Anda di halaman 1dari 14

GRAF DALAM MENENTUKAN JALUR

TERPENDEK MENUJU DAERAH DI PULAU


LOMBOK

DOSEN PENGAMPU
RISTU HAIBAN HIZRI, M.Pd

OLEH

KHAYATULLAH AL-AMIN NIM: 210602132

FAWWAZ NIM: 210602128

M. AHYAR RAHMAN NIM: 210602134

SINTA TORIQUL JANNAH NIM: 210602148

SUSILAWATI INDAH CAHYANI NIM: 210602149

Program Studi Teknik Informatika


UNIVERSITAS HAMZANWADI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami mampu menyelesaikan laporan yang berjudul “Penerapan Graf dalam Kehidupan
Nyata”. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika Diskrit.
Matematika merupakan mata pelajaran yang ada diberbagai tingkat sekolah dari Sekolah Dasar
ke Perguruan Tinggi. Matematika juga bisa menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Akan tetapi,kebanyakan masyarakat bahkan hampir semua kalangan masyarakat
menganggap bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat sulit. Untuk
menghilangkan paradigm tersebut, maka kami menyusun makalah ini yangmembahas tentang
Hakekat Matematika. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini banyak
mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih banyak- banyak. Akhir kata, semoga lapora ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, karenakesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kemajuan penulisan makalah berikutnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 1

1.4. Manfaat Penulisan ........................................................................... 1

BAB II .................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

2.1 Sejarah Graf ..................................................................................... 2

2.2 Definisi Graf .................................................................................... 5

2.3 Istilah Graf ....................................................................................... 6

2.4. Analisis Graf ................................................................................... 9

PENUTUP .............................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Topik Teori Graph pertama kali dikemukakan pada tahun 1937 oleh seorang matematikawan
bernama Leonhard Euler. Masalah ini muncul dilatarbelakangiadanya permasalahan yang timbul
di daerah asalnya yang dikenal dengan "TujuhJembatan Konigsberg". Suatu jaringan
telekomunikasi strukturnya dapat di presentasikan dengan sebuah graph, titik-titiknya dapat
dengan mudah dihubungkan secara langsung yang di tunjukan dengan vertex-vertex yang
adjacent.Semua terminal station dapat di hubungkan, tetapi hampir semua hubungan
atausambungan di kerjakan secara tidak langsung melalui titik-titik lainnya, sehinggagrapnya
akan menjadi sangat kompleks, tetapi graph tersebut merupakan graphyang terhubung (conneted
graph).Sebuah graph dari suatu jaringan dapat di gunakan sebagai wahana untukmempelajari
property strukturnya, ketepatan perputaran dan algoritma kontrolnya serta kemungkinan
kemacetannya.Pada jaringan yang paling sederhana ada tepat satu path antara dua titik yangdi
tunjuk. Dalam system telepon modern menyediakan banyak path alternative.Pendekatan secara
graph dapat digunakan untuk menghitung path alternativetersebut, untuk menunjukan apakah
jumlahnya cukup atau tidak, untuk memastikankualitas yang dimiliki (seperti pembebasan dari
blocking), untuk menemukanstruktur baru dan untuk mempelajari algoritma penyelesaiannya.
Contoh lain untuk penggunan graph masalah dalam jaringan komunikasi, penjadualan,
optimisasi,transportasi, ilmu komputer, riset operasi, ilmu kimia, Sosiologi, Kartographi danlain
sebagainya.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan laporan yang di buat oleh si penulis dapat ditemui beberapa permasalahan diantaranya
yaitu:

1. Bagaimana cara penerapan GRAF dalam kehidupan nyata ?


2. Berapa banyak waktu yang ditempuh untuk mencapai tujuan ?
3. Berapa banyak bahan bakar (Bensin) yang diperlukan untuk menacapai tujuan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Selain permasalahan yang ditemuai dalam pembuatan makalah ini si penulis jugamempunyai
beberapa tujuan dalam menulis makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui jenis – jenis Graf


2. Mengetahui rute tercepat untuk mencapai tujuan
3. Mengetahui berapa banyak waktu dan jarak yang ditempuh

1.4. Manfaat Penulisan

Dengan menulis makalah ini si penulis mengharapkan si pembaca dapat menambah wawasan,
memperdalami Graf
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Graf (Asal Mula Ilmu GRAF)

Teori graf lahir pada tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang upaya pemecahan
masalah jembatan Konigsberg yang sangat terkenal di Eropa. Tujuh Jembatan Konigsberg;
Harus Dilewati Hanya Satu Kali. Konigsberg adalah sebuah kota pada Jerman kuno (Prussia).
Setelah kekalahan Jerman di Perang Dunia 2 pada tahun 1945, kota ini diambil oleh Uni Soviet
(sekarang Rusia) dan diubah namanya menjadi Kaliningrad. Di abad ke 18, Kota Konigsberg
merupakan kota yang sangat besar dan makmur. Kota ini menjadi pusat perdagangan karena
letaknya yang strategis, dilintasi oleh Sungai Pregel. Banyak perahu berlabuh untuk berdagang
di sekeliling Pulau Kneiphof yang berada di tengah sungai ini. Untuk menghubungkan kota
serta Pulau Kneiphof, dibangun tujuh buah jembatan. Menurut cerita turun temurun, setiap hari
Minggu sore para penduduk Kota Konigsberg suka sekali berjalan-jalan di sekitar sungai,
menyebrangi jembatan sambil menikmati keindahan Kota Konigsberg. Agar lebih menarik,
para penduduk iseng menciptakan sebuah tantangan.

Tantangannya adalah bagaimana mengitari ke tujuh jembatan Konisberg tepat satu


kali. Mereka terus mencari-mencari dan berjalan-jalan mengitari pulau, namun tidak ada
satupun yang berhasil menemukan rute perjalanantersebut. Meski demikian, tidak ada yang
yakin dan dapat menjelaskan bahwa rute seperti itu tidak ada. Tantangan ini menarik perhatian
Leonhard Euler, salah seorang matematikawan terhebat sepanjang masa. Euler pun akhirnya
berhasil menjelaskan tantangan ini dengan sangat baik. Euler menyatakan bahwa tidak mungkin
setiap jalur pada graf dapat dilalui lebih dari satu kali jika derajat simpulnya tidak seluruhnya
genap. Begitu baiknya solusi Euler ini sampai-sampai menjadi cikal bakal dari salah satu
cabang ilmu di Matematika yaitu Teori Graf/ Grafik (Graph Theory).
Ilmu Matematika ini sekarang banyak digunakan untuk menganalisa berbagai hal di kehidupan
sehari-hari, mulai dari ilmu komputer, masalah transportasi, masalahan jaringan listrik, hingga
masalah kimia hidrokarbon.
2.2 Definisi Graf

Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G = (V, E), yang
dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul- simpul (verticles atau node) dan E
adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul. Secara geometri
graf digambarkan sebagai sekumpulan noktah (simpul) di dalam bidang dwimatra (dua dimensi)
yang dihubungkan dengan sekumpulan garis (sisi).

1. Jenis-jenis Graf
Gelang adalah sisi yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama. Sisi ganda adalah dua
buah sisi yang menghubungkan dua simpul yang sama.

Berdasarkan ada atau tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka secara umum graf
dapat digolongkan menjadi dua jenis:
a. Graf sederhana
Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi- ganda dinamakan graf sederhana. Pada graf
sederhana, sisi adalah pasangan tak terurut (unordered pairs), sehingga menuliskan sisi (u,v)
sama saja dengan menuliskan sisi (v, u).

b. Graf tak-sederhana
Graf tak-sederhana adalah graf yang mengandung sisi ganda atau gelang. Ada dua macam graf
tak sederhana, yaitu graf ganda dan graf semu. Graf ganda adalah graf yang mengandung sisi
ganda. Graf semu adalah graf yang mengandung gelang (loop).

Sisi pada graf dapat mempunyai orientasi arah. Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka
secara umum graf dibedakan atas 2 jenis:

1) Graf tak-berarah
Graf berarah adalah graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah. Pada graf tak-berarah,
urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Jadi, (u, v) = (v, u)
adalah sisi yang sama.

2) Graf berarah
Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Sisi berarah
disebut busur (arc). Pada graf berarah, (u, v) dan (v, u) adalah dua busur yang berbeda.
2.3 Istilah Graf
2.3 Istilah Graf
Untuk memahami istilah-istilah pada graf, dapat dijelaskan dengan merujuk gambar graf
berikut:

Sumber: Rinaldi Munir (2010, hal 365)


a) Simpul bertetangga
Simpul a dan b dikatakan bertetangga jika keduanya terhubung langsung
(ada jalur) dengan sebuah jalur.

Contoh: Pada G1, simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3 tetapi tidak
bertetangga dengan simpul 4.
b) Jalur Bersisian
Jalur e1 dikatakan bersisian dengan simpul v jika jalur e1 menghubungkan simpul v
ke simpul lain.
Contoh: Pada G2, e1 bersisian dengan simpul 1 dan 2 tetapi e1 tidak
bersisian dengan simpul 3 dan 4.
c) Simpul Terpencil
Simpul v dikatakan simpul terpencil jika tidak ada simpul yang bertetangga
dengannya.
Contoh: Pada G3,simpul 5 adalah simpul terpencil.
d) Derajat
Derajat sebuah simpul pada graf tak berarah adalah jumlah jalur yang bersisian
dnegan simpul tersebut.
Contoh: Pada G1, derajat simpul 1 adalah dua.
e) Lintasan (Path)
Lintasan adalah barisan berselang seling: simpul– jalur – simpul.
Contoh: lintasan 1 – 2 – 3 – 4 – 2
f) Sirkuit (Circuit = Cycle)
Lintasan yang simpul awal = simpul akhir.
Contoh: lintasan 1 – 2 – 3 – 4 – 2
g) Terhubung
G dikatakan graf terhubung jika untuk setiap pasangan simpul pada G
terdapat lintasan yang menghubungkan keduanya.
Simpul u dan v dikatakan simpul terhubung jika terdapat lintasan yang
menghubungkan keduanya.
Contoh: G1 terhubung karena setiap pasangan simpulnya terhubung.
h) Subgraf
G1 = (V1, E1) dikatakan subgraf dari graf G = (V, E) jika V1⊂V dan E1⊂E.
a. Komplemen dari Subgraf
G2 = (V2, E2) dikatakan komplemen dari subgraf G1 = (V1, E1) jika E2= E
– E1dan E = himpunan simpul yang jalur-jalur pada E2 bersisian
dengannya.

Contoh:

(i) (ii) (iii)


(i) Graf G = (V, E)
(ii) Graf G1 = (V1, E1) adalah subgraf dari G
(iii) G2 = (V2, E2) adalah komplemen dari subgraph G1

b. Subgraf merentang
Subggraf G1 = (V1, E1) dari graf G = (V, E) dikatakan subgraph merentang dari G
= (V, E) jika V1 = V.

Contoh:
(ii) (ii) (iii)
(i) Graf G
(ii) Subgraf merentang dari G
(iii) Subgraf dari G (subgraf biasa)
h) Jembatan (Cut-set)
Graf G terhubung. Cut set adalah himpunan jalur yang apabila dihilangkan dari V
maka graf terhubung G = (V,E) menjadi graf tak terhubung yang terdiri dari 2
komponen yang masing masing komponennya terhubung.

Contoh:

Cut set = {(1,2), (1,5), (3,5), (3,4)} adalah himpunan simpul yang dibuang dari graf
G sedemikian sehingga G menjadi tak terhubung yang terdiri dari 2 komponen yang
masing-masingnya terhubung.
i) Graf berbobot
G dikatakan graf berbobot jika setiap jalurnya mempunyai bobot.

Contoh:
2.4 Analisis Graf

1. Pembentukan Pohon Merentang Minimum untuk Menentukan Jalur Terpendek Menuju


Daerah – Daerah yang ada di Pulau Lombok

Lokasi tujuan daerah – daerah di Pulau Lombok tersebar luas pada peta dibawah ini yang
akan menjelaskan lokasi tujuan daerah – daerah di Pulau Lombok

G
E
K I

L D

B
Penulisan yang ada pada peta tersebut adalah beberapa lokasi Daerah yang ada di Pulau
Lombok. Penulis tidak menuliskan semua lokasi tujuan Daerah, karena beberapa daerah terletak
sangat berdekatan.
Keterangan penulisan :

A : Genti
B : Sengkol
C : Lembar
D : Sakra
E : Mataram
F : Selong
G : Pringgabaya
H : Lombok
I : Suralage
J : Praya
K : Sangjang
L : Gerung
M : Pengadangan

Akan dibuat Graf Berbobot yang terdiri atas simpul – simpul dan sisi – sisi yang menujukkan
jarak antara kedua lokasi Daerah. Dalam pembuatan Graf penulis berasumsi bahwa :
1. Penulis mencari jarak antar dua Daerah dengan Google Maps. Penulis mengamsusikan
Google Maps telah memberikan jarak antar wilayah yang cukup akurat.
2. Bobot yang ada pada sisi menggambarkan jarak antar simpul dalam satuan kilometer.
3. Jarak perjalan dari satu wilayah ke wilayah lain yang bertetangga dengan jalan.
Misalnya, jarak perjalan dari wilayah A ke wilayah B dianggap sama dengan jarak
perjalanan dari wilayah B ke wilayah A
M

1
\
1

Dari gambar diatas kita bisa mengetahui istilah – istilah dalam Graf yakni :
1. Dari Daerah K ke Daerah I itu adalah Simpul Bertetangga
2. Pada gambar diatas, 1 merupakan Jalur Bersisian dengan Daerah A dan Daerah D
3. Daerah M pada gambar diatas merupakan Simpul Terpencil
4. Daerah B diatas memilik Derajat sebanyak dua yakni Daerah A dan Daerah J
5. Untuk Lintasan kita bisa ambil contoh yakni Daerah H, G, I, F, G
6. Circuit, dimana Simpul Awal = Simpul Akhir. Contoh pada gambar diatas adalah Daerah
G, I, F, K, I
7. Untuk Daerah D, F, K, dan I adalah Terhubung karena simpulnya saling terhubung
8. Untuk Subgraf, misalkan pada Daerah F atau Selong bisa melalui jalur Jln. Imam Bonjol
dengan G = ( V, E) V sebagai Simpul dan E sebagai Jalur
9. Daerah I, F, D, K, dan J adalah dimana Daerah I dan F merupakan Jembatan

10. Graf Bebobot

E G
K I

F
L D

B
Dari gambar diatas setiap Daerah dengan Bobot untuk tiap – tiap sisi ( sudah terurut membesar) :

No Sisi Bobot ( Km )
1 ( F, I ) 6,7
2 ( D, F ) 10
3 ( D, I ) 13
4 ( D, K ) 13
5 ( B, J ) 14
6 ( A, J ) 15
7 ( A, B ) 18
8 ( E, L ) 18
9 ( F, K ) 18
10 ( G, I ) 18
11 ( I, K ) 18
12 ( A, D ) 21
13 ( F, G ) 22
14 ( J, K ) 29
15 ( B, L ) 31
16 ( E, J ) 37
17 ( E, K ) 41

Pada gambar diatas menggambarkan jalur terpendek yang melewati semua tempat tujuan Daerah
di Pulau Lombok yang sudah ditentuka sebelumnya. Jumlah total bobot dari gambar diatas
adalah
6,7 + 10 + 13 + 13 + 14 + 15 + 18 + 18 + 18 + 18 + 18 + 21 + 22 + 29 + 31 + 37 + 41 = 342,7 Km
Penutup

3.1 Kesimpulan

Teori Graf lahir pada tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang upaya pemecahan
masalah jembatan Konigsberg yang sangat terkenal di Eropa. Graf (G = V, E) adalah struktur
diskrit yang terdiri atas himpunan simpul (V) dan himpunan jalur (E), dimana V ≠ 0. Sebuah
graf boleh saja tidak mengandung jalur, tetapi tidak boleh tidak mengandung simpul. Ada
beberapa istilah dalam graf yaitu, Simpul bertetangga, Jalur Bersisian, Simpul Terpencil,
Derajat, Lintasan (Path), Sirkuit (Circuit = Cycle), Terhubung, Subgraf, Jembatan (Cut-set), dan
Graf berbobot. Adapun jenis graf yaitu, berdasarkan ada atau tidaknya jalur ganda dan atau loop
dan berdasarkan ada tidaknya arah pada jalurnya. Dan untuk memelalui Daerah – Daerah yang
ada di Pulau Lombok bisa dilihat sesuai dengan graf diatas.

Anda mungkin juga menyukai