Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MATEMATIKA LANJUT

Aplikasi Integral Bidang Lingkaran dan Cakram 2 Dimensi

Dosen Pengampu: Enggal Nurisman, MT

Disusun Oleh: Kelompok 1

1. KM Daffa Rasendrya Arkananta (03031282328023)


2. Albet (03031282328057)
3. Agbal Andrean (03031282328077)
4. Anisa Agustin (03031182328085)
5. M. Adrian (03031282328093)
6. Adelia Amanda (03031382328095)
7. Nurul Azizah (03031382328127)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan pula puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Matematika Lanjut yang berjudul “Aplikasi
Integral Bidang Lingkaran dan Cakram 2 Dimensi”

Tak lupa pula kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada


Enggal Nurisman, MT. selaku dosen pengampu yang telah memberikan arahan
dan bantuan selama kami menyelesaikan makalah ini. Kami juga menghaturkan
terima kasih untuk teman-teman yang meluangkan waktu untuk berdiskusi serta
memotivasi kami agar makalah ini dapat selesai lebih cepat.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan tentang struktur


penulisan esai. Namun, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini.

Indralaya, 3 Maret 2024

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1 Aproksimasi Integral......................................................................................6
2.2 Integral Lipat 2...............................................................................................7
2.3 Menghitung Luas Daerah...............................................................................7
2.4 Menghitung Volume Benda Putar..................................................................9
2.4.1 Metode Cakram........................................................................................9
2.4.2 Metode Cincin.......................................................................................10
2.4.3 Metode Kulit Tabung.............................................................................11
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................13
3.1 Menghitung Luas Daerah.............................................................................13
BAB IV PENUTUP...............................................................................................19
4.1 Kesimpulan...................................................................................................19
4.2 Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Integral secara sederhana dapat disebut sebagai invers (kebalikan) dari
operasi turunan. Integral dibedakan menjadi dua yaitu integral tak tentu dan
integral tentu. Integral tak tentu merujuk pada definisi integral sebagai invers
(kebalikan) dari turunan, sedangkan integral tentu didefinisikan sebagai
jumlahan suatu daerah yang dibatasi kurva atau persamaan tertentu. Pada
bagian di bawah akan dijelaskan contoh penerapan integral.

Dalam pengaplikasiannya Integral dalam kehidupan sehari-hari sangatlah


luas cangkupannya seperti digunakan di bidang teknologi, fisika, ekonomi,
matematika, teknik, biologi, dan bidang-bidang lain. Integra ldalam bidang
teknologi diantaranya digunakan untuk memecahkan persoalan yang
berhubungan dengan volume, panjang kurva, memperkirakan populasi,
keluaran kardiak, usaha, gaya dansurplus konsumen. Dalam bidang
matematika dan fisika penerapan integral juga digunakan,seperti dalam
matematika digunakan untuk menentukan luas suatu bidang, menentukan
volume benda putar dan menentukan panjang busur. Sedangkan dalam fisika
integral digunakan untuk analisis rangkaian listrik arus AC, analisis medan
magnet pada kumparan, dan analisis gaya-gaya pada struktur pelengkung.
Dalam bidang biologi untuk menghitung laju pertumbuhan organisme.

Dalam Makalah ini kami akan membahas lebih lanjut tentang


pengaplikasian integral dalam bidang keteknikan yaitu Aplikasi Integral
Bidang Lingkaran dan Cakram 2 Dimensi, mulai dari definisi, menghitung
luas daerah lingkaran, menghitung volume benda putar yang meliputi metode
cakram, metode cincin dan metode kulit tabung, dan contoh-contoh soalnya.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Integral dalam bidang keteknikan?
2. Bagaimana cara menghitung luas daerah menggunakan integral?
3. Bagaimana cara dan metode dalam menghitung volume benda putar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Integral dalam bidang keteknikan.
2. Untuk mengetahui cara menghitung luas daerah menggunakan integral.
3. Untuk mengetahui cara dan metode yang digunakan dalam menghitung
volume benda putar.

1.4 Manfaat
1. Dapat Memahami aplikasi integral dalam bidang lingkaran dan cakram
dapat membantu mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang
konsep-konsep matematika yang lebih abstrak, seperti teori lapangan
vektor dan teorema Stokes.
2. Dapat memahami bahwa Integral dapat digunakan untuk menghitung luas
lingkaran dan cakram serta volume bola yang dihasilkan dari cakram
tersebut
3. Dapat memecahkan persoalan dalam bidang Teknik seperti dalam bidang
teknik sipil atau arsitektur, pemahaman tentang integral dalam konteks
bidang lingkaran dan cakram dapat digunakan dalam pemodelan dan
analisis struktur bangunan, jembatan, atau struktur lain

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aproksimasi Integral


Metode Simpson adalah metode integral numerik yang digunakan untuk
menghitung luas daerah yang dibatasi oleh persamaan garis f(x).

Gambar pada sisi kiri menunjukkan metode integral analitik untuk


menghitung luas wilayah yang dibatasi oleh garis f(x) yang mulai dari a
sampai b. Pada gambar pada sisi kanan adalah metode Simpson yang
digunakan untuk menghitung luas daerah yang diarsis menggunakan metode
numerik Simpson.
Metode ini Simpson sama dengan metode Trapezoida namun luas wilayah
di bagi ke dalam dua trapseium sehingga hasil perhitungan jauh lebih teliti
dibandingkan dengan metode Simpson. Lebar trapesium di bagi menjadi dua
bagian dengan lebar h.
Pendekatan dapat diformulasikan dalam bentuk berikut :

dengan x0 = a, x2 = b, x1 = a+h dimana nilai h :

Jika suku terakhir diabaikan maka solusi :

6
2.2 Integral Lipat 2
Integral lipat-dua (double integrals) merupakan bentuk integral
biasa/tunggal yang hasil pengintegralan pertama harus diintegralkan kembali.
Biasanya dinyatakan sebagai berikut:

Pernyataan diatas disebut dengan integral lipat dua tak tentu (indifinite
double integrals) dikarenakan tidak memiliki batas atas dan batas bawah.
Sedangkan pada kondisi lainnya, dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pernyataan diatas disebut dengan integral lipat dua tertentu (difinite


double integrals) karena tiap-tiar integralnya mempunyai batas atas (x, dan
y ) dan batas bawah (x, dan y₁).
Sifat-sifat integral lipat dua (double integrals) antara lain sebagai berikut:
1. Jika f (x,y) dan g (x, y) masing-masing kontinu dalam daerah R, maka:

2. Integral lipat-dua adalah aditif pada persegi panjanh yang saling


melengkapi hanya pada suatu ruas garis:

3. Sifat Pembanding berlaku jika f (x,y) ≤g(x,y) untuk semua (x,y) di R,


maka:

2.3 Menghitung Luas Daerah


Salah satu penerapan penting dari integral yaitu untuk mencari luas suatu
bidang dengan bentuk yang tidak beraturan. ketika mencari luas suatu daerah
dengan bentuk tertentu seperti lingkaran, persegi, segitiga dan sebagainya.
Bisa menggunakan rumus baku yang telah tersedia.

7
Namun, untuk menentukan luas suatu bidang yang tidak beraturan atau
yang belum mempunyai rumus baku untuk menghitung luasnya memiliki cara
tertentu. Berikut beberapa kasusnya:
A. Misalkan daerah D={(x,y)|a ≤ x ≤ b, 0 ≤ y ≤ f(x)}
Luas D=?

Langkah:

1. Iris D menjadi bagian dan luas satu buah irisan dihampiri oleh
luas persegi panjang dengan tinggi f(x) alas(lebar) ∆x

2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan


mengambil limitnya diperoleh:
b

B. Misalkan daerah D = {(x, y) | a ≤ x ≤ b.g(x) ≤ y ≤ h(x)}


Luas D=?

Langkah:
1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah irisan dihampiri oleh
luas persegi panjang dengan tinggi (x)-g(x), alas (lebar) ∆x

8
2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan
mengambil limitnya diperoleh:

C. Misalkan daerah D= {(X,Y) | c ≤ y ≤ d.g(y) ≤ x ≤ h(y)}


Luas D = ?
Langkah:
1. Iris D menjadi bagian dan luas satu buah irisan dihampiri oleh luas
persegi panjang dengan tinggi h(y)-h(y), atas (lebar)

2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan


mengambil limitnya diperoleh:

2.4 Menghitung Volume Benda Putar


2.4.1 Metode Cakram
Misal daerah dibatasi oleh y  f (x), y  0, x 1, dan x  b diputar
dengan sumbu putar sumbu x. Volume benda pejal/padat yang terjadi dapat
dihitung dengan memandang bahwa volume benda padat tersebut merupakan
jumlah tak berhingga cakram yang berpusat di titik-titik pada selang a,b .
Misal pusat cakram: X0,0 0 x dan jari-jari r = f(x0).
Maka luas cakram dinyatakan : AX0  f2 (x0
b
Oleh karena itu, volume benda putar : V = a  (f(x))2 dx

Jika grafik fungsi dinyatakan dengan x  g(y), x  0, y  c dan y  d diputar


mengelilingi sumbu Y maka volume benda putar :

9
Bila daerah yang dibatasi oleh y  f x  0 , y  gx  0, f (x)  g(x) untuk
setiap xa,b, x  a dan x  b diputar dengan sumbu putar sumbu X maka
volume:

Bila daerah yang dibatasi oleh x  f y  0, x  gy  0, f (y)  g(y) untuk
setiap yc,d, y  c dan y  d diputar dengan sumbu putar sumbu Y maka
volume :

2.4.2 Metode Cincin


Metode cincin (washer method), yaitu suatu metode yang menggunakan
integral dalam menentukan volume benda putar yang memiliki lubang.
Cincin dalam metode ini dibentuk oleh hasil putaran persegi panjang
terhadap sumbu putaran tertentu (sumbu putaran tidak berimpit dengan sisi
persegi panjang), seperti terlihat pada gambar berikut.

Jika r dan R secara berturut-turut merupakan jari-jari dalam dan luar


dari cincin dan t merupakan ketebalan cincin, maka volumenya dapat
ditentukan sebagai berikut:

10
Untuk mengetahui bagaimana konsep ini dapat digunakan untuk
menentukan volume benda putar, perhatikan daerah yang dibatasi oleh jari-
jari luar R(x) dan jari-jari dalam r(x), seperti yang ditunjukkan gambar di
bawah ini:
Jika daerah tersebut diputar menurut sumbu putar yang diberikan,
volume benda putar yang dihasilkan adalah

2.4.3 Metode Kulit Tabung


Metode kulit tabung sebagai alternatif lain dalam perhitungan volume

benda putar yang mungkin lebih mudah diterapkan bila kita bandingkan
dengan metode cakram. Benda putar yang terjadi dapat dipandang sebagai

tabung dengan jari-jari kulit luar dan dalamnya berbeda, maka volume yang
akan dihitung adalah volume dari kulit tabung. Untuk lebih memperjelas kita
lihat uraian berikut.
Pandang tabung dengan jari-jari kulit dalam dan kulit luar berturut-turut
r1 dan r2 , tinggi tabung h. Maka volume kulit tabung adalah :

Bila daerah yang dibatasi oleh y  f (x), y  0, x  a, x  b diputar


mengelilingi sumbu Y maka kita dapat memandang bahwa jari-jari r  x dan
r  x dan tinggi tabung h  f (x) Oleh karena itu volume benda putar yang
terjadi adalah

11
Misal daerah dibatasi oleh kurva y  f x, y  gx, f (x)  g(x),
xa,b, x  a dan x  b diputar mengelilingi sumbu Y. Maka volume benda

putar

Bila daerah dibatasi oleh grafik yang dinyatakan dengan x  f (y), x  0,


y  c, y  d diputar mengelilingi sumbu X, maka volume =

Sedang untuk daerah yang dibatasi oleh x  f y, x  gy, f (y)  g(y),
yc,d, dan y  c dan y  d diputar mengelilingi sumbu X. Maka volume
benda putar yang didapat dinyatakan dengan:

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Menghitung Luas Daerah


1. Hitung luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = xsumbu x, dan x = 2.
Jawab: Luas Irisan

2. Contoh: Hitung luas daerah yang dibatasi oleh garis y = x+4 dan parabola
y = x²-2
Jawab:
Titik potong antara gari dan
Parabola
X + 4 = X2 – 2
X2 – X – 6 = 0
(x-3)(x+2) = 0
X = -2, X = 3
Luas irisan

Sehingga luas daerah:

13
Catatan:
Jika irisan dibuat tegak lurus terhadap sumbu x, maka tinggi irisan adalah
kurva yang terletak disebelah atas dikurangi kurva yang berada disebelah
bawah. Jika batas atas dan bawah irisan berubah untuk sembarang irisan di
D maka daerah Dharus dibagi menjadi dua bagian atau lebih.

3. Hitung luas daerah yang dibatasi oleh sumbu x, y = x² dan y = -x + 2


Y = x2 dan y= -x + 2
Jawab:
Ttitik Potong

Jika dibuat irisan tegak, maka daerah harus dibagi menjadi dua bagian
- Luas irisan I

- Luas irisan II

- Luas Daerah I

- Luas daerah II

14
- Sehingga luas daerah menjadi:

4. Hitung luas daerah yang dibatasi oleh x = 3 – y2 dan y = x – 1


Jawab:

Titik potong antara garis dan parabola


Luas irisan I
Sehingga luas daerah:
Catatan:

15
Jika irisan sejajar dengan sumbu .x, maka tinggi irisan adalah kurva
yang terletak disebelah kanan dikurangi kurva yang berada disebelah kiri.
Jika batas kanan dan kiri irisan berubah untuk sembarang irisan di D, maka
daerah D harus dibagi menjadi dua bagian atau lebih.

5. Hitung volume benda yang terjadi jika daerah pada kuadran 1 yang dibatasi
oleh kurva y =x2 dan garis x = 2 diputar mengelilingi sumbu x

Daerah pada kuadran 1 yang dibatasi oleh kurva y = , sumbu x dan garis x = 2

Hitung volume dengan menggunakan persamaan:


6. Tentukan volume benda putar yang diputar terhadap garis y = 1 dari bidang
datar yang dibatasi y =√x , 1 ≤x≤ 4 dan y = 1
Jawab:
- Langkah pertama: Buat Grafiknya

16
- Langkah Kedua: Aproksimasikan

7.Tentukan volume benda putar yang dibentuk oleh putaran daerah yang dibatasi
oleh grafik dari y = √x dan y = x2 terhadap sumbu-x, seperti yang ditunjukkan oleh
gambar berikut.

Jawab: Dari gambar di atas dapat ditentukan bahwa jari-jari luar dan dalamnya
adalah sebagai berikut:

Dengan mengintegralkan dengan batas antara 0 dan 1, menghasilkan:

17
8. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva y =
x², garis x = 2, dan sumbu x diputar mengelilingi sumbu y sejauh 360°
Jawab:

9. Tentukan volume benda putar yang dibentuk oleh putaran daerah yang dibatasi
oleh y=x-x³ dan sumbu-x (0≤x≤1) dengan sumbu putarannya adalah sumbu-y
Jawab:

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam Pengaplikasiannya , Integral sangat berguna dalam penerapan
kehidupan sehari-hari. Dalam bidang keteknikan, seperti Teknik mesin, integral
dalam bidang lingkaran dan cakram 2 dimensi sering digunakan dalam
perhitungan massa, momen inersia, dan distribusi gaya pada benda-benda
berbentuk lingkaran atau cakram seperti roda, dan piringan. Sedangkan dalam
Teknik sipil integral digunakan dalam analisis struktur bangunan seperti pilar,
balok, atau jembatan yang memiliki elemen-elemen dengan bentuk lingkaran atau
cakram. Perhitungan massa, momen inersia, dan distribusi gaya juga penting
dalam perancangan struktur teknik sipil. Integral yang umumnya digunakan dalam
aplikasi integral bidang lingkaran dan cakram 2 dimensi yaitu, aproksimasi
integral, integral Tunggal, dan integral lipat 2

4.2 Saran
Dalam proses penghitungan integral, sebaiknya dilakukan dengan teliti dan
sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahan dalam berhitung yang dapat
mengakibatkan kesalahan fatal dalam pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari.

19
DAFTAR PUSTAKA

Apriandi, D., dan Krisdiana, I. (2016). Analisis kesulitan mahasiswa dalam


memahami materi integral lipat dua pada koordinat polar mata kuliah
kalkulus lanjut. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, vol 7(2), 123-
134.
Chen, L., and Wang, H. (2020). Integral Calculus in Modeling Circular Discs and
Rotational Dynamics. International Journal of Engineering Science, vol
40(2),215-230
Gibbons, J., and Smith, A. (2018). Applications of Integration in Two-
Dimensional Circular and Disc Areas. Journal of Applied Mathematics, vol
25(3), 112-127.
Jones, R., and Brown, S. (2019). Integration Techniques for Circular Areas: A
Comprehensive Review. Mathematical Reviews, vol 35(4), 521-536. 215-
230.
K.A Stroud. (2003). Matematika Teknik Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kumar, A., and Gupta, R. (2021). Recent Advances in Integral Calculus for
Circular and Disc Areas. Advances in Mathematical Sciences, vol
48(1), 78-92.
Purcell, Edwin J., dan Dale Verberg. (1987). Calculus with Analytic Geometry, ed
5. Terjemahan Susila, I Nyoman, dkk. Kalkulus dan Geometri Analitis.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Purcell, Edwin J., Dale Verberg., dan Steve Rigdon. (2010). kalkulus, edisi 9.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wu, Y., and Li, M. (2017). Integral Equations in Circular and Disc Domains:
Analytical and Numerical Approaches. Journal of Computational
Mathematics, 15(2), 301-315.
Yusak I. Bien, M.Pd. Farida Daniel, S.Si., M.Pd. Prida N. dan L. Taneo, M.Pd.
(2018). Kalkulus Integral Berbasis Maple. Yogyakarta: Deepublish.

20

Anda mungkin juga menyukai