KEBIJAKAN PEMERINTAH PENYELENGGARAAN

IBADAH HAJI
TAHUN 1437H/2016M
MANGUPURA, 16 Juli 2016

Drs. H. Suhatril
 MUKADIMAH
• IBADAHHAJI ADALAH RUKUN ISLAM KELIMA YANG MERUPAKAN
KEWAJIBAN SEKALI SEUMUR HIDUP BAGI SETIAP MUSLIM YANG
MAMPU MENUNAIKANNYA

• PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI ADALAH RANGKAIAN KEGIATAN

PENGELOLAAN PELAKSANAAN IBADAH HAJI YANG MELIPUTI
PEMBINAAN, PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP JEMAAH
HAJI

• PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI BERTUJUAN UNTUK

MEMBERIKAN PEMBINAAN, PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN
YANG SEBAIK-BAIKNYA BAGI JEMAAH HAJI, SEHINGGA JEMAAH HAJI
DAPAT MENUNAIKAN IBADAHNYA SESUAI KETENTUAN AJARAN
ISLAM

2
TIGA PILAR POKOK PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

• PEMBINAAN IBADAH HAJI ADALAH SERANGKAIAN KEGIATAN YANG

MELIPUTI PENYULUHAN DAN PEMBIMBINGAN BAGI JEMAAH HAJI

• PELAYANAN IBADAH HAJI ADALAH SERANGKAIAN KEGIATAN YANG

MELIPUTI PENYIAPAN DAN PELAYANAN ADMINISTRASI, DOKUMEN,
AKOMODASI, TRANSPORTASI, KATERING, KESEHATAN DAN HAL-
HAL LAIN YANG DIPERLUKAN BAGI JEMAAH HAJI

• PERLINDUNGAN IBADAH HAJI ADALAH SERANGKAIAN KEGIATAN

YANG MELIPUTI ASPEK KESELAMATAN, KEAMANAN, ASURANSI DAN
HAL-HAL LAIN UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI JEMAAH
HAJI

3
PENDAFTARAN JEMAAH HAJI
 DIBUKA SEPANJANG TAHUN DENGAN MENERAPKAN PRINSIP (FIRST
COME FIRST SERVED).

 TEMPAT PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI REGULER DI KANTOR

KEMENAG KABUPATEN/KOTA, DENGAN MELAKUKAN PENYETORAN
AWAL SEBESAR RP.25.000.000,- MELALUI BPS-BPIH YANG DITUNJUK
DAN TERSAMBUNG SECARA ONLINE DENGAN SISKOHAT.

 SAMPAI DENGAN SAAT INI KANKEMENAG YANG SUDAH ONLINE DI

SELURUH INDONESIA SEBANYAK 461 KABUPATEN/KOTA DARI 469
KANKEMENAG. ADAPUN PENDAFTARAN HAJI KHUSUS DI 16 KANWIL
KEMENAG PROVINSI

4
PROBLEMATIKA PENDAFTARAN
• TERJADI BEBERAPA KASUS DI LAPANGAN, BAHKAN HAL SEPERTI INI CENDERUNG
TERJADI SETIAP TAHUN, YAITU CJH MEMPERCAYAKAN KEPADA SESEORANG/KBIH
MENYERAHKAN SEJUMLAH UANG UNTUK SETORAN AWAL, NAMUN TIDAK DISETORKAN
KE BPS-BPIH, SEHINGGA CJH TERSEBUT BATAL BERANGKAT (TERTIPU).

• PENDAFTARAN HAJI TDK DISERTAI DENGAN DOKUMEN YG BENAR (ASLI TAPI PALSU),
SEPERTI TERJADI DI LAMPUNG BEBERAPA TAHUN YG LALU, JAWA TENGAH, DAN PADA
TAHUN 2014 TERJADI DI JAWA TIMUR (KOTA SURABAYA DAN KAB SIDOARJO) DAN JAWA
BARAT (KABUPATEN SUKABUMI)

• TERKAITDG HAL INI, PERLU MENINGKATKAN VOLUME SOSIALISASI KEPADA

MASYARAKAT UNTUK MEMINIMALISIR TERJADINYA KASUS SEPERTI INI DAN PERLU
JUGA MENINGKATKAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI/ LEMBAGA TERKAIT.

5
BESARAN DAN DASAR
PENETAPAN KUOTA
• KUOTA HAJI INDONESIA MENGACU KEPADA KEPUTUSAN KKT OKI TAHUN 1987 DI AMMAN, YORDANIA
YANG MEMUTUSKAN 1/1000 (SATU PERSERIBU) DARI JUMLAH PENDUDUK MUSLIM SUATU NEGARA

• KUOTA ASAL HAJI INDONESIA SEBANYAK 211.000 ORANG, TERDIRI ATAS 194.000 UNTUK JAMAAH
HAJI BIASA DAN 17.000 UNTUK JAMAAH HAJI KHUSUS;

• KUOTA HAJI REGULER DIBAGI HABIS UNTUK SELURUH PROVINSI SECARA PROPORSIONAL
MENGGUNAKAN RUMUSAN 1/1000 DARI PENDUDUK MUSLIM DI MASING-MASING PROPINSI.

• SEJAK TAHUN 2013, KARENA KEBIJAKAN PEMERINTAH ARAB SAUDI BERKAITAN DENGAN
PERLUASAN AREA THAWAF DAN REHAB MASJIDIL HARAM, KUOTA SELURUH NEGARA, TERMASUK
INDONESIA DIKURANGI SEBESAR 20% MENJADI 168.800 ORANG, TERDIRI ATAS JEMAAH HAJI
REGULER 155.200 DAN JEMAAH HAJI KHUSUS 13.600

6
 NO. PROVINSI JUMLAH JEMAAH HAJI JUMLAH

KUOTA HAJI REGULER

PETUGAS DAERAH
1 2 3 4 5
1 Aceh 3.140 3.111 29
2 Sumatera Utara 6.588 6.544 44
3 Sumatera Barat 3.599 3.566 33
4 Riau 4.036 4.008 28
5 Jambi 2.108 2.091 17
6 Sumatera Selatan 5.088 5.040 48
7 Bengkulu 1.292 1.280 12
8 Lampung 5.026 4.992 34
9 Bangka Belitung 732 724 8
10 Kepulauan Riau 795 788 7
11 DKI Jakarta 5.668 5.628 40
12 Jawa Barat 30.088 29.888 200
13 Jawa Tengah 23.717 23.543 174
14 DI Yogyakarta 2.474 2.455 19
15 Jawa Timur 27.323 27.143 180
16 Banten 6.834 6.788 46
17 Bali 512 509 3
18 Nusa Tenggara Barat 3.596 3.572 24
19 Nusa Tenggara Timur 521 518 3
20 Kalimantan Barat 1.872 1.859 13
21 Kalimantan Tengah 1.080 1.069 11
22 Kalimantan Selatan 3.050 3.023 27
23 Kalimantan Timur 2.256 2.235 21
24 Sulawesi Utara 561 556 5
25 Sulawesi Tengah 1.407 1.394 13
26 Sulawesi Selatan 5.777 5.725 52
27 Sulawesi Tenggara 1.347 1.335 12
28 Gorontalo 714 707 7
29 Sulawesi Barat 1.155 1.142 13
30 Maluku 569 564 5
31 Maluku Utara 853 843 10
32 Papua Barat 569 564 5
33 Papua 853 845 8
JUMLAH 155.200 154.049 1.151

7
 RENCANA PELUNASAN TAHUN 2016
PENGISIAN KUOTA SEBANYAK 155.200 +
7.760 = 162.960, DILAKSANAKAN DALAM
TAHAPAN SBB :
• TAHAP I
• TAHAP II
• PASCA PELUNASAN TAHAP II

8
PELUNASAN TAHAP I
• BELUM PERNAH MENUNAIKAN IBADAH HAJI;
• TELAH BERUSIA 18 TAHUN ATAU SUDAH MENIKAH, TERHITUNG
PADA TANGGAL 30 AGUSTUS 2016 (AWAL PEMBERANGKATAN);
• JEMAAH LUNAS TUNDA TAHUN 1434H/2013M DAN 1435H/2014M
SERTA GAGAL SYSTEM TAHUN 1435H/2014M;
• JEMAAH HAJI NOMOR PORSI BERIKUTNYA YANG MASUK

DAFTAR TUNGGU SEBANYAK 5% DARI JUMLAH KUOTA

PROVINSI ATAU KAB/KOTA

9
 KETENTUAN 5 %
• JEMAAH TERSEBUT MEMILIKI STATUS CADANGAN YANG BARU
BISA DIBERANGKATKAN BILAMANA TERDAPAT SISA KUOTA
PADA TAHAP I DAN II;
• JEMAAH STATUS CADANGAN HARUS MEMBUAT SURAT
PERNYATAAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TIDAK
MELAKUKAN TUNTUTAN BILAMANA TIDAK DIBERANGKATKAN
TAHUN INI YG DISEBABKAN KUOTA TELAH HABIS;
• APABILA JEMAAH TERSEBUT BELUM DAPAT DIBERANGKATKAN
PADA TAHUN 1437 H/2016 M, MAKA MENJADI PRIORITAS
PEMBERANGKATAN PADA TAHUN BERIKUTNYA (1438H/2017M),
DENGAN PEMBAYARAN BESARAN BPIH MENYESUAIKAN
DENGAN BESARAN TAHUN 1437H/2016M.

10
PELUNASAN TAHAP II
1. JEMAAH NOMOR PORSI YANG MASUK PADA TAHAP I, NAMUN PADA SAAT
PROSES PELUNASAN MENGALAMI KEGAGALAN SISTEM, YAITU:
o JEMAAH YANG MENGALAMI KEGAGALAN PROSES PELUNASAN DI BPS-BPIH
AKIBAT GANGGUAN JARINGAN SISKOHAT/BPS-BPIH;
o JEMAAH YANG SEHARUSNYA BERHAK MASUK DI TAHAP I, NAMUN TIDAK
MASUK KARENA KESALAHAN SISKOHAT;
o JEMAAH YANG TIDAK MELUNASI DIKARENAKAN PETUGAS KANKEMENAG ATAU
BPS-BPIH TIDAK DAPAT MENGHUBUNGI AKIBAT HAMBATAN KOMUNIKASI ATAU
GEOGRAFIS.
2. JEMAAH HAJI YANG NOMOR PORSINYA TELAH MASUK ALOKASI KUOTA
TAHUN 1437H/2016M YANG SUDAH BERSTATUS HAJI;

11
PELUNASAN TAHAP II - LANJUTAN
3. JEMAAH HAJI LANJUT USIA DENGAN MINIMAL USIA 75 TAHUN YANG TELAH
MEMILIKI NOMOR PORSI DAN TERDAFTAR SEKURANG-KURANGNYA
SAMPAI DENGAN TANGGAL 1 JANUARI 2014. JEMAAH LANSIA DAPAT
DIDAMPINGI OLEH PENDAMPING DENGAN KETENTUAN :
o JEMAAH UDZUR MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPADA KANKEMENAG
KAB/KOTA, TELAH DILAKUKAN VERIFIKASI BERKAS, DAN DIBUATKAN SURAT
USULAN KE KANWIL DAN KANWIL KE DITJEN PHU;
o MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA YAITU ISTRI, SUAMI, ORANG TUA, ANAK
KANDUNG, KAKAK KANDUNG, ATAU ADIK KANDUNG, YANG DIBUKTIKAN
DENGAN KARTU KELUARGA, AKTA NIKAH, AKTA KELAHIRAN YANG RELEVAN
DENGAN JEMAAH HAJI LANJUT USIA TERSEBUT.
o NOMOR PORSI PENDAMPING SUDAH TERDAFTAR SEKURANG-KURANGNYA
SEJAK TANGGAL 1 JANUARI 2012.
o JEMAAH HAJI YANG MENDAFTAR DALAM SATU PROVINSI YANG SAMA DENGAN
JEMAAH LANSIA.

12
PELUNASAN TAHAP II - LANJUTAN
4. JEMAAH HAJI YANG MEMAHRAMI SUAMI ATAU ISTRI DAN ANAK ATAU
ORANG TUA DENGAN KETENTUAN:
o JEMAAH MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPADA KANKEMENAG KAB/KOTA,
DILAKUKAN VERIFIKASI BERKAS, DAN DIBUATKAN SURAT USULAN KEPADA
KANWIL DAN KANWIL MENYAMPAIKAN KE DITJEN PHU;
o DIBUKTIKAN DENGAN AKTA NIKAH (SUAMI/ISTRI) DAN AKTA KELAHIRAN ATAU
KARTU KELUARGA (ANAK/ORANG TUA).
o NOMOR PORSI YANG DIMAHRAMI SUDAH MELAKUKAN PELUNASAN BPIH.
o NOMOR PORSI YANG MEMAHRAMI SUDAH TERDAFTAR SEKURANG-
KURANGNYA SEJAK TANGGAL 1 JANUARI 2012.
o JEMAAH YANG MEMAHRAMI MENDAFTAR DALAM SATU PROVINSI YANG SAMA
DENGAN YANG DIMAHRAMI.

13
PASCA PELUNASAN TAHAP II

JIKA SETELAH DILAKUKAN PELUNASAN SAMPAI TAHAP II

MASIH ADA SISA KUOTA, MAKA DIISI OLEH JEMAAH HAJI YANG
BERSTATUS CADANGAN YANG SUDAH MELUNASI

14
TUGAS KANWIL DAN KEMENAG
• MELAKUKAN VERIFIKASI TERHADAP DATA JEMAAH ESTIMASI
BERANGKAT TAHUN 1437H/2016M BERIKUT CADANGAN 5%
YANG TELAH DIKIRIMKAN OLEH SUBDIT PENDAFTARAN;

• MENGIRIMKAN KEMBALI DATA HASIL VERIFIKASI KEPADA

SUBDIT PENDAFTARAN;

• MENGUMUMKAN ESTIMASI JEMAAH HAJI REGULER YANG

BERHAK BERANGKAT DI KANKEMENAG KAB/KOTA.

15
PEMBINAAN JEMAAH HAJI

• PADA TAHUN 2016, BIMBINGAN MANASIK HAJI

DILAKUKAN SEBANYAK 10 KALI, 8 KALI DI KUA DAN 2
KALI DI KANKEMENAG KAB/KOTA.

• MENGAKOMODIR PEMBIMBING KBIH MELALUI TIM

PETUGAS HAJI DAERAH (TPHD) YANG DIUSULKAN
OLEH GUBERNUR.

16
PENERBITAN PASPOR BAGI JAMAAH HAJI
• PENGURUSAN PENERBITAN PASPOR KE KANTOR IMIGRASI DILAKUKAN
SECARA KOLEKTIF OLEH KEMENTERIAN AGAMA KAB/KOTA SERTA
MEMAKSIMALKAN LAYANAN PENERBITAN PASPOR MOBILE PADA DAERAH-
DAERAH YANG JARAK TEMPUHNYA JAUH DARI KANTOR IMIGRASI, NAMUN
DEMIKIAN CALON JEMAAH HAJI DIPERKENANKAN UNTUK MENGURUS
PENERBITAN PASPOR SECARA MANDIRI.

• BIAYA PENERBITAN PASPOR TERLEBIH DAHULU DIBAYAR OLEH MASING-

MASING CALON JEMAAH HAJI SEBESAR RP.360.000,- DAN AKAN
MENDAPATKAN PENGGANTIAN DI EMBARKASI SAAT PENERIMAAN LIVING
COST, PASPOR YANG BERHAK MENDAPATKAN PENGGANTIAN ADALAH YANG
DIBUAT SEJAK 1 JANUARI 2016 DAN DILENGKAPI DENGAN MENUNJUKKAN
BUKTI SETOR LUNAS BPIH TAHUN 1437H/2016M DAN MENYERAHKAN COPY-
NYA.

17
PENGAMANAN PASPOR JEMAAH HAJI
PERLU DILAKUKAN PENGAMANAN PASPOR, KHUSUSNYA LEMBAR
ID (HALAMAN-2) DENGAN BEBERAPA LANGKAH SEBAGAI BERIKUT
:

• MEMBERIKAN SAMPUL PADA PASPOR DAN SAMPUL INI BISA

DIGUNAKAN UNTUK MENYIMPAN FOTO, DAPIH, MENEMPEL
STIKER DAN ATAU NOMINATIF.

• BILA TIDAK MEMUNGKINKAN UNTUK MEMBERI SAMPUL, MAKA

LEMBAR ID (HALAMAN-2) JANGAN DI-STEPLES, DITIPE-EX,
DITEMPEL STIKER, FOTO ATAU HAL-HAL LAINNYA YANG BISA
MERUSAK LEMBAR ID.

• KERUSAKAN DAN KOTORAN SEDIKIT PADA LEMBAR ID AKAN

BERPENGARUH PADA MRTD (MACHINE READABLE TRAVEL
DOCUMENT)
18
SERAGAM BATIK HAJI
• SELURUHJEMAAH TETAP MENGGUNAKAN PAKAIAN SERAGAM BATIK
JEMAAH HAJI SEBAGAIMANA TAHUN LALU, WAJIB DIPAKAI SAAT
KEBERANGKATAN, SELAMA BERADA DI ARAB SAUDI DAN SAAT
KEPULANGAN KE TANAH AIR.

• PENGADAAN KAIN IHRAM, MUKENA DAN BAHAN PAKAIAN SERAGAM BATIK

JEMAAH SEPENUHNYA DILAKSANAKAN OLEH BPS-BPIH.

• PENDISTRIBUSIAN SERAGAM BATIK, KAIN IHRAM DAN MUKENA DILAKUKAN

OLEH MASING-MASING BPS-BPIH SAAT MELAKUKAN PELUNASAN BPIH,
DENGAN KETENTUAN: CALON JEMAAH HAJI WANITA MENDAPATKAN BAHAN
BATIK DAN MUKENA, SEDANGKAN CALON JEMAAH HAJI PRIA MENDAPATKAN
BAHAN BATIK DAN KAIN IHRAM

19
PELAYANAN DI ASRAMA HAJI
• PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS MENU KATERING JEMAAH
HAJI DI ASRAMA HAJI DENGAN MELAKUKAN RASIONALISASI ALOKASI
PAGU PENYEDIAAN KONSUMSI SESUAI KEBUTUHAN PER-WILAYAH
YANG MENGACU PADA STANDAR BIAYA UMUM (SBU).

• BIAYA PENYEDIAAN KONSUMSI DI ASRAMA HAJI PADA BPIH TAHUN

1437H/2016M DARI SEMULA RP.90.000,- PER-JEMAAH MENJADI
RP.100.000,- PER-JEMAAH.

• BIAYA AKOMODASI JEMAAH DI ASRAMA HAJI UNTUK TAHUN 1437H/2016

M MENJADI RP.100.000,- PER JEMAAH UNTUK ASRAMA HAJI MILIK
PEMERINTAH DAERAH DAN RP.50.000,- PER JEMAAH UNTUK ASRAMA
HAJI YANG MILIK KEMENAG.

20
PERLINDUNGAN JEMAAH HAJI

• PADA TAHUN 2016, JEMAAH HAJI DAN PETUGAS HAJI

SELURUHNYA DILINDUNGI OLEH ASURANSI JIWA DAN
KECELAKAAN DIRI DENGAN PREMI SEBESAR
RP.100.000,- SEDANGKAN TAHUN SEBELUMNYA
SEBESAR RP.50.000,- PER JEMAAH.

21
Terima Kasih
&
Wassalam

22