Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Yeni Apriyanti

NPM : 19032010060
KELAS : Pararel D
MATAKULIAH : PTLFP
DOSEN : Ir. Rusindiyanto, MT
Yekti Condro Winursito, ST., MT

TUGAS 14 TLFP

2. Apa yang dimaksud dengan SLP dan tujuan dari SLP?


Jawaban :
Systematic Layout Planning (SLP) merupakan salah satu metode yang digunakan
dengan tujuan menghasilkan aliran yang lebih efisien melalui perancangan tata letak. Metode
ini memperhatikan urutan suatu proses serta hubungan setiap aktivitas yang terjadi dengan
melakukan perancangan layout dan fasilitas. Prosedur SLP untuk perancangan dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
Penggunaan SLP dalam perancangan tata letak yang telah dikembangkan oleh Muther (1961),
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Data Masukan dan Aktivitas
Data yang diinputkan seperti hubungan antara masing-masing aktivitas dan suatu aliran
material yang terjadi pada setiap aktivitas yang dilakukan untuk pembuatan suatu produk.
 Aliran Material
Aliran seperti Multi-Column Process Chart, From-to-Chart, Flow Process Chart, Flow
Diagram, dan lain-lain.
 Hubungan Aktivitas
Menentukan keterkaitan baik antar departemen maupun antar stasiun kerja, seperti:
mendekatkan dua stasiun kerja yang prosesnya sering digunakan.
b. Diagram Hubungan Aktivitas dan Aliran
Relationship Diagram (RD) atau diagram hubungan aktivitas ini digambarkan dengan
garis atau pattern yang mengartikan kedekatan dari satu departemen dengan departemen
lainnya. Setiap departemen bisa digambarkan menggunakan lingkaran atau bentuk yang
lainnya, supaya lebih mudah untuk dipahami.
c. Kebutuhan Ruang
Perhitungan untuk kebutuhan ruang dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, pada
penelitian ini menggunakan alat bantu perhitungan luas area yang dibutuhkan dalam suatu
stasiun kerja bernama workreamath.
d. Ruang yang Tersedia
Ruang yang tersedia disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya, belum adanya
perubahan atau modifikasi.
e. Diagram Hubungan Ruang
Space Relationship Diagram (SRD) atau diagram hubungan ruang hampir sama dengan
RD yaitu menghubungan antar departemen dengan garis atau pattern yang mewakili
kedekatan antara satu departemen dengan departemen yang lainnya, namun terdapat
perbedaan yaitu pada SRD ini menggunakan luas area yang sesungguhnya untuk mewakili
setiap departemen, yang tadinya lingkaran, dapat diganti menggunakan bentuk block yang
sesuai dengan luas area yang dimiliki dari masing-masing departemen.
f. Modifikasi
Perubahan atau modifikasi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Contoh: Apabila
tata letak yang diusulkan tidak dapat menampung semua departemen dan harus dilakukan
penambahan atau ekspansi lahan.
g. Batasan Praktis
Dalam hal batasan praktis ini juga dapat berbeda-beda sesuai dengan keadaan, seperti
pada penelitian ini batasan praktisnya diberikan dummy atau gang, supaya tidak mengganggu
pintu masuk dan pintu keluar yang sudah ada di bangunan tersebut.
h. Metode konstruksi dan Perbaikan Tata Letak
Metode konstruksi dan perbaikan tata letak yaitu hasil dari perangkat lunak CRAFT
pasti memiliki kekurangan yaitu adanya split (tidak beraturan) atau bentuknya tidak kotak,
maka diperlukan penyesuaian terhadap bentuk hasil CRAFT tersebut supaya bentuknya lebih
teratur dan sesuai dengan bentuk dari masing-masing stasiun kerja.
i. Pembuatan Alternatif Tata Letak
Pembuatan alternatif disini dilakukan dengan memilih beberapa tata letak yang dinilai
baik dan dapat diterapkan dengan area yang tersedia.
j. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk meninjau ulang apakah hasil yang didapat itu sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan atau belum.

3. Jelaskan dengan rinci dan detail mengenai FTC (From to Chart), berikan
contohnya!
Jawaban :
From to Chart (FTC) adalah suatu teknik konvensional yang umumdigunakan untuk
perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalamsuatu proses produksi. From to
Chart merupakan adaptasi dari mileage chart yangumumnya dijumpai pada suatu peta
perjalanan (road map), sehingga menunjukantotal berat beban. From to Chart (FTC) kadang-
kadang disebut sebagai tripfrequency chart atau Travel Chart adalah suatu teknik
konvensional yang umumdigunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan
bahan dalamsuatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana
banyak item yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor
dan lain-lain.
From to Chart (FTC) merupakan salah satu teknik konvensional yangumum digunakan
untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahandalam suatu proses produksi.
From to Chart (FTC) merupakan adaptasi darimileage chart yang umum dijumpai pada suatu
peta perjalanan, angka-angka yangterdapat dalam suatu From to Chart akan menunjukan total
dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan, volume atau kombinasi dari
faktor biayadan biasanya diisi dengan biaya total dari material handling untuk tiap-tiap
perpindahan yang terjadi.
From to Chart (FTC) adalah salah satu kebanyakan teknik sekarang iniyang digunakan
dalam layout dan kerja tranfor perusahaan, hal ini terutamamembantu dimana kebanyakan
catatan aliran melalui suatu tempat, seperti bengkel kerja, bengkel mesin besar, kantor atau
fasilitas lain.
From to Chart juga dikenal sebagai travel chart atau cross chart, umunyaterdiri dari
besaran-besaran aliran material antara dua bagunan departemen ataumesin. Peta From to
Chart memberikan informasi mengenai jumlah perjalananmaterial handling antara dua pusat
aktifitas dan total jarak material handling.
From to Chart atau peta dari ke secara umum mempunyai beberapakeuntungan dan
kegunaan yaitu menganalisa perpindahan bahan, perencanaan pola aliran, mengukur
effesiensi pola aliran, menunjukkan ketergantungan suatu aktivitas dengan aktivitas lainnya,
merencanakan hubungan antara sejumlah produk, bagian, item dan lainnya, menggambarkan
jumlah hubungan antara aktivitas dan pergerakkan diantaranya, memperpendek jarak
perjalanan dalam suatu proses.
Flow to chart dibagi menjadi dua yaitu From to Chart inflow dan from tochart outflow.
From to Chart inflow merupakan koefisien atas ongkos pada from to chart dilihat dari ongkos
yang masuk ke suatu mesin. Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam perhitungan
untuk From to Chart inflow.
FTC = Ongkos di Mesin / Ongkos yang Masuk dari Mesin
From to Chart outflow merupakan koefisien atas ongkos pada From to Chart dilihat dari
ongkos yang keluar dari suatu mesin. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan dalam
perhitungan untuk From to Chart outflow adalah sebagai berikut:
FTC 2 = Ongkos di Mesin / Ongkos yang Keluar dari Mesin
Metode ini sangat berguna untuk perencanaan apabila barang yang mengalir pada suatu
lokasi berjumlah banyak seperti di bengkel - bengkel umum, kantor atau fasilitas - fasilitas
lainnya.
Inflow digunakan untuk mencari koefisien ongkos yang masuk dari suatu departemen
ke departemen lainnya. Outflow digunakan untuk mencari koefisien ongkos yang keluar dari
suatu departemen ke departemen lainnya. Referensi perhitungan inflow-outflow dari OMH
dan FTC, yaitu ongkos yang dibutuhkan untuk material handling dari satu mesin ke mesin
lainnya dan sebaliknya.

Contoh tabel From to Chart (FTC)


4. Uraikan dengan jelas makna dari P, Q, R, S, T dalam pembahasan SLP, berikan
contohnya.
Jawaban :
Menurut Richard Muther ada lima macam sumber data perencanaan tata letak dengan
menggunakan Systematic Layout Planning Muther, yakni: P-Q-R-S-T.
1. Products (barang atau jasa)
Barang yang diproduksi atau hanya distributor?
2. Quantities ( jumlah penjualan & penyimpanan)
Berapa banyak jumlah dari masing-masing item?
3. Routing (proses yang mesti dilakukan)
Bagaimana langkah-langkah proses yang akan dilakukan?
4. Supporting jasa (orang, proses dan informasi sistem)
Dengan dukungan apa proses akan lebih baik?
5. Timing (Jam operasi, situasi dan kondisi, kepentingan…)
Kapan dan berapa lama item dibuat dan didistribusi?

5. Sebutkan dan jelaskan dengan rinci dan detail kebijakan Phase I sampai dengan
IV mengenai SLP , berikan contohnya.
Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai