manusia :


 Departemen Produksi, Keuangan, Pemasaran harus ada dalam struktur organisasi, departemen
lain dapat ditambahkan jika diperlukan.
 Deskripsi tugas (job description) masing-masing bagian harus jelas dan spesifik.
 Sebaiknya Struktur Organisasi dibuat “ramping” dan hemat tenaga kerja.

5
LAPORAN

CONTOH FORMAT PEMBUATAN MULTI PRODUCT PROCESS CHART (MPPC)

CONTOH FORMAT PEMBUATAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MESIN

Rekap Mesin

Proses Nama Mesin Mesin teoritis Mesin aktual


c. o. saw 1.89 2
Pre Fabrikasi

circ. saw 1.89 2


planner 1.61 2 Total
jointer 1.90 2 8
jointer 6.14 7
Fabrikasi

circ. saw 9.77 10


disc sand 9.33 10 Total
drill press 17.42 18 45
Bench I 13.05 14
Rack 1.75 2
disc sand 7.03 8
Assembly

Spray Booth 1.15 2


Oven 2.40 3
Bench II 10.12 11 Total
Bench III 1.41 2 42

6
Format Table Perhitungan

UKURAN MATERIAL TIAP PROSES


UKURAN MATERIAL PADA TIAP PROSES
INPUT (inch) OUTPUT (inch)
RAW MATERIAL NO NAMA OPERASI NAMA MESIN
P L T P L T
PRE-FABRIKASI
10 Potong lurus dan rampas ujung c.o.saw
20 potong sesuai dengan ketebalan circ. saw
30 ratakan pada ketebalan 1/4" planner
40 potong bentuk sesuai ukuran circ. saw
131 Side Cab (2)
10 Rampas lebar 2" jointer
20 Potong panjang 2.5" circ. saw
30 Drill lubang 7/8" drill press
133 Front Cab
10 Rampas lebar 2" jointer
Raw Material 1/4" (4 per ketebalan 5/4")

20 Potong panjang 2" circ. saw


141 Side Tender (2)
10 Rampas lebar 1.5" jointer
20 Potong panjang 2" circ. saw
144 Back Tender
10 Rampas lebar 1.5" jointer
20 Potong panjang 1.5" circ. saw
231 Side Gondola (2)
10 Rampas lebar 1.5" jointer
20 Potong Panjang 6" circ. saw
233 End Gondola (2)
10 Rampas lebar 1.5" jointer
20 Potong Panjang 1.5" circ. saw
431 Side Caboose (2)
10 Rampas lebar 1.5" jointer
20 Potong panjang 4" circ. saw
30 Drill 2 lubang 7/8" drill press
433 End Caboose (2)
10 Rampas lebar 1.5" jointer
20 Potong panjang 1.5" circ. saw
PRE-FABRIKASI
Raw Material 1/2" (4 per ketebalan 5/4")

10 Potong lurus dan rampas ujung c.o.saw


20 potong sesuai ketebalan circ. saw
30 ratakan pada ketebalan 1/2" planner
40 Potong lebar 2.5" circ. saw
50 Potong panjang sesuai kebutuhan circ. saw
135 Roof Cab
10 Potong panjang 3" circ. saw
20 Ampelas ujung disc. sand
335 Roof Box Car
10 Potong panjang 6" circ. saw
20 Ampelas ujung disc. sand

7
435 Roof Caboose
10 Potong panjang 5" circ. saw
20 Ampelas ujung dan atap disc. sand
PRE-FABRIKASI
10 Potong lurus dan rampas ujung c.o.saw
20 ratakan pada ketebalan 3/4" planner
30 potong lebar 2" circ. saw
40 rampas sesuai ukuran jointer
50 Potong Panjang sesuai kebutuhan circ. saw
110 Chasis Engine
Raw Material 3/4" (3 per ketebalan 4/4")

