2. Bersisian
Untuk sembarang sisi e=(u,v), sisi e dikatakan
bersisian dengan simpul u dan simpul v .
3. Derajat
Untuk sembarang simpul v, derajat dari v atau d(v)
Gambar 2.1. Graf sederhana didefinisikan sebagai banyak sisi e yang bersisian
(Sumber : Matematika Diskrit - Rinaldi Munir) dengan simpul v.
Dalam sembarang graf G, jumlah derajat dari semua
2. Graf Tak Sederhana simpul G adalah dua kali banyak sisi graf G. Secara
Yaitu, graf yang mengandung gelang atau sisi-ganda. matematis, jika G=(V,E) maka
∑ d(v) = 2|E|
vεV
4. Lintasan
Lintasan dengan panjang n dari simpul awal v0 k e
simpul tujuan vn p ada graf G adalah barisan sisi-sisi
e1,e2,e3,...,e
n, dengan ei=(v
,v
i-1 n).
7. Upagraf
Graf H=(Vh,Eh) disebut upagraf dari graf G=(Vg ,E
g)
jika Vh ⊆ Vg dan Eh ⊆ Eg.
Gambar 2.2 Graf tak-berarah
9. Graf Lengkap
Graf yang setiap pasangan vx dan vy terhubung
langsung(ada sisi (vx ,v
y )
) disebut graf lengkap. Graf
lengkap dengan n b uah simpul disebut Kn.
B. Penyederhanaan Masalah
Gambar 2.5 Graf K6 Dikarenakan jumlah stasiun yang cukup banyak(mencapai
(Sumber:http://mathworld.wolfram.com/CompleteGra 72), kita akan membatasi permasalahan hanya pada stasiun
ph.html) transit yang berjumlah 14 buah. Stasiun transit adalah stasiun
dimana terdapat pergantian jalur KRL Commuterline, misalnya
D. Travelling Salesman Problem Stasiun Manggarai, Stasiun Tanah Abang, dan lainnya. Selain
Travelling Salesman Problem a tau disingkat TSP memiliki karena alasan komputasi, pembatasan ini cukup masuk akal
definisi masalah sebagai berikut : Diberikan sejumlah kota dan karena jika kita bepergian dari sebuah stasiun bukan-transit ke
diketahui jarak setiap dua buah kota. Tentukan tur terpendek stasiun transit, dengan tujuan untuk mengunjungi semua
yang harus dilalui seorang pedagang(salesman) bila sebuah stasiun, itu sama saja dengan kita bepergian dari stasiun transit
pedagang berangkat dari kota asal tepat satu kali dan kembali sebelumnya ke stasiun transit tujuan. Jadi, graf G kita akan
lagi ke kota asal. seperti yang digambarkan pada gambar 3.2.
D. Shortest-Path Problem
Shortest-Path Problem adalah masalah pencarian lintasan
terpendek pada dua buah simpul u dan v pada graf G
tak-berarah terhubung.
Gambar 3.2 Graf tak-berarah terhubung rangkaian KRL
Commuterline, dengan simpul adalah stasiun dan bobot sisi adalah
panjang rel dalam kilometer.
(Dibuat dengan g raphonline.ru/en/ )
VI. KESIMPULAN
Semua objek atau lokasi yang ada di muka bumi dapat
direpresentasikan menjadi graf dengan suatu objek atau lokasi
dapat disimbolkan dengan sebuah simpul graf dan jalan antara
dua buah objek disimbolkan dengan sebuah sisi.
Dengan adanya representasi simpul dan sisi ini, kita dapat
melakukan berbagai hal. Salah satunya adalah menentukan
jarak minimum untuk mengunjungi semua objek atau lokasi
dalam suatu daerah.
Dalam makalah ini, telah diperlihatkan bahwa rangkaian
sistem KRL dapat direpresentasikan dengan graf. Lalu, graf
hasil representasi tersebut dapat dimanfaatkan orang yang
ingin mengunjungi semua stasiun akhir di rangkaian dengan
stasiun awal adalah stasiun yang paling dekat dengan
Gambar 4.1 Hasil pengeksekusian program, dengan stasiun
rumahnya.
awal adalah simpul 1 atau St. Tangerang
Dalam perhitungan, terlihat bahwa orang yang paling
beruntung adalah yang memiliki rumah dekat dengan Stasiun
Hasil lengkap dari program diberikan dengan tabel berikut : Cikarang karena akan menempuh jarak terpendek, 366
kilometer. Sedangkan orang paling tidak beruntung adalah
mereka yang berangkat dari Stasiun Rangkasbitung.
Stasiun Awal Rute(berdasar Jarak(kilometer)
penomoran awal
VII. UCAPAN TERIMA KASIH
kita(bukan
program)) Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Harlili, Pak Rinaldi Munir, dan Pak Judhi Santoso
1 -- Tangerang 1-2-6-5-4-3-1 382 selaku dosen mata kuliah IF2120 -- Matematika Diskrit yang
telah rela memberikan ilmu serta pengalaman selama satu
2 -- Tanjung Priok 2-5-4-2-3-1-2 392 semester ini. Penulis juga berterima kasih kepada teman-teman
mahasiswa yang menjadi lawan bicara untuk bertukar pikiran
sehingga penulis mendapat banyak perspektif baru selama
3 -- Rangkasbitung 3-2-1-5-6-4-3 480 penulisan makalah ini. Terakhir, penulis juga berterima kasih
kepada para penulis buku atau artikel yang tercantum dalam
4 -- Bogor 4-5-2-6-3-1-4 382 referensi di bawah. Akhir kata, penulis berharap dengan
adanya makalah ini dapat memberi manfaat yang
sebanyak-banyaknya kepada masyarakat luas.
5 -- Nambo 5-4-3-1-2-6-5 382
REFERENCES
6 -- Cikarang 6-2-1-3-4-5-6 366
[1] Munir, Rinalid. Matematika Diskrit. Bandung:ITB,2006.
[2] Rosen, Kenneth H. 2006. Discrete Mathematics and Its Applications, 6th
Edition. Singapore: McGraw-Hill.
Tabel 4.1 Hasil eksekusi TSP dari keenam kota asal [3] krl.co.id
Tanggal akses: 8 Desember 2018, pukul 10:30 WIB
B. Pembahasan [4] https://www.geeksforgeeks.org/traveling-salesman-problem-tsp-impleme
ntation/
Dari tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jarak terpendek Tanggal akses: 9 Desember 2018, pukul 8.30 WIB
didapatkan oleh masyarakat Cikarang yang dapat seluruh [5] https://codingblocks.com/resources/travelling-salesman/
stasiun akhir dengan rute St.Cikarang-St.Tanjung Tanggal akses: 9 Desember 2018, pukul 14.30 WIB
Priok-St.Tangerang-St.Rangkasbitung-St.Bogor-St.Nambo dan [6] https://www.thecrazyprogrammer.com/2017/05/travelling-salesman-prob
lem.html
kembali ke St.Cikarang yang memiliki panjang 366 kilometer. Tanggal akses: 9 Desember 2018, pukul 15.20 WIB
Sementara, nasib malang menghadiri masyarakat yang
memilih St.Rangkasbitung sebagai poin awal pemberangkatan
karena harus menempuh jarak 480 kilometer dengan rute
Ferdian Ifkarsyah
13517024