Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hariani.

H
Kelas :A
NIM : A1A122091
Matkul : Ekonomi Koperasi/UMKM Koperasi

Tugas: Analisis Perkembangan Keadaan Koperasi Di Indonesia Dan Negara lain. Mengapa
demikian? Kemukakan data dan Faktanya.

Jawab

 Perkembangan Keadaan Koperasi di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis beberapa laporan mengenai perkembangan koperasi
di Indonesia. Berikut adalah beberapa laporan yang dikeluarkan oleh BPS mengenai koperasi
di Indonesia:

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah koperasi di Indonesia


kembali meningkat semenjak pandemi Covid-19. Jumlah koperasi di Indonesia mencapai
127.846 unit pada 2021. Jumlah ini naik 0,56% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2020,
jumlah koperasi di Indonesia mencapai 127.124 unit.

Angka tersebut naik 3,31% secara tahunan. Perlu diketahui, jumlah koperasi di Indonesia
cenderung meningkat tiap tahunnnya sejak 2006 hingga 2017. Namun, pada 2018 jumlahnya
turun drastis. Adapun jumlah koperasi terbanyak di Indonesia pada 2021 berada di Jawa Timur
yakni sebanyak 22.845 unit atau sekitar 17,86% dari total koperasi. Lalu, diikuti oleh Jawa
Barat dan Jawa Tengah dengan masing-masing sebanyak 15.621 unit dan 10.270 unit.
Sementara itu, jumlah koperasi paling sedikit di Indonesia berada di Kalimantan Utara yakni
hanya 612 unit
Survei Koperasi

BPS juga melakukan survei terhadap koperasi di Indonesia untuk mendapatkan informasi
lebih rinci mengenai karakteristik, kondisi, dan tantangan yang dihadapi oleh koperasi di
Indonesia. Survei terakhir yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2019 menunjukkan bahwa
sekitar 65,4% koperasi di Indonesia bergerak di sektor pertanian, sedangkan sektor
perdagangan dan jasa masing-masing hanya mencakup sekitar 15,6% dan 6,9% dari total
koperasi di Indonesia.

Dari data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tahun 2020 yang
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2019, jumlah koperasi
aktif sebanyak 123.048 unit dengan volume usaha Rp154 triliun dan jumlah anggota sekitar 22
juta orang. Sedangkan pada Desember 2020, jumlah koperasi aktif sebanyak 127.124 unit
dengan volume usaha Rp174 triliun dan jumlah anggota sekitar 25 juta orang.

Jumlah Koperasi Aktif Menurut Provinsi (Unit)


Provinsi
2019 2020 2021
Aceh 4.115 4.176 4.102
Sumatera Utara 4.199 4.593 5.033
Sumatera Barat 1.919 2.047 2.200
Riau 2.946 3.150 3.248
Jambi 2.540 2.190 2.046
Sumatera Selatan 3.888 4.102 3.992
Bengkulu 1.883 1.948 1.983
Lampung 2.075 2.088 2.282
Kep. Bangka Belitung 651 676 711
Kep. Riau 884 929 982
Dki Jakarta 3.447 4.150 4.542
Jawa Barat 13.247 14.706 15.621
Jawa Tengah 13.164 12.190 10.270
Di Yogyakarta 1.751 1.820 1.853
Jawa Timur 21.757 22.464 22.845
Banten 3.881 4.047 4.216
Bali 4.244 4.193 4.193
Nusa Tenggara Barat 2.396 2.479 2.622
Nusa Tenggara Timur 2.697 2.808 2.874
Kalimantan Barat 2.935 2.904 3.142
Kalimantan Tengah 2.510 2.633 2.921
Kalimantan Selatan 1.721 1.824 1.875
Kalimantan Timur 2.906 3.036 3.067
Kalimantan Utara 476 558 612
Sulawesi Utara 3.620 3.722 3.668
Sulawesi Tengah 1.429 1.405 1.435
Sulawesi Selatan 4.966 5.057 4.535
Sulawesi Tenggara 3.051 3.009 2.413
Gorontalo 884 928 975
Sulawesi Barat 837 909 862
Maluku 2.373 2.430 2.488
Maluku Utara 917 997 1.081
Papua Barat 608 663 723
Papua 2.131 2.293 2.434
Indonesia 123.048 127.124 127.846
Sumber:Kementerian Koperasi dan UKM Data dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia

Mengapa demilian karena koperasi di Indonesia sangat minim akses terhadap modal dan
kurangnya keterampilan manajerial yang memadai. Hal ini menyebabkan sebagian besar
koperasi di Indonesia belum mampu berkontribusi secara signifikan dalam perekonomian
nasional. Selain itu, jumlah koperasi yang tidak aktif juga menjadi salah satu permasalahan
utama dalam perkembangan koperasi di Indonesia.

 Perkembangan Keadaan Koperasi Di Dunia


Berdasarkan data International Cooperative Alliance (ICA) dari tahun ke tahun:

Tahun 2016

Pada tahun 2016, terdapat sekitar 2,6 juta koperasi di seluruh dunia yang melayani lebih
dari 1 miliar anggota. Koperasi ini mempekerjakan lebih dari 250 juta orang di seluruh
dunia dan memperoleh pendapatan sebesar US$2,1 triliun. Sekitar 94% koperasi berada
di negara-negara berkembang.

Tahun 2017

Pada tahun 2017, jumlah koperasi di seluruh dunia meningkat menjadi sekitar 2,7 juta,
dengan total anggota mencapai 1,2 miliar. Sekitar 10% dari anggota koperasi adalah
pemuda berusia di bawah 30 tahun. Sekitar 48% koperasi berada di sektor pertanian,
sementara 35% berada di sektor jasa.

Tahun 2018

Pada tahun 2018, terdapat sekitar 3 juta koperasi di seluruh dunia dengan total anggota
mencapai 1,2 miliar. Koperasi ini memperoleh pendapatan sebesar US$2,9 triliun dan
mempekerjakan lebih dari 280 juta orang di seluruh dunia. Sekitar 25% koperasi berada
di sektor keuangan, sementara 21% berada di sektor konsumen.

Tahun 2019

Pada tahun 2019, jumlah koperasi di seluruh dunia meningkat menjadi sekitar 3,1 juta,
dengan total anggota mencapai 1,2 miliar. Sekitar 48% koperasi berada di sektor
pertanian, sementara 19% berada di sektor koperasi konsumen. Koperasi ini memperoleh
pendapatan sebesar US$2,6 triliun dan mempekerjakan lebih dari 279 juta orang di
seluruh dunia. dapat ditarik beberapa analisis terkait keadaan koperasi di dunia:

a. Jumlah koperasi di seluruh dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan
bahwa konsep koperasi semakin populer dan diakui di berbagai negara dan sektor
ekonomi.
b. Sektor pertanian masih menjadi sektor utama bagi koperasi di seluruh dunia. Hal ini
mungkin terkait dengan banyaknya kegiatan pertanian yang terorganisir dalam
bentuk koperasi, seperti di sektor perkebunan atau peternakan.
c. Koperasi juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian dunia, baik
melalui pendapatan yang dihasilkan maupun melalui pekerjaan yang tersedia untuk
jutaan orang.

Secara umum, perkembangan keadaan koperasi di dunia dapat dilihat dari


banyaknya jumlah koperasi yang muncul, kontribusi koperasi terhadap perekonomian,
dan peningkatan fokus pada sektor keuangan dan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa
koperasi sebagai konsep ekonomi sosial masih memiliki potensi untuk terus berkembang
dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai