TUJUAN
LANDASAN TEORI
Multi Product Process Chart (MPPC) merupakan peta operasi yang menggambarkan urutan proses
yang dilalui oleh material sampai menjadi produk jadi. Dengan MPPC kita dapat mengetahui
jumlah mesin yang digunakan untuk membuat suatu produk, hubungan antar mesin, sekaligus aliran
material yang berlaku untuk setiap jenis part yang diproduksi. Multi Product Proccess Chart
(MPPC) dibuat berdasarkan routing sheet. Dari routing sheet diketahui informasi mengenai jumlah
mesin teoritis pada masing–masing proses, kemudian kita jumlahkan kebutuhan mesin yang sejenis,
sehingga dapat diketahui kebutuhan teoritis masing masing mesin. Jumlah mesin aktual dapat
diperoleh dengan membulatkan ke atas (round up) atau ke bawah (round down) dari jumlah mesin
teoritis.
Seringkali penempatan mesin pada MPPC mengalami kesulitan karena ada proses operasi yang
harus kembali ke satu atau beberapa mesin sebelumnya, yang letaknya lebih di atas. Penempatan
menjadi semakin rumit dengan jumlah part yang semakin banyak atau proses operasi setiap part
yang semakin kompleks. Pada akhirnya, penempatan mesin pada MPPC harus memperhatikan
beberapa hal berikut:
1
proses yang lebih banyak lebih dulu (lebih di atas). Hal ini juga betujuan untuk meminimalkan
loop yang mungkin terjadi dan membuat MPPC menjadi tidak rumit untuk dilihat.
Penentuan jumlah mesin merupakan keputusan yang penting dan kritis terhadap proses perancangan
tata letak pabrik. Jumlah mesin yang telah ditetapkan melalu penghitungan pada routing sheet dan
Multi-Product Process Chart (MPPC) akan berpengaruh terhadap jumlah investasi yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan dan juga terhadap hasil perancangan tata letak pabrik yang dihasilkan.
Jumlah mesin yang diharapkan oleh perusahaan adalah jumlah mesin yang minimal, namun tetap
dapat memenuhi permintaan pasar terhadap produknya. Jumlah mesin yang minimal berarti jumlah
investasi yang minimal pula, baik dalam biaya pembelian mesin maupun biaya penggunaan luas
lantai produksi.
Penghitungan yang dilakukan pada routing sheet menghasilkan jmlah mesin teoretis, yaitu jumlah
mesin yang dapat memenuhi kebutuhan produksi. Jumlah mesin teoretis hasil penghitungan
memiliki nilai yang tidak bulat (pecahan), sehingga pada prakteknya tidak mungkin membeli
sejumlah mesin yang tidak utuh. Keputusan yang harus dipilih adalah melakukan pembulatan
terhadap jumlah mesin teoritis, yang hasil pembulatan ini disebut kapasitas mesin aktual. Jumlah
mesin teoritis dicantumkan pada setiap operasi pada Multi-Product Process Chart (MPPC),
kemudian dilakukan penjumlahan terhadap seluruh kebutuhan mesin teoritis untuk keseluruhan part
yang harus dihasilkan. Hasil dari penjumlahan kebutuhan mesin teoritis seluruh part ini kemudian
dibulatkan, dapat dipilih ke atas (round up) atau ke bawah (round down), untuk menghasilkan
jumlah mesin aktual, yang merupakan investasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Pembulatan untuk mendapatkan jumlah mesin aktual memiliki masalah yang cukup dilematis. Jika
dibulatkan ke bawah (round-down), maka terdapat kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi
permintaan pasar akibat kekurangan mesin, namun perusahaan memiliki keuntungan karena
investasi yang dikeluarkan perusahaan lebih sedikit. Sedangkan pembulatan ke atas (round-up),
menyebabkan perusahaan dapat memenuhi target produksi, namun jumlah investasi yang
dikeluarkan tentu lebih besar karena harus menyediakan lebih banyak mesin.
Luas Lantai
Perencanaan luas lantai dari tempat kerja diperoleh setelah mengetahui jumlah mesin yang
dibutuhkan, ukuran bahan dan juga ukuran tiap mesin. Perhitungan luas lantai dari pabrik dilakukan
untuk mengetahui luas setiap departemen yang terdapat pada lantai pabrik, yaitu recieving, gudang
bahan baku utama, gudang bahan baku pembantu, pabrikasi dan perakitan, gudang barang jadi,
shipping, maintenance, kantor dan pelayanan personil kantor, pelayanan produksi, pelayanan pabrik
dan departemen-departemen yang terdapat pada bagian produksi. Pada bagian produksi, mesin-
mesin sejenis dikelompokkan dalam satu departemen, seperti misalnya mesin Circular Saw, mesin
Jointer, dan sebagainya.
Kegiatan yang mempengaruhi terhadap perhitungan luas lantai yaitu alat angkut, cara
pengangkutan, cara penyimpanan bahan baku dan aliran bahan yang kesemuanya harus
diperhitungkan dalam penentuan luas lantai dengan menambah kelonggaran (allowance).
Kebutuhan untuk luas area atau luas lantai harus mempertimbangkan seluruh aktifitas yang ada di
dalam pabrik, sehingga area yang harus diberikan di dalam pabrik meliputi:
1. Area yang digunakan untuk operasi mesin dan peralatan produksi yang ada.
2. Area yang digunakan untuk penyimpanan bahan baku ataupun bahan jadi.
3. Area yang diperlukan untuk fasilitas-fasilitas service atau pelayanan.
2
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dipergunakan untuk mengetahui jumlah departemen yang diperlukan, uraian
pekerjaan masing-masing jabatan, jumlah pegawai yang diperlukan, dan pangkat atau golongan dari
masing-masing jabatan.
PROSEDUR
Multi Product Process Chart (MPPC) untuk produksi dibuat dalam dua bagian besar, yaitu bagian
MPPC untuk Assembly, dan MPPC yang berupa gabungan antara Pre-Fabrication, Pre-Part dan
Fabrication.
Data umum:
Jumlah jam kerja/shift= 8 jam
Jumlah shift/hari = 2 – 3 shift
Jumlah hari kerja/minggu= 6 hari
Dimensi Lift Truck = (p) 2.5 m x (l) 1.5 m
Dimensi Walking Pallet = (p) 1,5 m x (l) 1 m
1 inch = 0.0254 m
3
Bagian Produksi (Pre-Part, Pre-Fabrikasi, Fabrikasi dan Assembly)
Warehouse (Gudang Produk Jadi)
Shipping (Area pengiriman/muat produk jadi)
Maintenance/Workshop
Pelayanan Produksi
Pelayanan Pabrik
Pelayanan Personil Pabrik
Sebelum menghitung luas lantai pabrik, terlebih dahulu dilakukan perhitungan ukuran material
dengan memakai tabel yang tersedia pada halaman Format Laporan. Tabel ini akan memudahkan
dalam penentuan allowance untuk incoming dan outgoing material.
Receiving
Luas lantai receiving = 30% x luas gudang (bahan baku utama dan pembantu) + allowance
100%
Warehouse
Jumlah tumpukan = produksi perminggu / jumlah dus / jumlah dus per tumpukan (dibulatkan ke
atas).
Kebutuhan dus = produksi per minggu.
Luas lantai = jumlah tumpukan x luas pertumpukan.
Luas allowance Transportasi dan Gang = Luas layout – Luas lantai (luas lantai per tumpukan x
jumlah tumpukan)
Shipping
Luas lantai shipping = 100% dari luas lantai warehouse
Kantor
Jumlah dan luas ruangan kantor ditentukan berdasarkan kebutuhan
Ukuran dan jumlah ruangan yang terdapat pada data teknis dapat digunakan sebagai acuan.
Ukuran dan jumlah ruangan boleh diubah jika diperlukan.
Struktur Organisasi
5
LAPORAN
Rekap Mesin
6
Format Table Perhitungan
7
435 Roof Caboose
10 Potong panjang 5" circ. saw
20 Ampelas ujung dan atap disc. sand
PRE-FABRIKASI
10 Potong lurus dan rampas ujung c.o.saw
20 ratakan pada ketebalan 3/4" planner
30 potong lebar 2" circ. saw
40 rampas sesuai ukuran jointer
50 Potong Panjang sesuai kebutuhan circ. saw
110 Chasis Engine
Raw Material 3/4" (3 per ketebalan 4/4")
0.75 D
8
LUAS LANTAI PABRIK
Allowance
Luas LuasTotal
Nama UkuranMesin Material Mesin Ruangan(m2)
Departemen Jumlah Orang Maintenance Transportasi (m2)
Mesin
Incoming Outgoing
P(m) L(m) Luas(m2) P (m) L(m) P (m) L (m) P (m) L (m) P (m) L(m) Luas(m2)
Allowance
TOTAL
9
LUAS GUDANG BAHAN BAKU UTAMA (Raw Material – RM)
KARAKTERISTIK BAHAN
TIPE JUMLAH PART BAHAN LUAS
NO. NAMA JUMLAH PART/ KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN RM/ KEBUTUHAN RM JUMLAH RM/ JUMLAH
RAW DARI 1 UNIT TERPAKAI LANTAI
PART PART PRODUK TEBAL PANJANG LEBAR PART/JAM PART/LEAD TIME LEAD TIME SEJENIS/ LEAD TIME TUMPUKAN TUMPUKAN
MATERIAL TIPE RM 97% (m2)
(m) (m) (m)
10
LUAS GUDANG BAHAN BAKU PEMBANTU
Karakteristik Bahan Karakteristik Unit Received Jumlah
Jumlah Kebutuhan Unit Jumlah Unit Luas Lantai/
No &Nama Demand Produksi Jumlah Luas Lantai
Part / Tebal Panjang Lebar Tebal Panjang Lebar Received per Bahan/ Lead Received Received/ Tumpukan
Part Type Unit received (unit) /Lead Tumpukan (m2)
Produk (inch) (inch) (inch) (inch) (inch) (inch) unit smaller Time /Lead Time Tumpukan (m2)
Time
11
LUAS LANTAI WAREHOUSE
12
LUAS LANTAI PELAYANAN PRODUKSI
Luas
Nama
Menara
Pemadam
Gardu
TOTAL
*Ukuran dan Jumlah Ruangan tidak mutlak, boleh diubah sesuai kebutuhan
13
LUAS KANTOR
Ukuran Allowance Luas + Jumlah
No. NamaRuangan Luas LuasLantai(m2)
P(m) L(m) 50% Allowance Ruangan
* Komposisi dan susunan pada tabel di atas tidak mutlak, boleh ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan dari struktur organisasi
14
RINGKASAN LUAS LANTAI
No BAGIAN LUASLANTAI
TOTAL
15
26 KaBag Pabrik 1
27 Supervisor 1
28 Operator 46
29 Material Handling 36
30 KaBag Gudang 1
31 Staff Pembelian 1
32 Staff Persediaan 1
33 Staff Gudang 1
34 Satpam 4
35 Petugas Fotocopy 1
36 Petugas Dapur & Kebersihan 4
37 Resepsionis 2
TOTAL 126
PENGUMPULAN LAPORAN
Catatan:
Tugas dikumpulkan hari Rabu, 29 Maret 2017 pukul 09:30 (setelah pukul 09:30 akan ada
pengurangan nilai).
Untuk MPPC dan Struktur Organisasi gunakan kertas A2.
DAFTAR PUSTAKA
1. Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung, 1990.
2. Sule, D.R. (1991), Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design, PWS Kent, Boston
3. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, Jann H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja,
Jurusan Teknik Industri, ITB.
4. Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada, 1996.
16