A. Latar Belakang
Hasil akhir dari proses produksi padi adalah beras. Beras yang dihasilkan dari
tanaman padi merupakan makanan pokok lebih dari separoh penduduk Asia. Di
Indonesia sendiri beras bukan hanya sekedar komoditas pangan, tapi juga
merupakan komoditas strategis yang memiliki sensitivitas politik, ekonomi dan
kerawanan sosial yang sangat tinggi. Demikian tergantungnya penduduk
Indonesia pada beras maka sedikit saja terjadi gangguan pada produksi beras
misalkan gagal panen maka pasokan menjadi terganggu, dan harga jual meningkat
(Agus Andoko, 2002:11).
Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input
diubah menjadi barang dan jasa-jasa lain yang disebut output. Banyak jenis
aktifitas yang terjadi didalam proses produksi, yang meliputi perubahan-
perubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-
masing perubahan ini menyangkut penggunaan input untuk menghasikan output
yang diinginkan. Jadi produksi meliputi semua aktifitas menciptakan barang dan
jasa (Ari Sudarman, 1999: 85 ).
Luas lahan yang ditanami padi berpengaruh terhadap keuntungan usaha tani.
Semakin luas lahan garapan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh. Tetapi
pada kenyataannya luas lahan akan mempengaruhi skala usaha dan pada akhirnya
akan mempengaruhi efisien atau tidaknya suatu usaha pertanian padi. Karena
semakin luas, lahan yang dimiliki petani semakin tinggi tingkat resiko yang harus
ditanggung oleh petani. Karena disini bertemunya input untuk diproses menjadi
output sehingga petani harus bisa mengatur sedemikian rupa supaya tidak terjadi
kelebihan input.
Produktivitas padi adalah produksi padi per satuan luas lahan yang digunakan
dalam berusahatani padi. Produktivitas diukur dalam satuan ton per hektar
(ton/ha).
Model Persamaan
α = Konstanta
X1 = Produksi Padi
€ = Error