10 Potong panjang 9.5" circ. saw


20 Ampelas ujung belakang disc. sand
30 Ampelas depan radius 4.5" disc. sand
40 Drill 8 lubang paku drill press
50 Drill 1 lubang benang drill press
60 Drill 1 lubang sekrup, lubang mata drill press
210 Chasis Gondola
10 Potong panjang 6" circ. saw
20 Ampelas ujung disc. sand
30 Drill 6 lubang paku drill press
40 Drill 2 lubang kait drill press
410 Chasis Caboose
10 Potong panjang 5" circ. saw
20 Ampelas ujung disc. sand
30 Drill 4 lubang paku drill press
40 Drill 2 lubang kait drill press
PRE-FABRIKASI
Raw Material 2" (3 per ketebalan 10/4")

10 Potong lurus dan rampas ujung c.o.saw


20 Ratakan pada ketebalan 2" planner
30 Potong lebar 2" circ. saw
40 Ratakan lebar 2" planner
330 Body Box Car
10 Rampas lebar 2" jointer
20 Potong panjang 6" circ. saw
30 Ampelas ujung disc. sand
40 Drill 6 lubang paku drill press
50 Drill 2 lubang kait drill press
120 Boiler
Finished Rod Stick

10 Rampas bagian bawah jointer


1.5 D

20 Potong panjang 4.5" circ. saw


30 Ampelas ujung belakang disc. sand
40 Drill lubang 1/2" D3/4" drill press
121 Stack
Rod Stick
Finished

0.75 D

10 Potong panjang 1.5" circ. saw


20 Ampelas ujung disc. sand

8
LUAS LANTAI PABRIK
Allowance
Luas LuasTotal
Nama UkuranMesin Material Mesin Ruangan(m2)
Departemen Jumlah Orang Maintenance Transportasi (m2)
Mesin
Incoming Outgoing
P(m) L(m) Luas(m2) P (m) L(m) P (m) L (m) P (m) L (m) P (m) L(m) Luas(m2)

Cut Off Saw 1,15 1


Planner 1,30 1
Prefabrikasi
Circ.Saw 1 1
Jointer 1,12 1
Circ.Saw 1 1
Jointer 1,12 1
Fabrikasi
Disc Sand 1,25 1
Drill Press 1,20 1
Disc Sand 1,25 1
Bench I 1,35 1
Racks 6 0,80
Assembly Spray Booth 8 1,50
Oven 8 2
Bench II 1,35 1
Bench III 1,35 1
Total

LUAS LANTAI BAGIAN MAINTENANCE


UKURAN LUAS
DEPARTEMEN NAMAMESIN JUMLAHMESIN LUAS(m2)
P(m2) L(m2) LANTAI
MESIN BUBUT 1 1.30 1.10
MESIN SCRAP 1 1.15 0.85
MESIN GERINDA 2 1.00 0.75
MAINTENANCE
MESIN DRILL 1 0.95 0.80
MEJA KERJA 2 1.50 0.80
LEMARI PERKAKAS 3 1.00 0.70

Allowance
TOTAL

9
LUAS GUDANG BAHAN BAKU UTAMA (Raw Material – RM)

KARAKTERISTIK BAHAN
TIPE JUMLAH PART BAHAN LUAS
NO. NAMA JUMLAH PART/ KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN RM/ KEBUTUHAN RM JUMLAH RM/ JUMLAH
RAW DARI 1 UNIT TERPAKAI LANTAI
PART PART PRODUK TEBAL PANJANG LEBAR PART/JAM PART/LEAD TIME LEAD TIME SEJENIS/ LEAD TIME TUMPUKAN TUMPUKAN
MATERIAL TIPE RM 97% (m2)
(m) (m) (m)

Total Luas Lantai


Allowance Transportasi
TOTAL

10
LUAS GUDANG BAHAN BAKU PEMBANTU
Karakteristik Bahan Karakteristik Unit Received Jumlah
Jumlah Kebutuhan Unit Jumlah Unit Luas Lantai/
No &Nama Demand Produksi Jumlah Luas Lantai
Part / Tebal Panjang Lebar Tebal Panjang Lebar Received per Bahan/ Lead Received Received/ Tumpukan
Part Type Unit received (unit) /Lead Tumpukan (m2)
Produk (inch) (inch) (inch) (inch) (inch) (inch) unit smaller Time /Lead Time Tumpukan (m2)
Time

