Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PENGEMBANGAN USAHA

CHOCOLACCA
Permen Cokelat Isi Salak
P4S Sarisa Merapi

Oleh

Annisya Rekha Amanda

NIREM. 03.05.21.0177

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS HOLTIKULTURA


JURUSAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan berkah, karunisa, dan kesempatan-Nya pada saya untuk dapat
menyelesaikan proposal ini dengan sebagaimana mestinya. Proposal ini disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Usaha Program Studi
Agribisnis Hortikultura Semester 3 Polbangtan Yogyakarta Magelang Jurusan
Pertanian.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang


telah terlibat dan bersedia membantu dalam penyusunan proposal ini. Saya
berharap proposal ini dapat diterima dengan baik dan memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terkait serta pembacanya.

Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karenanya, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi
sempurnanya proposal ini dikemudian hari.

Yogyakarta, 17 September 2023

Penyusun,

Annisya Rekha Amanda


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salak (Salacca zalacca (Gaertner) Voss), ialah salah satu jenis tanaman
buahbuahan dataran rendah tropis iklim basah yang sering dibudidayakan pada
dataran rendah hingga ketinggian 700 mdpl dengan tipe iklim basah, buah salak
sendiri sering dibuat manisan, asinan, dodol, dan kopi biji salak. Daerah asal
tanaman salak tidak jelas, tetapi diduga dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Tanaman ini banyak terdapat di Jawa bagian barat daya dan Sumatra Utara.
Kemudian menyebar ke Mulucca, Papua New Guinea, Filipina, dan Kepulauan Fiji.
(Sunarjono, H. Hendro, 2013).

No. Provinsi Produksi Tanaman Buah – Buahan (ton)


Stroberi Semangka Sirsak Salak
1. Aceh 0 8.018 400 297
2. Sumatera Utara 297 63.811 932 162.622
3. Sumatera Barat 83 14.755 3.003 1.377
4. Riau 143 18.272 584 3.000
5. Jambi 4 2.388 636 1.009
6. Sumatera Selatan 6 17.430 873 2.404
7. Bengkulu 11 1.505 228 1.059
8. Lampung 0 26.368 1.580 4.826
9. Kep. Bangka Bel 0 1.971 116 576
10. Kep. Riau 0 4.302 122 553
11. DKI Jakarta 0 0 81 405
12. Jawa Barat 6.746 26.085 10.871 13.960
13. Jawa Tengah 434 67.714 6.989 576.361
14. D.I. Yogyakarta 0 5.925 1.535 37.913
15. Jawa Timur 382 120.295 19.139 97. 164
16. Banten 0 1.039 1.625 400
17. Bali 1.308 24. 547 179 22. 602
18. Nusa Tenggara Barat 2.548 6.062 3.666 41
19. Nusa Tenggara Timur 1 767 2.344 1.006
20. Kalimantan Barat 0 3.678 733 1.484
21. Kalimantan Tengah 0 4.516 460 369
22. Kalimantan Selatan 0 44. 197 2.442 740
23. Kalimantan Timur 0 10. 252 721 2.233
24. Kalimantan Utara 0 482 176 589
25. Sulawesi Utara 0 93 434 567
26. Sulawesi Tengah 0 6.019 269 785
27. Sulawesi Selatan 246 7.163 960 8.313
28. Sulawesi Tenggara 0 837 577 620
29. Gorontalo 0 27 40 1
30. Sulawesi Barat 0 119 133 96
31. Maluku 16 802 277 877
32. Maluku Utara 0 352 45 9.449
33. Papua Barat 0 104 14 70
34. Papua 0 9.573 91 77
Total 12. 225 499. 469 62. 275 953. 845
Sumber : Badan Pusat Statistik Produksi Tanaman Hortikultura, 2018.

Dari Tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa produksi salak yang ada di
Provinsi D.I Yogyakarta yang mencapai 37.913 ton menjadi peluang yang cukup
besar untuk dikembangkan menjadi olahan yang dapat memberi peningkatan
keterkaitan antara industri dengan pertanian sehingga meningkatkan nilai tambah
dan memperkuat struktur ekonomi daerah. Upaya pengembangan dan perluasan
kegiatan industri pengolahan, termasuk agroindustri, ditingkatkan pembinaannya
dan didorong melalui penciptaan iklim yang lebih merangsang bagi penanaman
modal. Penyebaran pembangunan industri di berbagai tingkat daerah diupayakan
sesuai dengan potensi masing-masing dan sesuai dengan rencana tata ruang daerah
agar tertata dengan baik dan mendorong pemerataan.
Saat ini, pengolahan salak masih berputar di olahan seperti bolen, pai,
manisan, dodol dan lainnya. Inovasi ini sudah cukup bagus namun cukup sulit untuk
menentukan dan mengembangkan pasar. Produk seperti ini cocok untuk oleh – oleh
yang kebanyakan ditujukan untuk konsumen berumur 30 tahun keatas. Saat ini,
fokus utama saya ialah membuat produk yang dapat menarik pangsa pasar lain yaitu
konsumen berumur 30 tahun kebawah atau bisa disebut Gen Z saat ini. Selain itu,
saya juga ingin menciotakan produk yang tidak hanya khas untuk oleh – oleh, tapi
juga bisa untuk target momentum lain, seperti hampers, snack, dan sebagainya.
Cokelat merupakan makanan yang banyak disukai oleh segala usia.
Kandungan alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida,
memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak
dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang
dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.
Cokelat juga mengandung antioksidan yang dapat menjaga kesehatan
jantung, menurunkan tekanan darah dan dalam segi psikis manusia, cokelat dapat
menimbulkan perasaan rileks, dan juga sangat bermanfaat untuk kecantikan.
Melihat dari peluang tersebut, saya berencana mendirikan sebuah usaha pengolahan
cokelat. Usaha ini dapat meningkatkan nilai tambah cokelat dan memudahkan
petani untuk memasarkannya. Upaya pengembangan dan perluasan kegiatan
industri pengolahan, termasuk agroindustri, ditingkatkan pembinaannya dan
didorong melalui penciptaan iklim yang lebih merangsang bagi penanaman modal.
Selain itu, produk olahan ini mempunyai masa simpan yang lebih lama dengan nilai
ekonomis yang jauh lebih tinggi dibanding buah salak segar, perlu adanya proses
pengolahan buah salak yang salah satunya diolah menjadi cokelat salak. Dari semua
peluang dan tantanagn itulah, saya berfous mengembangkan produk “Chocolacca”
yaitu permen cokelat yang berisi irisan salak kering.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

Menjalankan usaha yang konsisten dan tetap menjunjung pertanian


berkelanjutan dengan tetap mementingkan keberlangsungan
ekosistem alam.

Misi :
- Meningkatkan daya jual bahan baku
- Meningatkan pendapatan petani

- Memberdayakan wanita dan ibu rumah tangga sekitar


- Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal

C. Gambaran Perusahaan
1. Nama Perusahaan/Usaha
Nama perusahaan yang akan dilaksanakan dalam bisnis ini adalah
Aira Binadaya. Nama ini diambil berdasarkan nama pribadi pemilik
perusahaan. Sementara untuk nama produk cokelat yang saya pilih ialah
Chocolacca, yang merupakan gabungan dari 2 kata yaitu “Chocolate”
dan “Salacca”.

Gambar 1. Logo Perusahaan Gambar 2. Logo Produk


2. Nama Pemilik/Pemimpin
Usaha ini dimiliki oleh perseorangan, jadi dalam artian milik
pribadi. Usaha ini dimiliki oleh Annisya Rekha Amanda.

3. Alamat Kantor dan Tempat Usaha


Tempat usaha ini berada di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun,
RT.01/RW.07, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta.

4. Informasi Bisnis yang Dilakukan beserta Narahubung

Bisnis ini bergerak dalam usaha pengolahan buah salak. Tidak


hanya pengolahan saja, usaha tersebut sekaligus bisa untuk pemberdayaan
petani dan agrowisata masyarakat setempat.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut masalah dan informasi mengenai


usaha dan produk ini, maka dapat diakses melalui platform sebagai
berikut :

• Whatsapp : 088217372179

• Facebook : Aira Binadaya

• Instagram : @airabinadaya.id
BAB II

ASPEK PEMASARAN

A. Segmentasi Pasar
Menurut Kotler dan Armstrong (2018:212), segmentasi pasar yang
melibatkan pembeli di pasar mana pun berada dalam keinginan, sumberdaya,
lokasi, sikap pembelian, dan praktik pembelian. Melalui segmentasi pasar,
perusahaan membagi pasar yang besar dan beragam menjadi segmen yang lebih
kecil yang dapat dicapai secara lebih efisien dan efektif dengan produk dan
layanan yang sesuai dengan kebutuhan unik. Dalam proses segmentasi,
perusahaan dapat mengklarifikasi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
lebih sederhana, pembagian segmen pasar konsumen sebagai berikut:

a. Segmentasi Geografi

Segmentasi secara geografis berarti membagi pasar menjadi unit-


unit geografis yang berbeda seperti negara, pulau, provinsi, kota, iklim dan
pemukiman. Mendirikan usaha harus memperhatikan pangsa pasar yang ada
pada lokasi sekitar. Berdasarkan segmentasi geografisnya, Usaha Chocolacca
memilih tempat untuk produksi di Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta dan dalam
proses penjualannya memilih online dengan target kota Yogyakarta dan
Kabupaten Sleman. Pemilihan lokasi ini memiliki alasan yaitu Kota Yogyakarta
dan Kabupaten Sleman (Kaliurang sekitarnya) merupakan pusat aktifitas
Masyarakat yang cukup aktif dan perkembangan trend yang sangat cepat,
sehingga dalam memasarkan Chocolacca yang dijual lebih mudah ditemukan
oleh konsumen.

b. Segmentasi Demografi

Segmentasi demografis mengelompokkan pasar berdasarkan


beberapa variable seperti usia, jenis kelamin, pendapatan dan kelas sosial
penting, karena seringkali diasosiasikan dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Sehingga untuk dapat memahami konsumen dengan lebih baik lagi,
Chocolacca melakukan segmentasi demografinya, permen cokelat yang
ditargetkan pada pasar usia 15 – 45 tahun, yang berjenis kelamin wanita maupun
pria, yang memiliki latar belakang pendidikan apapun, pekerjaan apa saja, dan
dengan pendapatan mulai dari kalangan menengah ke bawah sampai ke atas.

c. Segmentasi Psikografi

Segmentasi psikografi berarti membagi pelanggan menjadi


kelompok - kelompok tertentu berdasarkan status sosial, gaya hidup dan
kepribadian. Usaha Permen Cokelat Chocolacca memfokuskan produknya
untuk pada kalangan menengah ke bawah dan menengah ke atas. Karena harga
yang diberikan Rosseanda dapat dibilang lebih murah dibanding dengan brand
cokelat lain yang ada di mall dan dapat ditemukan dengan mudah di e-
commerce.

d. Segmentasi Tingkah Laku

Segmentasi tingkah laku berarti mengelompokkan pelanggan pada


pengetahian, sikap, penggunaan dan atau reaksinya terhadap suatu produk atau
jasa. Fokus segmentasi dari Chocolacca adalah membuat pemren cokelat warna
– warni yang dapat digunakan dalam event apapun, baik oleh – oleh, hampers,
hadiah, bahkan snack sekalipun.

B. Target Pasar

Sasaran promosi Permen ini adalah di kawasan pariwisata


khususnya di daerah Kota Yogyakarta - Sleman. Usaha kami ini mencoba
menawarkan produk permen cokelat ini ke semua kalangan, kami akan
mensurvey beberapa tempat yang biasa kami gunakan untuk target pasar kami.
Terlebih dari itu kami mencoba mempromosikan barang produksi kami melalui
internet atau jejaring social agar konsumen dapat melihat produk kami. Selain
itu kami juga menerapkan konsep secara personal selling (dari mulut ke mulut)
kami akan berusaha mencari konsumen di sekitar kami dan menawarkan produk
kami ini. Target kami kebanyakan dari toko kue, toko hadiah dan outlet oleh -
oleh. Atau toko-toko souvenir dan hotel berbintang serta pemesanan secara
individu.
C. Positioning

Definisi positioning menurut Kotler dan Armstrong (2018:213),


adalah penempatan merek produk ke dalam pikiran konsumen. Positioning
perlu dilakukan sebagai salah satu strategi pemasaran dalam suatu usaha. Selain
menjadi pembeda antara produk dengan produk pesaing, positioning juga dapat
menjadi stimulus bagi konsumen untuk dapat membeli produk. Chocolacca
melakukan positioning dengan memperkenalkan usaha sebagai merek pertama
yang menjual produk cokelat dengan buah salak serta pengemasan warna –
warni yang tentu akan menarik minat calon konsumen.

D. Rencana Penjualan

Penjualan serta pemasaran akan dilakukan secara online dan offline.


Kami akan membuka official store sebagai outlet untuk tempat transaksi
penjualan dengan konsumen. Untuk menunjang penjualan dan penyebaran
produk, kami juga membuka via website dan marketplace seperti Shopee,
Tokopedia dan Lazada. Selain itu, kami juga akan menyebarkan produk di
outlet lain dan toko oleh – oleh di sekitar Yogyakarta.

E. Pangsa Pasar

Dilihat dari berbagai competitor dan berbagai pesaing menjual


permen cokelat salak di Yogyakarta sekitarnya, mungkin terdapat banyak
pesaing baik pemula ataupun bahkan yang telah memiliki branding mengenai
permen cokelat. Pangsa pasar yang dimiliki Chocolacca sekitar 20-35%.

F. Strategi Pemasaran

1. Marketing Mix (4P)


Marketing mix (bauran pemasaran) adalah suatu istilah yan
menggambarkan pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna
mencapai tujuan pemasaran seperti laba, omset penjualan, penghasilan modal
yang ditanam, dan bagian dari pasar yang ingin direbut (pangsa pasar).
a. Product (Produk)
Permen Cokelat Chocolacca merupakan permen yang diinovasi
dalam bahan, bentuk dan warna yang lebih menarik. Dimana permen ini dicetak
berbentuk hati dan bintang , serta memiliki warna seperti pelangi. Permen ini
juga memiliki daya tarik tersendiri karena terdapat irisan buah salak kering
sebagai pengganti kacang almond atau mete pada cokelat.
Warna – warni seperti biru, merah muda, kuning dan ungu dalam
permen ini berasal dari sari bunga telang, rosella dan secang. Sehingga produk
permen cokelat Chocolacca kami tidak mengandung pewarna buatan.
b. Price (Harga)
Harga Permen Cokelat Chocolacca ini adalah Rp 20.000,00 per box.
Harga ini ditentukan berdasarkan biaya produksi serta menyesuaikan dengan
harga pasar agar terjangkau oleh semua kalangan serta dapat bersaing di
pasaran.
c. Place (Tempat)
Rumah produksi permen cokelat berlokasi dan beroperasi di daerah
Pakem, Sleman, D.I. Yogyakarta. Adapun dengan pertimbangan memilih lokasi
tersebut karena pusat budidaya salak dan dekat dengan kawasan pariwisata
seperti Merapi, Kaliurang dan jumlah penduduk yang relatif besar. Selain itu,
Sleman juga merupakan Kawasan elite terutama bagi pelajar yang berkuliah di
Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, dan lain – lain.
Mahasiswa inilah yang merupakan target utama dalm pangsa pasar permen
cokelat Chocolacca.
d. Promotion (Promosi)
1) Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak
memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan
bercerita kepada teman-teman atau keluarga mengenai produk Permren Cokelat
Chocolacca dan mempromosikan usaha ini.
2) Dengan media internet
Promosi juga dilakukan dengan menyebarkannya dengan
menggunakan media internet, seperti Instagram, Tiktok, Facebook, dan lain-
lain. Karena sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet,
sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha ini

2. Analisis SWOT

Menurut Pearce dan Robinson pengertian Analisis SWOT adalah


bagian dari proses manajemen strategik perusahaan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan. Kelemahan dan
kekuatan utama tersebut dibandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern
sebagai landasan untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi. Analisi
SWOT dibagi menjadi 4 yaitu:

a. Strengths (Kekuatan)

Kami memproduksi Permen Cokelat Chocolacca yang lebih


menarik dibanding dengan cokelat biasa yang dijual dipasaran, karena dibentuk
menjadi hati dan bintang, serta memiliki warna yang beragam yang berasal dari
sari bunga herbal. Permen cokelat ini cocok dikonsumsi oleh semua kalangan.
Permen cokelat Chocolacca ini diproduksi dengan peralatan produksi yang
cukup memadai dengan bahan baku yang aman serta kemasan dengan desain
menarik dan berkualitas. Untuk harga jual kami menyesuaikan dengan target
pasar, pangsa pasar, kondisi/ iklim pasar dan harganya pun sangat terjangkau.
Kualitas produk yang kami tawarkan terjamin dari bahan-bahan yang aman
digunakan dan tidak ada efek samping apapun. Kami menginovasikan produk
kami dengan bervariasi bahan, bentuk, dan warna permen kemudian kami
bingkis dengan bungkusan dan hiasan yang cantik sehingga akan meningkatkan
minat konsumen. Dalam usaha ini masih sedikit pembisnis yang memproduksi
pemen coklat salak oleh karena itu pesaing dalam bisnis ini relatif sedikit.

b. Weaknesses (Kelemahan)

Karena kami menggunakan pewarna bahan alami yaitu bunga


telang, rosella dan secang, kami mungkin akan kesulitan mencari supplier petani
bahan baku terutama bunga rosella yang saat ini sudah jarang ditemui.
c. Opportunities (Peluang)

Karena pada umumya bentuk permen cokelat yang dijual di pasaran


hanya sejenis saja, maka dari itu kami melakukan inovasi terbaru yakni kami
memproduksi permen cokelat dengan bentuk yang bervariasi ditambah warna
Pelangi yang dimana peluang pasar nya sangat besar karena generasi millennial
saat ini mudah tertarik pada hal yang memiliki tampilan ‘cantik dan manis’.
Permen cokelat salak ini pun tidak hanya sebagai produk oleh – oleh saja, tetapi
juga sebagai hadiah untuk orang tersayang. Produk kami juga bisa digunakan
sebagai hampers karena tampilannya yang cantik dan ekonomis. Pada saat ini
produsen permen cokelat isi salak di Yogyakarta belumlah banyak, sehingga
peluang usaha masih besar asalkan dikerjakan dengan kesabaran dan keuletan.
Untuk bahan baku, kami mengusahakan untuk menggunakan bahan baku
dengan kualitas yang bagus dan bisa diproses disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan. Masyarakat merespon dengan baik usaha kami ini karena tidak
membuat keributan, pencemaran udara, serta pencemaran limbah.

d. Threats (Ancaman)

Karena kami bergerak sebagai pioneer permen cokelat berisi salak,


dimana masih terdengar asing di telinga Masyarakat. Hal ini lah yang menjadi
ancaman dan tantangan bagi kami untuk memperkenalkan produk ke khalayak
luas. Peran dari brand lain yang sudah memiliki posisi sendiri di Masyarakat
juga menjadi tantangan bagi kami untuk memperluas produk.
BAB III

ASPEK PRODUKSI

A. Proses Produksi

Bahan yang digunakan untuk pembuatan permen cokelat salak


berasal dari hasil panen petani sekitar. Hal ini didapatkan dari kerja sama dan
kesepakatan Bersama petani salak local. Selain untuk memudahkan akomodasi,
kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya jual serta pendapatan
bagi para petani lokal untuk turut membantu meningkatkan pendapatan petani.

1. Alat dan Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam proses memproduksi


permen cokelat salak adalah:

a) Bahan Baku

No Bahan Kuantitas Satuan


Baku
1 Salak 1 kg
2 Cokelat 1 kg
Putih
3 Cokelat
Batang
4 Bunga 1 Gr
Rosella
5 Bunga Telang 1 Gr
a) Bahan Penolong

No Bahan Penolong Kuantitas Satuan

1 Kemasan buah
2 Gas LPJ 1 buah
3 Cling wrap 1 roll
5 Double Tip 1 Roll
6 Plastik 1 Pack
2. Sarana dan Prasarana

Berbagai sarana dan prasarana berupa peralatan dan perlengkapan


yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi lilin ini, antara lain:

b) Peralatan

No Peralatan Kuanti Satu


tas an
1 Kompor 1 Buah
2 Gas 1 Buah
3 Panci 1 Buah
4 Gunting 2 Buah
5 Sendok 2 Pcs
6 Pisau 2 Buah
7 Lap 1 Pcs
8 Piring 1 Pcs
9 Kulkas

c) Perlengkapan

No Perlengkapan Kuantitas Satuan


1 Lap 1 Buah
3. Proses Produksi

Langkah-langkah membuat Permen Cokelat Salak

1) Siapkan wajan berukuran sedang, kemudian isi air lalu panaskan


selama 15-20 menit dengan api sedang.

2) Setelah air mendidih, masukkan mangkuk besi untuk tim coklat


batang

3) Apabila cokelat sudah cair, campurkan dengan pewarna alami


dari bunga rosella dan telang.

4) Campurkan 1 sendok makan pasta untuk setiap campuran 250 gr


cokelat tadi.

5) Setelah warna sudah menyatu, bentuk adonan merah muda dan


biru menjadi hati.

6) Diamkan adonan hati dan Bintang tadi di suhu ruang hingga


membeku sempurna.

7) Apabila sudah set, kemas kedalam box sebanyak 12 pcs yang


merupakan campuran antara varian tersebut.

8) Dan untuk edisi hampers, dikemas dengan toples/ jar kaca yang
dihias dengan pita dan kartu ucapan.
B. Produk

1. Karakteristik produk

Kuantitas dan Kualitas Barang : Permen cokelat salak Chocolacca dijual


perkemasan pouch dengan kuantitas 12 pcs dalam satu pouch. Cokelat
Chocolacca menggunakan bahan berkualitas dan mengutamakan bahan organic
dan herbal produk.

Warna dan Ukuran Barang :Warna yang disediakan terdiri dari 4 warna yaitu
merah muda, hijau, biru dan kuning. Variasi warna tersebut bertujuan untuk
menarik minat calon konsumen yang menjadi calon konsumen kami.

Merk dan Harga Barang : Produk yang kami jual merupakan permen cokelat
salak yang Bernama Chocolacca. Produk yang kami jual memiliki harga sebesar
Rp. 20.000 perkemasan.

Desain dan Model Barang : Barang akan dikemas kedalam box yang sudah
dikemas sebanyak 200 gram untuk masing – masing box..

Barang – barang Pangan dan Buah Tangan : Produk lilin aroma terapi
Rosseanda merupakan salah satu usaha rumahan yang bekerja sama dengan
kelompok tani daerah Sleman, Yogyakarta yang pemasarannya dilakukan pada
pasar jual beli,ecer, ataupun grosir,dll.

Produk : Selain mengutamakan komoditas lokal, hal yang kami unggulkan


ialah penggunaan pewarna berbahan alami yaitu bunga telang, bunga rosella
dan secang supaya meminimalisir bahan kimia pada produk pangan.

2. Jenis Produk

Usaha yang dijalankan ini tidak hanya memasarkan dalam bentuk oleh – oleh
saja, namun juga dapat dikemas menjadi hadiah, hampers dan souvenir.

3. Klasifikasi Produk

Produk pangan : Cokelat yang kami produksi merupakan produk hasil


olahan salak dan bunga herbal dalam bentuk permen cokelat.
Produk berdasarkan wujud : Produk kami berbentuk permen cokelat yang
dimasukkan kedalam box yang dikemas sebanyak 12 pcs.

Produk berdasarkan daya tahan : Usia simpan permen cokelat cukup


lama,,yaitu sekitar dalam waktu kurang lebih 1 bulan

4. Kelebihan Produk

a. Menggunakan bahan organic yang berkualitas tinggi

b. Mendukung petani local karena mendukung petani salak lokal

c. Minim bahan kimia

5. Visual Produk

Gambar 2. Kemasan box 12 pcs Gambar 3. Kemasan Hampers


C. Sumber Daya Manusia

1. Bentuk Usaha

Bentuk usaha yang dijalankan adalah bentuk usaha Perseorangan karena


modal dari usaha ini bersumber dari pemilik pribadi sehingga memiliki tanggung
jawab penuh atas jalannya usaha.

2. Struktur Organisasi Usaha

Pemilik

Bag. Keuangan Bag. Produksi Bag. Pemasaran

3. Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam usaha ini adalah sebanyak 2 orang. 2 orang tersebut terdiri
dari 1 orang sebagai pemilik perusahaan sekaligus bekerja dibagian keuangan
sedangkan 1 orang lagi berada dibagian produksi dan pemasaran.

Pembagian tugas :

a. Pemilik

Menyediakan modal usaha, mengontrol kegiatan usaha secara keseluruhan,


dan menentukan kapasitas produksi setiap satu kali produksi.

b. Bagian Keuangan

Mengecek total pembelanjaan dan total penjualan setiap hari, mencatat kas
masuk dan kas keluar, dan membuat laporan laba/rugi.

c. Bagian Produksi

Membeli bahan baku untuk produksi, mencatat dan melaporkan jumlah


pembelian yang dilakukan, dan melakukan proses produksi.

d. Bagian Pemasaran Melakukan promosi, melayani pembeli, dan mencatat


dan melaporkan hasil penjualan setiap hari
BAB IV

ASPEK KEUANGAN

1. Sumber Pendanaan Usaha


Sumber pendanaan usaha Permen Cokelat Slak Chocolacca ini
adalah berasal dari modal pemilik. Modal yang dimiliki ialah sebesar Rp.
700.000. Sehingga sumber dana yang dimiliki dari setoran pemilik adalah
sebesar Rp 700.000.

2. Neraca Saldo Awal

ASET LIABILITAS &


EKUITAS
Aset Lancar Liabilitas
Kas Rp .000 Utang R -
p
Aset Tetap Ekuitas
Peralatan Rp 593.000 Modal R 5.000.000
p
Perlengk Rp 6.000
apan

Total Rp 5.000.000 Total R 5.000.000


p

3. Modal Investasi (Aktiva Tetap)

No. Rincian Harga/Satuan Jenis Satuan Kebutuhan Tot


Rp Rp
1. Kulkas 1,350,000.00 pcs 1 1,350,00
Rp Rp
2. Kompor 250,000.00 pcs 1 250,000
Rp Rp
3. Wajan 100,000.00 pcs 1 100,000
Rp Rp
4. Baskom 10,000.00 pcs 2 20,000.0
Rp Rp
5. Spatula 5,000.00 pcs 1 5,000.00
Rp Rp
6. Saringan 3,000.00 pcs 1 3,000.00
Rp Rp
7. Timbangan digital 50,000.00 pcs 1 50,000.0
Rp Rp
8. Sealer 150,000.00 pcs 0 -
Rp Rp
9. Blender 200,000.00 pcs 1 200,000
Rp
Total 628,000

4. Proyeksi Biaya
a. Bahan Baku
Jenis
No. Rincian Harga/Satuan Satuan Kebutuhan Total
Rp Rp
1 Biaya Tenaga Kerja 50,000.00 2 100,000.00
2 Bahan-bahan :
Rp Rp
Cokelat Putih 67,000.00 Kg 2 134,000.00
Rp Rp
Cokelat 57,000.00 Kg 0.7 39,900.00
Rp Rp
Bunga Telang 100,000.00 Kg 0.01 1,000.00
Rp Rp
Bunga Rosella 180,000.00 Kg 0.02 3,600.00
Rp Rp
Gula 20,000.00 Kg 0.02 400.00
Rp Rp
Lemon 5,000.00 Pcs 0 -
Rp Rp
Buah Salak 5,000.00 Kg 1 5,000.00
Rp Rp
Print Box Dalam 3,500.00 Lembar 13 45,500.00
Rp Rp
Print Box Luar 4,800.00 Lembar 26 124,800.00
Rp Rp
Gas LPJ 20,000.00 Pcs 1 20,000.00
Rp Rp
Double Tip 3,000.00 Pcs 1 3,000.00
Rp Rp
Cling Wrap 20,000.00 Pcs 1 20,000.00
Rp
497,200.00
No. Keterangan : Jumlah
1 Total biaya produksi Rp 505,047.00
2 Jumlah Produksi 52 Box
Harga Pokok Produksi
(HPP) Rp 9,712.44 Box

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung


No. Rincian Harga/Satuan Jenis Satuan Kebutuhan Tot
Rp Rp
1 Biaya Tenaga Kerja 50,000.00 2 100,000

Anda mungkin juga menyukai