Anda di halaman 1dari 22

MODUL VI

PENDEKATAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS


TERKOMPUTERISASI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Mata Kuliah Perancangan Tata Letak Fasilitas

Disusun Oleh :

Nama / NPM : Dzaldhi Yudistira N/10070218023

Jayan Abdul Aziz /10070218136

Kelompok : 1 (Satu)

Kelas :A

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2021 M / 1443 H
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perindustrian di zaman sekarang harus dilakukan inovasi dan perbaikan


dengan meninjau secara berkala aliran produk dari perusahaan ke konsumen
agar bisa meminimalisir ongkos yaiu menuntut efisiensi dan efektifitas dalam
melakukan penempatan dan pemindahan barang,perencanaan penempatan atau
tata letak yang tepat agar aliran prdouksi bisa berjalan sesuai tujuan dengan
menematkan kepentingan dari setiap aktivitas dalam sebuah pabrik, maka
perusahaan harus melakukan evaluasi pada tataletak fasilitas agar dapat
terhubung satu sama lain secara komputerisasi. Perusahaan dapat mengevaluasi
hasil dari ARD yang dibuat dengan Area Alllocation Diagram (AAD),
merupakan gambar yang menunjukkan fasilitas secara keseluruhan yang terdiri
atas fasilitas kantor, produksi, Gudang dan pendukung lainnya. AAD dibuat
berdasar pada ARD gabungan, yang fungsinya untuk melakukan evaluasi
terhadap luas dan bentuk dari tata letak yang akan diimplementasikan
(Tompkins dkk, 2010).
Pada ARD kedekatan antar departemen digambarkan dengan bentuk,
bujursangkar yang tidak menunjukkan luas sebenarnya, sehingga diubah pada
AAD dengan luas dan bentuk sebenarnya. Hasil dari AAD selanjutnya menjadi
bahan untuk membuat Template. Melakukan sebuah perancangan pada tata
letak perusahaan dapat melakukan perencanaan dengan menggunakan suatu
program komputer algoritma heuristik yang dapat membantu perencanaan
dalam melakukan pengembangan alternatif Area Allocation Diagram (AAD).
Perusahaan melakukan pendekatan perancangan tata letak fasilitas yang
terkomputasi dengan menggunakan Area Allocation Diagram (AAD).
Berdasarkan pendekatan perancangan tata letak fasilitas perusahaan dapat
menggunakan Area Allocation Diagram (AAD), Area Allocation Diagram
merupakan gambar yang menunjukkan fasilitas secara keseluruhan yang terdiri
atas fasilitas kantor, produksi, Gudang dan pendukung lainnya.
1.2 Tujuan Beberapa

tujuan mengenai pendekatan perancangan tata letak fasilitas


terkomputerisasi pada perusahaan. Berikut ini merupakan tujuannya yaitu:
1. Menentukan alternatif tata letak awal yang layak untuk dievaluasi
dengan sebuah perangkat lunak.
2. Menunjukkan hasil simulasi untuk menentukan tata letak yang layak
diimplementasikan dengan menggunakan sebuah perangkat lunak.
3. Merancang Area Allocation Diagram, tata letak yang layak dari hasil
simulasi.
4. Membuat template tata letak.
BAB II
STUDI LITERATUR

2.1 Area Allocated Diagram(AAD)

Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dalam ARC telah
diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan demikian berarti
bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan ada
juga sebaliknya. Atau dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas
mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata
letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area Alocation Diagram. Adapun
dasar pertimbangan dalam prosedur pengaloaksian area ini adalah sebagai berikut:
▪ Aliran produksi, material, peralatan
▪ ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
▪ Tempat yang dibutuhkan
▪ ARD
AAD ini merupakan lanjutan penganalisaan tata letak setelah ARC, maka
sesuai dengan persoalan ARC diatas maka dapat dibuat AAD-nya. AAD merupakan
template secara global informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja,
sedangkan gambar visualisasi secara lengkap dapat dilihat pada template yang
merupakan hasil akhir dari penganalisaan dan perencanaan tata letak pabrik. Tujuan
dari AAD adalah untuk merancang penyusunan unit-unit ruangan yang diperlukan
setiap kegiatan kerja secara menyeluruh dengan cara seefisien mungkin.