Wheel Axle 24 steel 0.06D 1.25 4 12 6 300 pcs 12box/karton


WasherFlat 24 steel 0.03 0.5 D 4 12 6 150 pcs 12box/karton
Joint 3 steel 0.06 0.375D 12 6 300 pcs 12box/karton
String 1 cotton 0.09D 36 4
8 20 15 24120 inch 12rol/karton
Wheel 24 plastic 0.5 1.25D 12 24 12 2000 pcs 1karton
Cartoon 1 corr 0.1 28 12 20 40 30 500 sheet 1pallet
Cartoon Linear 1 enamel 0.06 12 12 20 40 30 2500 sheet 1pallet
Label 1 paper 6 4 6 32 30 5000 sheet 1karton
GammedTape 1 kraft 60 8 25 8 7200 inch 12rol/karton
Lacquar 0.150 18 12 12 5 gal 5gal.can
LacquarThinner 0.015 18 12 12 5 gal 5gal.can
Glue 0.010 18 12 12 5 gal 5gal.can
SandPaper 0.050 4 12 9 100 sheet 1package
SandDisc 0.020 6 12 12 100 sheet 1package
Tot
al
TotalLuas
Allowance

LUAS LANTAI RECIEVING


30% Luas Total Gudang
Allowance (100%)
TOTAL LUAS RECIEVING

11
LUAS LANTAI WAREHOUSE

PRODUKSI/SHIFT ...................... unit


PRODUKSI (UNIT)
PRODUKSI/2 MINGGU ...................... unit
DIMENSI:
- TINGGI ......... m
- PANJANG ......... m
- LEBAR ......... m
KAPASITAS :
- DUS BESAR Isi 50 dus kecil
KARAKTERISTIK DUS Isi 1 toy train
- DUS KECIL
- TOTAL KAPASITAS 50 toy train/dus besar
TUMPUKAN :
- TINGGI TUMPUKAN MAKSIMAL 2m
- JUMLAH DUS/TUMPUKAN ......... buah
- LUAS/TUMPUKAN (m2) ......... m2
JUMLAHTUMPUKAN
KEBUTUHAN DUS BESAR
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN LUAS LANTAI (m2)
ALLOWANCE ALLOWANCE RUANG (100%)
ALLOWANCE GANG (30%)
TOTALLUASWAREHOUSE

LUAS LANTAI SHIPPING


Luas Total Warehouse
Allowance Shipping (100%)
TOTAL LUAS SHIPPING

12
LUAS LANTAI PELAYANAN PRODUKSI
Luas
Nama

Menara
Pemadam
Gardu

TOTAL

LUAS LANTAI PELAYANAN PABRIK


Ukuran Luas+ Jumlah Luas
No NamaRuangan Luas Allow (40%)
P(m) L(m) Allow ruangan Lantai(m2)
1 Garasi
2 Rumah jaga
3 Parkir mobil
4 Parkir motor
TOTAL LUAS

LUAS LANTAI PELAYANAN PERSONIL PABRIK


Ukuran Luas+ Jumlah Luas
No NamaRuangan Luas (m2) Allow (40%) Allow ruangan Lantai(m2)
P(m) L(m)
1 Mushola
2 Kantin dan dapur
3 Toilet Pria
4 Kloset
5 Wash tabel
6 P3K
7 Locker
8 Ruang ganti
TOTAL LUAS

