Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH TEORI GRAF

KONTRUKSI PELABELAN GRACEFUL GANJIL


PADA GRAF −𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 .

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si.
I Nyoman Budayana, S.Pd., M.Si.

Oleh :

I Putu Dodik Sukma Indranata NIM. 1913101002

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu.

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan
rahmat-Nya, makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan.Adapun
judul makalah yang penulis buat adalah “ Kontruksi Pelabelan Graceful Ganjil
Pada Graf − 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 ” Terselesaikan makalah ini tidak terlepas dari peran serta berbagai
pihak, baik yang berperan serta secara langsung maupun tidak secara langsung.

Melalui kesempatan ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si. dan I Nyoman Budayana, S.Pd,. M.Sc. selaku dosen
pengampu mata kuliah Seminar.
2. Keluarga dan rekan-rekan penulis yang senantiasa memberi dukungan sehingga
penulis termotivasi dan dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya walaupun dalam penulisan makalah ini telah
dilaksanakan secara optimal, namun penulis yakin bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak, penulis terima
dengan senang hati. Namun, dibalik ketidaksempurnaan itu harapan penulis, semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca yang budiman.

Singaraja, 20 Juni 2021

Penyusun

ii
ABSTRAK

KONSTRUKSI PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF C33Sn

Oleh:

I Putu Dodik Sukma Indranata (1913101002)

Graf adalah suatu himpunan tak kosong V yang disebut himpunan titik dan suatu
himpunan bagian dua unsur pada V yang dinotasikan dengan E. Himpunan E disebut dengan
himpunan sisi. Sebuah graf dinotasikan oleh G (V, E). Pelabelan graf G adalah pemberian label
bilangan bulat tak negatif pada titik atau sisi atau keduanya dengan memenuhi aturan-aturan
tertentu. Pelabelan graceful ganjil, pemetaan injektif dari anggota himpunan titik ke himpunan
bilangan {0, 1, 2, ...., E } dengan |E| menyatakan banyaknya anggota himpunan sisi E, dan

setiap selisih dua simpul yang saling berhubungan merupakan pemetaan bijektif dari anggota
himpunan sisi ke himpunan bilangan ganjil {1,3,5, ...., E }

Kata kunci: pelabelan graceful ganjil, graf C43Sn.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

ABSTRAK .....................................................................................................................iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

1.3 Tujuan penulisan ....................................................................................................... 2

1.4 Manfaat penulisan ..................................................................................................... 2

1.5 Batasan Masalah ....................................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Graf.................................................................................................................. 4

2.2 Jenis-jenis Graf ......................................................................................................... 6

2.3 Fungsi ........................................................................................................................ 9

2.4 Pelabelan Graf ......................................................................................................... 10

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Konstruksi Pelabelan Graceful pada Graf C33Sn ...................................................11


BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan ................................................................................................................. 28

4.2 Saran ....................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.1 (a) Pelabelan titik, (b) Pelabelan sisi, (c) Pelabelan total...................... 1

Gambar 2.1.1 (a) graf sederhana dan (b) graf tidak sederhana.................................... 4

Gambar 2.1.2 Graf Terhubung......................................................................................5

Gambar 2.1.3 Derajat Graf 𝐺……………………………………................................6

Gambar 2.2.1 Graf Lintasan P5……............................................................................... 6

Gambar 2.2.2 Graf Lingkaran C3 , C 4 , C5 , C6 , C7 , dan C8........................................... 7

Gambar 2.2.3 Graf Pohon.............................................................................................7

Gambar 2.2.4 Graf Unicyclic........................................................................................7

Gambar 2.2.5 Graf Star S4….........................................................................................8

Gambar 2.2.6 Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆𝑛 . ...................................................................................... 8

Gambar 2.3.1 Macam-macam Fungsi...........................................................................9

Gambar 3.1.1 Penotasian Titik Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆1 ............................................................11

Gambar 3.1.2 Pelabelan Graceful Ganjil Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆1 ........................................... 12

Gambar 3.1.3 Penotasian Titik Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆2 .............................................................13

Gambar 3.1.4 Pelabelan Graceful Ganjil Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆2 ........................................... 14

Gambar 3.1.5 Penotasian Titik Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆3 ............................................................15

Gambar 3.1.6 Pelabelan Graceful Ganjil Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆3 .......................................... 17

Gambar 3.1.7 Penotasian Titik Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆7 ............................................................17

Gambar 3.1.8 Pelabelan Graceful Ganjil Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆7 .......................................... 20

Gambar 3.1.9 Penotasian Titik Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆10...........................................................21

Gambar 3.1.10 Pelabelan Graceful Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆10 ....................................................24

v
Gambar 3.1.11 Penotasian Titik Graf 𝐶4 ∪ 2𝑆𝑛 ..........................................................25

vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang banyak memberikan
alternatif dalam menyelesaikan permasalahan di segala bidang. Permasalahan yang ada di
dunia nyata sering terkait dengan objek diskrit dan relasi antar objek tersebut. Misalnya ada
beberapa kota dalam satu wilayah, dan ada jalan yang menghubungkan satu kota dengan kota
lainnya. Permasalahan-permasalahan seperti ini dapat dimodelkan secara baik dengan
menggunakan konsep graf.
Teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler pada tahun 1736 ketika
mencoba membuktikan kemungkinan untuk melewati empat daerah yang terhubung dengan
tujuh jembatan di atas sungai Pregel di Konigsberg, Rusia dalam sekali waktu. Pembuktian
Euler tersebut ditulis dalam karya tulisnya yang berjudul Solution Problematis ad geometriam
situs pertinensi. Masalah jembatan Konigsberg tersebut dapat dinyatakan dalam istilah graph
dengan menentukan keempat daerah itu sebagai titik (vertex) dan ketujuh jembatan sebagai sisi
(edge) yang menghubungkan pasangan titik yang sesuai (Anderson, 2003:225).
Sebuah graf terdiri atas himpunan simpul-simpul (titik) dan himpunan busur-busur (sisi).
Pada suatu graf dapat dikenakan pelabelan karena pelabelan adalah bagian dari teori graf.
(Murtiningrum, 2012:1). Konsep pelabelan graf sangat dikenal dalam teori graf tidak hanya
karena tantangan pelabelannya tetapi juga karena aplikasinya pada ilmu lain, sebagai contoh
x-ray, kristalografi, teori kode (kriptografi), astronomi, desain sirkuit, dan desain jaringan
komunikasi (Bača dan Miller, 2008:20). Pelabelan graf adalah pemberian nilai bilangan bulat
pada titik atau sisi atau keduanya dengan memenuhi aturan-aturan tertentu (Gallian, 2014:1).
Pelabelan dengan domain himpunan titik disebut pelabelan titik (vertex labeling), pelabelan
dengan domain himpunan sisi disebut pelabelan sisi (edge labeling), dan pelabelan dengan
domain himpunan titik dan sisi disebut pelabelan total (total labeling).

Gambar 1.1.1(a) Pelabelan titik, (b) Pelabelan sisi, (c) Pelabelan total
Ada berbagai macam pelabelan graf, salah satunya adalah pelabelan graceful. Secara
umum pelabelan graceful adalah pemetaan injektif dari anggota himpunan titik ke himpunan

1
bilangan {0, 1, 2, ...., E } dengan |E| menyatakan banyaknya anggota himpunan sisi E, dan

setiap selisih dua simpul yang saling berhubungan merupakan pemetaan bijektif dari anggota
himpunan sisi ke himpunan bilangan {1, 2, 3, ...., E } (Amri, 2011:2). Sebuah graf disebut

graceful jika dapat dikenai pelabelan graceful (Amri, 2011:11).


Sedangkan pada pelabelan graceful ganjil, pemetaan injektif dari anggota himpunan titik
ke himpunan bilangan {0, 1, 2, ...., E } dengan |E| menyatakan banyaknya anggota himpunan

sisi E, dan setiap selisih dua simpul yang saling berhubungan merupakan pemetaan bijektif dari
anggota himpunan sisi ke himpunan bilangan ganjil {1,3,5, ...., E }

Konstruksi dari pelabelan graceful dan graceful ganjil telah dilakukan pada banyak jenis
graf. Diantaranya yaitu graf lingkaran, graf bintang, dan masih banyak yang lainnya.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan konstruksi pelabelan graceful ganjil
pada graf C4 2Sn dengan n bilangan asli. Graf C4 2Sn dibentuk dari graf lingkaran C4 dan 2 graf
bintang Sn. Sehingga, penulis merumuskan makalah seminar dengan judul “Konstruksi
Pelabelan Graceful Ganjil pada Graf C42Sn”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu


bagaimana mengkonstruksi pelabelan graceful ganjil pada graf C4 2Sn ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui cara mengkonstruksi pelabelan graceful ganjil pada graf C4 2Sn .

1.4 Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.


1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif bagi
pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan terkait dengan pelabelan graf khususnya
pelabelan graceful ganjil, sehingga dapat diaplikasikan lebih lanjut.

2
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan informasi tentang pelabelan graf khususnya mengenai pelabelan
graceful dan graceful ganjil, dan menambah wawasan bagi pencinta matematika tentang
Teori Graf.
1.5 Batasan Masalah

Dalam makalah ini hanya membahas tentang konstruksi pelabelan graceful ganjil
pada graf Cm 2 S n dengan n bilangan asli dan m = 4.

3
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Teori Graf

Graf adalah suatu himpunan tak kosong V yang disebut himpunan titik dan suatu
himpunan bagian dua unsur pada V yang dinotasikan dengan E yang disebut dengan himpunan
sisi. Sebuah graf dinotasikan oleh G (V, E). Unsur a dan b dari V dapat digabungkan atau
dihubungkan dengan sisi {ab} jika {a, b}  E (Anderson, 2003:224).
Menurut West (dalam Murtiningrum, 2012:5), sebuah gelang (loop) adalah sebuah sisi
yang mempunyai titik ujung yang sama. Sebuah sisi ganda (multiple edges) adalah sebuah sisi
yang mempunyai pasangan titik ujung yang sama. Sebuah graf yang tidak mempunyai loop
dan sisi ganda disebut graf sederhana.

Pada Gambar 2.1.1 berikut diberikan contoh sebuah graf.

Gambar 2.1.1 (a) graf sederhana dan (b) graf tidak sederhana
Gambar (a) di atas adalah sebuah graf sederhana dengan himpunan titiknya V(G)=
{v1 , v2 , v3 , v4 } dan E(G)= {e1 , e2 , e3 , e4 , e5 , e6 } = {v1v2 , v2 v3 , v3 v4 , v1v4 , v1v3 , v2 v4 } . Banyaknya

titik adalah |V| = 4 dan banyaknya sisi adalah |E| = 6. Titik e1 mempunyai titik awal v1 dan titik

akhir v2 yang disebut dengan titik ujung (end point). Gambar (b) di atas adalah graf tidak

sederhana karena mengandung loop dan sisi ganda. Sisi e8 disebut loop. Sedangkan, sisi e11

dan e12 disebut sisi ganda.

Jika e  {v1 , v2 } adalah sebuah sisi pada graf G, maka v1 dan v2 disebut titik yang

bertetangga (adjacent) dan sisi e disebut bersisian (incident) pada titik v1 dan v2 . Demikian

4
pula jika e1 dan e2 dua sisi berbeda yang incident pada titik yang sama maka e1 dan e2 disebut
sisi yang bertetangga (Murtiningrum, 2012:5).
Sebuah graf dikatakan terhubung (connected) jika terdapat lintasan di antara dua titik
berbeda pada graf tersebut. Lintasan (path) pada suatu graf G umumnya akan dinotasikan
dengan v0v1v2v3 ,..., vk yaitu lintasan dengan panjang k dari v0 ke vk (atau antara v0 dan vk ).

Lintasan tersebut adalah barisan v0e1v1e2v2e3v3 ,..., vk 1ek vk sehingga ei  {vi 1, vi } dimana

v0 v1v2 v3 ,..., vk  V dan sisi e1e2 e3 e4 ,..., ek  E (Anderson, 2003:228).

Gambar 2.1.2 Graf Terhubung


Lintasan dari v0 ke v7 pada gambar 2.1.2 di atas meliputi

v0 v1v2 v5 v7 , v0 v1v2 v5 v4 v1v2 v5 v7 , v0 v1v4 v5 v4 v5 v7 , dan v0 v3 v 4 v6 v7 yang merupakan lintasan

dengan panjang 4,8,6, dan 4 berturut-turut. Lintasan v0 v1v2 v5v7 dan v0 v3 v 4 v6 v7 adalah lintasan
sederhana dimana tidak ada titik yang diulang.
Derajat (degree) pada sebuah titik v di G dinotasikan dengan deg (v), yang merupakan
jumlah dari sisi-sisi yang incident pada titik itu. Sebuah titik dengan derajat 0 disebut titik
terisolasi. (Anderson,2003:226). Pada gambar 2.1.3 di bawah, titik v1 ,v4 dan v5 berderajat 2,

titik v2 dan v6 berderajat 3, sedangkan titik v3 berderajat 4.

5
Gambar 2.1.3 Derajat Graf G
Sebuah graf kadangkala menjadi bagian dari graf lain yang lebih besar. Sebuah graf
G'(V', E') adalah subgraf dari graf G(V, E), dinotasikan dengan G' (V', E')  G (V, E), jika
V '  V dan E '  E . Sehingga, setiap titik di G' adalah titik di G dan setiap sisi dalam G' adalah
sisi dalam G (Anderson, 2003:227).
2.2 Jenis-jenis Graf

Graf dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori atau jenis bergantung pada sudut
pandang pengelompokkannya. Pada makalah ini, akan diperkenalkan beberapa jenis graf yang
berkaitan dengan topik makalah.

1. Graf Lintasan
Graf lintasan merupakan graf yang terdiri dari lintasan tunggal. Graf lintasan dengan
n titik dinotasikan dengan Pn. Graf lintasan dengan n titik memiliki n-1 sisi (Amri, 2011:6).

Gambar 2.2.1. Graf Lintasan P5.

2. Graf Lingkaran (Cycle)


Graf lingkaran dengan panjang n adalah sebuah graf dengan lintasan tertutup (sirkuit)
dengan n simpul v1 , v2 ,..., vn dan busur v1v2 , v2 v3 ..., vn1vn , vn v1 dimana (n  3) . Graf
lingkaran dinotasikan dengan Cn (Amri, 2011:6).
Gambar 2.2.4 di bawah merupakan gambar dari graf lingkaran C3 , C 4 , C5 , C6 , C7 , dan C8

6
Gambar 2.2.2. Graf Lingkaran C3 , C 4 , C5 , C6 , C7 , dan C8

3. Graf Pohon
Graf pohon adalah suatu graf terhubung yang tidak mengandung subgraf lingkaran
(Amri, 2011:6).

Gambar 2.2.3. Graf Pohon

Suatu graf pohon yang memuat graf lingkaran disebut graf unicyclic (Gallian,
2010:11). Pada gambar diberikan contoh graf unicyclic yang dibangun dari P3 dan C3, salah
satu titik pada graf P3 terhubung dengan salah satu simpul dari graf C3 sehingga jumlah
titiknya adalah 5 dan jumlah busurnya adalah 5.

Gambar 2.2.4. Graf Unicyclic

7
4. Graf Bintang (Star)
Graf bintang (Sn) adalah graf yang dibangun dari satu titik pusat dan n titik (daun)
yang adjacent hanya dengan titik pusat tersebut. Graf bintang memiliki n + 1 titik dan n sisi
(Amri, 2011:8).

Gambar 2.2.5. Graf Star S4

5. Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏

Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 adalah graf yang dibentuk dari graf lingkaran 𝐶4 dan 2 graf bintang
𝑆𝑛 sedemikian hingga yang dihubungkan oleh suatu titik. Berikut diberikan beberapa
konstruksi pelabelan graceful ganjil pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 . Berikut contoh gambar graf 𝑪𝟒 ∪
𝟐𝑺𝒏 dengan n = 10.

Gambar 2.2.6 Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏

8
2.3 Fungsi

Misalkan diberikan f : T  S dimana S dan T himpunan-himpunan yang tak kosong,

dengan aturan: f : t  f (t ) . f adalah suatu fungsi jika dan hanya jika: t1 , t 2  T dimana

t1  t 2 maka f (t1 )  f (t 2 ) dengan f (t1 ), f (t 2 )  S (Wisna, 1996:3). Himpunan T disebut


daerah asal (domain) dan himpunan S disebut daerah kawan (kodomain), sedangkan f(t)
disebut bayangan (image) dari t oleh f, dan semua himpunan image disebut daerah hasil
(range).
Fungsi f dikatakan fungsi injektif (satu-satu) jika t1 , t 2  T dengan t1  t 2 maka
f (t1 )  f (t 2 ) . Dengan kata lain, tidak ada dua elemen berbeda di T yang dipetakan ke satu
elemen yang sama di S. Hal ini ekuivalen dengan jika f (t1 )  f (t 2 ) maka t1  t 2 (Wisna,
1996:4).
Fungsi f dikatakan fungsi surjektif (onto) jika s  S , t  T sedemikian sehingga
f (t )  s (Wisna, 1996:4). Dengan kata lain, range dari f adalah semua elemen dari himpunan
S.
Apabila fungsi f memenuhi fungsi injektif dan surjektif maka f dinamakan fungsi
bijektif (Wisna, 1996:4).

a). Fungsi Injektif b). Fungsi Surjektif c). Fungsi Bijektif


Gambar 2.3.1. Macam-macam Fungsi

9
2.4 Pelabelan Graf

Pelabelan graf adalah pemberian nilai bilangan bulat pada titik atau sisi atau keduanya
dengan memenuhi aturan-aturan tertentu (Gallian, 2014:1). Banyak jenis pelabelan yang telah
dikenalkan diantaranya pelabelan harmonis, pelabelan ajaib, pelabelan graceful dan
sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas tentang pelabelan graceful.

2.4.1 Pelabelan Graceful Ganjil

Secara umum pelabelan graceful adalah pemetaan injektif dari anggota himpunan titik
ke himpunan bilangan {0, 1, 2, ...., E } dengan |E| menyatakan banyaknya anggota himpunan

sisi E, dan setiap selisih dua simpul yang saling berhubungan merupakan pemetaan bijektif
dari anggota himpunan sisi ke himpunan bilangan {1, 2, 3, ...., E } (Amri, 2011:2). Sebuah graf

disebut graceful jika dapat dikenai pelabelan graceful (Amri, 2011:11).


Sedangkan pada pelabelan graceful ganjil, pemetaan injektif dari anggota himpunan titik
ke himpunan bilangan {0, 1, 2, ...., E } dengan |E| menyatakan banyaknya anggota himpunan

sisi E, dan setiap selisih dua simpul yang saling berhubungan merupakan pemetaan bijektif
dari anggota himpunan sisi ke himpunan bilangan ganjil {1,3,5, ...., E }

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pelabelan Graceful Ganjil pada Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏

Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 adalah graf yang dibentuk dari graf lingkaran 𝐶4 dan 2 graf bintang
𝑆𝑛 sedemikian hingga yang dihubungkan oleh suatu titik. Berikut diberikan beberapa
konstruksi pelabelan graceful ganjil pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏

1) Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 dengan 𝑛 = 1


Diberikan penotasian pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏 seperti Gambar 3.1.1 di bawah ini.

Gambar 3.1.1 Penotasian Titik Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏

Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏 memiliki titik sebanyak |𝑉| = 6 dan sisi sebanyak |𝐸| = 6.
Diberikan label pada titik-titiknya sehingga memenuhi fungsi injektif dari himpunan
titik ke himpunan bilangan {0,1,2. . . , |𝐸|} sebagai berikut.
𝑎(𝑐1 ) = 6

𝑎(𝑐2 ) = 9

𝑎(𝑐3 ) = 0

𝑎(𝑐4 ) = 11

𝑎(𝑣11 ) = 7

𝑎(𝑣12 ) = 5

11
Sebagai akibatnya, setiap sisi diberikan label ganjil dengan pelabelan sisi  '
yang dinyatakan sebagai berikut :

𝑎′ (𝑐1 𝑐2 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐2 | = |6 − 9| = 3

𝑎′ (𝑐2 𝑐3 ) = |𝑎(𝑐2 − 𝑐3 | = |9 − 0| = 9

𝑎′ (𝑐3 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑐4 | = |0 − 11| = 11

𝑎′ (𝑐1 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐4 | = |6 − 11| = 5

𝑎′ (𝑐1 𝑣12 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣12 | = |6 − 7| = 1

𝑎′ (𝑐3 𝑣11 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣11 | = |0 − 7| = 7

Dari uraian di atas pelabelan  untuk setiap titiknya memiliki label yang
berbeda dan merupakan himpunan bilangan {0,1,2. . . ,11}. Dari himpunan bilangan
{0,1,2. . . ,11} terlihat bahwa label 6 tidak digunakan dalam melabelkan titiknya. Pada
bab sebelumnya sudah dijelaskan bahwa untuk graf yang memiliki V  E  1 maka

tidak semua label yang ada harus digunakan. Salah satunya adalah graf lingkaran.
Kemudian pelabelan  ' yang diinduksi oleh pelabelan titik  , memberikan nilai
ganjil yang berbeda pada masing-masing sisi yang merupakan himpunan bilangan
ganjil {1,3,5,7,9,11}. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏
memiliki pelabelan gracefu ganjill, ditunjukkan pada Gambar 3.1.2 di bawah ini.

Gambar 3.1.2 Pelabelan Graceful Ganjil Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏

12
2) Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 dengan 𝑛 = 2
Diberikan penotasian pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟐 seperti Gambar 3.1.3 di bawah.

Gambar 3.1.3 Penotasian Titik Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟐

Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟐 memiliki titik sebanyak |𝑉| = 8 dan sisi sebanyak |𝐸| = 8.
Diberikan label pada titik-titiknya sehingga memenuhi fungsi injektif dari himpunan
titik ke himpunan bilangan {0,1,2. . . , |𝐸|} sebagai berikut :

𝑎(𝑐1 ) = 8

𝑎(𝑐2 ) = 13

𝑎(𝑐3 ) = 0

𝑎(𝑐4 ) = 15

𝑎(𝑣11 ) = 9

𝑎(𝑣21 ) = 11

𝑎(𝑣12 ) = 7

𝑎(𝑣22 ) = 5

13
Sebagai akibatnya, setiap sisi diberikan label dengan pelabelan sisi  ' yang
dinyatakan sebagai berikut :

𝑎′ (𝑐1 𝑐2 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐2 | = |8 − 13| = 5

𝑎′ (𝑐2 𝑐3 ) = |𝑎(𝑐2 − 𝑐3 | = |13 − 0| = 13

𝑎′ (𝑐3 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑐4 | = |0 − 15| = 15

𝑎′ (𝑐1 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐4 | = |8 − 15| = 7

𝑎′ (𝑐1 𝑣12 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣12 | = |8 − 5| = 3

𝑎′ (𝑐1 𝑣22 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣22 | = |8 − 3| = 5

𝑎′ (𝑐3 𝑣11 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣11 | = |0 − 9| = 9

𝑎′ (𝑐3 𝑣21 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣21 | = |0 − 11| = 11

Dari uraian di atas pelabelan  untuk setiap titiknya memiliki label yang
berbeda dan merupakan himpunan bilangan {0,1,2. . . ,15}. Dari himpunan bilangan
{0,1,2. . . ,15} terlihat bahwa label {1,2,3,4,6,10,12,14} tidak digunakan dalam
melabelkan titiknya. Kemudian pelabelan  ' yang diinduksi oleh pelabelan titik 𝛼,
memberikan nilai yang berbeda pada masing-masing sisi yang merupakan himpunan
bilangan ganjil {1,3,5,7,9,11,13,15}. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa graf
𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟐 memiliki pelabelan graceful ganjil yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.4 di
bawah ini.

Gambar 3.1.4 Pelabelan Gracefu Ganjill Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟐

14
3) Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟑 dengan 𝑛 = 3
Diberikan penotasian pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟑 seperti Gambar 3.1.5 di bawah ini.

Gambar 3.1.5 Penotasian Titik Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟑

Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟑 memiliki titik sebanyak |𝑉| = 10 dan sisi sebanyak |𝐸| =
10. Diberikan label pada titik-titiknya sehingga memenuhi fungsi injektif dari
himpunan titik ke himpunan bilangan {0,1,2. . . , |𝐸|} sebagai berikut :

𝑎(𝑐1 ) = 10

𝑎(𝑐2 ) = 17

𝑎(𝑐3 ) = 0

𝑎(𝑐4 ) = 19

𝑎(𝑣11 ) = 11

𝑎(𝑣21 ) = 13

𝑎(𝑣21 ) = 15

𝑎(𝑣12 ) = 9

𝑎(𝑣22 ) = 7

𝑎(𝑣32 ) = 5

15
Sebagai akibatnya, setiap sisi diberikan label dengan pelabelan sisi  ' yang
dinyatakan sebagai berikut :

𝑎′ (𝑐1 𝑐2 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐2 | = |10 − 17| = 7

𝑎′ (𝑐2 𝑐3 ) = |𝑎(𝑐2 − 𝑐3 | = |17 − 0| = 17

𝑎′ (𝑐3 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑐4 | = |0 − 19| = 19

𝑎′ (𝑐1 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐4 | = |10 − 19| = 9

𝑎′ (𝑐1 𝑣12 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣12 | = |10 − 5| = 5

𝑎′ (𝑐1 𝑣22 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣22 | = |10 − 7| = 3

𝑎′ (𝑐1 𝑣32 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣32 | = |10 − 9| = 1

𝑎′ (𝑐3 𝑣11 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣11 | = |0 − 11| = 11

𝑎′ (𝑐3 𝑣21 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣21 | = |0 − 13| = 13

𝑎′ (𝑐3 𝑣31 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣31 | = |0 − 15| = 1

Dari uraian di atas pelabelan  untuk setiap titiknya memiliki label yang berbeda dan
merupakan himpunan bilangan {0,1,2. . . ,19}. Dari himpunan bilangan
{0,1,2. . . ,19} terlihat bahwa label {1,2,3,4,6,8,12,14,16,18} tidak digunakan dalam
melabelkan titiknya. Kemudian pelabelan  ' yang diinduksi oleh pelabelan titik 𝛼,
memberikan nilai yang berbeda pada masing-masing sisi yang merupakan himpunan
bilangan ganjil {1,3,5,7,9,11,13,15,17,19}.

16
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟑 memiliki pelabelan
graceful ganjil yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.6 di bawah ini.

Gambar 3.1.6 Pelabelan Graceful Ganjil Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟑

4) Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟕 dengan 𝑛 = 7


Diberikan penotasian pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟕 seperti Gambar 3.1.7 di bawah ini.

Gambar 3.1.7 Penotasian Titik Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟕

Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟕 memiliki titik sebanyak |𝑉| = 18 dan sisi sebanyak |𝐸| = 18.
Diberikan label pada titik-titiknya sehingga memenuhi fungsi injektif dari himpunan
titik ke himpunan bilangan {0,1,2. . . , |𝐸|} sebagai berikut :
𝑎(𝑐1 ) = 18

𝑎(𝑐2 ) = 33

17
𝑎(𝑐3 ) = 0

𝑎(𝑐4 ) = 15

𝑎(𝑣11 ) = 19

𝑎(𝑣21 ) = 21

𝑎(𝑣31 ) = 23

𝑎(𝑣41 ) = 25

𝑎(𝑣51 ) = 27

𝑎(𝑣61 ) = 29

𝑎(𝑣71 ) = 31

𝑎(𝑣72 ) = 17

𝑎(𝑣62 ) = 15

𝑎(𝑣52 ) = 13

𝑎(𝑣42 ) = 11

𝑎(𝑣32 ) = 9

𝑎(𝑣22 ) = 7

𝑎(𝑣12 ) = 5

18
Sebagai akibatnya, setiap sisi diberikan label dengan pelabelan sisi  ' yang dinyatakan
sebagai berikut :

𝑎′ (𝑐1 𝑐2 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐2 | = |18 − 33| = 15

𝑎′ (𝑐2 𝑐3 ) = |𝑎(𝑐2 − 𝑐3 | = |33 − 0| = 33

𝑎′ (𝑐3 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑐4 | = |0 − 35| = 35

𝑎′ (𝑐1 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐4 | = |18 − 35| = 17

𝑎′ (𝑐1 𝑣12 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣12 | = |18 − 5| = 13

𝑎′ (𝑐1 𝑣22 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣22 | = |18 − 7| = 11

𝑎′ (𝑐1 𝑣32 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣32 | = |18 − 9| = 9

𝑎′ (𝑐1 𝑣42 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣42 | = |18 − 11| = 7

𝑎′ (𝑐1 𝑣52 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣52 | = |18 − 13| = 5

𝑎′ (𝑐1 𝑣62 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣62 | = |18 − 15| = 3

𝑎′ (𝑐1 𝑣72 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣72 | = |18 − 17| = 1

𝑎′ (𝑐3 𝑣11 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣11 | = |0 − 19| = 11

𝑎′ (𝑐3 𝑣21 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣21 | = |0 − 21| = 21

𝑎′ (𝑐3 𝑣31 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣31 | = |0 − 23| = 23

𝑎′ (𝑐3 𝑣41 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣41 | = |0 − 25| = 25

𝑎′ (𝑐3 𝑣51 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣51 | = |0 − 27| = 27

𝑎′ (𝑐3 𝑣61 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣61 | = |0 − 29| = 29

𝑎′ (𝑐3 𝑣71 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣71 | = |0 − 31| = 31

19
Dari uraian di atas pelabelan  untuk setiap titiknya memiliki label yang
berbeda dan merupakan himpunan bilangan {0,1,2. . . ,19}. Dari himpunan bilangan
{0,1,2. . . ,19} terlihat bahwa label {1,2,3,4,6,8,10,12,14,16,20,22,24,26,28,30} tidak
digunakan dalam melabelkan titiknya. Kemudian pelabelan  ' yang diinduksi oleh
pelabelan titik 𝛼, memberikan nilai yang berbeda pada masing-masing sisi yang
merupakan himpunan bilangan ganjil {1,3,5,7, … ,31}. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟕 memiliki pelabelan graceful ganjil yang ditunjukkan
pada Gambar 3.1.8 di bawah ini.

Gambar 3.1.8 Pelabelan Graceful Ganjil Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟕

20
5) Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏𝟎 dengan 𝑛 = 10
Diberikan penotasian pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏𝟎 seperti Gambar 3.1.9 di bawah ini.

Gambar 3.1.9 Penotasian Titik Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏𝟎

Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏𝟎 memiliki titik sebanyak |𝑉| = 24 dan sisi sebanyak |𝐸| = 24.
Diberikan label pada titik-titiknya sehingga memenuhi fungsi injektif dari himpunan
titik ke himpunan bilangan {0,1,2. . . , |𝐸|} sebagai berikut :

𝑎(𝑐1 ) = 24

𝑎(𝑐2 ) = 45

𝑎(𝑐3 ) = 0

𝑎(𝑐4 ) = 47

𝑎(𝑣11 ) = 25

𝑎(𝑣21 ) = 27

𝑎(𝑣31 ) = 29

𝑎(𝑣41 ) = 31

21
𝑎(𝑣51 ) = 33

𝑎(𝑣61 ) = 35

𝑎(𝑣71 ) = 37

𝑎(𝑣81 ) = 39

𝑎(𝑣91 ) = 41

1 )
𝑎(𝑣10 = 43

2 )
𝑎(𝑣10 = 23

𝑎(𝑣92 ) = 21

𝑎(𝑣82 ) = 19

𝑎(𝑣72 ) = 17

𝑎(𝑣62 ) = 15

𝑎(𝑣52 ) = 13

𝑎(𝑣42 ) = 11

𝑎(𝑣32 ) = 9

𝑎(𝑣22 ) = 7

𝑎(𝑣12 ) = 5

22
Sebagai akibatnya, setiap sisi diberikan label dengan pelabelan sisi  ' yang dinyatakan
sebagai berikut :

𝑎′ (𝑐1 𝑐2 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐2 | = |24 − 45| = 21

𝑎′ (𝑐2 𝑐3 ) = |𝑎(𝑐2 − 𝑐3 | = |45 − 0| = 45

𝑎′ (𝑐3 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑐4 | = |0 − 47| = 47

𝑎′ (𝑐1 𝑐4 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑐4 | = |24 − 47| = 23

𝑎′ (𝑐1 𝑣12 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣12 | = |24 − 5| = 19

𝑎′ (𝑐1 𝑣22 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣22 | = |24 − 7| = 17

𝑎′ (𝑐1 𝑣32 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣32 | = |24 − 9| = 15

𝑎′ (𝑐1 𝑣42 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣42 | = |24 − 11| = 13

𝑎′ (𝑐1 𝑣52 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣52 | = |24 − 13| = 11

𝑎′ (𝑐1 𝑣62 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣62 | = |24 − 15| = 9

𝑎′ (𝑐1 𝑣72 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣72 | = |24 − 17| = 7

𝑎′ (𝑐1 𝑣72 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣82 | = |24 − 19| = 5

𝑎′ (𝑐1 𝑣72 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣92 | = |24 − 21| = 3

𝑎′ (𝑐1 𝑣72 ) = |𝑎(𝑐1 − 𝑣10


2
| = |24 − 23| = 1

𝑎′ (𝑐3 𝑣11 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣11 | = |0 − 25| = 25

𝑎′ (𝑐3 𝑣21 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣21 | = |0 − 27| = 27

𝑎′ (𝑐3 𝑣31 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣31 | = |0 − 29| = 29

𝑎′ (𝑐3 𝑣41 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣41 | = |0 − 31| = 31

𝑎′ (𝑐3 𝑣51 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣51 | = |0 − 33| = 33

𝑎′ (𝑐3 𝑣61 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣61 | = |0 − 35| = 35

𝑎′ (𝑐3 𝑣71 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣71 | = |0 − 37| = 37

23
𝑎′ (𝑐3 𝑣51 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣81 | = |0 − 39| = 39

𝑎′ (𝑐3 𝑣61 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣91 | = |0 − 41| = 41

𝑎′ (𝑐3 𝑣71 ) = |𝑎(𝑐3 − 𝑣10


1 |
= |0 − 43| = 43

Dari uraian di atas pelabelan  untuk setiap titiknya memiliki label yang
berbeda dan merupakan himpunan bilangan {0,1,2. . . ,17}. Dari himpunan bilangan
{0,1,2. . . ,17} terlihat bahwa,

Label {1,2,3,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22,26,28,30,32,34,36,38,40,42,44,46} tidak


digunakan dalam melabelkan titiknya. Kemudian pelabelan  ' yang diinduksi oleh
pelabelan titik 𝛼, memberikan nilai yang berbeda pada masing-masing sisi yang
merupakan himpunan bilangan ganjil {1,3,5,7, … ,47}. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏𝟎 memiliki pelabelan graceful ganjil yang
ditunjukkan pada Gambar 3.1.10 di bawah ini.

Gambar 3.1.10 Pelabelan Graceful Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏𝟎

24
Berdasarkan konstruksi pelabelan graceful pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏 , 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟐 , 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟑 , 𝑪𝟒 ∪
𝟐𝑺𝟕 , dan 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝟏𝟎 di atas, dapat dihasilkan suatu teorema yaitu sebagai berikut.

Teorema 3.1 Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 memiliki pelabelan graceful ganjil

Bukti. Misalkan notasi titik graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝒏 diberikan pada Gambar 3.1.11 di bawah ini.

Gambar 3.1.11 Penotasian Titik Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏

Pada gambar 3.1.11 di atas terlihat bahwa himpunan titik graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 adalah
{𝑐1 , … , 𝑐4 , 𝑣11 , 𝑣21 , … , 𝑣𝑛1 , 𝑣12 , 𝑣22 , … , 𝑣𝑛2 } dan himpunan busurnya adalah
{𝑐1 𝑐2 , 𝑐1 𝑐4 , 𝑐2 𝑐3 , 𝑐3 𝑐4 , 𝑐1 𝑣12 , … , 𝑐1 𝑣𝑛2 , 𝑐3 𝑣11 , … , 𝑐3 𝑣𝑛1 } → |𝑉| = 2𝑛 + 4 dan |𝐸| = 2𝑛 +
4.

25
Didefinisikan pelabelan titik dengan menggunakan notasi  sebagai berikut:

 (c1 )  2n  4 (3.1.1)

 (c2 )  1  4(n  1) (3.1.2)

 (c3 )  0 (3.1.3)

 (c4 )  3  4(n  1) (3.1.4)

 (vi1 )  2(2i  1)  1 , untuk i = 1,2,…,n. (3.1.5)

 (vi2 )  i 1 ,untuk i = 1,2,…,n. (3.1.6)

Pelabelan  yang didefinisikan pada persamaan (3.1.1) - (3.1.6), melabelkan semua


titik graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 dan merupakan pemetaan injektif dari V ke himpunan 0,1,..., E ,

u, v  V . Setiap sisi uv  E diberikan label dengan pelabelan sisi  ' yang diinduksikan

oleh pelabelan  ' (uv)   (u )   (v) pada graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 yang dinyatakan sebagai

berikut:

 ' (c1c 2 )   (c1 )   (c2 )

 (2n  4)  (1  4(n  1))

 2n  1 (3.1.7)

 ' (c1c4 )   (c1 )   (c4 )

 (2n  4)  (3  4(n  1))

 2n  3 (3.1.8)

 ' (c2c3 )   (c2 )   (c3 )

 1  4(n  1)  (0)

 1  4(n  1) (3.1.9)

 ' (c3c4 )   (c3 )   (c4 )

26
 (0)  3  4(n  1)

 3  4(n  1) (3.1.10)

 ' (c1vi2 )   (c1 )   (vi2 )

 (2n  4)  (i  1)

 (2n  4)  (i  1) ,untuk i = 1,2,…,n. (3.1.11)

 ' (c3vi2 )   (c3 )   (vi1 )

 (0)  (2(2i  1)  1)

 2(2i  1)  1 ,untuk i = 1,2,…,n. (3.1.12)

Berdasarkan pelabelan  yang didefinisikan pada persamaan (3.1.1) - (3.1.6) setiap


titiknya memiliki label yang berbeda sebagai berikut.

0  i  1| i  1, 2,..., n  3  4(n  1


 

V (C4  2Sn )   
1  4(n  1)  2(2i  1)  1| i  1, 2,..., n  2n  4
 

Terbukti bahwa setiap titiknya memiliki label yang berbeda dan berada di himpunan
bilangan 0,1,..., E . Kemudian, pelabelan  ' yang diinduksi oleh pelabelan simpul  ,

memberikan label yang berbeda pada masing-masing sisi seperti pada persamaan (3.1.7) -
(3.1.12).

2n  1  2n  3  1  4(n  1)   (2n  4)  (i  1) | i  1, 2,..., n


E (C4 2Sn )   
 3  4(n  1)  2(2i  1)  1| i  1, 2,..., n 

Terbukti bahwa setiap sisinya memiliki label yang berbeda dan berada di himpunan
bilangan 1,2,..., E  Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa  merupakan

pelabelan graceful ganjil untuk graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 . Jadi, terbukti bahwa Graf 𝑪𝟒 ∪ 𝟐𝑺𝒏 memiliki
pelabelan graceful ganjil.

27
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa graf C4  2Sn adalah graf
graceful ganjil untuk setiap n bilangan asli. Pelabelan graceful ganjil untuk titik-titik pada
graf C4  2Sn didefinisikan sebagai berikut:

 (c1 )  2n  4 (3.1.1)

 (c2 )  1  4(n  1) (3.1.2)

 (c3 )  0 (3.1.3)

 (c4 )  3  4(n  1) (3.1.4)

 (vi1 )  2(2i  1)  1 , untuk i = 1,2,…,n. (3.1.5)

 (vi2 )  i 1 ,untuk i = 1,2,…,n. (3.1.6)

Pelabelan  yang didefinisikan pada persamaan (3.1.1) - (3.1.6), melabelkan semua titik
graf C4  2Sn dan merupakan pemetaan injektif dari V ke himpunan 0,1,..., E , u, v  V .

4.2 Saran

Pembahasan mengenai pelabelan graceful ganjil ini masih terbuka bagi peneliti lain untuk
melanjutkan penelitian ini pada konstruksi pelabelan graceful ganjil terhadap graf Cm 2 S n
untuk m > 4.

28
DAFTAR PUSTAKA:

Gallian, J. A.2019. Dynamic survey of Graph Labeling. Duluth, Minnesota: Electronice Jurnal
of Combinatorics

Choudum, S. A., Kishore, S. P. (1996). All 5-Star are skolem graceful. Indian J. Pure and
Appl. Math, 27, 1101-1105.diakses dalam
https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk03kSxQm56iUXx_5PBiKyIK9o5eUmQ%3A1588210375668
&ei=xyqqXtmuKM6f9QOWwYLICg&q=daftar+pustaka+%28Choudum+dan+
Kishore%2C+1996%29+tentang+graf&oq=daftar+pustaka+%28Choudum+dan
+Kishore%2C+1996%29+tentang+graf&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzIFCAAQz
QIyBQgAEM0CMgUIABDNAjoECAAQRzoHCCEQChCgAVCDyg5Y4OYO
YLrpDmgAcAJ4AIABlwSIAbMkkgELMC4xLjIuNi4zLjGYAQCgAQKgAQG
qAQdnd3Mtd2l6&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwiZrpTagI_pAhXOT30KHZagAKkQ4dUDCAs&uact=5

Valdya, S. K. dan Kanani K. Some New Result on Cordial Labeling in Contest of Arditrary
Super sub division of Graph, Applied Matematical Sciences, Vol. 4
(2010) No. 47, 2323-23-29
Dalamhttp://digilib.unila.ac.id/24217/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PE
MBAHASAN.pdf diakses pada pada 30 April 2020

Dany, Satriokintoko. 2013. Teori Dasar Graf. Dalam


https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=teori+dasar+graf+do+dany+satrio diakses pada 30 April 2020

Ahmad, Muzayyin. 2012 Pelabelan Graceful dan Pelabelan 𝜌̂ pada Geaf Pot Bunga dan Graf
Pohon Palem [Skirpsi]. Depok: Universitan Indonesia.

Ahmad A.2018. Computing the edge irregularirty strengths of chain graphs and the join of
two graphs. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Chartrand, Gary dan Lesniak, L. 1986. Graph dan Digraph 2nd Edition. California: Wadsworth,
Inc.

29

Anda mungkin juga menyukai