Kelompok 1 - MAKALAH KOPERASI AGRIBISNIS
Kelompok 1 - MAKALAH KOPERASI AGRIBISNIS
Oleh
Latar Belakang
Koperasi merupakan badan usaha yang menganut asas kekeluargaan. Koperasi
sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang turut berperan
serta dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Mengingat koperasi merupakan salah
satu bentuk sistem perekonomian yang paling sesuai dengan corak budaya bangsa
yaitu ekonomi kerakyatan. Oleh sebab itu, koperasi di Indonesia seharusnya dapat
tumbuh berkembang sepanjang tahun. Hal ini sejalan dengan data Kementerian
Koperasi dan UKM yang dikutip oleh BPS RI (2022) yang dijelaskan pada Tabel
1. Jumlah koperasi aktif pada sepanjang tahun 2019-2021 secara umum
mengalami sedikit peningkatan sebesar 3,31% dari tahun 2019-2020 dan
peningkatan kecil dari 0,57% pada tahun 2020-2021. Pada Provinsi Lampung,
peningkatan jumlah koperasi aktif mengalami sedikit peningkatan pada tahun
2019-2020 yakni sebesar 0,63% dan mengalami peningkatan cukup signifikan
pada tahun 2020-2021 yaitu sebesar 9,29%.
Sebagai contoh studi kasus pada makalah ini, salah satu koperasi yang bergerak
pada sektor pertanian adalah Koperasi Pertanian (KOPTAN) Makmur berlokasi di
Desa Natar, Kabupaten Lampung Selatan yang diteliti oleh Dinata et al (2014).
KOPTAN Makmur bergerak khusus pada sektor pertanian komoditas jagung.
KOPTAN Makmur ini sangat diminati oleh petani jagung setempat karena
bertujuan untuk menimbulkan semangat para petani untuk meningkatkan produksi
pertanian dan membantu petani dalam memasarkan produk pertaniannya.
II. ISI DAN PEMBAHASAN
A. Isi
Koperasi Tani (KOPTAN) adalah salah satu bentuk kerja sama dalam Kelompok
Tani yang bersifat kekeluargaan. Koperasi sendiri berasal dari kata co dan
operation. Dimana, co memiliki arti bersama-sama, dan operation berarti bekerja.
Kerja sama ini terjadi karena adanya kesamaan jenis kebutuhan hidup mereka.
Mereka bersama-sama mengusahakan kebutuhan sehari-hari, kebutuahan yang
berhubungan dengan lembaga maupun rumah tangga. Pada hakikatnya KOPTAN
adalah organisasi Ekonomi Petani yang berwatak sosial, beranggotakan orang atau
badan hukum yang berdasarkan asas kekeluargaan yang mana KOPTAN
merupakan yang sesuai dengan semangat jiwa gotong royong bangsa indonesia.
Karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan dengan badan usaha lain
adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the duel identity of the
member) yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi
(user own oriented firm). Badan usaha koperasi merupakan badan usaha yang
didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh
anggota. Modal koperasi merupakan simpanan pokok dan simpanan wajib dan
simpanan sukarela cadangan dan hibah.
Karena model koperasi sangat demokratis, dibangun oleh dan untuk anggota.
Koperasi memiliki mekanisme pengawasan yg akuntabel melalui Rapat Anggota
Tahunan yang penerapannya dibantu Dewan Pengawas. Landasan kerjanya
berupa AD/ART yang disetujui semua anggota dan dikelola secara profesional.
KOPTAN secara prakteknya menjalankan atau memposisikan organisasnya
sebagai: (1) Menjadi agen kemandirian petani; (2) Membangun pertanian berbasis
kawasan & komoditas, (3) memotong rantai pemasaran, (4) Menyediakan
informasi pasar berbasis teknologi, (5) Menyediakan sarana produksi pertanian
yang murah; dan (6) Menyediakan teknologi tepat guna lewat program penelitian
dan pengembangannya.
B. Pembahasan
Studi kasus pada KOPTAN Makmur di Desa Natar, Kabupaten Lampung Selatan
sudah melaksanakan kegiatan praktek dalam menjalankan tugas koperasi pada
bidang pertanian. Salah satu fungsinya adalah menjadikan KOPTAN sebagai
sarana berkumpulnya petani dalam bertukar informasi budidaya serta memotong
rantai pemasaran. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dinata et al (2014), salah
satunya dianalisis perbedaan pendapatan bagi anggota dan non-anggota KOPTAN
Makmur di Desa Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Berdasarkan Tabel 2 dan Tabel 3, Pendapatan usahatani jagung anggota dan non
anggota Koperasi Tani Makmur di Desa Natar Kabupaten Lampung Selatan
memiliki perbedaan. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara pendapatan rata-rata petani jagung anggota koperasi
dan non anggota Koperasi Tani Makmur Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan. Dari hasil perhitungan rata-rata pendapatan usahatani jagung anggota
dan non angggota koperasi, rata-rata pendapatan petani jagung anggota koperasi
lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pendapatan petani jagung non anggota
koperasi pada musim tanam pertama dan musim tanam kedua.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang dijelaskan diatas, koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong antar
anggota. Koperasi Pertanian adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para
petani pemilik tanah, atau buruh tani dan orang yang berkepentingan serta
bermata pencaharian yang berhubungan dengan usaha-usaha pertanian. Koperasi
ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan Koperasi Pertanian antaralain memberikan pinjaman modal,
menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian,
memberi penyuluhan teknis pertanian, dan membantu penjualan hasil pertanian
anggotanya.
Studi kasus diatas terlihat bahwa terdapat manfaat yan didapatkan anggota
koperasi. Pendapatan usahatani jagung anggota dan non anggota Koperasi Tani
Makmur di Desa Natar Kabupaten Lampung Selatan memiliki perbedaan. Dari
hasil perhitungan rata-rata pendapatan usahatani jagung anggota dan non angggota
koperasi, rata-rata pendapatan petani jagung anggota koperasi lebih besar
dibandingkan dengan rata-rata pendapatan petani jagung non anggota koperasi
pada musim tanam pertama dan musim tanam kedua.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2022. Jumlah Koperasi Aktif Menurut Provinsi (Unit)
Tahun 2019-2021. https://www.bps.go.id/indicator/13/760/1/jumlah-
koperasi-aktif-menurut-provinsi.html
International Cooperative Alliance (ICA). 2002. Jati Diri Koperasi, Prinsip-
Prinsip Koperasi untuk Abad ke-20 Terjemahan Pengantar Ibnoe Soedjono.
Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LSP2I)
Kartasapoetra, B. dan Setiady. 2003. Koperasi Indonesia. Rineka cipta dan Bina
Adiaksara. Jakarta
Lestari, D.A.H, Masyhuri dan Mulyo, J.H. 2011. Kepuasan Anggota Atas
Pelayanan Koperasi Petani Jagung di Provinsi Lampung. AGRISEP Vol. 10
No. 1, Hal 39-50
Dinata, A.S., L., Lestari, D.A.H. dan Yanfika, H. 2014. Pendapatan Petani Jagung
Anggota dan Nonanggota Koperasi Tani Makmur Desa Natar Kabupaten
Lampung Selatan. JIIA Vol 2 No. 4 hal 206-213
Setyadi, M. 2009. Koperasi dan Pengembangan Agribisnis.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
LAMPIRAN