*Ukuran dan Jumlah Ruangan tidak mutlak, boleh diubah sesuai kebutuhan

13
LUAS KANTOR
Ukuran Allowance Luas + Jumlah
No. NamaRuangan Luas LuasLantai(m2)
P(m) L(m) 50% Allowance Ruangan

1 Presiden & Sekertaris


2 Kepala Departemen Produksi & Logistik
3 Kepala Departemen Pemasaran
4 Kepala Departemen Personalia
5 Kepala Departemen Keuangan
6 Bagian Kualitas
7 Bagian R&D
8 Bagian Produksi
9 Bagian Logistik
10 Bagian Pemasaran
11 Bagian Humas
12 Bagian Administrasi
13 Bagian SDM
14 Bagian Keuangan
15 Bagian Akuntansi
16 Ruang Desain & Gambar
17 Ruang Arsip
18 Ruang Rapat
19 Ruang Seminar
20 Ruang Tamu
21 Musholla
22 Ruang Istirahat
23 Toilet
24 Ruang Fotocopy
25 Ruang Dapur & Kebersihan
26 Resepsionis
Total

* Komposisi dan susunan pada tabel di atas tidak mutlak, boleh ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan dari struktur organisasi

14
RINGKASAN LUAS LANTAI

No BAGIAN LUASLANTAI

1 Gudang Bahan Baku Utama


2 Gudang Bahan Baku Pembantu
3 Receiving
4 Produksi
5 Maintenance
6 Warehousing
7 Shipping
8 Pelayanan Produksi
9 Pelayanan Pabrik
10 Pelayanan Personil Pabrik
11 Perkantoran & Pelayanan Personil Kantor

TOTAL

Format Pembuatan Struktur Organisasi

DATA KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA (contoh)


No PEKERJAAN/JABATAN JUMLAH
1 General Manajer 1
2 Sekretaris 1
3 Manajer Keuangan 1
4 Manajer Produksi 1
5 Manajer Pemasaran 1
6 Manajer SDM 1
7 Bendahara 1
8 Akuntan 1
9 KaBag PPC 1
10 Staff 1
11 KaBag Perawatan 1
12 Staff 1
13 Teknisi 3
14 KaBag Penjualan 1
15 Staff 1
16 KaBag Riset 1
17 Staff 1
18 KaBag Diklat 1
19 Staff 1
20 KaBag Humas 1
21 Staff 1
22 KaBag Umum 1
23 Staff 1
24 KaBag Personalia 1
25 Staff 1

15
26 KaBag Pabrik 1
27 Supervisor 1
28 Operator 46
29 Material Handling 36
30 KaBag Gudang 1
31 Staff Pembelian 1
32 Staff Persediaan 1
33 Staff Gudang 1
34 Satpam 4
35 Petugas Fotocopy 1
36 Petugas Dapur & Kebersihan 4
37 Resepsionis 2
TOTAL 126

PENGUMPULAN LAPORAN

Tugas Modul 2 meliputi :


1. Surat pengantar laporan tahap kedua
2. Laporan tahap kedua
3. 1 buah Multi Product Process Chart (MPPC) yang memperlihatkan mulai dari proses Pre-
Fabrication, Pre-Part, Fabrication sampai dengan proses Assembly.
4. 1 buah tabel rekapitulasi kebutuhan mesin.
5. Tabel-tabel perhitungan luas lantai untuk operasi mesin dan peralatan produksi.
6. Tabel-tabel perhitungan luas lantai untuk penyimpanan bahan baku ataupun bahan jadi.
7. Tabel-tabel perhitungan luas lantai untuk fasilitas-fasilitas service atau pelayanan pabrik.
8. Tabel-tabel perhitungan luas lantai untuk kantor beserta fasilitas pelayanannya.
9. Gambar struktur organisasi perusahaan PT. PURINADHA.
10. Catatan : pada setiap modul, laporan harus disertai pula dengan analisis serta kesimpulan
dan/atau saran.

Catatan:
 Tugas dikumpulkan hari Rabu, 29 Maret 2017 pukul 09:30 (setelah pukul 09:30 akan ada
pengurangan nilai).
 Untuk MPPC dan Struktur Organisasi gunakan kertas A2.

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung, 1990.
2. Sule, D.R. (1991), Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design, PWS Kent, Boston
3. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, Jann H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja,
Jurusan Teknik Industri, ITB.
4. Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada, 1996.

16

Anda mungkin juga menyukai