2.2 Activity Relationship Diagram (ARD)

Sejak tahun 1983 teknik CRAFT (Computerized Relative Allocation of


Facilities Techniques) bertujuan untuk meminimumkan biaya perpindahan
material, dimana biaya perpindahan material didefenisikan sebagai aliran produk,
jarak dan biaya unit pengangkutan. CRAFT awalnya dipresentasikan oleh Armour
dan Bufa. CRAFT merupakan contoh program tipe teknik Heuristic yang
berdasarkan pada interpretasi Quadratic Assignment dari program proses layout,
yaitu mempunyai kriteria dasar yang digunakan meminimumkan biaya perpindahan
material, dimana biaya ini digambarkan sebagai fungsi linier dari jarak
perpindahan. Fungsi tujuan dari CRAFT adalah:

F = max/min Σ ij Cij Wij

Dimana: Cij = Ongkos aliran antar departemen

Wij = Frekuensi aliran antar departemen

Dij = Jarak antar departemen

CRAFT memerlukan input yang berupa biaya perpindahan material. Input


biaya perpindahan berupa biaya per satuan perpindahan per satuan jarak (ongkos
material handling per satuan jarak/OMH per satuan jarak). Asumsi-asumsi biaya
perpindahan material adalah sebagai berikut:

1. Biaya perpindahan tidak tergantung (bebas) terhadap utilisasi peralatan.

2. Biaya perpindahan adalah linier terhadap panjang perpindahan.

3. Algoritma CRAFT melakukan pertukaran dua atau tiga departemen


sekaligus. Untuk setiap pertukaran, CRAFT menghitung ongkos
transportasinya. Pertukaran yang menghasilkan ongkos terbesar akan dipilih
atau dicetak dalam tata letak. Prosedur ini berlanjut sampai tidak ada lagi
pertukaran lokasi yang menghasilkan ongkos lebih kecil dari ongkos tata
letak saat ini. CRAFT hanya dapat melayani pertukaran sampai 40
departemen.

CRAFT merupakan sebuah program perbaikan. Program ini mencari


perancangan optimum dengan melakukan perbaikan tata letak secara bertahap.
CRAFT mengevaluasi tata letak dengan cara mempertukarkan lokasi departemen.

Perubahan antar departemen diharapkan dapat mengurangi biaya


perpindahan material. Selanjutnya CRAFT membuat pertimbangan pertukaran
departemen untuk tata letak yang baru, dan ini dilakukan secara berulang-ulang
sampai menghasilkan tata letak yang terbaik dengan mempertimbangkan biaya
perpindahan material.
Input yang diperlukan untuk algoritma CRAFT (Francis R., L., and White
J., A.) adalah:

1. Tata letak awal

2. Data aliran (frekuensi perpindahan)

3. Data biaya (OMH per satuan jarak)

4. Jumlah departemen yang tidak berubah (fixed)

Perhitungan jarak antar mesin i dan mesin j dengan dua titik pusat yang berbeda
adalah:

Mesin i – mesin j = [Xi – Xj] + [Yi – Yj]

CRAFT untuk selanjutnya mempertimbangkan perubahan antar departemen


yang luasnya sama atau mempunyai sebuah batas dekat untuk mengurangi biaya
transportasi. Tipe pertukaran dapat terjadi seperti berikut (Francis R., L., and White
J., A.):

1. Pair-Wise Interchanges (Pertukaran 2 departemen).

2. Three-Way Interchanges (Pertukaran 3 departemen).

3. Pair Wise Allowed by Three Way Interchanges (Pertukaran 2 departemen


dilanjutkan dengan pertukaran 3 departemen).

4. The best of Pair Wise or Three Way Interchanges (Pemilihan yang terbaik
antara pertukaran 2 departemen dan 3 departemen).

CRAFT membangun sebuah tata letak akhir dengan perbaikan bagian dari
tata letak awal melalui beberapa iterasi sampai pada layout terakhir, dan tata letak
akhir ini diperoleh tergantung pada tata letak awal. Departemen dummy adalah
departemen yang tidak mempunyai aliran terhadap departemen lain tetapi meliputi
sebuah area spesifik. Departemen dummy antara lain dapat digunakan untuk hal-
hal sebagai berikut:

1. Mengisi bangunan yang bersifat umum atau tidak beraturan.


2. Menggambarkan area yang tetap di dalam fasilitas dimana departemen tidak
dapat dialokasikan, yaitu tangga elevator, ruang istirahat, tempat alat-alat
service dan lain-lain.

3. Menyatakan ruang ekstra dalam fasilitas.

4. Membantu dalam mengevaluasi lokasi gang dalam tata letak.

Ketika departemen dummy digunakan untuk menyatakan sebuah


departemen tidak berubah-ubah posisinya maka lokasi departemen harus dibuat
tetap. Keuntungan lain, CRAFT mengizinkan pengguna untuk menetapkan lokasi
beberapa departemen (dummy atau departemen lainnya). CRAFT mampu untuk
menyesuaikan departemen nonrectangular (tidak berbentuk kotak) atau departemen
yang tidak beraturan ditempatkan dimanapun yang diinginkan.

Kriteria penukaran data inti pada CRAFT adalah:

1. Kriteria pertukaran

Departemen yang menjadi kandidat untuk pertukaran dua atau tiga


departemen harus memenuhi paling sedikit satu dari kriteria berikut ini:

a. Departemen harus memiliki perbatasan yang sama.

b. Departemen harus memiliki ukuran atau area yang sama.

c. Departemen harus memiliki kedua perbatasan yang sama pada ketiga


departemen.

2. Data input (masukan)

Data masukan yang dibutuhkan oleh CRAFT yaitu:

a. Tata letak awal


b. Data aliran material (From to chart)
c. Data ongkos perpindahan (Move cost chart)
d. Jumlah dan lokasi dari departemen yang tetap atau tidak ikut
dipertukarkan.
CRAFT memerlukan input data yang harus dimasukkan sebelum program
CRAFT ini dieksekusi. Input data yang diperlukan oleh CRAFT ini adalah sebagai
berikut:

1. Suatu baris yang menguraikan tentang parameter dan pilihan-pilihan yang


tersedia dalam algoritma CRAFT.

Baris control mempunyai format sebagai berikut:

abcdefghijklmnopyz

ab = jumlah departemen atau bagian dalam tata letak, maksimum 40


departemen

cd = jumlah baris dalam tata letak awal, maksimum 30 baris

ef = jumlah kolom dalam tata letak awal, maksimum 30 kolom

gh = jenis pertukaran departemen yang diinginkan, yaitu sebagai berikut:

00 menunjukkan pertukaran 2 departemen,

01 menunjukkan pertukaran 3 departemen,

02 menunjukkan pertukaran 2 departemen dilanjutkan dengan


pertukaran 3 departemen,

03 menunjukkan pertukaran 3 departemen dilanjutkan dengan


pertukaran 2 departemen,

04 menunjukkan pemilihan yang terbaik antara pertukaran 2


departemen dengan pertukaran 3 departemen.

ij = kendali pencetakan, yaitu sebagai berikut:

00 menunjukkan pencetakan hanya untuk tata letak awal dan tata letak
hasil iterasi terakhir

01 menunjukkan pencetakan tata letak pada setiap iterasi

kl = parameter pelacak kesalahan, yaitu sebagai berikut:

00 menunjukkan tidak ada pesan kesalahan


01 menunjukkan pencetakan kesalahan pertukaran

02 menunjukkan pencetakan kesalahn pertukaran dan pencarian


alternatif pertukaran yang terbaik

mn = jumlah departemen atau bagian yang letaknya tetap atau tidak dapat
diubah

op-yz nomor departemen yang letaknya tidak dapat diubah

2. From To Chart yang menunjukkan besarnya aliran material antar


departemen atau bagian. Setiap baris dari from to chart memerlukan satu
baris (card). Jumlah maksimum elemen atau sel dalam suatu baris adalah
32. Bila jumlah departemen lebih dari 32 buah, maka digunakan 2 baris
untuk setiap baris dari from to chart ini.

3. Move Cost Chart menunjukkan besarnya ongkos pemindahan material per


satuan jarak per satuan beban antar departemen atau bagian. Sama dengan
from to chart, setiap baris dari move cost chart memerlukan satu baris.
Jumlah maksimum elemen atau sel dalam satu baris adalah 32, dan apabila
jumlahnya lebih dari 32 buah, maka digunakan 2 baris untuk setiap baris
move cost chart ini.

4. Tata letak awal, yang juga memerlukan kebutuhan luas masing-masing


departemen atau bagian. Setiap satuan luas dari tata letak awal memerlukan
satu blok. Dalam pemasukan data ini, setiap satuan luas dari masing-masing
departemen adalah sebagai berikut:

a. Departemen A (pertama) ditulis 01

b. Departemen B ditulis 02

c. Departemen C ditulis 26

d. Departemen AA ditulis 27

e. Departemen MM ditulis 39

f. Departemen NN ditulis 40
Setiap satua luas dari tata letak awal memerlukan segi empat penuh, diubah dengan
menambahkan departemen bayangan (dummy) sehingga dicapai tata letak yang
membentuk segi empat (rectangular). Setiap departemen tidak boleh terpecah.
BAB III
PENGOLAHAN DATA

3.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pengolahan data yang dilakukan.


Kerangka pemikiran dalam melakukan pendekatan perancangan tata letak fasilitas
yang terkomputerisasi dapat dilhat pada Gambar 3.1.

Mulai

Input:
Luas Lantai Aktivitas Utama &
Pendukung
ARD Kantor
ARD Produksi
ARD Gabungan

Merancang Area Allocation Diagram (AAD) Merancang Area Allocation Diagram (AAD)
Kantor Produksi

Merancang Area Allocation Diagram (AAD)


Gabungan

Merancang Tata Letak Fasilitas


menggunakan Software WinQSB dengan
metode CRAFT

Analisis

Kesimpulan

Output:
AAD Kantor
AAD Produksi
AAD Gabungan
Selesai
Tata Letak Faslitas berdasarkan Uji
Software WinQSB

Gambar 3. 1 Flowchart
Bedasarkan flowchart diatas dapat disimpulkan bahwa:

• Input: luas lantai (kantor, produksi, gabungan), ARC (kantor, produksi, dan
gabungan), dan ARD (kantor, produksi, gabungan)
• Proses:
➢ Membuat Area Allocation Diagram (AAD) kantor yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran dari rancangan ARC bagian kantor
➢ Membuat Area Allocation Diagram (AAD) produksi yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran dari rancangan ARC bagian produksi
➢ Membuat Area Allocation Diagram (AAD) gabungan yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran dari rancangan ARC bagian
gabungan
➢ Merancang tataletak fasilitas seluruh bagian (kantor, produksi,
gabungan) dengan menggunakan software WinQSB, dan metode
CRAFT dengan tujuan memberikan usulan tataletak fasilitas.
• Output: menghasilkan ADD (kantor, produksi, gabungan), dan rancangan
tataletak fasilitas

3.2 Area Allocated Diagram (AAD)


Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana
dalam ARC diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antara aktivitas. Maka
dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas
yang lainnya dan jugasebaliknya.
3.2.1 Area Allocated Diagram (AAD) Kantor
Area Allocation Diagram (AAD) bagian kantor dilakukan bertujuan untuk
mengetahui rancangan tataletak fasilitas pada bagian kantor.

X X X X C C C B B M M M M N N N
X X X
TAMAN X C CSTAFF HRD C B B HRD
MANAJER M M M IT
MANAJER M N NSTAFF IT N
X X X X C C C B B M M M M N N N
E E E E C C C A A A A A J J K STAFF PURCHASING
K
E E STAFF MARKETING
E E D D A A A
DIREKTUR UTAMAA A J MANAJER KEUANGAN
J K K
E E E E D MANAJER PEMASARAN
D A A A A A J J L L
G G G G D D F F L STAFF ACCOUNTING
L
G G DIVISI ENGINERING
G G H H H F FACTORY MANAGER
F L L
G G G G H H PRODUKSI H
DIVISI F F R R R R
O O RUANGRARSIP
LOBBY O H H H P P
RUANG RAPAT P R R R
RUANG
O O O H H H R R R R
Q RUANG TUNGGU
Q TAMU I I I
W I I I
W
POS SATPAM I DIVISI QUALIITY
I QONTROL
I (QC)
W I I I
I I I
U U U V TOILET T TEMPAT T
WUDHU S S
TOILET PRIA MUSHOLA
U U U V WANITA S S

Gambar 3. 2 Area Allocated Diagram (ADD) Kantor

3.2.2 Area Allocated Diagram (AAD) Produksi


Area Allocation Diagram (AAD) bagian produksi dilakukan bertujuan
untuk mengetahui rancangan tataletak fasilitas pada bagian produksi.
TEMPAT
MUSHOLA1
WUDHU
2 T. PRIA 3 T. WANITA4
V
M. GRINDA
UM. SCRAP L.
TM. BUBUT W
PERKAKAS
A A A A A A F F F F F F F F G GJOINTER
G (PP) G
A A A A A A F F F F F F F F E E E JOINTER
H (P)
PLANNER (PP)
A A A A A A F F F F F F F F E CIRCE SAW (PP)E ICIRCULAR SAW
A A A A A A F F F F F F F F E E E KLATHE (P)
A A A A A A B B 1
STORAGE D D D D L DRILL
RECEVING PRESS
A A A A A A C C C C C C D D D D O
DISC SAND
A A A A A A C C C C C C D D CUT OF SAW
D (PP) D
A A A A A A C C C C
STORAGE 2
C C D D D D
A A A A A A C C C C C C D D D D
A A A A A A C C C C C C LATHE
J (P)
X X C C C C C C BENCH
R II
WAREHOUSE BENCH III
X X S M 1
BENCH
Y Y Y Y N RACK P P BOOTHP
SPRAY
Y Y Y Y Q Q Q
OVEN Q
Y Y Y Y
Y Y Y Y
Y Y Y
SHIPPING Y
Y Y Y Y
Y Y Y Y
Y Y Y Y
Y Y Y Y

Gambar 3. 3 Area Allocated Diagram (ADD) Produksi


3.2.3 Area Allocated Diagram (AAD) Gabungan
Area Allocation Diagram (AAD) bagian gabungan dilakukan bertujuan
untuk mengetahui rancangan tataletak fasilitas pada bagian gabungan.
POS
I I I I J J J J K K K L SATPAM
I I I I J J AREA PARKIRJ MOTOR J K K GARASI K O O O O
I I AREA PARKIR
I MOBIL I J J J J K K K O O O
MASJID
O
KANTIN
I I I I P P P P K K K O O O O
BENGKEL R. T TAMU
I I I I F F Q O O O O
G.
I I I I GHYDRANT A A A MPERALATAN
N KLINIK H GARDU A A A
MENARA LISTRIK
C AIR A A KANTOR A
KOMPRESO
D R A A A
E E
GENERATOR A A A
B B
B B
B B
PRODUKSI
B B
B B

Gambar 3. 4 Area Allocated Diagram (ADD) Gabungan

3.3 Initial Layout Metode CRAFT


Initial layout merupakan gambaran layout yang disusun secara manual
berdasarkan perhitungan panjang dan lebar dari tiap-tiap department. Initial layout
dibuat untuk bagian kantor, produksi, dan gabungan.

1. Bagian Kantor
TERKOMPUTERISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1
2 X X X X C C C B B M M M M N N N
3 X X X X C C C B B M M M M N N N
4 X X X X C C C B B M M M M N N N
5 E E E E C C C A A A A A J J K K
6 E E E E D D A A A A A J J K K
7 E E E E D D A A A A A J J L L
8 G G G G D D F F L L
9 G G G G H H H F F L L
10 G G G G H H H F F R R R R
11 O O O H H H P P P R R R R
12 O O O H H H R R R R
13 Q Q I I I
14 W I I I
15 W I I I
16 W I I I
17 I I I
18 U U U V T T S S
19 U U U V S S

Gambar 3. 5 Rancangan Tataletak Fasilitas Bagian Kantor


Tabel 3. 1 Koordinat Bagian Kantor
Departemen Inisial Koordinat
Direktur Utama A (9,5)(13,7)
Manajer HRD B (9,2)(10,4)
Staff HRD C (6,2)(8,5)
Manajer Pemasaran D (6,6)(7,8)
Staff Marketing E (2,5)(5,7)
Factory Manager F (9,8)(10,10)
Divisi Engineering G (2,8)(5,10)
Divisi Produksi H (6,9)(8,12)
Divisi Quality Control I (6,13)(8,17)
Manajer Keuangan J (14,5)(15,7)
Staff Purchasing K (16,5)(17,6)
Staff Accounting L (16,7)(17,9)
Manajer IT M (11,2)(14,4)
Staff IT N (15,2)(17,4)
Ruang Lobby O (2,11)(4,12)
Ruang Rapat P (9,11)(11,11)
Ruang Tunggu Tamu Q (2,13)(3,13)
Ruang Arsip R (14,10)(17,12)
Mushola S (12,18)(14,19)
Tempat Wudhu T (10,18)(11,18)
Toilet Pria U (6,18)(8,19)
Toilet Wanita V (9,18)(9,19)
Pos Satpam W (2,14)(2,16)
Taman X (2,2)(5,4)

2. Bagian Produksi
TERKOMPUTERISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1
2 1 2 3 4
3 V
4 U
5 T W
6 A A A A A A F F F F F F F F G G G G
7 A A A A A A F F F F F F F F E E E H
8 A A A A A A F F F F F F F F E E E I
9 A A A A A A F F F F F F F F E E E K
10 A A A A A A B B D D D D L
11 A A A A A A C C C C C C D D D D O
12 A A A A A A C C C C C C D D D D
13 A A A A A A C C C C C C D D D D
14 A A A A A A C C C C C C D D D D
15 A A A A A A C C C C C C J
16 X X C C C C C C R
17 X X S M
18 Y Y Y Y N P P P
19 Y Y Y Y Q Q Q Q
20 Y Y Y Y
21 Y Y Y Y
22 Y Y Y Y
23 Y Y Y Y
24 Y Y Y Y
25 Y Y Y Y
26 Y Y Y Y

Gambar 3. 6 Rancangan Tataletak Fasilitas Bagian Produksi


Tabel 3. 2 Koordinat Bagian Produksi
Departemen Inisial Koordinat
Receiving A (2,6)(7,15)
Storage 1 B (8,10)(9,10)
Storage 2 C (8,11)(13,16)
Cut Of Saw (PP) D (14,10)(17,14)
Circ Saw (PP) E (16,7)(18,9)
Planner (PP) F (8,6)(18,9)
Jointer (PP) G (16,6)(19,6)
Jointer (P) H (19,7)(19,7)
Circular Saw (P) I (19,8)(19,8)
Lathe (P) J (14,15)(14,15)
Disc.Sand (P) K (19,9)(19,9)
Drill Press (P) L (19,10)(19,10)
Bench 1 (ASS) M (14,18)(14,18)
Rack (ASS) N (8,18)(8,18)
Disc. Sand (ASS) O (19,11)(19,11)
Spray Booth (ASS) P (12,18)(14,12)
Oven (ASS) Q (8,19)(11,19)
Bench II (ASS) R (14,16)(14,16
Bench III (ASS) S (8,17)(8,17)
Mesin Bubut (MTN) T (2,5)(2,5)
Mesin Scrap (MTN) U (2,4)(2,4)
Mesin Gerinda (MTN) V (2,3)(2,3)
Almari Perkakas (MTN) W (3,5)(3,5)
Warehouse X (2,16)(3,17
Shipping Y (2,18)(5,26)
Mushola 1 (2,2)(2,2)
Tempat Wudhu 2 (3,2)(3,2)
Toilet Pria 3 (4,2)(4,2)
Toilet Wanita 4 (5,2)(5,2)

3. Bagian Gabungan
TERKOMPUTERISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1
2 I I I I J J J J K K K L
3 I I I I J J J J K K K O O O O
4 I I I I J J J J K K K O O O O
5 I I I I P P P P K K K O O O O
6 I I I I F F Q O O O O
7 I I I I G A A A M
8 N H A A A
9 C A A A
10 D A A A
11 E E A A A
12 B B
13 B B
14 B B
15 B B
16 B B

Gambar 3. 7 Rancangan Tataletak Bagian Gabungan


Tabel 3. 3 Koordinat Bagian Gabungan
Departemen Inisial Koordinat
Kantor A (10,2)(12,11)
Produksi B (10,12)(11,16)
Menara Air C (2,9)(2,9)
Kompresor D (2,10)(2,10)
Generator E (2,11)(3,11)
Bengkel F (6,6)(6,6)
Hydrant G (6,7)(6,7)
Gardu Listrik H (6,8)(6,8)
Area Parkir Mobil I (2,2)(5,7)
Area Parkir Motor J (6,2)(9,4)
Garasi K (10,2)(12,5)
Pos Security L (13,2)(13,2)
Gudang Peralatan M (13,7)(13,7)
Klinik N (2,8)(2,8)
Masjid O (13,3)(16,6)
Kantin P (6,5)(9,5)
Ruang Tunggu Tamu Q (10,6)(10,6)

3.4 Hasil Software WinQSB


Software Win QSB merupakan sebuah program perbaikan, program ini
mencari perancangan optimum dengan melakukan perbaikan tata letak secara
bertahap. Software ini mengevaluasi tata letak dengan cara mempertukarkan lokasi
fasilitas. Pertukaran-pertukaran ini berlangsung terus menerus dan selanjutnya
pertukaran fasilitas ini akan membawa ke arah tata letak yang mendekati optimal.
BAB IV
ANALISIS

Perancangan tata letak fasilitas pada perusahaan dengan


menggunakan pendekatan terkomputerisasi. Pada tahapan ini perusahaan
merancang Area Allocation Diagram (AAD) dan juga merancang tata letak
fasilitas dengan menggunakan software WIN QSB ver 2.0 dengan
menggunakan algoritma Computer Relatif Allocation of Facilities
Techneque (CRAFT).

Perancangan tata letak fasilitas pada perusahaan dengan Area


Allocation Diagram (AAD) terbagi menjadi tiga, yakni Area Allocation
Diagram perkantoran, Area Allocation Diagram produksi dan Area
Allocation Diagram gabungan. Dalam perancangan Area Allocation
Diagram ada beberapa hal yang dibutuhkan yaitu luas lantai, matriks from
to chart ongkos material handling/OMH, ARC (Activity Relationship Chart)
bagian kantor, produksi dan gabungan juga ARD (Activity Relationship
Diagram) bagian kantor, produksi dan gabungan. Setelah penggambaran
area allocation diagram (AAD) selanjutnya adalah proses pendekatan
perancangan tata letak fasilitas dengan menggunakan software WIN QSB
ver 2.0.
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan dengan pendekatan perancangan tata letak fasilitas


terkomputerisasi, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:

1. Perancangan tata letak fasilitas terkomputerisasi ini adalah pendekatan


dapat membuat Area Allocation Diagram (AAD) dan merancangan tata
letak fasilitas terkomputerisasi dengan menggunakan software WIN
QSB Ver 2.0 PT. Intan Jaya Perkasa dengan algoritma CRAFT.
2. Menggambarkan perancangan tata letak fasilitas atau area alocation
diagram (AAD) PT. Intan Jaya Perkasa yang terdiri dari bagian kantor,
produksi dan gabungan. Penggambaran area alocation diagram (AAD)
ini dibuat untuk menggambarkan dan mengetahui kedekatakan antara
area lokasi dengan memberi allowance sesuai dengan data dari tahapan
sebelumnya.
3. Pengujian software menggunakan algoritma CRAFT dengan WIN QSB
ver 2.0.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai