Anda di halaman 1dari 22

Sosialisasi Bidang Pengelolaan Ekosistem

Gambut Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

Ir. Noviar M.B.A


Kepala Kelompok Kerja Perencanaan Restorasi Gambut
dan Rehabilitasi Mangrove

RENCANA KERJA BIDANG IV PEG INDONESIA’S FOLU Net Sink 2030 (IFNET 2030) | Lampung, Senin 22 Agustus 2022
Indonesia memiliki ekosistem gambut nomor 4 terluas di dunia bahkan
pada urutan ke 1 untuk eksositem gambut tropis dunia dengan luasan
+24,6 juta hektar. Gambutnya saja 13,4 juta ha (BBSDLP, 2019).

Tujuan
Pengelolaan Ekosistem Gambut dalam kerangka FOLU Net Sink
2030 bertujuan untuk menurunkan emisi dari dekomposisi dan
kebakaran lahan gambut melalui perbaikan tata air (water
management) dan restorasi gambut.

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi Rencana
Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah tercapainya
tingkat emisi gas rumah kaca sebesar – 140 juta ton CO2e pada
tahun 2030.
Indonesia has 24,667 million ha of
peatland, and becoming the largest
tropical peatland ecosystem in the
world

MANFAAT:
1. Kehutanan,
2. Pemasok air dan kontrol banjir,
46 gigaton of carbon stored
in Indonesia’s Peatland
3. Kontrol risiko kebakaran,
4. Ekowisata, (equivalent to 8-14% of global
5. Mata pencaharian masyarakat lokal soil carbon)
(perikanan, pertanian, perkebunan),
6. Stabilitas iklim,
7. Keanekaragaman hayati,
8. Pendidikan dan penelitian.
Jumlah Fungsi E kosi stem G a m b u t Lu as Total
Provinsi
KHG F. Lindung F. Budidaya (Ha) (% )
Aceh 37 178.513 159.651 338.164 3,52
Bangka Belitung 17 57.264 40.649 97.913 1,02
Bengkulu 3 12.860 1.409 14.269 0,15
Jambi 14 549.601 354.822 904.423 9,42
Kepulauan Riau 5 5.104 11.179 16.284 0,17
Lampung 7 40.986 56.611 97.597 1,02
Riau 59 2.637.704 2.717.670 5.355.374 55,76
Sumatera Barat 14 78.056 75.803 153.859 1,6
Sumatera Selatan 36 1.191.082 910.679 2.101.761 21,88
Sumatera Utara 27 234.742 290.143 524.885 5,46
Sumatera 207 4.985.913 4.618.616 9.604.529 100
Kalimantan Barat 124 1.121.366 1.680.080 2.801.447 33,33
Kalimantan Selatan 4 81.882 156.583 238.465 2,84
Kalimantan Tengah 35 2.555.107 2.119.999 4.675.105 55,62
Kalimantan Timur 16 176.296 166.054 342.350 4,07
Kalimantan Utara 13 159.553 187.898 347.451 4,13
Kalimantan 190 4.094.203 4.310.614 8.404.818 100
Sulawesi Barat 2 19.682 22.794 42.476 67,01
Sulawesi Tengah 3 8.622 12.192 20.814 32,99
Sulawesi 3 28.305 34.985 63.290 100
Papua 250 2.708.311 2.388.966 5.097.276 77,46
Papua Barat 216 581.751 916.140 1.497.891 22,54
Papua 465 3.290.061 3.305.106 6.595.167 100
INDO NES IA 865 12.398.482 12.269.321 24.667.804

Keputusan Menteri L HK No. S K . 1 3 0 / M E N L HK / S E T J E N / KUM.1/2/2017 tentang


Penetapan Peta Fungsi Ekosistem Gambut Nasional (skala 1:250.000)
Alur Proses
Perlindungan dan
Pengelolaan
Ekosistem Gambut
Berdasarkan pp 71/2014 jo PP 57/2016
tentang perlindungan dan pengelolaan
ekosistem gambut
PERENCANAAN

Inventarisasi/ Rencana
Penetapan
Perlindungan &
Pemetaan Fungsi Pengelolaan EG
OUTPUT

RPPEG
Inventarisasi/ Inventarisasi/
SK Mentri,
Pemetaan Pemetaan Gubernur,
Bupati/Walikota
Struktur Organisasi BIDANG IV PEG: M.R. KARLIANSYAH

Kelompok Kerja Kemitraan Kelompok Kerja rewetting Tugas Bidang IV PEG


Kelola Gambut dan sarana
• Ir. Sri Handayaningsih, • Ir. Istanto, MSc.
1. Melaksanakan penyusunan manual/
MSc.
Direktur Bina Usaha guidelines operasional pengelolaah tata air
Sekretaris Ditjen PDASRH Pemanfaatan Hutan, PHL ekosistem gambut rehabilitasi vegetasi,
• Tulus Laksono, SH. • Ir. Jefry Susyafrianto, MM. pengendalian kebakaran hutan dan lahan,
Sekretaris Ditjen PPKL Direktur Pengelolaan pembasahan (reweting) gambut,
• Dra. Sri Tantri Arundhati, Kawasan Konservasi, KSDAE penyiapan dan dukungan sarana;
MSc.
Direktur Adaptasi Perubahan
• Ir. SPM Budisusanti, MSc. 2. Melaksanakan implementasi operasional
Direktur Pengelolaan pengembangan program;
Iklim, PPI
Ekosistem Gambut, PPKL
• Dra. Jo Kumala Dewi, MSc. 3. melaksanakan pengendalian perizinan di
• Ir. Drasospolino, MSc.
Direktur Kemitraan Lingkungan, areal gambut;
PSKL Direktur Bina Rencana
4. Melaksanakan pengelolaan tata air
• Ir. Noviar, MBA Pemanfaatan Hutan, PHL
Kapokja Perencanaan Restorasi ckosistem gambut, rehabilitasi vegetasi,
• Dra. Sri Tantri Arundhati, MSc.
Gambut dan Rehabilitasi Mangrove, penyiapan dan dukungan sarana;
BRGM Diretur Adaptasi Perubahan Iklim,
PPI 5. melaksanakan pembangunan infrastruktur
• Ir. Cyprianus Nugroho S.P.
MSc. • Ir. Emma Rachmawaty, MSc.
pembasahan kawasan gambut;
Kapokja Pengembangan Usaha
Direktur Mitigasi Perubahan Iklim,
6. pengendalian, pengawasan tata laksana
Masyarakat, BRGM
PPI dan kelola gambut.
• Dr.Ir. Apik Karyana, MSc.
• Agus Yasin, S.Hut. MSc. 7. melaporkan pelaksanaan kegiatan
Kepala Biro Perencanaan
Setjen KLHK Kapokja Teknik Restorasi, BRGM kepada Ketua Bidang
Strategi dalam Mendukung Indonesia’s FOLU Net Sink
2030

ISU STRATEGIS PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT

1 2 3
Penataan kegiatan Penataan kerangka
Penataan tata kelembagaan pengelolaan
pemanfaatan lahan
kelola air gambut ekosistem gambut
gambut

STRATEGI PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT

1 2 3 4
Menjaga tingkat Memperbaiki kondisi Merevitalitasi kegiatan Memperkuat kelembagaan
kebasahan lahan tutupan lahan pemanfaatan di lahan pengelolaan ekosistem
gambut gambut gambut gambut

Keempat strategi aksi mitigasi tersebut harus dilaksanakan dalam skala lanskap Kesatuan Hidrologis Gambut
(KHG) secara sistematis dan terpadu. Hal ini disebabkan perekat ekologis ekosistem gambut atau KHG
adalah air, sehingga pemulihan ekosistem gambut harus dibatasi oleh jaringan hidrologi, bukan oleh batas-
batas wilayah pengelolaan hutan dan lahan atau administrasi dalam KHG
Program dan Kegiatan
Pembasahan Kembali (Rewetting)

Perencanaan Pembangunan infrastruktur Pemantauan


pembasahan
Perencanaan pemantauan
pembangunan 1. Pembangunan dilakukan terhadap
infrastruktur sekat kanal infrastruktur
pembasahan pembasahan guna
dan/atau
gambut dituangkan memastikan
penimbunan kanal efektivitas
dalam dokumen
rencana pemulihan 2. Penampungan air infrastrukur.
ekosistem gambut Instrumen
3. Pemompaan air pemantauan
4. Infrastruktur lain menggunakan Alat
sesuai Pengukur Tinggi
perkembangan Muka Air (APTMA)
yang dipasang secara
teknologi
representative.
UPAYA KEGIATAN RESTORASI

R1 (REWET TING) R2 (REVEGETASI) R3 (REVITALISASI)

Penanaman kembali di Upaya peningkatan


Pembasahan kembali
gambut dengan cara: lahan gambut untuk kesejahteraan dan

• Sumur Bor memulihkan ekosistem partisipasi masyarakat

• Sekat Kanal dengan cara: dalam mengelola lahan

• Penimbunan Kanal • Suksesi Alami gambut dengan:

• Pengkayaan • Land / Water-based

• Penanaman Pola • Environmental-service

Maksimal based
Program dan Kegiatan
Penguatan Kebijakan dan Kelembagaan
Program peningkatan kepatuhan pemulihan ekosistem
gambut
• Instruksi kerja pemulihan kepada para penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan
• Bimbingan teknis terhadap para penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan serta
masyarakat
• Supervisi terhadap para penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan serta masyarakat
• Pengawasan pelaksanaan pemulihan ekosistem gambut oleh
para penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan. Serta masyarakat
• Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan pemulihan
ekosistem gambut oleh para penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan.

Program penguatan kelembagaan pengelolaan ekosistem gambut


• penguatan peran seluruh unit kerja pemerintah daerah sesuai kewenangannya.
• penguatan peran pemerintah desa melalui DMPG
• Revitalisasi pemanfaatan lahan gambut (land based/paludikultur, aquaculture based,
environmental service based)
• penguatan kemitraan
• penguatan kelembagaan kolaborasi
Infrastruktur Pembasahan Gambut

Sebelum Terbangun Kegiatan pemadaman api pada areal gambut


(Bulan Maret 2021)

Setelah Terbangun (Bulan


September 2021)
Pelaksanaan Restorasi Gambut Provinsi Lampung

Provinsi Lampung
97.786 → 5 KHG
KEBIJAKAN PEMULIHAN EKOSISTEM GAMBUT PADA AREAL USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
Titik Penaatan Tinggi • TP-TMAT Manual
Muka Air Tanah (TMAT) • TP-TMAT Otomatis (Logger)

Pembangunan • Sekat Kanal


AREAL Infrastruktur Pembasahan • Pintu Air, Flap Gate, dll…
HUTAN TANAMAN INDUSTRI
Rehabilitasi Vegetasi (Fungsi • Rehabilitasi Vegetasi
Lindung) • Suksesi Alami

Rehabilitasi Vegetasi Bekas • Rehabilitasi Vegetasi (Jenis Tanaman Lokal)


Terbakar

• TP-TMAT Manual
Titik Penaatan Tinggi
• TP-TMAT Otomatis (Logger)
Muka Air Tanah (TMAT)
PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
• Sekat Kanal
Pembangunan
• Pintu Air
Infrastruktur Pembasahan
• Flap Gate, dll…

Kementerian LHK RI
Direktorat Pengendalian
Kerusakan Gambut
Wujudkan Gambut Lestari http://pkgppkl.menlhk.go.id/
UPAYA PEMULIHAN FUNGSI EKOSISTEM GAMBUT
Upaya Pemulihan Industri Kehutanan
Industri Perkebunan
Fungsi Ekosistem (IUPHHK- Total
(HGU/Kelapa Sawit)
Gambut HTI/HA/RE)

Jumlah
70 224 294
Perusahaan
Luas Areal 2.354.766,13 Ha 1.289.137,96 Ha
3.643.799,26 Ha
Pemulihan (dalam 115 KHG) (dalam 74 KHG)

Jumlah Titik
5.688 Unit 5.189 Unit 10.857 Unit
Penaatan TMAT
Jumlah Stasiun
265 Unit 551Unit 816 Unit
CH
Jumlah
Konstruksi
8.641 Unit 22.320 Unit 30.961 Unit
Infrastruktur
Hidrologi
Rehabilitasi
Vegetasi 4.438,70 Ha - 4.438,70 Ha
(Replanting)
Rehabilitasi
Vegetasi (Natural 306.112 Ha - 306.112 Ha
Succession)

Sumber : Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut, Ditjen.Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, KLHK, 2020
Rencana Kerja Pokja Kemitraan Masyarakat melalui
Program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG)

Restorasi Gambut (3R) dan Pemberdayaan Ekonomi


Penanganan Karhutla (Pelatihan Kerajinan Gambut)

Penguatan Inovasi
Pendampingan Desa dan
Pengetahuan Lokal & Teknologi
Komunitas (Penempatan tenaga
Tepat Guna (SLPG & Bantuan
teknis fasilitator DMPG)
Pengembangan demplot PLTB)

Integrasi Restorasi Gambut


Pemetaan sosial, ekonomi dan
dalam dokumen perencanaan
spasial (data Dasar DMPG)
desa (RPJMDes, RKPDes,
APBDes, dll)

Penguatan Institusi lokal


(Peraturan Desa & Kelompok Pemantauan Restorasi Gambut
Masyarakat)
Integrasi Restorasi Gambut dalam Perencanaan Desa

P eraturan desa yang difasilitasi melalui DMPG mengatur


tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut dan
mangrove, pemeliharaan IPG serta pengendalian kebakaran
hutan dan lahan
Monitoring dan Pelaporan
NO. URAIAN INSTRUMEN
1 MONITORING 1. SIPPEG
DAN EVALUASI 2. SIMATAG
3. PRIMS
4. SIPALAGA
5. FDRS
6.IDMPG untuk
perkembangan desa
mandiri peduli
gambut
2 PELAPORAN
Pemantauan TMAT (area konsesi – HTI/Sawit)
SEKAT
KANAL

The SiMATAG-0.4m

◆ Pemantauan TMAT
harian & 2-mingguan di
areal konsesi
◆ 10.450 unit titik penaatan
TMAT terpasang (manual:
9,256 unit & logger:
1,194 unit)
◆ 868 unit stasiun
PEMANTAUAN DATA
OMBROMETER pemantauan curah hujan
TMAT MANUAL LOGGER terpasang
SIPALAGA adalah sebuah system informasi dan
monitoring yang dibentuk oleh BRGM dengan
tujuan untuk memantau kondisi hidrologis
lahan gambut, khususnya tinggi muka air.

3 (tiga) Sensor yang


terpasang meliputi:
o Sensor Curah Hujan
o Sensor Kelembaban
Tanah
o Sensor Tinggi Muka FDRS Gambut dapat memprediksi kerentanan kebakaran
Air Tanah gambut secara harian hingga 7 (tujuh) hari ke depan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai