ANALISIS
pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya seperti analisis data dasar,
analisis peta-peta kerja yang memuat analisis struktur produk, analisis Operation
Process Chart (OPC), analisis Assembly Chart, analisis MPPC, analisis jam kerja,
analisis output dan input, analisis perencanaan kebutuhan material yang meliputi
analisis penentuan kebutuhan material MFG, analisis penentuan kebutuhan material
BO dan analisis penentuan mesin dan alat bantu.
BAB 3. Analisis
gergaji potong.
Routing sheet terdiri dari routing sheet gergaji potong dan routing sheet
rakitan gergaji potong. Dalam routing sheet terdapat informasi yaitu nomor
komponen, nama komponen, jumlah, dimensi bahan dasar, dimensi bahan jadi,
deskripsi operasi, tipe mesin, alat bantu yang dibutuhkan, scrap, departemen, waktu
proses (detik) dan waktu proses dalam jam. Berdasarkan routing sheet yang telah
ada dapat diambil kesimpulan bahwa waktu proses terlama dalam pembuatan
komponen gergaji potong yaitu pada proses bubut yaitu sebesar 1716 derik dan
tercepat yaitu pada proses potong plat sebesar 8 detik. Pada routing sheet rakitan
terdapat 13 rakitan. Waktu perakitan terlama yaitu pada rakitan 13yaitu selama
10detik. Proses yang terdapat dalam routing sheet perakitan yaitu pengelasan,
gerinda, perakitan dan pengecatan.
Bill of material gergaji potong memuat informasi komponen-komponen
yang dibutuhkan dalam pembuatan produk gergaji potong beserta gambar dari
komponen-komponen tersebut. Untuk membuat produk gergaji potong terdapat 68
jenis komponen berbeda yang dibutuhkan yang terdiri dari 48 buah komponen MFG
dan 20 buah komponen BO. Pada bill of material juga memuat jumlah komponen,
level,jenis bahan, dimensi bahan, nama komponen, dan nomor komponen.
3.2 Analisis Peta-Peta Kerja
Pada peta kerja berguna untuk melihat bagaimana gambaran keterkaitan
antar komponen-komponen yang ada melalui struktur produk, urutan proses-proses
operasi komponen yang dilihat dari peta proses operasi, gambaran urutan proses
rakitan untuk menghasilkan suatu produk yang dilihat dari assembly chart. Peta
kerja terdiri dari struktur
production chart.
3.2.1
Struktur produk melihatkan bagaimana urutan atau hirarki proses yang harus
didahulukan. Sebuah struktur produk memuat nomor komponen, nama komponen
PT JTiame
27
BAB 3. Analisis
dan jenis produk apakah MFG atau BO. Pada struktur produk terdapat gambaran
urutan produk itu menjadi subassembly dan assembly. Pada pembuatan gergaji
potong ini terdapat 5 level, yang mana pada level 0 merupakan hasil rakitan terakhir
berupa gergaji potong, kemudian pada level 1,2,3, merupakan perakitan dari
subrakitan yang telah ada dari level sebelumnya, dan pada level 4 merupakan
subrakitan dari komponen tunggal yang ada di level 5. Pada struktur produk juga
diihatkan jumlah komponen yang dibutuhkan untuk membuat gergaji potong. Untuk
membuat struktur produk ini dibutuhkan data dasar berupa data bill of material dan
routing sheet rakitan gergaji potong.
3.2.2
Analisis OPC
3.2.3
28
BAB 3. Analisis
mesin
dalam
mengahsikan
suatu
komponen,
kemudian
29
BAB 3. Analisis
3.5.1
30
BAB 3. Analisis
532.43 per bulan. Karena 1 bahan dasar dapat menghasilkan 2 komponen rangka
depan maka kebutuhan material actual yaitu sebesar 267 per bulan. Jumlah
kebutuhan material terbesar yaitu pada pembuatan cutting shaft yaitu sebanyak
2188845 unit per bulan.
3.5.2
yang dibutuhkan dalam produksi dan jumlah alat bantu yang digunakan dalam
proses pemesinan, karena apabila terjadi kelebihan atau kekurangan mesin akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan, misalnya kelebihan mesin akan
meningkatkan biaya perawatan sedangkan kekurangan mesin akan mengakibatkan
target produksi tidak tercapai.
Dalam memproduksi gergaji potong dengan target produksi sebanyak 266
unit per bulan dibutuhkan 14 jenis mesin.Jumlah masing masing mesin yang
dibutuhkan yaitu utnuk meja ukur diperlukan 2 unit, mesin gergaji potong 1 unit,
mesin drill 2 unit, mesin tap 1 unit, mesin amplas 4 unit, mesin freis 1 unit, mesin
cor 1 unit, mesin bubut 4 unit, mesin las 2 unit, mesin laser cutting plat sebanyak 1
unit, mesin lipat plat sebanyak 1 unit, mesin gerinda 1 unit, compressor 1 unit dan
mesin perakitan 1 unit. Masing-masing mesin itu mempunyai fungsi tersendiri
dalam produksi, sehingga jumlah mesin yang dibutuhkan berbeda-beda. Jumlah
kebutuhan mesin didasarkan pada target produksi dari masing-masing komponen.
PT JTiame
31
BAB 3. Analisis
Mesin yang paling banyak disediakan yaitu mesin amplas dan mesin bubut, hal ini
dipengaruhi oleh jumlah komponen yang akan dibuat setiap bulannya.
Alat bantu dibutuhkan dalam kegiatan produksi dengan menggunakan
mesin. Setiap mesin memiliki alat bantu yang berbeda-beda tergantung dengan apa
yang diperlukan dimasing-masing mesin. Seperi pada mesin gergaji potong
dibutuhkan alat bantu berupa micrometer sekrup, ragum, dan sarung tangan. Jumlah
alat bantu tergantung dengan jumlah mesin yang dibutuhkan dalam kegiatan
produksi. Alat bantu yang dibutuhkan dalam produksi yaitu mal, ragum, micrometer
sekrup, sarung tangan, kuas, kaca mata, pemotong, masker, obeng, dan tang. Alat
bantu yang paling banyak dibutuhkan yaitu sarung tangan karena sarung tangan
berguna untuk pelindung diri.
PT JTiame
32