Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

MATEMATIKA DISKRIT

PENGGUNAAN TEORI GRAF DALAM PENGATURAN LAMPU LALU


LINTAS

DOSEN PENGAMPU

Sulistyo Dwi Sancoko ,S.Si.,M.Sc.

DISUSUN OLEH

1. 5190411083 Rizki Aldiansyah


2. 5190411097 Andhika Putri Nur Firdauzi
3. 5190411124 Zaki Rusydi
4. 5190411427 Reskiawan Rahmatullah
Kelas : B

INFOMATIKA

FALKUTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji
syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dankarunia Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.

Makalah dengan judul “Penggunaan Teori Graf Dalam Pengaturan Lampu Lalu
Lintas” sebagai tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini
kami bayak menerima bantuan bimbingan dandorongan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, kami tidak lupa mngucapkan terimakasih yang sedalam- dalamnnya
kepada:

1. Bapak Sulistyo Dwi Sancoko ,S.Si.,M.Sc. selaku dosen mata kuliah


Matematika Diskrit.

2. Orang tua kami yang telah memberikan bantuan materil dan spirtual.

3. Teman-teman kami di UTY, atas segala bantuannya.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa UTY. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini. Dengan makalah ini,
kami mengharapkan semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta
pembaca pada umumnya.

23 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................3

DAFTAR TABLE ......................................................................................................................4

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................6

A. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................6

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................6

C. TUJUAN PENELITIAN .............................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................7

2.1 PENGERTIAN GRAF..............................................................................................7

2.2 JENIS GRAF .........................................................................................................7

2.3 TEORI GRAF PADA LAMPU LALU LINTAS ..............................................................8

2.4 HASIL PENGUMPULAN DATA............................................................................. 18

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 19

KESIMPULAN .......................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 20

LAMPIRAN ............................................................................................................ 21

3
DAFTAR TABLE

Table 1 uaraian menjadi solusi waktu tunggu masing-masing aliran. .............................. 12


Table 2 Data waktu ........................................................................................................ 15
Table 3 Data volume arus lalu lintas ............................................................................... 15
Table 4 Perhitungan waktu aktual .................................................................................. 17
Table 5 parbandingan waktu aktual dan jumlah kendaraan, waktu jenuh ....................... 18

4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 Graf Sederhana ............................................................................................... 7
Gambar 3 Graf lalu lintas di persimpangan jalan .............................................................. 8
Gambar 4 persimpangan Darmo – jalan utama dai Dr.Soetomo. .................................... 10
Gambar 5 Delapan arus lalu lintas ................................................................................. 10

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Ilmu matematika dan ilmu komputer teori graf mempelajari tentang
graf. Graf sendiri adalah sebuah himpunan benda-benda yang disebut dengan
vertex yang terhubung oleh sisi. Graf dapat diinterprestasikan secara tepat,
dalam kehidupan sehari-hari graf sendiri menggambarkan berbagai struktur
yang ada. Dengan tujuan sebagai sebuah visualisasi objek-objek agar lebih
mudah dimengerti.
Penggunaan graf pada kehidupan sehari hari yang sering kita temukan yaitu
bagan alir dari pengambilan mata kuliah, peta, rangkaian listrik, struktur
organisasi, dan tidak terkecuali menentukan waktu tunggu total dan mengatur
pergerakan arus lalu lintas (lampu lalu lintas).
Pada makalah ini kita akan membahas tentang penggunaan teori graf pada
lampu lalu lintas. Dengan menerapkan/menggunakan teori graf pada lampu
lalu lintas kita dapat mengehtahui berapa lama durasi dari setiap lampu lalu
lintas. Graf yang dapat diterapkan pada lampu lalu lintas yaitu graf
compatible karena graf tersebut melibatkan masalah pengaturan data dalam
urutan tertentu. Hal tersebut sangat berguna diterapkan pada lampu lalu lintas
karena dapat menanggulangi sebuah kecalakaan yang terjadi di jalan raya,
terlenih lagi di sebuah persimpangan yang cukup padat.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengaturan lampu lalu lintas menggunakan teori graf ?

C. Tujuan penilitian
Untuk mengehtahui pengaturan lampu lalu lintas dengan menggunakan teori
graf.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Graf


Graf merupakan sebuah himpunan dari objek-objek seperti titik, simpul, atau
sudut yang kemudian dihubungkan oleh sutu garis atau sisi. Graf (G) berisi 2
himpunan berhingga tak kosong V(G) dari sebuah objek yang disebut dengan
titik dan himpunan berhingga yang setiap elemnnya disebut sisi sedimikian
hingga setiap elemen e dalam E(G) merupakan pasangan tak berurutan dari
titik V(G).
Graf digunakan untuk menggambarkan berbagai macam struktur yang ada
seperti struktur peta, bagan alir pengambilan mata kuliah dll. Dengan tujuan
agar lebih mudah dimengerti . sebuah graf terdiri dari :
1. Terdiri dari 2 himpunan berhingga yaitu himpunan sisi E(G) dan simpul-
simpul tak kosong V(G).
2. Setiap sisi berhubungan antara satu atau dua titik
3. Sisi yang berhubungan dengan satu titik di sebut loop.

2.2 Jenis graf


Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada sebuah graf, maka graf
digolongkan lagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut :
1. Graf sederhana
Merupakan sebuah graf yang tidak memiliki gekang maupun sisi ganda .
berikut contoh gambar dari graf sederhana :

Gambar 1 Graf Sederhana

7
2. Graf tak sederhana
Merupakan sebuah graf yang berisi sis ganda atau gelang. Berdasarkan
orientasi pada sisi arah, maka graf tak sederhana dibagi lagi menjadi 2 jenis
yaitu sebagai berikut :
 Graf berarah
Merupakan sebuah graf yang dimana setiap sisinya mempunyai
arah.
 Graf tak berarah
Merupakan sebuah graf yang kebalikan dari dari graf berarah,
yang dapat kita simpulkan bahwa graf yang setiap sisinya tak
memiliki arah.

2.3 teori graf pada lampu lalu lintas


Graf arus lalu lintas yang kompatibel didefinisikan sebagai arus lalu lintas
yang dapat dinyatakan dengan sebuah tepi, dua sisi arus yang ketika
dihubungkan tidak menyebabkan tabrakan ketika mengalir bersamaan.
Contoh sistem arus lalu lintas di persimpangan jalan dengan representasi graf
:

Gambar 2 Graf lalu lintas di persimpangan jalan

8
deskripsi :
 Untuk aliran belok kiri pada indeks (a), harus mengikuti lampu
lalu lintas karena arusnya (edge) berpotongan dengan arus (d)
 Untuk aliran belok kiri pada indeks (c) dan (e), tidak mengikuti
lampu lalulintas karena arusnya (side) tidak berpotongan dengan
arus (f) dan (g)
1. Persimpangan
Persimpangan jalan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem.
Persimpangan jalan dapat diartikan sebagai tempat satu jalan melintasi
jalan yang lain atau dapat juga di katakana sebagai persimpangan dari
dua jalan atau lebih, termasuk jalan raya dan fasilitas pinggir jalan untuk
pergerakan lalu lintas. Tujuan pembuatan persimpangan jalan tersebut
adalah untuk mengurangi potensi konflik antar pengemudi (termasuk
pejalan kaki) dan memberikan kenyamanan yang tinggi serta
memudahkan pergerakan kendaraan

2. Identifikasi kinerja persimpangan jalan


Identifikasi ini digunakan untuk mengoptimalkan kinerja perempatan,
antara lain :
a. Arus lalu lintas jenuh
Arus lalu lintas jenuh adalah maksimal jumlah unit kendaraan/jam yang
digunakan. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar dari persimpangan
jalan/jam. Aliran yang digunakan tidak sama dengan persimpangan
jalan, karena ada beberapa hal yang mempengaruhi laju aliran jenuh
seperti :
 Tanjakan
 Komposisi lalulintas
 Apakah ada lalu lintas yang berbelok dan masuk ke lalulintas
yang dating dari arah berlawanan
 Jari-jari kurva

