php/mantik/article/view/237/146
Jurnal Mantik Penusa Volume 18 No 2 Desember 2015 ISSN 2088-3943
Informatika
STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar Muda No.1, Medan, 20154, Indonesia
paskamarto86@yahoo.co.id
Abstrak
Dalam penelitian ini di lakukan penerapan perhitungan metode Bellman-Ford yang bertujuan untuk
mencari jalur terpendek menuju JNE kota medan. Metode Bellman-Ford tersebut menghitung semua jalur
dari tempat asal ke tempat tujuan yang terbentuk dalam suatu graf agar di temukan jalur terpendek
berdasarkan data yang di dapat dari peta dan GPS, data-data tersebut yaitu jarak jalan, titik persimpangan
jalan dan koordinat tempat asal dan tujuan. Dengan simulasi perhitungan dengan mengambil peta dari
Open street map yang di dalamnya terdapat informasi jarak jalan, titik persimpangan jalan, koordinat
tempat asal dan tujuan. Metode Bellman-Ford ini menghitung jumlah jarak jalan antara tempat asal
dengan beberapa persimpangan jalan yang akan dilaluinya pertama kali dengan nilai paling terkecil
sehingga akan mengetahui jalan mana yang akan dipilih selanjutnya, dan persimpagan terpilih sebagai
titik awal perhitungan yang berikutnya. proses perhitungan tersebut akan diulang sejumlah titik
persimpangan yang ada sampai mendapatkan jumlah jarak jalan terpendek menuju tempat tujuan. Dari
proses simulasi, bahwa metode Bellman-Ford bisa digunakan untuk menentukan jalur terpendek.
I. Pendahuluan Nusantara
Jalur Nugraha Ekakurir yang disingkat dengan
JNE adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang ekspedisi. JNE telah memiliki cabang
diberbagai daerah di Indonesia dan tersebar
dibeberapa kota dalam propinsi dan salah satunya
adalah Kota Medan. Cakupan barang yang dapat
dikirim melalui jalur JNE adalah kertas koran, kaca
logistik dan yang lainnya. JNE telah berkomitmen
kepada masyarakat untuk melayani setiap
pelanggan dengan cepat dengan biaya pengiriman
yang lebih murah. Proses pengiriman barang oleh
JNE melalui jalur tranportasi darat dan udara
dengan tujuan mempercepat proses pengiriman
barang. Dalam penentuan biaya JNE juga telah
menentukan biaya berdasarkan jarak, berat paket,
jenis layanan (kilat dan regular). Barang yang telah
diterima dari pengiriman luar kota ditempatkan di
cabang terdekat berdasarkan alamat yang dituju dan
akan disortir oleh bagian gudang. Setelah barang
disortir dan dilakukan pengecekan secara teliti
maka tugas selanjutnya adalah mengirimkan barang
melalui jasa kurir ke alamat yang telah ditentukan
dalam bentuk laporan pengiriman barang.
Kurir memiliki peranan penting dalam proses
jasa JNE karena kecepatan dan ketepatan
pengiriman barang oleh kurir sangat mempengaruhi
tingkat kepuasan pelanggan, JNE juga telah
menentukan target pengiriman barang terhadap
kurir untuk setiap harinya namun dalam
kenyataannya barang sebagian kembali ke gudang
dan dilanjutkan esok harinya atau sering disebut
119
Jurnal Mantik Penusa Volume 18 No 2 Desember 2015 ISSN 2088-3943
c) Rute selanjutnya yang dipilih ada pada iterasi ketiga yaitu dari titik 8 10 dengan jarak 1450 meter dan
dinyatakan sebagai rute minimum sehingga rute terbentu adalah 1-4-8-10
d) Untuk rute selanjutnya maka dihasilkan dari iterasi empat dengan jarak 1550 meter yaitu dari titik 10-22 dan
diyatakan sebagai nilai minimum sehingga dihasilkan rute terbentuk yaitu 1-4-8-10-22
e) Rute berikutya adalah 1-4-8-10-22-21 yang dihasilkan dari iterasi kelima dan dengan pilihan tunggal dari
titik 22-21.
f) Rute berhenti disaat iterasi kelima dank enam karena kunjungan semua node telah berhasil yaitu pada titik 21
27 dipilihn nilai minimum pada iterasi kelima dengan total jarak 8800 meter sebagai goal maka dibentuk
rute terakhir adalah 1-4-8-10-22-21-27
Perbandingan rute yang ada
1-4-8-10-22-21-27 (dihasilkan dari algoritma BELLMAN FORD) dengan jarak 8800 (8,8 Km)
Sedangkan rute dibawah tanpa menggunakan algoritma
1-4-5-15-16-17-23-22-21-27 dengan jarak 8800 meter (8,8 Km)
1-2-6-18-24-21-27 dengan jarak 10800 meter (10,8 km)
1-2-6-7-9-20-27 dengan jarak 9400 meter (9,4 km)
1-5-15-16-17-23-22-21-20-27 dengan jarak 9400 meter (9,4 km)
IV. Kesimpulan
Algoritma Bellman salah satu algoritma yang
dapat digunakan untuk melakukan proses pencarian. Bellman-Ford dapat mencari jalur serta menghitung jalur
dengan cara paralel, dalam arti masing-masing simpul dapat melakukan setiap prosesnya secara bersamaan dalam
satu waktu (multiproses)
V. Daftar Pustaka
[1] Munir, 2007, Matematika Diskrit, Penerbit
informatika, bandung
[2] Jong Jek Siang, 2011, Matematika diskrit dan aplikasinya pada ilmu komputer, penerbit andi, Yogyakarta
[4] Bayu Aditya Pradhana, 2013 Studi Dan Implementasi Persoalan LintasanTerpendek Suatu Graf
Dengan Algoritma Dijkstra Dan Algoritma Bellman-Fo
[5] Kamayudi, 2007, Studi dan Implementasi Algoritma Djikstra, Bellman-Ford dan Floyd- warshall dalam
Menangani Lintasan Terpendek dalam Graf . Makalah
[6] Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2002, Perancangan dan pengembangan sistem, edisi I, andi,
Yogyakarta
Abstrak
&D) dengan
metode pengembangan menggunakan model waterfall. Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia
dengan empat tahap, yaitu : 1) Analisis Kebutuhan, 2) Desain, 3) Implementasi, dan 4) Pengujian. Penentuan
tingkat kelayakan media pembelajaran berbasis multimedia berdasarkan uji validasi para ahli dan uji coba
kepada siswa melalui angket dan uji kepakaran.
medium
Yang Relevan
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Volume : 3, Nomor: 1, Februari ISSN : 2407-
Cooperative Learning
Teori, Riset dan Praktik
Z Evaluasi Pembelajaran
//april04thiem.wordpress.com/2010/10/26/per
berkaitan dengan materi dari internet. kembangan-multimedia-dalam-dunia-
4. Pembuatan media. pendidikan/diakses pada tanggal 16 Nopember
5. Pengujian media dengan ahli media. 2016
6. Revisi media 4. http://eprints.uny.ac.id/10339/1/%5BJURNAL%5D
7. Perbaikan media. _07520244086_Bisono%20Indra%20Cahya.pdf/dia
8. Penggunaan media pembelajaran dalam proses kses pada tanggal 17 Nopember 2016
Pembelajaran 5. Azhar Arsyad. (2003). Media Pembelajaran.
9. Presentasi hasil produk. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
y Board Pembelajaran 6. Sudjana dan Rivai. (2002). Media Pengajaran.
1. Tutorial : Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2008). Statistika
Pada langkah ini meniru kegiatan yang sering Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
dilakukan oleh para guru dalam penyampaian materi 7. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/
mulai dari menjelaskan menggambarkan serta memberi viewFile/4486/3459/diakses pada tanggal 25
kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan Oktober 2016
tentang topik IPA Terpadu didesaian berdasarkan 8. Kagan, R.H and James B. 1999. Learning
makna dari multimedia berupa teks, suara dan gambar. Revolution: New Paradigm in Teaching Secondary
2. Latihan Students. Jornal of Education. No.101. Vol. 10
Untuk latihan diadopsi dari konsep konvensinal January 2000. http://kagan.olam.asu.edu/epaa
dimana guru bertanya atau menunjuk salah satu Siswa Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.
untuk menjawab atau menyelesaikan satu kasus . Jika Jakarta: Rineka Cipta.
user atau pengguna telah menyelesaiakan dan 9. Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta:
mendalami topic pencarian melalui tutorial maka akan PT Raja Grafindo Persada Hapitiw, Emanuel. 2009.
dilanjutkan ketahapan latihan berikut table 2 akan Belajar Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri
dijelaskan secara terperinci Malang
3. Game 10. http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel9A5F
Model permainan dikembangkan berdasarkan atas 57F9500C636FD0BF597A95B9FE2B.pd
pembelajaran yang menyenangkan , dimana Siswa 11. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman
permainan. Pada model pembelajaran berbasis 297Nusa Putra. 2011. Research and Development.
permainan, permainan didesain untuk membangkitkan Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 133
kegembiraan pada user sehingga dapat meningkatkan Sugiyono. 2008.
kemungkinan tersimpannya lebih lama konsep materi 12. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet.
pelajaran, Materi dari permainan merupakan hal yang Halaman 289 Musfiqon. 2012. Metodologi
ingin diajarkan, sekaligus berperan sebagai motivator. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Dalam model permainan ini, Siswa akan berinteraksi Halaman 45 Sugiyono. 2013.
13. Margono, S. 2000. Metodologi Penelitian
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Volume : 3, Nomor: 1, Februari ISSN : 2407-
h e-j a e a a ac id i dex h a i a ic ie 3 3
JIPN (Journal of Informatics Pelita Volume 3 No. 1 Maret 2018 ISSN 2541-
t - u t x vw
JIPN (Journal of Informatics Pelita Volume 3 No. 1 Maret 2018 ISSN 2541-
JIPN (Journal of Informatics Pelita Volume 3 No. 1 Maret 2018 ISSN 2541-
DAFTAR ISI
JUDUL
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Bermasalah Menggunakan Metode Saw Pada
Sekolah SMP Swasta Mulia Pratama Medan
Hengki Tamando Sihotang, Maria Santauli Siboro
Analisa Dan Perancangan Aplikasi Algoritma Apriori Untuk Korelasi Penjualan Produk (Studi Kasus :
Apotik Diory Farma)
Harvei Desmon Hutahaean, Bosker Sinaga, Anastasya Aritonang Rajagukguk
Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jabatan Karyawan Pada PT.ISS
Indonesia Dengan Menggunakan Metode Topsis
Liber Simbolon, Suprawani Suprawani
Kemasan Dan Pemasaran Online Roti Ubi Talas Dalam Rangka Menambah Penghasilan Ibu-Ibu PKK
Tanjung Gusta
Megaria Purba
Fuzzy Multiple Attribute Decision MAcking Dengan Metode Oreste Untuk Menentukan Lokasi Promosi
Fricles Ariwisanto Sianturi, Bosker Sinaga, Paska Marto Hasugian
Analisis Perbandingan Metode Dempster Shafer Dengan Metode Certanintu Factor Untuk Mendiagnosa
Penyakit Stroke. Ira Lina Kendayto Panjaitan, Erwin Panggabean, Sulindawaty
Perancangan dan Implementasi Sistem Penugasan Pegawai Pada Dinas Ketahanan Pangan Dengan
Metode Hungarian
Arjon Samuel Sitio
r s r s ur s r s rt su
Teknik Informatika
1,2,3
STMIK Pelita Nusantara, Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Sumatera Utara, Indonesia 20154
Abstrack
/i baru ang
mendaftar, dimana para pelajar sederajat biasan a akan lebih mencoba untuk tes masuk keperguruan
tinggi negeri dahulu dibandingkan masuk ke perguruan tinggi swasta, untuk itu pihak manajemen perlu
merumuskan alternative okasi ang tepat. engertian u ultiple tribut ecision aking
adalah suatu metode ang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria.
nti dari adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses
perangkingan ang men eleksi alternatif ang sudah diberikan
Abstrack
Decision Support System is an interactive system that provides information, modeling and data manipulation.
The system is used to assist decision making in semi-structured situations and unstructured situations, where
no one knows exactly how decisions should be made. Decision Support System is intended to support
management in performing analytical work in less structured situations with less clear criteria. The location
of the campaign determines whether or not a new number of applicants is enrolled, where senior high school
students are usually more likely to test for high school admission than in private universities, for which
management needs to formulate appropriate location alternatives. Understanding Fuzzy Multiple Attribute
Decision Making (FMADM) is a method used to find the optimal alternative of a number of alternatives with
criteria. The core of FMADM is to determine the weight value for each attribute, then proceed with a ranking
process that selects the alternatives already given.
63
z z yut ttr ut s
t r st
>
besson-rank dari setiap alternatif setiap Masukkan nilai masing-masing
kriteria dan rj -> besson rank atau alternative tiap criteria serta bobot masing-
bobottingkat kepentingan dari setiap kriteria. masing criteria yaitu : Jarak =0.5; Kendala=0.2;
City block distance dapat diperoleh dengan: Waktufiles=0.15 dan Target=0.15, nilai dari
setiap masing-masing kriteria didapat dengan
d(0, aj) = nilai ketentuan dari peneliti, sehingga dapat
2. Ranking dari proyeksi
dihitung nilai kelanjutanya, maka data
Untuk meranking proyeksi, ranking R(aj)
lengkapnya sebagai berikut :
diberikan pada pasangan (a,gj) dimana R(aj)
<= R(bk) jika d(0,aj) <= d(0,bk). TaBEL II.
3. Agregasi dari ranking global Data KritEria, ALtErnatif dan BoBot
Pada tahap agregasi, setiap satu alternatif daLaM MEtodE OrEStE
akan mendapatkan jumlah ranking
komprehensive untuk sekumpulan kriteria.
Sehingga untuk alernatif a akan diperoleh
hasil agregasi akhir:
65
( )
TaBEL IV.
Data HaSiL PErHitUnGan MatriK JaraK ascending:
TaBEL VI.
Data HaSiL PErHitUnGan GLoBaL-RanK
Langkah IV : Setelah itu skor jarak/ distance score akan otomatis dikonversikan ke dalam Besson-rank
yang sifatnya global- rank kemudian diurutkan secara ascending.Hasil peringkat dengan metode Oreste
yaitu peringkat pertama , diikuti pada peringkat kedua dan peringkat terakhir yaitu
Journal Of Informatic Pelita Volume 3 No 1 Maret e-ISSN 2541-
Journal Of Informatic Pelita Nusantara