“LAYOUT PABRIK”
MATERI INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN INDUSTRI
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD ALI, MT
DISUSUN OLEH
FAJRAN (08501241014)
KELAS “A”
I. PENGANTAR
Dalam pembangunan sebuah industri atau pabrik, hal yang paling pertama
dilakukan adalah perencanaan terhadap lokasi. perencanaan ini meliputi studi terhadap
lokasi dengan mengkaji dampak terhadap lingkungan sekitar serta mempertimbangkan
barbagai faktor seperti faktor ekonomis, teknis, kondisi daerah, mobilitas, dan strategis
atau tidaknya suatu lokasi yang nantinya akan didirikan perusahaan atau pabrik. Dalam
hal perencanaan terhadap lokasi ini sangat penting untuk dilakukan dengan seteliti
mungkin karena kesalahan penempatan lokasi bagi sebuah pabrik akan berakibat fatal
terhadap proses produksi dan dampaknya pun berjangka panjang.
Setelah pabrik dipilih untuk menempati daerah dengan memperhitungkan
berbagai faktor, maka sekarang tibalah memperhatikan segi lain yang tidak kalah
penting, yaitu bagaimana pula menempatkan fasilitas produksi (layout pabrik) sebab
inipun merupakan usaha untuk meminimumkan biaya produksi. Gerak-gerak badan
yang tidak perlu mengakibatkan pengeluaran-pengeluaran, dengan demikian di dalam
pabrik perlu layout sesefisien mungkin.
Barang
Jadi
Bahan
Dasar Mesin 4B
Mesin 1B
Bagian I Bagian II
Gambar 1
Layout Fungsional/proses
Bahan barang
Dasar Jadi
Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 Mesin 4
Gambar 2
Layout Garis/Produk
A C B A A A A B
A D B D D D B B
B E E D E E C C
Gambar 3
Layout Kelompok; A, B, C, D dan E adalah jenis-jenis mesin
Tiga macam layout tersebut sebenarnya dapat digunakan baik untuk produksi
untuk pesanan maupun produksi untuk pasar atau persediaan, akan tetapi biasanya
penggunaan layout proses itu bagi produk untuk pesanan sedangkan layout produk bagi
produksi untuk pasar atau pesanan.
Apabila diperlukan produksi barang-barang yang sangat brsar jumlahnya dan
produk tersebut merupakan produk standar sedangkan permintaan dari dari produk
tersebut relatif stabil maka penggunaan layout produk atau garis biayanya rendah.
Dalam layout produk ini pada umumnya harus digunakan mesin-mesin yang bersifat
khusus yang menggunakan perlengkapan-perlengkapan pula dan di dalam aliran proses
produksinya tidak terdapat aliran balik.
Sedangkan apabila perusahaan harus memproduksi barang-barang dalam jumlah
dan bentuk yang bermacam-macam lebih efisien dan lebih murah apabila dipergunakan
layout proses dan menggunakan mesin-mesin yang bersifat umum. Apabila dalam
perusahaan semacam ini dipergunakan layout produk akan mengalami pemanfaatan
rendah mesin-mesin, perubahan layout secara terus menerus dan periodic serta
penambahan perlatan secara terus-menerus pula. Sering pula digunakan kombinasi dua
macam layout di dalam melaksanakan proses produksi; layout ini disebut layout
kelompok.
2. Layout Produk
Kelebihan layout Produk adalah:
a. Fasilitas mesin dapat dioperasikan secara cepat;
b. Penentuan routing dan scheduling mudah;
c. Tak perlu materials handling;
d. Bahan cepat diproses;
e. Pessanan tak ada karena proses untuk pasar;
f. Tidak memerlukan banyak karyawan; fasilitas otomatis.
Kelemahan Layout Produk adalah:
a. Fasilitas satu tergantung fasilitas yang lain;
b. Bila fasilitas ingin ditambah perlu serangkaian fasilitas sehingga investasi
mahal;
c. Memerlukan perencanaan proses yang matang; pengawasan proses harus teliti.
3. Layout Kelompok
Kelebihan layout kelompok adalah:
a. Menghemat biaya pengendalian bahan;
b. Mudah mengetahui dimana setiap kelompok berada;
c. Waktu pengiriman barang jadi dapat lebih tepat ditentukan scheduling
sederhana;
d. Biaya tetap dapt dikurangi karena orang bisa mendasarkan diri pada kegiatan
yang lalu.
Kelemahan layout kelompok adalah:
a. Pemanfaatan fasilitas tidak penuh;
b. Perlu pengendalian bahan yang baik;
c. Bagian-bagian tidak luwes;
d. Mesin serba guna harus dianfaatkan penuh.
KE
A 60 90
B 20 20
C 30 10
D 20 60 70
E 10 40 30
F 80
G 5
H 30
Keterangan :
- Angka-angka menunjukkan jumlah beban per periode produksi
- A, B, C, D, E, F, G, H, adalah bagian-bagian yang ada didalam pabrik
Hubungan antar temapat kerja atau bagian-bagian dapat ditentukan baik dengan
travel charting ataupun teknik-teknik lain kemudian disusun diagram blok. Sebuah
diagram blok dibuat dengan kubus-kubus/segi empat yang menunjukkan perkiraan
ruang yang dibutuhkan untuk masing-masing tempat kerja. Perkiraan sebuah tempat
kerja dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah mesin-mesin yang harus ada di tempat
kerja itu dengan tiga perempat dari luas masing-masing mesin. Ruang tersebut adalah
ruang yang diperlukan bagi para pekerja dan tempat-tempat penyimpanan barang.
Skema diagram blok dilengkapi pula dengan tanda lingkaran yang menunjukkan tempat
kerja, serta garis-garis yang menggambarkan hubungan antar tempat kerja beserta
beban-beban yang ada dalam tabel diatas sebgai mana terlihat pada Gambar 4 sampai
dengan 5.
30 50 75
H E D G F
10 40
A 80 B C 60
90
10
Gambar 4
Diagram yang dibuat dari Tabel Travel Chart
80 80
A B G F
90 50 75
40 50 60
C E D
10 30
H
Gambar 5
Perbaikan Diagram yang dapat Mengurangi Pengangkutan Peban
90 10
A C H F
80 50 40 60
80
40 30 75
B E D G
Gambar 6
Perbaikan Kedua Diagram Merupakan Keputusan yang MaksimaL
A C H F
B E D G
Gambar 7
Diagram Blok Menunjukkan Pola Ruangan pada Masing-masing Bagian
A C H F
B E D G
Gambar 8
Skema Ruangan dan bagian di dalam pabrik setelah perubahan
Gambar 9
Proses Pembuatan Palu dengan Layout Garis
Gambar 10
Proses Pembuatan Palu dengan Layout Garis
Bagian Bagian
Pemanasan Pemotongan
(A) (C)
Bagian Bagian
Pembentukan Penghalusan
(B) (D)
Gambar 11
Proses Pembuatan Palu dan Sabit dengan Menggunakan Layout Fungsional
V. KESIMPULAN
Dalam sebuah pabrik perencanaan terhadap layout merupakan sesuatu yang
sangat penting untuk dilakukan, dan desainnya pun harus dilakukan dengan seteliti
mungkin karena layout sangat berpengaruh untuk meminimalisir total biaya yang akan
dikeluarkan serta menentukan kelancaran suatu proses produksi. Secara umum bisa
dibilang bahwa desain layout pabrik ini ikut menentukan efisiensi dalam proses
produksi dan ikut mempengaruhi berapa lama kelangsungan atau kesuksesan kerja suatu
industri. Disamping itu pengaturan desain layout pabrik yang baik bisa mempermudah
dalam proses pengawasan proses produksi dan juga bisa mempermudah pengaturan
ulang layout pabrik jika ada rencana perluasan pabrik dikemudian hari.
Referensi :
- Gitosudarmo, I, 2007, ”Manajemen Operasi”, Edisi 3, BPFE-YOGYAKARTA,
Yogyakarta.
- Anonim, 2008, Pengertian Layout”, http://dreamer-layout.blogspot.com/
(Diakses April 2010).
- Baysatria, 2007, “Plant Layout/Facilities Layout”,
http://bysatria.wordpress.com/ (Diakses April 2010).