9
b. Fase
Fase merupakan bagian dari siklus lampu lalu lintas, disediakan dengan
berbagai kombinasi pergerakan lau lintas.fase ini akan di pastisi menjadi
beberapa bagian sub himpunan arus, sehingga kita tahu kapam harus
bergerak dan kapan harus dihentikan.

3. Illustrasi persimpangan jalan


Diskusi ini dimulai dengan 1 illustrasi arus lalu lintas di persimpangan
jalan kota Surabaya, lebih tepatnya persimpangan Darmo – jalan utama dai
Dr.Soetomo.

Gambar 3 persimpangan Darmo – jalan utama dai Dr.Soetomo.

4. Model graf masalah lalulintas di persimpangan jalan


Seperti yang bisa dilihat pada gambar dibawah terdapat 8 arus yang di
beri label dengan a,b,c,d,e,f,g, dan h. arah arus lalu lintas dapat dilihat
pada gambar dibawah :

Gambar 4 Delapan arus lalu lintas

10
5. Arus yang yang cocok dengan gambar diatas dapat dilihat dari
penjelasan berikut :
a. Arus a cocok dengan arus b, c, e, g, h
b. Arus b cocok dengan arus a, c, e
c. Arus c cocok dengan arus a, b, d, e, f, g, h
d. Arus d cocok dengan arus c, g, h
e. Arus e cocok dengan arus a, b, c, f, g
f. Arus f cocok dengan arus c, e, g
g. Arus g cocok dengan arus a, c, d, e, f, h,
h. Arus h cocok dengan arus a, c, d, g
6. Dari observasi pada persimpangan jalan diatas dapat
diasumsikan, bahwa :
 Arah arus yang berbelok ke kiri (c) tidak mengikuti lampu
lalulintas, artinya arah arus yang dapat berpindah sewaktu-waktu
dengan waktu tunggu 0.
 Arah arus dari jalan utama Darmo yang berbelok kek kiri ke
arah utara (e) tidak berhubungan langsung dengan persimpangan
untuk arah arus yang berbelok ke kiri sebelum persimpangan
jalan
 Untuk arus yang berbelok ke kiri (a dan g) perpindahan nya
harus sesuai dengan lampu lalu lintas
 Satu-satunya uang belok ke kanan adalah arus (f)
7. Model Grafik yang sesuai untuk Masalah Lalu Lintas di
Persimpangan jalan
Ada 8 arus yang mengalir di persimpangan, diantaranya ada empat
arus lurus yaitu b, d, e dan h. ada tiga arus yang belok kiri yaitu a, c,
g. dan satu arus yang belok kanan yaitu f. Dua simpul pada grafik
dihubungkan oleh satu sisi jika dan hanya jika dua aliran yang
sesuai dengan dua titik kompatibel (dapat mengalir bersama tanpa
menyebabkan crash). Aliran a dan aliran b dapat mengalir bersama

11
tanpa ada tabrakan titik yang mewakili arus a dan titik yang
mewakili arus b yang dihubungkan oleh sebuah tepi, serta aliran a
dan b mengalir, dengan demikian simpul-simpul yang mewakili
aliran a, b, dan aliran perawatan saling berhubungan secara
langsung. Jadi semuanya tiga simpul membentuk sebuah klik (grafik
bagian lengkap).
8. Solusi Alternatif Waktu Tunggu di Persimpangan yang Mungkin
terjadi
Tujuan dari pengendalian lalu lintas yaitu untuk mengatur lalu lintas agar
dapat menghindari tabrakan dan total waktu tunggu yang minimal.
Setiap arus diberi interval untuk mengalir, pada saat arus mengalir maka
tidak ada arus yang tidak mengalir. Berikut uraian perbedaan alternatif
solusi yang mungkin menjadi waktu tunggu dari masing-masing aliran.
Table 1 uaraian menjadi solusi waktu tunggu masing-masing aliran.

Alternatif Sub Total Total Cycle


Informasi Waktu Waktu Total
Arus Tunggu Mengalir
The flow before partition
Homogeneous 960
I 840 second 120 second
flow second

The flow after partition


Flows
A={a,b,c} 960
II 400 second 560 second
B ={c,d,g,h} second
C={f,g,c}

Flows
A={a,b,c} 960
III 440 second 520 second
B ={f,e,c} second
C={c,d,g,h}

12
Flows
A={a,b,c,e} 960
IV 480 second 480 second
B ={e,f,g,c} second
C={c,d,g,h}

Jika pengaturan cara untuk melakukannya adalah aliran yang kompatibel


dapat mengalir secara bersamaan maka ini akan sangat mengurangi total
waktu tunggu. Sesuai dengan grafik yang ada, tidak mungkin untuk
mempartisi himpunan aliran menjadi kurang dari tiga sub himpunan aliran
yang kompatibel.
Situasi di atas merupakan beberapa ilustrasi yang menggunakan asumsi
dengan mengabaikan jumlah kendaraan yang melintas di masing-masing
arus dan interval waktu yang dibuat sama. Ada ilustrasi lain, yang
sebaliknya mengabaikan jumlah waktu tunggu kendaraan yang diberi bobot
berbeda.
9. Pengaturan Sistem Lalu Lintas pada Persimpangan Jalan
dengan Memperhatikan Arus Tebal Yang Mengalir
Pada bagian sebelumnya setiap sub interval memiliki panjang dan berat
yang sama semua aliran yang sama. Arus yang sebelumnya padat dengan
waktu mengalir lebih lama dari pada arus yang relatif tenang, seperti arus
yang mengalir “lurus” relatif lebih padat dari pada arus belok kiri atau
kanan, sehingga arus yang mengalir lurus harus diberi rentang waktu
aliran yang lebih panjang dari arus belok, Katakanlah rasio volume dan
aliran belokan lurus adalah dengan aliran lurus dan aliran belokan. Pada
model grafik tersebut terdapat 4 arus yang mengalir lurus yaitu b, d, e, h
dan 4 aliran yang tersisa a, c, f, g giliran mengalir.
Perhatikan bahwa meminimalkan waktu tunggu mengakibatkan
perlambatan total waktu dalam aliran saat ini, misalnya jika aliran waktu
total disimbolkan dengan M, maka diharapkan waktu hijau di setiap jalur
tidak kurang dari 15 detik.

13
Kapan b dalam interval x1, d dalam interval x3, e dalam interval x1 dan x2,
h dalam interval x3, a dalam interval x1, c dalam interval x1, x2, dan x3, f
dalam interval x2, dan g dalam interval x2 dan x3. Sehingga model
matematis dari permasalahan diatas adalah memaksimalkan nilai M,
dimana:
𝑀 = 𝛼1(𝑥1 + 𝑥3 + 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3) + 𝛼2 (𝑥1 + 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥2 + 𝑥2 + 𝑥3)

𝑀 = 𝛼1(2𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3) + 𝛼2(2𝑥1 + 3𝑥2 + 2𝑥3)
Jika diperlukan arus yang mengalir dalam waktu minimal 15 detik, maka
permasalahan di atas dapat dimodelkan sebagai berikut: Max nilai M,
dengan nilai M aku s
𝑀 = 𝛼1(2𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3) + 𝛼2(2𝑥1 + 3𝑥2 + 2𝑥3)
dengan syarat:
 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = 120;
 𝑥1 ≥ 15 ;
 𝑥1 + 𝑥2 ≥ 15 ;
 𝑥2 ≥ 15;
 𝑥3 ≥ 15;
 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 ≥ 15

2.4 Hasil pengumpulan data


1. Data Waktu
Berdasarkan dari data waktu di perempatan Perempatan Darmo - Jalan
utama Dr. Soetomo. diperoleh hasil Survei Kinerja Lalu Lintas Dishub Kota
Surabaya 2015 Tahap 2 sebagaimana tercantum pada Tabel dibawah

14
Table 2 Data waktu

WAKTU
Alternatif Lampu Lampu Total
Hijau Merah Sikul

Raya Darmo selatan (


70 130 200
a, b)

Raya Darmo utara ( e) 58 142 200

Raya Darmo utara


143 57 200
belok kanan ( e)

Polisi Raya Istimewa (


150 50 200
d)

Jalan Raya Dr.


150 50 200
Soetomo ( g, h)

TOTAL 571 429

2. Data Volume
Berikut data jumlah kendaraan yang melewati setiap perempatan pada
Perempatan Darmo - Jalan utama Dr. Soetomo disajikan pada table
dibawah
Table 3 Data volume arus lalu lintas

Arus Lalu Lintas Aktual


No Arus Indeks
(07.00-08.00)

1 a 127

2 b 2943

3 c 503

4 d 2865

15
5 e 3387

6 f 2445

7 g 331

8 h 2277

TOTAL 14878

3. Analasis Data
Detail dari masing-masing aliran adalah sebagai berikut:
• Arus lurus (Utara-Selatan) → 6.330 ↔ 42,55 % v 0,43 as 𝛼1
• Arus lurus (Barat-Timur) → 5.142 ↔ 34,56 % v 0,35 as 𝛼2
• Arus kiri → 3.406 ↔ 22,89 % v 0,23 as 𝛼3 ,
jika dijumlahkan persentasenya 100%.
Selanjutnya dari presentasi tersebut akan digunakan untuk memberikan nilai
konstanta pada 𝛼1 : 𝛼2 : 𝛼3 .
Maksimalkan nilai M, dengan nilai-nilai M
𝑀 = 1,32𝑥1 + 1,12𝑥2 + 1,19𝑥3
Jika diperlukan menurut data arus yang mengalir minimal 50 detik total arus
(lampu hijau) 429 detik, maka permasalahan diatas dapat dimodelkan sebagai
berikut
Max nilai M, dengan M
𝑀 = 1,32𝑥1 + 1,12𝑥2 + 1,19𝑥3
Dengan syarat
 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = 429;
 𝑥1 ≥ 50 ;
 𝑥1 + 𝑥2 ≥ 50;
 𝑥2 ≥ 50;
 𝑥2 + 𝑥3 ≥ 50;
 𝑥3 ≥ 50;

16
 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 ≥ 50;
Dengan menggunakan bantuan software LINDO kita bisa mendapatkan nilai
𝑥1 = 329, 𝑥2 = 50, dan 𝑥3 = 50 dengan nilai fungsi tujuan 549,78 pada detik
waktu kemudian dibulatkan menjadi ≈ 550.
Perbandingan perhitungan waktu dan waktu aktual dapat dilihat pada Tabel
bawah.
Table 4 Perhitungan waktu aktual

Pengamatan Awal Waktu Aktual Lampu Waktu Jenuh Lampu


hijau (s) hijau (s)
Jalan utama Darmo selatan ( a,
130 167
b)
Jalan utama di Darmon utara (
142 182
e)
Jalan utama Darmo belok utara
57 73
ke kanan ( f)
Jalan utama Polisi Istimewa ( d) 50 64
Jalan utama Dr. Soetomo ( g, h) 50 64
TOTAL 429 550

Selain menentukan waktu jenuhnya (simulasi), kita juga bisa menghitung


prediksi jumlah kendaraan yang melintas. Hal ini dikarenakan lamanya waktu
menghijau banyaknya kendaraan yang melintas. Deskripsi perbandingan
waktu aktual (data) dan jumlah kendaraan serta waktu jenuh (simulasi) dan
jumlah kendaraan (prediksi), dapat dilihat pada Table dibawah.

17
Table 5 parbandingan waktu aktual dan jumlah kendaraan, waktu jenuh

AKTUAL JENUH
Jumlah Jumlah
Arus Lampu Lampu Lampu Lampu
Kendaraan Kendaraan
Hijau Merah Hijau Merah
(data) (prediksi)
a - - 5 - - 6
b 130 70 106 167 55 36

c - - 28 - - 31

d 50 150 40 64 118 51

e 142 58 134 182 46 172


f 57 143 39 73 113 50

g - - 5 - - 6
h 50 150 32 64 118 41

Total 429 571 389 550 450 493

Waktu lampu hijau pada kalkulasi muncul lebih lama dari waktu sebenarnya
pada kalkulasi hijau dan waktu merah pada kalkulasi juga terlihat lebih
pendek dari waktu lampu hijau sebenarnya. Pada saat perhitungan lampu hijau
juga berpengaruh terhadap jumlah (prediksi) kendaraan yang melintas. Jumlah
prediksi yang bisa di-flash bahkan terlihat lebih banyak daripada jumlah
kendaraan pada data aktual. Sehingga tesis ini memenuhi syarat efektif yaitu
sama dengan arus yang mengalir pada suatu tabrakan dan juga tidak efisien
dimana waktu arus maksimum dan waktu henti minimum serta pertimbangan
dapat dibuat untuk diterapkan pada perempatan Perempatan Darmo - Jalan
utama Dr. Soetomo.
Penerapan konsep teori grafik dalam makalah ini dengan cara yang sama
dapat diadopsi ke cara lain, yang tentunya waktu mengalir dan jumlah
kendaraan yang berbeda.

18
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Metode untuk menghasilkan model grafik sesuai dari penelitian yang dapat
diterapkan pada arus lalu lintas yang berbeda, menggunakan definisi grafik
yang kompatibel (beberapa arus dapat bergerak bersama tanpa crash) juga
disertai asumsi awal untuk menyederhanakan pemodelan kelalaian tersebut.

Teori grafik dapat diterapkan pada masalah pengaturan sistem lalu lintas di
persimpangan jalan dengan cara Memodelkan arus lalu lintas sistem di
persimpangan jalan ke dalam grafik yang kompatibel, Membagi kumpulan
simpul dari grafik yang kompatibel menjadi beberapa bagian grafik lengkap
sedemikian rupa sehingga sebanyak mungkin bagian atau jumlah titik di
setiap bagian grafik diselesaikan sebanyak mungkin, Perhatikan
pengelompokan berat arus yang mengalir ke aliran berdasarkan volume aliran,
Membuat model matematis berupa fungsi total waktu semua arus yang
mengalir dalam pengelompokan interval waktu aliran, Tetapkan kondisi yang
diperlukan misalnya waktu berjalan minimum setiap aliran , Menyelesaikan
model matematika.

Perhitungan siklus optimal menyatakan siklus lampu lalu lintas pada waktu
yang berbeda di persimpangan dan saat lampu hijau di semua arah,
pengaturan lampu lalu lintas sangat rumit dan tidak tunggal, yang melibatkan
berbagai faktor, dan tidak dapat mengadopsi model yang sesuai untuk
menyelesaikan semua masalah.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Setiawan, K,S. Budayasa, ketut. 2017. Application of graph theory


cincept for traffic light control at crossroad.
2. Sam, Marwan. Yuliani. 2016. Penerapan algoritma prim untuk
membangun pohon merentang minimum dalam pengoptimalan
jaringan transmisi nasional provinsi Sulawesi selatan.
3. Siregar, nauli, A,A. pengertia dari graph.
4. Pamungkas. A,D. dkk. 2018. Teori graph, sejarah dan manfaatnya.
https://mti.binus.ac.id/2018/03/05/teori-graph-sejarah-dan-
manfaatnya/

20
LAMPIRAN

21
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Anda mungkin juga menyukai