Anda di halaman 1dari 9

PENENTUAN JALUR TERPENDEK DI MATARAM

MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA


Nurulia Oktaviandita Nurham Syiatun Aeni Ahmad Robbiuliman
itos231099@gmail.com aenihamsyatun@gmail.com robbishimozuki@gmail.com
Adzan Naufal Azkari Reynaldi Setiawan Anwar Syahdat Arsy
azkarius14@gmail.com reynaldisetiawan09@gmail.com anwarsadata839@gmail.com

ABSTRACT

With the development of information technology, maps are no longer in the form of sheets or books. At
present there is a digital map service that has been invested in mobile devices. By applying the Dijkstra
algorithm, the problem of determining the shortest path to the desired location from the user's location
can be overcome. Djikstra's path on mobile-based devices. so it's easier to determine the direction of
your destination quickly.

Kata kunci : jalur terpendek,

ABSTRACT

Dengan perkembangan teknologi informasi, peta tidak lagi dalam bentuk lembaran atau buku. Saat ini
ada layanan peta digital yang telah diinvestasikan dalam perangkat seluler. Dengan menerapkan
algoritma Dijkstra, masalah menentukan jalur terpendek ke lokasi yang diinginkan dari lokasi pengguna
dapat diatasi. Jalur Djikstra pada perangkat berbasis seluler. jadi lebih mudah untuk menentukan arah
tujuan Anda dengan cepat.

keyword : shortest path


I.PENDAHULUAN

Peta merupakan suatu alat yang digunakan Pengguna juga dapat mengetahui posisi
untuk mengetahui suatu lokasi. Peta pada pengguna berada dengan menggunakan
umumnya dibuat dalam bentuk media cetak teknologi GPS (Global Position System ).
baik berupa lembaran ataupun berupa buku. Meskipun dapat mengetahui posisi pengguna
Peta dalam bentuk media cetak dapat dan lokasi tujuan dengan lebih mudah,
digunakan untuk mengetahui lokasi dimana pengguna tetap tidak dapat menentukan jalur
pengguna berada dan juga dapat digunakan terpendek untuk menuju ke lokasi
untuk mengetahui lokasi suatu tujuan yang tersebut.Salah satu cara untuk dapat
akan dituju. Meskipun dapat mengetahui menentukan jalur terpendek adalah dengan
lokasi tujuan yang akan dltuju, pengguna mengintepretasikan peta kedalam suatu graf.
tidak dapat menentukan jalur terpendek untuk Salah satu metode yang digunakan untuk
menuju ke lokasi tersebut dari lokasi dimana pencarian jalur terpendek adalah Algoritma
pengguna berada.Dengan perkembangan Dijkstra. Algoritma ini digunakan dalam graf
teknologi informasi, peta tidak lagi berupa berarah dimana setiap titik dihubungkan oleh
lembaran ataupun buku. Saat ini terdapat sisi yang memiliki bobot. Dengan
layanan peta secara digital yang sudah memperhitungkan bobot pada setiap sisi,
ditanamkan pada perangkat bergerak. algoritma ini dapat digunakan untuk
Keleblhan dari peta ini adalah memudahkan menentukan jalur terpendek dari suatu titik ke
pengguna dalam mencari lokasi suatu tempat. titik akhir tujuan.
II.METODOLOGI maka algorithma ini tidak dapat dilakukan. Setelah
mendapatkan titik koordinat tersebut, dilakukan
Algoritma Dijkstra dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalah rute terpendek dari sebuah
titik asal menuju titik tujuan dalam sebuah grafik
berbobot. Rute terpendek diperoleh dari dua buah
titik yang total bobotnya paling mimum atau paling pencarian nilai (jarak) atau biaya antar titik yang
berhubungan atau yang ada di sekitarnya.
kecil jika ditotalkan dari semua titik dalam jaringan
Step 2 : Membuat Skema
grafik. Skema merupakan suatu bentuk rancangan atau
kerangka secara garis besar yang memuat gambaran
Ide dari algoritma ini sangat sederhana. Algoritma
umum dari apa yang akan diperhitungkan. Skema
Dijkstra memilih titik (sumber) dan menetapkan yang dibuat berupa gambar antar titik yang saling
kemungkinan biaya optimum (yaitu tak terhingga) ke terhubung oleh garis sesuai dengan posisi koordinat
setiap titik lainnya. Langkah berikutnya akan yang telah didapat sebelumnya.
mencoba untuk meminimalkan biaya untuk setiap Step 3 : Membuat Tabel Perhitungan
 Langkah berikutnya adalah membuat tabel
titik. Biaya yang dimaksud disini adalah jarak atau
perhitungan, dimana langkah ini sangat penting
waktu yang diambil untuk mencapai titik tujuan dari karena tabel ini akan menentukan proses perhitungan
titik sumber. secara keseluruhan. Proses perhitungan dengan tabel
Berikut merupakan beberapa notasi yang digunakan dapat dikatakan benar apabila jumlah step yang
dalamAlgoritmaDijkstra :  dilakukan berjumlah seluruh titik ditambah satu.
Misal ada 20titik, maka step yang dilakukan ada 21.
a.GrafikG
Step 4 : Menentukan Nilai (Jarak) Tiap Titik
b. Satu set simpul atau titik V (Vertex)  Setelah selesai membuat tabel, maka didapatkan
c. Seperangkat sisi E (dimana setiap sisi memiliki nilai (jarak) semua titik yang terhubung dan telah
berat non-negatif) dilewati dari titik awal hingga ke titik tujuan.
d. Titik awal s  ∈ V 1. V1 memiliki jalur terpendek menuju V2 tanpa
perantara dengan nilai (jarak) 3
1.PERSAMAAN 2. V1 memiliki jalur terpendek menuju V3 tanpa
Step 1 : Pengambilan Data perantara dengan nilai (jarak) 4
 Ketika menyelesaikan Algorithma Dijkstra, 3. V1 memiliki jalur terpendek menuju V4 tanpa
dibutuhkan data untuk melakukan perhitungan nilai perantara dengan nilai (jarak) 2
(jarak) minimum. Dalam hal ini, data diambil 4. V1 memiliki jalur terpendek menuju V5 melalui
berdasarkan nilai (jarak) atau biaya yang dapat V4 dengan nilai (jarak) 3
diperoleh melalui posisi koordinat suatu wilayah. 5. V1 memiliki jalur terpendek menuju V6 melalui
Posisi koordinat dapat diambil melalui Google Maps V5 dengan nilai (jarak) 5
atau layanan serupa yang memiliki pemetaan suatu Step 5 : Kesimpulan
wilayah.Untuk pengambilan data ini, perlu dicatat Pada langkah terakhir ini, dapat disimpulkan bahwa
bahwa setiap koordinat yang ambil harus bernilai nilai (jarak) terpendek dari titik awal (V1) menuju
positif. Jika koordinat tersebut bernilai negative, titik tujuan (V6) adalah 5, dengan lintasan melalui
V1→ V4 → V5 → V6. 
2.FLOWCHART DAN TABEL

MULAI

INPUT TITIK AWAL

INPUT TITIK TUJUAN


TUJUAN AKHIR

PROSES PENCARIAN
TAMPIL SEMUA INFORMASI
BERKAITAN TITIK
TUJUAN SIMPAN INFORMASI
LOOP

SELESAI
III.HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1Pengujian JalurTerpendek
Pada pengujian jalur terpendek ini, penulis menggunakan peta yang lebih kecil dari pada yang terdapat
pada sistem dimana peta ini terdiri dari delapan vertex dan sepuluh edge.
Lokasi tersebut merupakan lokasi dari Universitas Bumigora dimana lokasi ini akan menjadi acuan titik
Awal untuk pengujian yang dilakukan.

GAMBAR 1.KODE PROGRAM

GAMBAR 2.GAMBAR MAP


GAMBAR 3. GAMBAR DESAIN
GAMBAR 4.HASIL OUTPUT

GAMBAR 5. TABLE OUTPUT


IV.SIMPULAN DAN SARAN

Telah berhasil dibuat sebuah Program pncarian jalur terpendek di Mataram dengan memanfaatkan
Algoritma Dijkstra untuk menentukan shelter terdekat dan perpindahan koridor pada transfer point.
Aplikasi ini dapat menampilkan informasi berkaitan dengan rute perjalanan mulai dari titik awal hingga
akhir tujuan
V. UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih kepada Bapak Sirojul Hadi ST.MT yang telah membimbing kita sampai dengan program ini
selesai dan terimakasi kepada anggota kelompok yang sudah berjuang bersama untuk menyelesaikan
program ini

REFERENSI
https://www.neliti.com/publications/67157/implementasi-algoritma-dijkstra-dalam-penentuan-jalur-
terpendek-di-yogyakarta-me
https://www.raymond4ds.com/2018/11/cara-kerja-algoritma-dijkstra.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Peta

Anda mungkin juga menyukai